Anda di halaman 1dari 37

MAKALAH EKONOMETRIKA

“UJI HIPOTESIS”

OLEH:

KELOMPOK V

SRI MUSLIHAH BAKHTAR (60600115014)

NURUL RIHLAH (60600115062)

HUSNUL HATIMA (60600115055)

YUSRIANTO (60600110046)

JURUSAN MATEMATIKA

FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI ALAUDDIN MAKASSAR

2018
ii

KATA PENGANTAR

Alhamdulilahi Robbil’Alamin puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat

Allah S.W.T. karena dengan berkat dan rahmat dan hidayah-Nya lah sehingga

penulis dapat menyusun dan menyelesaikan laporan lengkap “[mata kuliah]” ini

yang insya Allah dapat bermanfaat. Tak lupa penulis kirimkan salam dan shalawat

kepada nabi Muhammad S.A.W. karena berkat beliaulah, sehingga ummat

manusia dapat terlepas dari zaman jahilia menuju zaman modern seperti saat ini.

Ucapan terima kasih penulis sampaikan kepada orang tua yang telah

menjadi sumber motivasi bagi penulis. Tak lupa penulis ucapkan terima kasih

kepada teman-teman atas bantuan dan kerjasamanya dalam menyelesaikan

makalah ini .

Penulis menyadari bahwa dalam makalah ini masih terdapat banyak

kesalahan. Oleh karena itu, kritik dan saran sangat dibutuhkan, agar makalah

selanjutnya dapat lebih baik lagi. Semoga makalah ini dapat memberikan

konstribusi pengetahuan yang bermanfaat bagi pembaca.

Samata,12 Mei 2018

Penulis

Kelompok V
iii

DAFTAR ISI

SAMPUL
KATA PENGANTAR ............................................................................................ ii
DAFTAR ISI ......................................................................................................... iii
BAB 1 PENDAHULUAN ..................................................................................... 1
A. Latar Belakang ............................................................................................. 1
B. Rumusan Masalah ........................................................................................ 1
C. Tujuan .......................................................................................................... 2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA............................................................................. 3
A. Pengertian Pengujian Hipotesis ...................................................................... 3
B. Konsep Hipotesis ............................................................................................ 4
C. Prosedur Pengujian Hipotesis ........................................................................ 5
D. Jenis-Jenis Pengujian Hipotesis .................................................................... 12
E. Pengujian Hipotesis Rata-Rata ..................................................................... 16
F. Uji T .............................................................................................................. 22
G. Uji F .............................................................................................................. 24
BAB III PEMBAHASAN ..................................................................................... 26
Contoh Soal dan Penyelesaian........................................................................... 26
BAB IV ................................................................................................................. 33
PENUTUP ............................................................................................................. 33
A. Kesimpulan ................................................................................................ 33
B. Saran ........................................................................................................... 33
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 34
1

BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Dalam kehidupan sehari-hari, sering kita jumpai banyak hal yang dapat

kita deskripsikan dalam bentuk data. Informasi data yang diperoleh tentunya harus

diolah terlebih dahulu menjadi sebuah data yang mudah dibaca dan dianalisa.

Statistika adalah ilmu yang mempelajari cara-cara pengolahan data.

Untuk meperoleh data-data tersebut, diperlukan adanya suatu penelitian.

Penelitian ini didapatkan melalui berbagai cara, dan juga berbagai langka-langkah

pengujian dari para pengumpul data. Sebelum melakukan penelitian, kita akan

menduga-duga terlebih dahulu terhadap apa yang kita ingin teliti. Pernyataan

dugaan atau pernyataan sementara kita ini yang disebut hipotesis. Banyak sekali

macam-macam konsep hipotesis ini, salah satunya jenis hipotesis. Terkadang

dalam penelitian pun banyak sekali permasalahan-permasalahan dan juga

kesalahan dalam melakukan penelitian. Seluruh yang akan dibahas dalam

melakukan hipotesis penelitian akan dibahas dalam makalah ini beserta

permasalah-permasalahan yang terjadi.

B. Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah pada makalah ini adalah bagaimana langkah-

langkah /prosedur pengujian Hipotesis?


2

C. Tujuan

Tujuan dari makalah ini adalah untuk mengetahui langkah-langkah

/prosedur pengujian Hipotesis


3

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Pengertian Pengujian Hipotesis

Hipotesis berasal dari bahasa Yunani, Hupo berarti Lemah atau kurang

atau di bawah ,Thesis berarti teori, proposisi atau pernyataan yang disajikan

sebagai bukti. Sehingga dapat diartikan sebagai Pernyataan yang masih lemah

kebenarannya dan perlu dibuktikan atau dugaan yang sifatnya masih sementara.

