Makalah 2 (Uji Hipotesis)
Makalah 2 (Uji Hipotesis)
“UJI HIPOTESIS”
OLEH:
KELOMPOK V
YUSRIANTO (60600110046)
JURUSAN MATEMATIKA
2018
ii
KATA PENGANTAR
Allah S.W.T. karena dengan berkat dan rahmat dan hidayah-Nya lah sehingga
penulis dapat menyusun dan menyelesaikan laporan lengkap “[mata kuliah]” ini
yang insya Allah dapat bermanfaat. Tak lupa penulis kirimkan salam dan shalawat
manusia dapat terlepas dari zaman jahilia menuju zaman modern seperti saat ini.
Ucapan terima kasih penulis sampaikan kepada orang tua yang telah
menjadi sumber motivasi bagi penulis. Tak lupa penulis ucapkan terima kasih
makalah ini .
kesalahan. Oleh karena itu, kritik dan saran sangat dibutuhkan, agar makalah
selanjutnya dapat lebih baik lagi. Semoga makalah ini dapat memberikan
Penulis
Kelompok V
iii
DAFTAR ISI
SAMPUL
KATA PENGANTAR ............................................................................................ ii
DAFTAR ISI ......................................................................................................... iii
BAB 1 PENDAHULUAN ..................................................................................... 1
A. Latar Belakang ............................................................................................. 1
B. Rumusan Masalah ........................................................................................ 1
C. Tujuan .......................................................................................................... 2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA............................................................................. 3
A. Pengertian Pengujian Hipotesis ...................................................................... 3
B. Konsep Hipotesis ............................................................................................ 4
C. Prosedur Pengujian Hipotesis ........................................................................ 5
D. Jenis-Jenis Pengujian Hipotesis .................................................................... 12
E. Pengujian Hipotesis Rata-Rata ..................................................................... 16
F. Uji T .............................................................................................................. 22
G. Uji F .............................................................................................................. 24
BAB III PEMBAHASAN ..................................................................................... 26
Contoh Soal dan Penyelesaian........................................................................... 26
BAB IV ................................................................................................................. 33
PENUTUP ............................................................................................................. 33
A. Kesimpulan ................................................................................................ 33
B. Saran ........................................................................................................... 33
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 34
1
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam kehidupan sehari-hari, sering kita jumpai banyak hal yang dapat
kita deskripsikan dalam bentuk data. Informasi data yang diperoleh tentunya harus
diolah terlebih dahulu menjadi sebuah data yang mudah dibaca dan dianalisa.
Penelitian ini didapatkan melalui berbagai cara, dan juga berbagai langka-langkah
pengujian dari para pengumpul data. Sebelum melakukan penelitian, kita akan
menduga-duga terlebih dahulu terhadap apa yang kita ingin teliti. Pernyataan
dugaan atau pernyataan sementara kita ini yang disebut hipotesis. Banyak sekali
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Hipotesis berasal dari bahasa Yunani, Hupo berarti Lemah atau kurang
atau di bawah ,Thesis berarti teori, proposisi atau pernyataan yang disajikan
sebagai bukti. Sehingga dapat diartikan sebagai Pernyataan yang masih lemah
kebenarannya dan perlu dibuktikan atau dugaan yang sifatnya masih sementara.
statistik dapat berbentuk suatu variabel seperti binomial, poisson, dan normal atau
nilai dari suatu parameter, seperti rata-rata, varians, simpangan baku, dan
proporsi. Hipotesis statistic harus di uji, karena itu harus berbentuk kuantitas
untuk dapat di terima atau di tolak. Hipotesis statistic akan di terima jika hasil
bias benar atau salah, sehingga menimbulkan risiko. Besar kecilnya risiko
B. Konsep Hipotesis
hipotesis adalah sebagai dugaan terhadap hubungan antara dua variable atau
asumsi atau dugaan mengenai suatu hal yang dibuat untuk menjelaskan hal itu
yang sering dituntut untuk melakukan pengecekannya. Atas dasar dua definisi
diatas, maka dapat disimpulkan bahwa hipotesis adalah jawaban atau dugaan
penelitian dan belum berdasarkan fakta serta dukungan data yang nyata
nol adalah pernyataan tidak adanya hubungan, pengaruh, atau perbedaan antara
negatif). Nilai Hipotesis Nol (Ho) harus menyatakan dengan pasti nilai parameter.
yang akan di uji. Hipotesis nol tidak memiliki perbedaan atau perbedaannya
keadaan berikut.
