Anda di halaman 1dari 17

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Teknologi pendidikan merupakan suatu bidang kajian khusus ilmu


pendidikan dengan objek formal belajar. Belajar bukan hanya dilakukan oleh
individu saja, melainkan oleh kelompok , bahkan organisasi sekolah. Dengan
adanya teknologi pendidikan, maka kita dapat belajar dimana pun, kapan pun, dan
siapa pun dengan sumber dari mana saja. Dan disesuaikan dengan kondisi dan
kebutuhan.

Teknologi pendidikan tumbuh dan berkembang dari praktik dan gerak


komunikasi audiovisual. Teknologi pendidikan semula dilihat sebagai teknologi
peralatan, media dan sarana untuk mencapai tujuan pendidikan atau kegiatan
pembelajaran.

Teknologi pendidikan berupaya untuk merancang, mengembangkan, dan


memanfaatkan aneka sumber belajar sehingga dapat memudahkan atau
memfasilitasi siswa untuk belajar sesuai dengan kebutuhan. Berdasarkan
perkembangan teknologi pendidikan kami melakukan observasi mengenai
pemanfaatan dan pengembangan ICT menggunakan 5 Kawasan Teknologi
Pendidikan ke SMK Ma’arif.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dijelaskan, maka rumusan


masalahnya adalah:

1.2.1 Bagaimana konsep teknologi pendidikan?


1.2.2 Bagaimana Profil Sekolah SMK Ma’arif?
1.2.3 Bagaimana pemanfaatan dan pengembangan ICT dalam
pembelajaran di SMK Ma’arif?

1
1.3 Tujuan

Berdasarkan rumusan masalah yang telah diutarakan, maka tujuannya


adalah:
1.3.1 Untuk mengetahui konsep teknologi pendidikan
1.3.2 Untuk mengetahui Profil Sekolah SMK Ma’arif
1.3.3 Untuk mengetahui pemanfaatan dan pengembangan ICT dalam
pembelajaran di SMK Ma’arif

2
BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Konsep Teknologi Pendidikan


2.1.1 Definisi Teknologi Pendidikan
Association of Education Communication & Technology (AECT, 1994)
mengemukakan definisi teknologi instruksional sebagai berikut:
“instructional technology is the theory and practice of design,
development, utilization, management, and evaluation of process and resources
for learning”. (Seels dan Richey, 1994: 1).
Berdasarkan definisi di atas Teknologi Pendidikan adalah teori dan
praktek dalam desain, pengembangan, pemanfaatan, pengelolaan, serta evaluasi
proses dan sumber untuk belajar”.
Kaitannya dengan hal itu, definisi menurut Hackbarth (1996), Teknologi
Pendidikan adalah konsep multidimensional yang meliputi:
1. Suatu proses sistematis yang melibatkan penerapan pengetahuan dalam
upaya mencari solusi yang dapat digunakan dalam memecahkan masalah-
masalah belajar dan pembelajaran,
2. Produk seperti buku teks, program audio, program televisi, software
komputer dan lain-lain,
3. Suatu profesi yang terdiri dari berbagai kategori pekerjaan, dan
4. Merupakan bagian spesifik dari pendidikan. (Hackbarth, 1996 dalam
Bambang Warsita, 2008: 17)
Selain beberapa definisi di atas, AECT (2008), juga telah mengemukakan
definisi teknologi pendidikan yang diterjemahkan dalam bahasa Indonesia
bahwa Teknologi Pendidikan adalah studi dan etika praktek untuk memfasilitasi
pembelajaran dan meningkatkan kinerja dengan menciptakan, menggunakan, dan
mengelola proses teknologi yang sesuai dan sumber daya (Januszewski &
Molenda, 2008). Definisi ini mengandung beberapa kata kunci di antaranya studi,
etika praktek, fasilitasi, pembelajaran, peningkatan, penciptaan, pemanfaatan,
pengelolaan, teknologi, proses, dan sumber daya.