Hipotesis juga dapat diartikan sebagai pernyataan keadaan populasi yang

akan diuji kebenarannya menggunakan data/informasi yang dikumpulkan melalui

sampel, dan dapat dirumuskan berdasarkan teori, dugaan, pengalaman

pribadi/orang lain, kesan umum, kesimpulan yang masih sangat sementara.

Hipotesis statistik adalah pernyataan atau dugaan mengenai keadaan

populasi yang sifatnya masih sementara atau lemah kebenarannya. Hipotesis

statistik dapat berbentuk suatu variabel seperti binomial, poisson, dan normal atau

nilai dari suatu parameter, seperti rata-rata, varians, simpangan baku, dan

proporsi. Hipotesis statistic harus di uji, karena itu harus berbentuk kuantitas

untuk dapat di terima atau di tolak. Hipotesis statistic akan di terima jika hasil

pengujian membenarkan pernyataannya dan akan di tolak jika terjadi

penyangkalan dari pernyataannya.

Pengujian Hipotesis adalah suatu prosedur yang dilakukan dengan tujuan

memutuskan apakah menerima atau menolak hipotesis itu. Dalam pengujian

hipotesis, keputusan yang di buat mengandung ketidakpastian, artinya keputusan


4

bias benar atau salah, sehingga menimbulkan risiko. Besar kecilnya risiko

dinyatakan dalam bentuk probabilitas. Pengujian hipotesis merupakan bagian

terpenting dari statistic inferensi (statistic induktif), karena berdasarkan pengujian

tersebut, pembuatan keputusan atau pemecahan persoalan sebagai dasar penelitian

lebih lanjut dapat terselesaikan.

B. Konsep Hipotesis

Menurut Kerlinger (1973:18) dan Tuckman (1982:5) mengartikan

hipotesis adalah sebagai dugaan terhadap hubungan antara dua variable atau

lebih. Selanjutnya menurut Sudjana (1992:219) mengartikan hipotesis adalah

asumsi atau dugaan mengenai suatu hal yang dibuat untuk menjelaskan hal itu

yang sering dituntut untuk melakukan pengecekannya. Atas dasar dua definisi

diatas, maka dapat disimpulkan bahwa hipotesis adalah jawaban atau dugaan

sementara yang harus diuji lagi kebenarannya.

Hipotesis penelitian adalah hipotesis kerja (Hipotesis Alternatif Ha atau

H1) yaitu hipotesis yang dirumuskan untuk menjawab permasalahan dengan

menggunakan teori-teori yang ada hubungannya (relevan) dengan masalah

penelitian dan belum berdasarkan fakta serta dukungan data yang nyata

dilapangan. Hipotesis alternatif (Ha) dirumuskan dengan kalimat positif. Hipotesis

nol adalah pernyataan tidak adanya hubungan, pengaruh, atau perbedaan antara

parameter dengan statistik. Hipotesis Nol (Ho) dirumuskan dengan kalimat

negatif). Nilai Hipotesis Nol (Ho) harus menyatakan dengan pasti nilai parameter.

Hipotesis Nol (Ho) harus menyatakan dengan nilai parameter.


5

Ho ditulis dalam bentuk persamaan

Sedangkan Nilai Hipotesis Alternatif Ha dapat memiliki beberapa kemungkinan

H1 ditulis dalam bentuk pertidaksamaan (<;>;≠)

C. Prosedur Pengujian Hipotesis

Prosedur pengujian hipotesis statistic adalah langkah-langkah yang di

pergunakan dalam menyelesaikan pengujian hipotesis tersebut. Berikut ini

langkah-langkah pengujian hipotesis statistic adalah sebagai berikut.

1. Menentukan Formulasi Hipotesis

Formulasi atau perumusan hipotesis statistic dapat di bedakan atas dua

jenis, yaitu sebagai berikut;

a. Hipotesis nol / nihil (HO)

Hipotesis nol adalah hipotesis yang dirumuskan sebagai suatu pernyataan

yang akan di uji. Hipotesis nol tidak memiliki perbedaan atau perbedaannya

nol dengan hipotesis sebenarnya.

b. Hipotesis alternatif/ tandingan (H1 / Ha)

Hipotesis alternatif adalah hipotesis yang di rumuskan sebagai lawan atau

tandingan dari hipotesis nol. Dalam menyusun hipotesis alternatif, timbul 3

keadaan berikut.