1) H1 menyatakan bahwa harga parameter lebih besar dari pada harga yang di
hipotesiskan. Pengujian itu disebut pengujian satu sisi atau satu arah, yaitu
2) H1 menyatakan bahwa harga parameter lebih kecil dari pada harga yang di
hipotesiskan. Pengujian itu disebut pengujian satu sisi atau satu arah, yaitu
hipotesiskan. Pengujian itu disebut pengujian dua sisi atau dua arah, yaitu
pengujian sisi atau arah kanan dan kiri sekaligus. Secara umum, formulasi
Apabila hipotesis nol (H0) diterima (benar) maka hipotesis alternatif (Ha) di
tolak. Demikian pula sebaliknya, jika hipotesis alternatif (Ha) di terima (benar)
hasil hipotesis terhadap nilai parameter populasinya. Semakin tinggi taraf nyata
yang di gunakan, semakin tinggi pula penolakan hipotesis nol atau hipotesis yang
dalam %, yaitu: 1% (0,01), 5% (0,05), 10% (0,1), sehingga secara umum taraf
nyata di tuliskan sebagai α0,01, α0,05, α0,1. Besarnya nilai α bergantung pada
keberanian pembuat keputusan yang dalam hal ini berapa besarnya kesalahan
7
sebut sebagai daerah kritis pengujian (critical region of a test) atau daerah
nilai distribusi yang di gunakan pada pengujian, misalnya distribusi normal (Z),
distribusi t, dan distribusi X². Nilai itu sudah di sediakan dalam bentuk tabel di
atau menolak hipotesis nol (Ho) dengan cara membandingkan nilai α tabel
distribusinya (nilai kritis) dengan nilai uji statistiknya, sesuai dengan bentuk
pengujiannya. Yang di maksud dengan bentuk pengujian adalah sisi atau arah
pengujian.
a. Penerimaan Ho terjadi jika nilai uji statistiknya lebih kecil atau lebih besar
daripada nilai positif atau negatif dari α tabel. Atau nilai uji statistik berada di
b. Penolakan Ho terjadi jika nilai uji statistiknya lebih besar atau lebih kecil
daripada nilai positif atau negatif dari α tabel. Atau nilai uji statistik berada di
luar nilai kritis. Dalam bentuk gambar, kriteria pengujian seperti gambar di
bawah ini
8
menduga parameter data sampel yang di ambil secara random dari sebuah
populasi. Misalkan, akan di uji parameter populasi (P), maka yang pertama-tam di
5. Membuat Kesimpulan
penerimaan atau penolakan hipotesis nol (Ho) yang sesuai dengan kriteria
a. Penerimaan Ho terjadi jika nilai uji statistik berada di luar nilai kritisnya.
b. Penolakan Ho terjadi jika nilai uji statistik berada di dalam nilai kritisnya.
diperlukan kriteria tertentu dengan nilai tertentu baik dari hasil perhitungan
maupun hasil dari tabel. Kedua hasil tersebut dibandingkan. Dalam hal ini
diperoleh thitung. Kemudian dicari ttabel dari tabel t dengan 𝛼 tertentu. Nilai
ttabel dua pihak dan satu pihak dengan 𝛼 tertentu diperoleh dengan melihat daftar
adalah :