3
2.1.2 Kawasan Teknologi Pendidikan
1. Kawasan Desain

Desain adalah proses untuk menentukan kondisi belajar dengan tujuan


untuk menciptakan strategi dan produk. Tujuan desain ialah untuk
menciptakan strategi dan produk pada tingkat makro, seperti program dan
kurikulum, dan pada tingkat mikro, seperti pelajaran dan modul. Kawasan
desain meliputi:

a. Desain Sistem Pembelajaran

Desain sistem pembelajaran (DSI) adalah prosedur yang


terorganisasi yang meliputi langkah-langkah penganalisaan,
perancangan, pengembangan, pengaplikasian, dan penilaian
pembelajaran. Kata “desain” mempunyai pengertian tingkat makro
maupun mikro karena menunjukan pada pendekatan sistem maupun
langkah langkah dalam pendekatan sistem. Setiap langkah mempunyai
landasan teori dan praktek sendiri , penganalisaan adalah proses
perumusan apa yang akan di pelajari. Perancangan adalah proses
penjabaran bagaimana cara hal tersebut akan di pelajari.
Pengembangan adalah proses penulisan dan pembuatan atau produksi
bahan-bahan pembelajaran. Pelaksanaan adalah pemanfaatan bahan
atau strategi yang bersangkutan, dan penilaian adalah proses penentuan
ketepatan pembelajaran. DSI biasanya merupakan suatu prosedur linier
dan interaktif yang menuntut kecermatan dan kemantapan.
Karakteristikdari proses ini ialah bahwa semua langkah harus tuntas
agar dapat berfungsi sebagai alat untuk saling mengontrol.Dalam
DSI,proses sama pentingnya dengan produk sebab kepercayaan atas
produk berlandaskan pada proses.

b. Desain Pesan

Desain pesan meliputi perencanaan untuk merakayasa bentuk fisik


dari pesan (Grabowski,1991:20G). Hal tersebut mencakup prinsip-
prinsip perhatian, persepsi, dan daya serap yang mengatur pengirim

4
dan penerima, fleming and levie (1993) membatasi pesan pada pola
pola isyarat atau simbol yang memodifikasi perilaku kognitif, afektif,
dan psikomotor. Desain pesan berurusan dengan tingkat paling mikro
melalui unik-unik kecil seperti bahan visual,urutan,halaman,dan layar
secara terpisah. Karakteristik lain dari desain pesan ialah bahwa desain
harus bersifat spesifik, baik terhadap mendianya maupun tugas
belajarnya. Hal ini mengandung arti bahwa prinsi- prinsip desain pesan
akan berbeda bergantung pada apakah medianya bersifat statis,
dinamis, atau kombinasi dari keduanya (misalnya, suatu potret, film,
atau graft komputer) juga apakah tugas tersebut meliputi pembentukan
konsep atau sikap, pengembangan keterampilan, atau strategi belajar,
atau hafalan.(Fleming,1987; Fleming dan levie,1993).

c. Strategi Pembelajaran

Strategi pembelajaran adalah spesifikasi untuk menyeleksi serta


mengurutkan peristiwa belajar atau kegiatan pembelajaran dalam
suatu pelajaran. Ada dua strategi yaitu strategi mikro dan strategi
makro. Strategi mikro ini merupakan metode dasar dalam
mengorganisasikan pembelajaran kedalam suatu gagasan tunggal
antara lain seperti sebuah konsep, prinsip yang tunggal,
dansebagainya. Hal tersebut mencakup komponen strategi seperti
definisi, contoh, latihan dan bentuk sajian lain. Strategi makro adalah
metode dasar untuk mengorganisasikan aspek pembelajaran yang
berhubungan dengan gagasan lebih dari satu seperti mengumpulkan,
membuat sintesis, dan membuat ringkasan (mem-preview dan
merevisi) gagasan–gagasan yang diajarkan. (Sari & Wajdi, 2017)

d. Karakteristik Pembelajar

Karakteristik pembelajaran adalah segi-segi latar belakang


pengalaman pembelajar yang berpengaruh terhadap efektivitas proses
belajarnya. Penelitian mengenai karakteristik pembelajaran sering
tumpang tindih dengan penelitian strategi belajar, akan tetapi hal itu

5
akan dilakukan dengan tujuan yang berbeda yaitu untuk menjelaskan
segi – segi latar belakang pembelajaran yang perlu yang perlu
diperhitungkan dalam desain. Lingkup strategi pembelajaran
menggunakan tentang penelitian tentang motivasi untuk menentukan
desain komponen pembelajaran. Lingkup karakteristik pembelajaran
menggunakan penelitian tentang motivasi untuk mengidentifikasi
variabel-variabel yang harus diperhitungkan dan untuk menentukan
bagaimana caranya hal-hal tersebut harus diperhitungkan.