1) H1 menyatakan bahwa harga parameter lebih besar dari pada harga yang di

hipotesiskan. Pengujian itu disebut pengujian satu sisi atau satu arah, yaitu

pengujian sisi atau arah kanan.


6

2) H1 menyatakan bahwa harga parameter lebih kecil dari pada harga yang di

hipotesiskan. Pengujian itu disebut pengujian satu sisi atau satu arah, yaitu

pengujian sisi atau arah kiri.

3) H1 menyatakan bahwa harga parameter tidak sama dengan harga yang di

hipotesiskan. Pengujian itu disebut pengujian dua sisi atau dua arah, yaitu

pengujian sisi atau arah kanan dan kiri sekaligus. Secara umum, formulasi

hipotesis dapat di tuliskan :

Apabila hipotesis nol (H0) diterima (benar) maka hipotesis alternatif (Ha) di

tolak. Demikian pula sebaliknya, jika hipotesis alternatif (Ha) di terima (benar)

maka hipotesis nol (H0) ditolak.

2. Menentukan Taraf Nyata (α)

Taraf nyata adalah besarnya batas toleransi dalam menerima kesalahan

hasil hipotesis terhadap nilai parameter populasinya. Semakin tinggi taraf nyata

yang di gunakan, semakin tinggi pula penolakan hipotesis nol atau hipotesis yang

di uji, padahal hipotesis nol benar.

Besaran yang sering di gunakan untuk menentukan taraf nyata dinyatakan

dalam %, yaitu: 1% (0,01), 5% (0,05), 10% (0,1), sehingga secara umum taraf

nyata di tuliskan sebagai α0,01, α0,05, α0,1. Besarnya nilai α bergantung pada

keberanian pembuat keputusan yang dalam hal ini berapa besarnya kesalahan
7

(yang menyebabkan resiko) yang akan di tolerir. Besarnya kesalahan tersebut di

sebut sebagai daerah kritis pengujian (critical region of a test) atau daerah

penolakan ( region of rejection).

Nilai α yang dipakai sebagai taraf nyata di gunakan untuk menentukan

nilai distribusi yang di gunakan pada pengujian, misalnya distribusi normal (Z),

distribusi t, dan distribusi X². Nilai itu sudah di sediakan dalam bentuk tabel di

sebut nilai kritis.

3. Menentukan Kriteria Pengujian

Kriteria Pengujian adalah bentuk pembuatan keputusan dalam menerima

atau menolak hipotesis nol (Ho) dengan cara membandingkan nilai α tabel

distribusinya (nilai kritis) dengan nilai uji statistiknya, sesuai dengan bentuk

pengujiannya. Yang di maksud dengan bentuk pengujian adalah sisi atau arah

pengujian.

a. Penerimaan Ho terjadi jika nilai uji statistiknya lebih kecil atau lebih besar

daripada nilai positif atau negatif dari α tabel. Atau nilai uji statistik berada di

luar nilai kritis.

b. Penolakan Ho terjadi jika nilai uji statistiknya lebih besar atau lebih kecil

daripada nilai positif atau negatif dari α tabel. Atau nilai uji statistik berada di

luar nilai kritis. Dalam bentuk gambar, kriteria pengujian seperti gambar di

bawah ini
8

4. Menentukan Nilai Uji Statistik

Uji statistik merupakan rumus-rumus yang berhubungan dengan distribusi

tertentu dalam pengujian hipotesis. Uji statistik merupakan perhitungan untuk

menduga parameter data sampel yang di ambil secara random dari sebuah

populasi. Misalkan, akan di uji parameter populasi (P), maka yang pertama-tam di

hitung adalah statistik sampel (S).

5. Membuat Kesimpulan

Pembuatan kesimpulan merupakan penetapan keputusan dalam hal

penerimaan atau penolakan hipotesis nol (Ho) yang sesuai dengan kriteria

pengujiaanya. Pembuatan kesimpulan dilakukan setelah membandingkan nilai uji

statistik dengan nilai α tabel atau nilai kritis.

a. Penerimaan Ho terjadi jika nilai uji statistik berada di luar nilai kritisnya.

b. Penolakan Ho terjadi jika nilai uji statistik berada di dalam nilai kritisnya.

