2 “Objektif” Pada pemeriksaan fisik, dari tandatanda vital didapatkan keadaan umum tampak
. sakit ringan, nadi 110x/menit, pernafasan 22x/menit, suhu 38.6 C. Pada pemeriksaan mata
konjungtiva anemis -/-, sclera ikterik -/-, mata cekung +/+. Pada pemeriksaan thoraks pergerakan
dinding simetris, perkusi sonor, dan auskultasi terdengar vesikuler kedua lapang paru. Pada
pemeriksaan abdomen bising usus normal, turgor kulit lambat.
Pada pemeriksaan laboratorium didapatkan: Hb: 10,3 g/dl, Ht: 29,6%, leukosit 9.000/mm3,
trombosit 188.000 mm3, eritrosit 4,6 jut/ul, GDS 112, Natrium 137, Kalium 3.9, Chlorida 101.
3 “Assessment”(penalaran klinis): Pada kasus ini, dari anamnesis didapatkan pasien perempuan
. usia 3 tahun 3 bulan dengan buang air besar (BAB) 3-4 kali dalam sehari, konsistensi cair, warna
kekuningan disertai ampas dan lendir tidak ada darah, keluhan didahului oleh demam,
berlangsung kurang dari 14 hari jelas menunjukan bahwa anak tersebut menderita diare akut.
Diare adalah buang air besar (BAB) pada bayi atau anak lebih dari 3 kali perhari, diserta
perubahan konsistensi tinja menjadi cair dengan atau tanpa lendir dan darah. Berdasarkan lama
berlangsungnya, pada pasien ini termasuk diare akut. Berdasarkan patomekanismenya, pada
pasien ini adalah diare invasive dalam bentuk yaitu diare non dysentriform berupa diare yang
tidak berdarah, biasanya disebabkan oleh rotavirus. Rotavirus adalah penyebab utama diare
pada bayi, rotavirus termasuk dalam family reoviridae.
Pemeriksaan fisik ditemukan mata cekung +/+, , bibir kering, pucat, turgor kulit lambat.
4. ”Plan”:
Diagnosis: pada pasien ini sudah dapat ditegakkan diagnosis diare akut dehidrasi ringan sedang.