2. Kawasan Pengembangan
Proses penerjemahan spesifikasi desain kedalam bentuk fisik. Mencakup
banyak variasi teknologi. Kawasan pengembangan meliputi :
a. Teknologi Cetak
Cara memproduksi atau menyampaikan bahan bahan contonya
seperti buku-buku dan bahan visual yang statis, terutama melalui
proses pencetakan mekanis atau fotografis. Bahan cetak dan bahan
visual menggunakanteknologi yang paling dasar dan
membekas.Teknologi ini menjadi dasar untuk pengembangan dan
pemanfaatan dari kebanyakan bahan pembelajaran lain.
b. Teknologi Audiovisual
Teknologi audiovisual merupakan cara memproduksi dan
menyampaikan bahan dengan menggunakan peralatan mekanis dan
elektronis untuk menyajikan pesan audio dan visual. Teknologi AV
dinilai lebih aktif karena sifatnya memerlukan indra pendengaran dan
penglihatan peserta didik. Pembelajaran audiovisual dapat dikenal
dengan mudah karena menggunakan perangkat keras didalam proses
pengajaran. Peralatan audiovisual memungkinkan pemroyeksian
gambar hidup, pemutaran kembali suara, dan penayangan visual yang
berukuran besar.
c. Teknologi Berbasis Komputer
Teknologi ini merupakan cara memproduksi dan menyampaikan
bahan dengan menggunakan perangkat yang bersumber mikroprosesor.
Teknologi berbasis komputer dibedakan dengan teknologi lain karena

6
menyimpan informasi secara elektronis dalam bentuk digital,
bukannya sebagai bahan cetak atau visual.
d. Teknologi Terpadu
Teknologi terpadu adalah cara untuk memproduksi dan
menyampaikan bahan dengan perpaduan dengan beberapa jenis media
yang dihubungan dengan server komputer.
3. Kawasan Pemanfaatan
Pemanfaatan adalah aktifitas menggunakan proses dan sumber untuk
belajar. Pemanfaatan menuntut adanya penggunaan, deseminasi, difusi,
implementasi, dan pelembagaan yang sistematis. Hal tersebut dihambat oleh
kebijakan dan peraturan. Fungsi pemanfaatan penting karena fungsi ini
memperjelas hubungan pembelajar dengan bahan atau sistem pembelajaran.
Kawasan pemanfaatan meliputi:
a. Pemanfaatan Media
Penggunaan yang sistematis dari sumber belajar. Proses
pemanfaatan ini merupakan proses pengambilan keputusan
berdasarkan spesifikasi desain pembelajaran. Misalnya, bagaimana
suatu film diperkenalkan atau ditindak lanjuti dan dipolakan sesuai
dengan bentuk belajar yang diinginkan.
b. Difusi Inovasi
Difusi inovasi merupakan proses berkomunikasi melalui strategi
yang terencana dengan tujuan untuk diadopsi. Diharapkan dengan
difusi inovasi akan dicapai perubahan yang diinginkan. Tahap pertama
dalam proses ini ialah membangkitkan kesadaran melalui desiminasi
informasi. Proses tersebut meliputi tahap-tahap seperti kesadaran,
minat, percobaan dan adopsi.
c. Kebijakan dan Regulasi
Sebagai aturan dan tindakan nyata dari pengguna atau dari
pembuat keputusan untuk menerima inovasi(dalam teknologi
pembelajaran).