Prosedur Uji Hipotesis

Pengujian hipotesis ada tiga macam yaitu :

1. Uji dua pihak

2. Uji satu pihak yaitu pihak kanan

3. Uji satu pihak yaitu pihak kiri

Untuk dapat memutuskan apakah H0 ditolak atau diterima, maka

diperlukan kriteria tertentu dengan nilai tertentu baik dari hasil perhitungan

maupun hasil dari tabel. Kedua hasil tersebut dibandingkan. Dalam hal ini

dimisalkan menggunakan perhitungan t dengan menggunakan rumus t sehingga


9

diperoleh thitung. Kemudian dicari ttabel dari tabel t dengan 𝛼 tertentu. Nilai

ttabel dua pihak dan satu pihak dengan 𝛼 tertentu diperoleh dengan melihat daftar

atau tabel t. Sebelum mengadakan pengujian hipotesis, maka asumsi – asumsi

yang berlaku hendaklah dipenuhi terlebih dahulu.

Asumsi-asumsi yang diperlukan sebelum melakukan pengujian hipotesis

adalah :

1. Nyatakanlah data yang akan diuji tersebut berasal dari sampel atau populasi.

Jika menggunakan data sampel, maka rata – ratanya adalah 𝜇. Dan jika

menggunakan data populasi, maka rata – ratanya adalah 𝜎.

2. Data yang diuji berdistribusi normal.

Langkah – langkah Pengujian Hipotesis adalah sebagai berikut:

a. Tulis Ha dan H0 dalam bentuk kalimat.

b. Tulis Ha dan H0 dalam bentuk statistik.

c. Hitung. 𝑡ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 atau 𝑧ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 (salah satu tergantung 𝜎 tak diketahui atau

diketahui)

Jika 𝜎 tidak diketahui, maka 𝑡 hitung adalah :

̅ − 𝝁 𝟎 𝒔 √𝒏
t hitung = 𝒙

Di mana :

𝑥̅ = rata-rata data yang ada

𝜇0 = rata-rata sekarang

𝑠 = simpangan baku

𝑛 = jumlah data sampel


10

Jika 𝜎 diketahui, maka z hitung adalah : Hipotesis

̅ − 𝝁𝟎 𝝈√𝒏
z hitung = 𝒙

Di mana :

𝑥̅ = rata-rata data yang ada

𝜇0 = rata-rata sekarang

𝜎 = simpangan baku

𝑛 = jumlah data sampel

d. Tentukan taraf signifikansi (𝛼).

e. Cari 𝑡 𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 dengan ketentuan :

𝛼 seperti langkah 4,

i. 𝑑𝑘=𝑛−1

Dengan menggunakan tabel t diperoleh 𝑡 tabel atau 𝑧 tabel

f. Tentukan kriteria pengujian.

g. Bandingkan 𝑡 hitung dengan 𝑡 tabel atau 𝑧 hitung dengan 𝑧 tabel

h. Buatlah kesimpulannya

Penentuan kriteria pengujian dan nilai kritis digambarkan seperti tabel

berikut ini :

1. Uji Dua Pihak ( Two Tail Test )

Uji dua pihak digunakan bila hipotesis nol (H0) berbunyi “sama dengan”

dan hipotesis alternatifnya (Ha) berbunyi “tidak sama dengan”

Hipotesis statistiknya :
11

H0 : 𝜇 = 𝜇0

Ha : 𝜇 ≠ 𝜇0

Kriteria Pengujian :

Jika –𝑡 𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 ≤ 𝑡 ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 ≤ + 𝑡 𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙

Maka H0 diterima dan Ha ditolak

2. Uji Satu Pihak Untuk Pihak Kiri

Uji pihak kiri digunakan apabila : hipotesis nol (H0) berbunyi “lebih besar

atau sama dengan (≥)” dan hipotesis alternatifnya berbunyi “lebih kecil (<)”.

Hipotesis statistiknya :

H0 : 𝜇0 ≥ 𝜇1

Ha : 𝜇0 < 𝜇1

Kriteria Pengujian :

Jika 𝑡 hitung ≥ − 𝑡 tabel

Maka H0 diterima dan Ha ditolak

3. Uji Satu Pihak Untuk Pihak Kanan

Uji pihak kanan digunakan apabila : hipotesis nol (H0) berbunyi “lebih

kecil atau sama dengan (≤)” dan hipotesis alternatifnya berbunyi “lebih besar (>)”.

