Anda di halaman 1dari 2

MINTA PENDAPAT BROER

1. BAGAIMANA ENTE MENYIKAPI HARI KEBANGKITAN NASIONAL DITENGAH GEJOLAK POLITIK DAN
SOSIAL DIMASYARAKAT SAAT INI .

2. APA SAJA TENTANG HARI KEBANGKITAN NASIONAL

3. MAKNA HARI KEBANGKITAN NASIONAL SAAT INI DAN KEDEPAN .

4. KONTRIBUSI APA YG TELAH DIBERIKAN DALAM RANGKA MENYEMANGATI HARI KEBANGKITAN


NASIONAL.

5. BAGAIMANA SIKAP DALAM RANGKA MENYAMBUT HARI KEBANGKITAN NASIONAL.

1. Dengan melihat persoalan yg ada saat ini baik segi politik , info media dan persoala yg baru
terjadi tentang rusuh pembomam.
Disini kita harus sadar marilah kita bersatupadu dan bangkit dengan jiwa Nasionalisme
bagaimana berbangsa dan bernegara yg baik demi menjaga persatuan dan kesatuan
memajukan bangsa yang berbudaya,berkarakter serta berdaulat yg kita cintai ini yakni
behineka tunggalika NKRI
2. Kebangkitan Nasional merupakan bangkitnya semangat Nasionalisme, persatuan, kesatuan
dan kesadaran sebagai sebuah bangsa yg berdaulat
3. Memaknai hari kebangkitan nasional untuk menjauhkan dari keterpurukan bangsa dan
menumbuhkan rasa jiwa nasionalisme dan terbebas dari penguasa neoliberalisme dan
Imperialisme.
4. Menjags persatuan dan kesatuan bernegara serta menumbuhkan persaudaraan satu nusa
satu bangsan
5. Memajukan Karakter bansa serta jati diri yang majemuk bagi pemuda
untuk memajukan diri melalui gerakan organisasi pemuda saat ini serta kebihinekaan. Ber
budaya,saling menolong satu sama lain..serta saling menjaga keutuhan bangsa

asi yang sebelumnya tidak pernah muncul selama penjajahan. Sebuah organisasi yang
bergerak di bidang sosial yang menjadi cikal bakal gerakan yang bertujuan untuk mencapai
kemerdekaan Indonesia.

Harkitnas kali ini mengusung tema “Mengukir Makna Kebangkitan Nasional dengan
Mewujudkan Indonesia yang Bekerja Nyata dan Berkarakter”.

Pada awal berdirinya, organisasi Boedi Oetomo yang digagaskan pertama kali oleh Dr
Wahidin Sudiro Husodo ini hanya bergerak dalam bidang pendidikan dan sosial budaya.
Organisasi ini mendirikan sejumlah sekolah yang bernama Boedi Oetomo dengan tujuan
berusaha memelihara serta memajukan kebudayaan Jawa. Anggota Boedi Oetomo terdiri
dari kalangan atas suku Jawa dan Madura. Namun sejak tahun 1915 organisasi Boedi
Oetomo mulai bergerak di bidang politik. Gerakan nasionalisme Boedi Oetomo yang berciri
politik disebabkan oleh berlangsungnya Perang Dunia I. Peristiwa Perang Dunia I mendorong
pemerintah kolonial Hindia-Belanda memberlakukan milisi bumiputera, yaitu wajib militer
bagi warga pribumi.

Dalam perjuangannya di bidang politik, Boedi Oetomo memberi syarat untuk pemberlakuan
wajib militer tersebut. Syarat tersebut adalah harus dibentuk terlebih dulu sebuah lembaga
perwakilan rakyat (Volksraad). Usul Boedi Oetomo disetujui oleh Gubernur Jenderal Van
Limburg Stirum sehingga terbentuk Volksraad pada tanggal 18 Mei 1918. Di dalam lembaga
Volksraad terdapat perwakilan organisasi Boedi Oetomo, yaitu Suratmo Suryokusomo.
Menyadari arti penting organisasi bagi rakyat, maka pada tahun 1920 Boedi Oetomo mulai
menerima anggota dari masyarakat biasa. Dengan bergabungnya rakyat biasa ini,
menjadikan Boedi Oetomo menjadi sebuah organisasi pergerakan rakyat dengan ditandai
oleh pemogokan kaum buruh untuk menuntut kehidupan yang lebih baik.

Sejak tahun 1930, Boedi Oetomo membuka keanggotaannya untuk seluruh rakyat Indonesia.
Dengan seiringnya waktu, dalam bidang politik Boedi Oetomo mempunyai cita-cita untuk
membuat Indonesia merdeka. Dengan hal ini Boedi Oetomo berubah menjadi sebuah
organisasi dengan tujuan nasionalisme.

Untuk mewujudkan kemerdekaan Indonesia tersebut, pada 1935, Boedi Oetomo bergabung
dengan Partai Bangsa Indonesia (PBI) yang didirikan oleh Dr. Sutomo. Kemudian dari dua
organisasi ini melebur menjadi satu dalam partai Indonesia Raya (Parindra) yang diketuai
oleh Dr. Sutomo.

Namun menurut beberapa sumber, kebangkitan nasional sebenarnya berawal dari


berdirinya Sarekat Dagang Islam pada tahun 1905 di Pasar Laweyan, Solo. Sarekat ini
awalnya berdiri untuk menandingi dominasi pedagang Cina pada waktu itu. Kemudian
berkembang menjadi organisasi pergerakan sehingga pada 1906 berubah nama menjadi
Sarekat Islam.

Anda mungkin juga menyukai