7
4. Kawasan Pengelolaan

Pengelolaan meliputi pengelolaan Teknologi Pembelajaran melalui


perencanaan, pengorganisasian, pengoordinasian, dan supervisi. Pengelolaan
biasanya merupakan hasil dari penerapan suatu sistem nilai. Pengelolaan
meliputi:

a. Pengelolaan proyek, yaitu mempin pekerjaan yang harus selesai


dalam kurun waktu tertentu. Sebagai contoh, proyek
pengembangan suatu produk pembelajaran tertentu.
b. Pengelolaan sumber mencakup perencanaan, pemantauan, dan
pengendalian sistem pendukung dan pelayanan sumber.
Pengelolaan sumber sangatlah penting karena mengatur
pengendalian akses. Pengertian sumber dapat mencakup personel,
keuangan, bahan baku, waktu, fasilitas, dan sumber pembelajaran.
c. Pengelolaan sumber penyampaian, pengelolaan ini meliputi
perencanaan, pemantauan, pengendalian“ cara bagaimana
distribusi bahan pembelajaran diorganisasikan. Hal tersebut
merupakan suatu gabungan medium dan cara pengunaan yang
dipakai menyajikan informasi pembelajaran kepada pembelajar.
d. Pengelolaan informasi, yaitu bagaimana informasi dapat diterima,
dan dapat menghasilkan perubahan atas kurikulum dan desain
pembelajaran.
5. Kawasan Penilaian

Proses penentuan memadai tidaknya pembelajaran dan belajar. Penilaian


adalah kegiatan untuk mengkaji serta memperbaiki suatu produk atau
program. Kawasan penilaian terdiri dari :

a. Analisis masalah

Mencakup cara penentuan sifat dan parameter masalah dengan


menggunakan strategi pengumpulan informasi dan pengambilan
keputusan.

8
b. Pengukuran acuan patokan (criteria-refenced test)

Teknik-teknik untuk menentukan kemampuan pembelajar


menguasai materi yang telah ditentukan sebelumnya.

c. Penilaian formatif

Penilaian formatif mengandalkan pada kajian teknis dan tutorial,


uji coba dalam kelompok kecil atau besar, metiode pengumpulan
datanya bersifat informal bermanfaat untuk pengembangan program
dan produk pembelajaran

d. Penilaian sumatif

Penilaian sumatif berkaitan dengan pengumpulan informasi tentang


kecukupan untuk pengambilan keputusan dalam hal pemanfaatan.
Penilaian sumatif sering menggunakan study kelompok komparatif
dalam desain kuasi eksperimental.

9
BAB III

HASIL OBSERVASI

3.1 Profil SMK MA’ARIF

Sejarah Smk Ma’arif

Sekolah ini semula berdiri dibawah naungan yayasan Pendidikan Islami


Arrahim yaitu SPG Arrahim. SPG Arrahim termasuk salah satu SPG swasta di
Kab. Garut yang ikut membantu pemerintah dalam proses pengadaan tenaga
kependidikan.

Sesuai kebijakan pemerintah, dimana standar kualifikasi guru sekolah


dasar minimal Diploma (D2). SPG-SPG yang memenuhi standar kualifikasi
diterapkan sebagai LPTK, yang nantinya akan menghasilkan tenaga kependidikan
D2, bagi sekolah dasar.

Bagi SPG yang tidak mempunyai standar kualifikasi, alih fungsi menjadi
SMA. Seperti SPG Negeri Garut alih fugsi menjadi SMA Negeri 3 Garut, yang
sekarang SMA Negeri 1 Garut. Demikian juga SPG Arrahim alih fungsi menjadi
SMA Arrhim tahun pelajaran 1992/1993 s.d 1994/1995.

SMA Arrahim dalam perjalanannya, kurang mampu bersaing dengan


SMA yang ada, yang telah lebih dahulu mendapat kepercayaan masyarakat,
seperti SMA Ciledug Al Musadadiyah. Tahun 1994/1995 muncullah ide-ide
gagasan untuk merubah haluan, maka dirintislah proses mendirikan suatu sekolah
yang relevan dengan tuntutan dunia pekerjaan yaitu kejuruan SMK (SMK
Ma’arif).