Hipotesis statistiknya :

H0 : 𝜇0≤𝜇1

Ha : 𝜇0>𝜇1

Kriteria Pengujian :

Jika 𝑡 hitung ≤ + 𝑡 tabel

Maka H0 diterima dan Ha ditolak


12

D. Jenis-Jenis Pengujian Hipotesis

Pengujian hipotesis dapat di bedakan atas beberapa jenis berdasarkan

criteria yang menyertainya.

1. Berdasarkan Jenis Parameternya

Didasarkan atas jenis parameter yang di gunakan, pengujian hipotesis

dapat di bedakan atas tiga jenis, yaitu sebagai berikut .

a. Pengujian hipotesis tentang rata-rata

Pengujian hipotesis tentang rata-rata adalah pengujian hipotesis

mengenai rata-rata populasi yang di dasarkan atas informasi sampelnya.

Contohnya:

1. Pengujian hipotesis satu rata-rata

2. Pengujian hipotesis beda dua rata-rata

3. Pengujian hipotesis beda tiga rata-rata

b. Pengujian hipotesis tentang proporsi

Pengujian hipotesis tentang proporsi adalah pengujian hipotesis mengenai

proporsi populasi yang di dasarkan atas informasi sampelnya.

Contohnya:

1. Pengujian hipotesis satu proporsi

2. Pengujian hipotesis beda dua proporsi

3. Pengujian hipotesis beda tiga proporsi

c. Pengujian hipotesis tentang varians


13

Pengujian hipotesis tentang varians adalah pengujian hipotesis mengenai

rata-rata populasi yang di dasarkan atas informasi sampelnya.

Contohnya:

1. Pengujian hipotesis tentang satu varians

2. Pengujian hipotesis tentang kesamaan dua varians

2. Berdasarkan Jumlah Sampelnya

Didasarkan atas ukuran sampelnya, pengujian hipotesis dapat di bedakan

atas dua jenis, yaitu sebagai berikut.

a. Pengujian hipotesis sampel besar

Pengujian hipotesis sampel besar adalah pengujian hipotesis yang

menggunakan sampel lebih besar dari 30 (n > 30).

b. Pengujian hipotesis sampel kecil

Pengujian hipotesis sampel kecil adalah pengujian hipotesis yang

menggunakan sampel lebih kecil atau sama dengan 30 (n ≤ 30).

3. Berdasarkan Jenis Distribusinya

Didasarkan atas jenis distribusi yang digunakan, pengujian hipotesis dapat

di bedakan atas empat jenis, yaitu sebagai berikut.

a. Pengujian hipotesis dengan distribusi Z

Pengujian hipotesis dengan distribusi Z adalah pengujian hipotesis yang

menggunakan distribusi Z sebagai uji statistik. Tabel pengujiannya disebut

tabel normal standard. Hasil uji statistik ini kemudian di bandingkan dengan

nilai dalam tabel untuk menerima atau menolak hipotesis nol (Ho) yang di

kemukakan.
14

Contohnya :

1) Pengujian hipotesis satu dan beda dua rata-rata sampel besar

2) Pengujian satu dan beda dua proporsi

b. Pengujian hipotesis dengan distribusi t (t-student)

Pengujian hipotesis dengan distribusi t adalah pengujian hipotesis yang

menggunakan distribusi t sebagai uji statistik. Tabel pengujiannya disebut tabel

t-student. Hasil uji statistik ini kemudian di bandingkan dengan nilai dalam

tabel untuk menerima atau menolak hipotesis nol (Ho) yang di kemukakan.

Contohnya :

1) Pengujian hipotesis satu rata-rata sampel kecil

2) Pengujian hipotesis beda dua rata-rata sampel kecil

c. Pengujian hipotesis dengan distribusi χ2 ( kai kuadrat)

Pengujian hipotesis dengan distribusi χ2 ( kai kuadrat) adalah pengujian

hipotesis yang menggunakan distribusi χ2 sebagai uji statistik. Tabel

pengujiannya disebut tabel χ2. Hasil uji statistik ini kemudian di bandingkan

dengan nilai dalam tabel untuk menerima atau menolak hipotesis nol (Ho) yang

di kemukakan.

Contohnya :

1) Pengujian hipotesis beda tiga proporsi

2) Pengujian Independensi

3) Pengujian hipotesis kompatibilitas

d. Pengujian hipotesis dengan distribusi F (F-ratio)


15

Pengujian hipotesis dengan distribusi F (F-ratio) adalah pengujian

hipotesis yang menggunakan distribusi F (F-ratio) sebagai uji statistik. Tabel

pengujiannya disebut tabel F. Hasil uji statistik ini kemudian di bandingkan

dengan nilai dalam tabel untuk menerima atau menolak hipotesis nol (Ho) yang

di kemukakan.