1. Nyatakanlah data yang akan diuji tersebut berasal dari sampel atau populasi.
Jika menggunakan data sampel, maka rata – ratanya adalah 𝜇. Dan jika
c. Hitung. 𝑡ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 atau 𝑧ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 (salah satu tergantung 𝜎 tak diketahui atau
diketahui)
̅ − 𝝁 𝟎 𝒔 √𝒏
t hitung = 𝒙
Di mana :
𝜇0 = rata-rata sekarang
𝑠 = simpangan baku
̅ − 𝝁𝟎 𝝈√𝒏
z hitung = 𝒙
Di mana :
𝜇0 = rata-rata sekarang
𝜎 = simpangan baku
𝛼 seperti langkah 4,
i. 𝑑𝑘=𝑛−1
h. Buatlah kesimpulannya
berikut ini :
Uji dua pihak digunakan bila hipotesis nol (H0) berbunyi “sama dengan”
Hipotesis statistiknya :
11
H0 : 𝜇 = 𝜇0
Ha : 𝜇 ≠ 𝜇0
Kriteria Pengujian :
Uji pihak kiri digunakan apabila : hipotesis nol (H0) berbunyi “lebih besar
atau sama dengan (≥)” dan hipotesis alternatifnya berbunyi “lebih kecil (<)”.
Hipotesis statistiknya :
H0 : 𝜇0 ≥ 𝜇1
Ha : 𝜇0 < 𝜇1
Kriteria Pengujian :
Uji pihak kanan digunakan apabila : hipotesis nol (H0) berbunyi “lebih
kecil atau sama dengan (≤)” dan hipotesis alternatifnya berbunyi “lebih besar (>)”.
Hipotesis statistiknya :
H0 : 𝜇0≤𝜇1
Ha : 𝜇0>𝜇1
Kriteria Pengujian :
Contohnya:
Contohnya:
Contohnya:
tabel normal standard. Hasil uji statistik ini kemudian di bandingkan dengan
nilai dalam tabel untuk menerima atau menolak hipotesis nol (Ho) yang di
kemukakan.
14
Contohnya :
t-student. Hasil uji statistik ini kemudian di bandingkan dengan nilai dalam
tabel untuk menerima atau menolak hipotesis nol (Ho) yang di kemukakan.
Contohnya :
pengujiannya disebut tabel χ2. Hasil uji statistik ini kemudian di bandingkan
dengan nilai dalam tabel untuk menerima atau menolak hipotesis nol (Ho) yang
di kemukakan.
Contohnya :
2) Pengujian Independensi
dengan nilai dalam tabel untuk menerima atau menolak hipotesis nol (Ho) yang
di kemukakan.
Contohnya :
nol (Ho) berbunyi “sama dengan” dan hipotesis alternatifnya (H1) berbunyi
nol (Ho) berbunyi “sama dengan” atau “lebih besar atau sama dengan” dan
hipotesis alternatifnya (H1) berbunyi “lebih kecil” atau “lebih kecil atau sama
dengan” (Ho = atau Ho ≥ dan H1 < atau H1 ≤ ). Kalimat “lebih kecil atau sama
hipotesis nol (Ho) berbunyi “sama dengan” atau “lebih kecil atau sama dengan”
dan hipotesis alternatifnya (H1) berbunyi “lebih besar” atau “lebih besar atau
sama dengan” (Ho = atau Ho ≤ dan H1 > atau H1 ≥). Kalimat “lebih besar atau
sama dengan” sinonim dengan kata “paling banyak atau paling besar”.
Untuk pengujian hipotesis satu rata-rata dengan sample besar (n > 30), uji
sebagai berikut.
1) Formulasi hipotesis
a) Ho : µ = µo
H1 : µ > µo
b) Ho : µ = µo
H1 : µ < µo
c) Ho : µ = µo
H1 : µ ≠ µo
dari tabel.
3) Kriteria Pengujian
17
Ho di terima jika Zo ≤ Zα
Ho di terima jika Zo ≥ - Zα
c) Untuk Ho : µ = µo dan H1 : µ ≠ µo
4) Uji Statistik
5) Kesimpulan
kriteria pengujiannya).
Untuk pengujian hipotesis satu rata-rata dengan sampel kecil (n ≤ 30), uji
sebagai berikut.