Profil Sekolah:

Nama Sekolah : SMK Ma’arif Garut


Jumlah Kelas : 14
Rentang Kelas : X, XI, XII
Kurikulum : Kurtilas

10
Status : Swasta
Lokasi : Jl. Pembangunan No. 58 Kec. Tarogong Kidul Kab. Garut
Akreditasi : A
Rekapitulasi Sekolah:
Siswa : 375
Guru : 52
Jurusan :3
Kelas : 14
Pelajaran : 300
Ekstrakulikuler :8
Biodata Guru yang diwawancarai:
Nama : Rinto Cahyudin
Guru Mata Pelajaran : Fisika

3.2 Pemanfaatan dan Pengembangan ICT dalam Pembelajaran di SMK


Ma’arif Garut
1. Kawasan Desain
a. Desain sistem pembelajaran
 Siswa mempelajari pelajaran Fisika dari gurunya sesuai dengan
materi dan standar kompetensi.
 Guru menerapkan metode pembelajaran yang bervariasi,
seperti metode ceramah, diskusi, dan proyek.
 Dalam proses pembuatan bahan-bahan pembelajaran:
o Siswa membawa bahan-bahan yang ada di sekitar
lingkungannya. Contohnya tentang materi getaran, siswa
membawa tali/benang dan batu untuk mengukur frekuensi
getaran.
o Buku
o Internet
 Dalam pemanfaatan pembelajaran, siswa dapat memahami apa
yang dipelajari melalui bahan-bahan yang telah tersedia
 Menggunakan strategi berkelompok

11
 Penilaian:
o Ceramah (tes lisan)
o Diskusi (ditilai oleh teman sejawatnya)
o Proyek (kelengkapan bahan, cara kerja, keaktifan, hasil
proyek)
b. Desain Pesan
Perencanaan dalam penyampaian pesan mengenai bentuk fisik TIK
yaitu dalam bentuk powerpoint. Jadi, sebelum dimulainya
pembelajaran siswa terlebih dahulu mempelajari materi yang telah
diberikan.
c. Strategi pembelajaran
Menggunakan strategi yang berpusat pada siswa, dengan
menggunakan komponen-komponen seperti internet, Hp, lab
komputer, alat dan bahan yang ada di lingkungan sekitar.
d. Karakteristik peserta didik
 Sikap : siswa aktif
 Motivasi : siswa terlebih mempersiapkan materi yang akan
dipelajari
2. Kawasan pengembangan
Saat pembelajaran berlangsung, teknologi yang digunakan yaitu
teknologi terpadu. Teknologi cetak seperti buku dan modul. Audiovisual
seperti kejadian alam. Dan berbasis komputer seperti presentasi atau
pengumpulan tugas melalui email.
3. Kawasan pemanfaatan
a. Pemanfaatan media
Papan tulis, speaker, laptop, proyektor
b. Difusi Inovasi
Strategi proses berkomunikasi dengan siswa yaitu dengan
memberikan pertanyaan. Dalam berkomunikasi dengan siswa hal yang
paling diperhatikan oleh siswa yaitu menanyakan suatu hal yang
berbeda dalam pembelajaran.

12
c. Implementasi & pelembagaan
Dalam pelaksanaan pembelajaran tidak terfokus pada bahan ajar
melainkan terfokus pada SK/KD dan sumber lainnya.
d. Kebijakan regulasi
Di SMK Ma’arif diperbolehkan membawa hp selama siswa
menggunakan hp tersebut sesuai kebutuhan.
4. Kawasan pengelolaan
a. Pengelolaan proyek
Pengelola kegiatan pembelajaran di SMK Ma’arif dilihat dari
kemampuan siswa. Untuk siswa yang kurang dalam aspek kognitifnya
maka siswa tersebut diberikan bimbingan khusus di luar pembelajaran.
b. Pengelolaan sumber belajar
Dikelola dengan cara dikaji terlebih dahulu kemudian setelah
materi sesuai lalu diberikan kepada siswa.
c. Pengelolaan penyampaian
Direncanakan dalam bentuk RPP. Di dalam RPP tersedia bahan
ajar dan strategi pembelajaran yang nantinya akan digunakan sesuai
kondisi kelas.
d. Pengelolaan informasi
Siswa mencari materi baik dalam buku atau pun internet, kemudian
dibaca, dipahami, dirangkum/dicatat dan dikumpulkan.
5. Evaluasi
a. Analisis masalah
 Masalah:
o Kesiapan siswa yang berbeda-beda
 Dampak
o Terdapat siswa yang kesulitan dalam mengikuti proses
pembelajaran
 Solusi
o Memerlukan beberapa media atau metode dan strategi
pembelajaran