Contohnya :

1) Pengujian hipotesis beda tiga rata-rata

2) Pengujian hipotesis kesamaan dua varians

4. Berdasarkan Arah atau Bentuk Formulasi Hipotesisnya

Didasarkan atas arah atau bentuk formulasi hipotesisnya, pengujian

hipotesis di bedakan atas 3 jenis, yaitu sebagai berikut.

a. Pengujian hipotesis dua pihak (two tail test)

Pengujian hipotesis dua pihak adalah pengujian hipotesis di mana hipotesis

nol (Ho) berbunyi “sama dengan” dan hipotesis alternatifnya (H1) berbunyi

“tidak sama dengan” (Ho = dan H1 ≠)

b. Pengujian hipotesis pihak kiri atau sisi kiri

Pengujian hipotesis pihak kiri adalah pengujian hipotesis di mana hipotesis

nol (Ho) berbunyi “sama dengan” atau “lebih besar atau sama dengan” dan

hipotesis alternatifnya (H1) berbunyi “lebih kecil” atau “lebih kecil atau sama

dengan” (Ho = atau Ho ≥ dan H1 < atau H1 ≤ ). Kalimat “lebih kecil atau sama

dengan” sinonim dengan kata “paling sedikit atau paling kecil”.

c. Pengujian hipotesis pihak kanan atau sisi kanan


16

Pengujian hipotesis pihak kanan adalah pengujian hipotesis di mana

hipotesis nol (Ho) berbunyi “sama dengan” atau “lebih kecil atau sama dengan”

dan hipotesis alternatifnya (H1) berbunyi “lebih besar” atau “lebih besar atau

sama dengan” (Ho = atau Ho ≤ dan H1 > atau H1 ≥). Kalimat “lebih besar atau

sama dengan” sinonim dengan kata “paling banyak atau paling besar”.

E. Pengujian Hipotesis Rata-Rata

1. Pengujian Hipotesis Satu Rata-Rata

a. Sampel besar ( n > 30 )

Untuk pengujian hipotesis satu rata-rata dengan sample besar (n > 30), uji

statistiknya menggunakan distribusi Z. Prosedur pengujian hipotesisnya adalah

sebagai berikut.

1) Formulasi hipotesis

a) Ho : µ = µo

H1 : µ > µo

b) Ho : µ = µo

H1 : µ < µo

c) Ho : µ = µo

H1 : µ ≠ µo

2) Penentuan nilai α (taraf nyata) dan nilai Z table (Zα)

Menentukan nilai α sesuai soal, kemudian nilai Zα atau Zα/2 ditentukan

dari tabel.

3) Kriteria Pengujian
17

a) Untuk Ho : µ = µo dan H1 : µ > µo

Ho di terima jika Zo ≤ Zα

Ho di tolak jika Zo > Zα

b) Untuk Ho : µ = µo dan H1 : µ < µo

Ho di terima jika Zo ≥ - Zα

Ho di tolak jika Zo < - Zα

c) Untuk Ho : µ = µo dan H1 : µ ≠ µo

Ho di terima jika - Zα/2 ≤ Zo ≤ Zα/2

Ho di tolak jika Zo > Zα/2 atau Zo < - Zα/2

4) Uji Statistik

a. Simpangan baku populasi ( σ ) di ketahui :

b. Simpangan baku populasi ( σ ) tidak di ketahui

5) Kesimpulan

Menyimpulkan tentang penerimaan atau penolakan Ho (sesuai dengan

kriteria pengujiannya).

a) Jika H0 diterima maka H1 di tolak

b) Jika H0 di tolak maka H1 di terima

b. Sampel Kecil (n ≤ 30)


18

Untuk pengujian hipotesis satu rata-rata dengan sampel kecil (n ≤ 30), uji

statistiknya menggunakan distribusi t. Prosedur pengujian hipotesisnya adalah

sebagai berikut.

1. Formulasi hipotesis

a. Ho : µ = µo

H1 : µ > µo

b. Ho : µ = µo

H1 : µ < µo

c. Ho : µ = µo

H1 : µ ≠ µo

2. Penentuan nilai α (taraf nyata) dan nilai t- tabel

Menentukan nilai α sesuai soal, kemudian menentukan derajat bebas, yaitu

db = n – 1, lalu menentukan nilai tα;n-1 atau tα/2;n-1 ditentukan dari tabel.