1. Formulasi hipotesis
a. Ho : µ = µo
H1 : µ > µo
b. Ho : µ = µo
H1 : µ < µo
c. Ho : µ = µo
H1 : µ ≠ µo
3. Kriteria Pengujian
o Ho di terima jika to ≤ tα
o Ho di terima jika to ≥ - tα
c. Untuk Ho : µ = µo dan H1 : µ ≠ µo
4. Uji Statistik
5. Kesimpulan
criteria pengujiannya).
Untuk pengujian hipotesis beda dua rata-rata dengan sampel besar (n >
1. Formulasi hipotesis
a. Ho : µ = µo
H1 : µ > µo
b. Ho : µ = µo
H1 : µ < µo
c. Ho : µ = µo
H1 : µ ≠ µo
Mengambil nilai α sesuai soal, kemudian nilai Zα atau Zα/2 ditentukan dari
tabel.
3. Kriteria Pengujian
20
o Ho di terima jika Zo ≤ Zα
o Ho di terima jika Zo ≥ - Zα
c. Untuk Ho : µ1 = µ2 dan H1 : µ1 ≠ µ2
4 Kesimpulan
kriteria pengujiannya).
b. Sampel kecil ( n ≤ 30 )
Untuk pengujian hipotesis beda dua rata-rata dengan sampel kecil (n ≤ 30),
sebagai berikut.
1. Formulasi hipotesis
a. Ho : µ₁ = µ2
H1 : µ₁ > µ2
21
b. Ho : µ₁ = µ2
H1 : µ₁ < µ2
c. Ho : µ₁ = µ2
H1 : µ₁ ≠ µ2
Mengambil nilai α sesuai soal, kemudian nilai tα atau tα/2 ditentukan dari
tabel.
3. Kriteria Pengujian
o Ho di terima jika to ≤ tα
o Ho di terima jika to ≥ tα
c. Untuk Ho : µ1 = µ2 dan H1 : µ1 ≠ µ2
4. Kesimpulan
kriteria pengujiannya).
F. Uji T
asumsi variabel yang lain itu konstan. Untuk melakukan pengujian t maka dapat
t = βn/Sβn
Dimana :
1. Jika probabilitas (signifikansi)> 0,05 (α) atau T hitung < T tabel berarti
hipotesa tidak terbukti maka H0 diterima Ha ditolak, bila dilakukan uji secara
parsial.
2. Jika probabilitas (signifikansi)< 0,05 (α) atau T hitung > T tabel berarti
hipotesa terbukti maka H0 ditolak dan Ha diterima, bila dilakukan uji secara
parsial.
23
variabel bebas. Teknik ini digunakan untuk menguji apakah nilai tertentu
berbeda secara signifikan atau tidak dengan rata-rata sebuah sampel. Pada uji
hipotesis ini, diambil satu sampel yang kemudian dianalisis apakah ada
perbedaan rata-rata dari sampel tersebut. Prosedur yang umum dan harus
diambil.1. Pilih statistik uji yang sesuai sebagai dasar bagi prosedur
pengujian.
2. Paired-sample t-Test
membandingkan rata-rata dua variabel dalam satu group. Artinya analisis ini
apakah dua sampel yang tidak berhubungan memiliki rata-rata yang berbeda.
Jadi tujuan metode statistik ini adalah membandingkan rata-rata dua grup yang
tidak berhubungan satu sama lain. Pertanyaan yang coba dijawab adalah
apakah kedua grup tersebut mempunyai nilai rata-rata yang sama ataukah
G. Uji F
besar dari nilai F tabel maka hipotesis alternatif yang menyatakan bahwa semua
F=
Dimana:
R2 : koefisien determinasi
n: Jumlah sampel
1. Jika probabilitas (signifikansi)> 0,05 (α) atau F hitung < F tabel berarti
simultan.
2. Jika probabilitas (signifikansi)< 0,05 (α) atau F hitung > F tabel berarti
simultan.