13
b. Pengukuran acuan patokan/PAP
Kehadiran, tes lisan, tes tulis, dan praktek.
c. Penilaian sumatif
Tes lisan, tes tulisa, praktek
d. Penilaian formatif
PTS dan PAS

14
BAB VI
PENUTUP
4.1 Simpulan

Proses pembelajaran yang baik menjadi tujuan utama sang guru untuk
memberikan yang terbaik kepada siswa, tapi terkadang keadaan yang tidak
mendukung menjadi penghalang berlangsungnya proses ini. Tak jarang guru lebih
sering memberikan keleluasaan kepada para peserta didik untuk lebih ber ekspresi
sesuai apa yang mereka inginkan untuk menunjang proses belajarnya dan menjadi
guru sendiri menjadi fasilitator.

4.2 Saran

Pendidikan yang baik adalah dimulai dari rasa ingin tahu para peserta
didik, berdasarkan hasil wawancara di SMK MA’ARIF salah satunya hal itu telah
dilakukan oleh Bapak Rinto untuk diterapkan kepada anak didiknya, dengan
memberikan keleluasaan untuk peserta didik untuk aktif meskipun terkendala
teknologi yang di anggap menjadi penunjang dan sangat membantu. Lakukan hal
yang sederhana dan mudah diingat serta untuk meningkatkan daya tarik kepada
peserta didik.

15
LAMPIRAN
LEMBAR PERTANYAAN MENGGUNAKAN 5 KAWASAN TEKPEN
1. Kawasan Desain
a. Desain sistem pembelajaran
 Apa yang akan dipelajari?
 Bagaimana cara mempelajarinya?
 Bagaimana proses pembuatan bahan-bahan pembelajaran?
 Bagaimana pemanfaatan dan strategi pembelajarannya?
 Bagaimana penilainnya?
b. Desain Pesan
Bagaimana perencanaan dalam penyampaian pesan mengenai bentuk
fisik TIK (hardware) supaya terjadi timbal balik/respons dari peserta
didik mulai dari aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik?
c. Strategi pembelajaran
 Bagaimana kondisi saat berlangsungnya pembelajaran?
 Apa saja komponen-komponen yang digunakan dalam
pembelajaran?
d. Karakteristik peserta didik
 Bagaimana sikap peserta didik saat proses pembelajaran?
 Bagaimana motivasi peserta didik saat proses pembelajaran
berlangsung?
2. Kawasan pengembangan
Saat pembelajaran berlangsung, teknologi apakah yang digunakan
(teknologi cetak/ audiovisual/berbasis komputer/terpadu)?
3. Kawasan pemanfaatan
a. Pemanfaatan media
Bagaimana pemanfaatan media pembelajaran?
b. Difusi Inovasi
Bagaimana strategi proses berkomunikasi yang sesuai dengan
tujuan pembelajaran?
c. Implementasi & pelembagaan
Seperti apa penggunaan bahan ajar yang digunakan dalam kondisi
yang sesungguhnya?
d. Kebijakan regulasi
Bagaimana respon masyarakat mengenai penggunaan teknologi di
sekolah?
4. Kawasan pengelolaan
a. Pengelolaan proyek
Bagaimana mengelola kegiatan pembelajaran?

16
b. Pengelolaan sumber belajar
Bagaimana mengelola sumber belajar?

c. Pengelolaan penyampaian
Bagaimana cara menggunakan bahan ajar yang telah direncanakan?
d. Pengelolaan informasi
Bagaimana pemrosesan informasi untuk kegiatan pembelajaran?
5. Evaluasi
a. Analisis masalah
Apa masalah, dampak, dan solusi dalam proses pembelajaran?
b. Pengukuran acuan patokan/PAP
Bagaimana cara mengukur kemampuan siswa dalam mencapai tujuan
pembelajaran?
c. Penilaian sumatif dan formatif
Bagaimana penilaian sumatif dan formatif dalam proses pembelajaran?

17

Anda mungkin juga menyukai