3. Kriteria Pengujian

a. Untuk Ho : µ = µo dan H1 : µ > µo

o Ho di terima jika to ≤ tα

o Ho di tolak jika to > tα

b. Untuk Ho : µ = µo dan H1 : µ < µo

o Ho di terima jika to ≥ - tα

o Ho di tolak jika to < - tα

c. Untuk Ho : µ = µo dan H1 : µ ≠ µo

o Ho di terima jika - tα/2 ≤ to ≤ tα/2

o Ho di tolak jika to > tα/2 atau to < - tα/2


19

4. Uji Statistik

5. Kesimpulan

Menyimpulkan tentang penerimaan atau penolakan Ho (sesuai dengan

criteria pengujiannya).

a) Jika H0 diterima maka H1 di tolak

b) Jika H0 di tolak maka H1 di terima

2. Pengujian Hipotesis Beda Dua Rata-Rata

a. Sampel besar ( n > 30 )

Untuk pengujian hipotesis beda dua rata-rata dengan sampel besar (n >

30), uji statistiknya menggunakan distribusi Z. Prosedur pengujian hipotesisnya

adalah sebagai berikut.

1. Formulasi hipotesis

a. Ho : µ = µo

H1 : µ > µo

b. Ho : µ = µo

H1 : µ < µo

c. Ho : µ = µo

H1 : µ ≠ µo

2. Penentuan nilai α (taraf nyata) dan nilai Z tabel (Zα)

Mengambil nilai α sesuai soal, kemudian nilai Zα atau Zα/2 ditentukan dari

tabel.

3. Kriteria Pengujian
20

a. Untuk Ho : µ1 = µ2 dan H1 : µ1 > µ2

o Ho di terima jika Zo ≤ Zα

o Ho di tolak jika Zo > Zα

b. Untuk Ho : µ1 = µ2 dan H1 : µ1 < µ2

o Ho di terima jika Zo ≥ - Zα

o Ho di tolak jika Zo < - Zα

c. Untuk Ho : µ1 = µ2 dan H1 : µ1 ≠ µ2

o Ho di terima jika - Zα/2 ≤ Zo ≤ Zα/2

o Ho di tolak jika Zo > Zα/2 atau Zo < - Zα/2

4 Kesimpulan

Menyimpulkan tentang penerimaan atau penolakan Ho (sesuai dengan

kriteria pengujiannya).

a) Jika H0 diterima maka H1 di tolak

b) Jika H0 di tolak maka H1 di terima

b. Sampel kecil ( n ≤ 30 )

Untuk pengujian hipotesis beda dua rata-rata dengan sampel kecil (n ≤ 30),

uji statistiknya menggunakan distribusi t. Prosedur pengujian hipotesisnya adalah

sebagai berikut.

1. Formulasi hipotesis

a. Ho : µ₁ = µ2

H1 : µ₁ > µ2
21

b. Ho : µ₁ = µ2

H1 : µ₁ < µ2

c. Ho : µ₁ = µ2

H1 : µ₁ ≠ µ2

2. Penentuan nilai α (taraf nyata) dan nilai t tabel (tα)

Mengambil nilai α sesuai soal, kemudian nilai tα atau tα/2 ditentukan dari

tabel.

3. Kriteria Pengujian

a. Untuk Ho : µ1 = µ2 dan H1 : µ1 > µ2

o Ho di terima jika to ≤ tα

o Ho di tolak jika to > tα

b. Untuk Ho : µ1 = µ2 dan H1 : µ1 < µ2

o Ho di terima jika to ≥ tα

o Ho di tolak jika Zo < - tα

c. Untuk Ho : µ1 = µ2 dan H1 : µ1 ≠ µ2

o Ho di terima jika - tα/2 ≤ to ≤ tα/2

o Ho di tolak jika to > tα/2 atau to < - tα/2

4. Kesimpulan

Menyimpulkan tentang penerimaan atau penolakan Ho (sesuai dengan

kriteria pengujiannya).

a) Jika H0 diterima maka H1 di tolak

b) Jika H0 di tolak maka H1 di terima


22

F. Uji T

Uji t pada dasarnya menunjukan seberapa jauh pengaruh satu variabel

independen secara individual menerangkan variasi variabel terikat (Ghozali,

2006). Pengujian parsial regresi dimaksudkan untuk mengetahui apakah variabel

bebas secara individual mempunyai pengaruh terhadap variabel terikat dengan

asumsi variabel yang lain itu konstan. Untuk melakukan pengujian t maka dapat

digunakan dengan rumus sebagai berikut:

t = βn/Sβn

Dimana :

t: mengikuti fungsi t dengan derajat kebebasan (df).