26
BAB III
PEMBAHASAN
1. Suatu pabrik susu merek Good Milk melakukan pengecekan terhadap produk
mereka, apakah rata-rata berat bersih satu kaleng susu bubuk yang di produksi
dan di pasarkan masih tetap 400 gram atau sudah lebih kecil dari itu. Dari data
sebelumnya di ketahui bahwa simpangan baku bersih per kaleng sama dengan
125 gram. Dari sample 50 kaleng yang di teliti, di peroleh rata-rata berat bersih
375 gram. Dapatkah di terima bahwa berat bersih rata-rata yang di pasarkan
Penyelesaian :
Diketahui :
Jawab :
a. Formulasi hipotesisnya :
Ho : µ = 400
H1 : µ < 400
α = 5% = 0,05
Kesimpulan :
Karena Zo = -1,41 ≥ - Z0,05 = - 1,64 maka Ho di terima. Jadi, berat bersih rata-rata
susu bubuk merek GOOD MILK per kaleng yang di pasarkan sama dengan 400
gram
2. Sebuah sample terdiri atas 15 kaleng susu, memiliki isi berat kotor seperti yang
Jika di gunakan taraf nyata 1%, dapatkah kita menyakini bahwa populasi cat
dalam kaleng rata-rata memiliki berat kotor 1,2 kg/kaleng ? (dengan alternatif
Penyelesaian :
Diketahui :
Jawab:
∑X = 18,13
∑X2 = 21,9189
X = 18,13 / 15
= 1,208
28
a. Formulasi hipotesisnya :
Ho : µ = 1,2
H1 : µ ≠ 1,2
α = 1% = 0,01
t0,005;14 = 2,977
e. Kesimpulan
populasi susu dalam kaleng secara rata-rata berisi berat kotor 1,2 kg/kaleng.
sama dengan alternatif A lebih besar dari pada B. Untuk itu, di ambil sample di
kedua daerah, masing-masing 100 dan 70 dengan rata-rata dan simpangan baku
38 dan 9 jam per minggu serta 35 dan 7 jam per minggu. Ujilah pendapat
Penyelesaian :
Diketahui :
n1 = 100 X1 = 38 s₁ = 9
n2 = 70 X2 = 35 s₂ = 7
29
Ho : µ₁ = µ₂
H1 : µ₁ > µ₂
α = 5% = 0,05
e. Kesimpulan
Karena Zo = 2,44 > Z0,05 = 1,64 maka Ho di tolak. Jadi, rata-rata jam kerja buruh
12 orang dengan metode biasa dan 10 orang dengan terprogram. Pada akhir
mencapai nilai rata-rata 75 dengan simpangan baku 4,5. Ujilah hipotesis kedua
Penyelesaian :
Diketahui :
n1 = 12 X1 = 80 s₁ = 4
n2 = 10 X2 = 75 s₂ = 4,5
30
Jawab:
a. Formulasi hipotesisnya :
Ho : µ₁ = µ₂
H1 : µ₁ ≠ µ₂
α = 10% = 0,10
= 0,05
db = 12 + 10 – 2 = 20
t0,05;20 = 1,725
1,725
Kesimpulan
Karena t0 = 2,76 > t0,05;20 = 1,725 maka Ho di tolak. Jadi, kedua metode yang
penelitian mengenai mutu rata-rata prestasi akademik. Berikut ini data selama
periode 5 tahun.
Tahun
1 2 3 4 5
Anggota
normal !
Penyelesaian :
a. Formulasi hipotesisnya :
Ho : µ₁ = µ₂
H1 : µ₁ < µ₂
α = 1% = 0,01
= 0,05
db =5-1=4
t0,01;4 = -3,747
c. Kriteria pengujian :
d. Uji Statistik :
32
Anggota Bukan d d2
Anggota
e. Kesimpulan
akademiknya.
33
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
hipotesis adalah :
alternatifnya (Ha)
2. Langkah 2 : Memilih suatu taraf nyata (α) dan menentukan nilai table.
B. Saran
Adapun saran pada makalah ini adalah agar penulis lebih fokus dan detail
DAFTAR PUSTAKA
Arif Tiro, Muhammad., 2010 . Analisis Korelasi dan Regresi . Makassar : Andia
Publisher
Iqbal, M Hasan., 2002. Pokok pokok Materi Statistik 2(Statistik Intensif). Jakarta:
Bumi AKsara