βn : koefisien regresi masing-masing variabel.

Sβn : standar error masing-masing variabel.

Dasar pengambilan keputusan:

1. Jika probabilitas (signifikansi)> 0,05 (α) atau T hitung < T tabel berarti

hipotesa tidak terbukti maka H0 diterima Ha ditolak, bila dilakukan uji secara

parsial.

2. Jika probabilitas (signifikansi)< 0,05 (α) atau T hitung > T tabel berarti

hipotesa terbukti maka H0 ditolak dan Ha diterima, bila dilakukan uji secara

parsial.
23

Berikut adalah macam-macam Uji T

1. One Sample t-Test

One sample t test merupakan teknik analisis untuk membandingkan satu

variabel bebas. Teknik ini digunakan untuk menguji apakah nilai tertentu

berbeda secara signifikan atau tidak dengan rata-rata sebuah sampel. Pada uji

hipotesis ini, diambil satu sampel yang kemudian dianalisis apakah ada

perbedaan rata-rata dari sampel tersebut. Prosedur yang umum dan harus

diikuti untuk melakukan uji hipotesis ini adalah sebagai berikut :

a. Mencari hipotesis nol dan hipotesis alternatifnya.

b. Pilih tingkat kepercayaan tertentu dan tentukan besarnya sampel yang

diambil.1. Pilih statistik uji yang sesuai sebagai dasar bagi prosedur

pengujian.

c. Tentukan daerah kritisnya.

d. Kumpulkan data sampel dan hitung statistik sampelnya, kemudian ubah ke

dalam variable normal standar (Z) atau t (tergantung banyaknya sampel).

e. Nyatakan menolak atau menerima H0.

2. Paired-sample t-Test

Analisis Paired-sample t-Test merupakan prosedur yang digunakan untuk

membandingkan rata-rata dua variabel dalam satu group. Artinya analisis ini

berguna untuk melakukan pengujian terhadap satu sampel yang mendapatkan


24

sutau treatment yang kemudian akan dibandingkan rata-rata dari sampel

tersebut antara sebelum dan sesudah treatment.

3. Independent sample t-Test

Independent sample t-Test adalah uji yang digunakan untuk menentukan

apakah dua sampel yang tidak berhubungan memiliki rata-rata yang berbeda.

Jadi tujuan metode statistik ini adalah membandingkan rata-rata dua grup yang

tidak berhubungan satu sama lain. Pertanyaan yang coba dijawab adalah

apakah kedua grup tersebut mempunyai nilai rata-rata yang sama ataukah

tidak sama secara signifikan.

G. Uji F

Uji F digunakan untuk mengetahui apakah variabel-variabel independen

secara simultan berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen. Derajat

kepercayaan yang digunakan adalah 5 %. Apabila nilai F hasil perhitungan lebih

besar dari nilai F tabel maka hipotesis alternatif yang menyatakan bahwa semua

variabel independen secara stimultan berpengaruh signifikan tehadap variabel

dependen (Gunjarati, 2001).

F=

Dimana:

R2 : koefisien determinasi

n: Jumlah sampel

k: Jumlah variabel bebas


25

Dasar pengambilan keputusan:

1. Jika probabilitas (signifikansi)> 0,05 (α) atau F hitung < F tabel berarti

hipotesis tidak terbukti maka H0 diterima Ha ditolak bila dilakukan secara

simultan.

2. Jika probabilitas (signifikansi)< 0,05 (α) atau F hitung > F tabel berarti

hipotesis terbukti maka H0 ditolak dan Ha diterima bila dilakukan secara

simultan.
26

BAB III

PEMBAHASAN

Contoh Soal dan Penyelesaian

1. Suatu pabrik susu merek Good Milk melakukan pengecekan terhadap produk

mereka, apakah rata-rata berat bersih satu kaleng susu bubuk yang di produksi

dan di pasarkan masih tetap 400 gram atau sudah lebih kecil dari itu. Dari data

sebelumnya di ketahui bahwa simpangan baku bersih per kaleng sama dengan

125 gram. Dari sample 50 kaleng yang di teliti, di peroleh rata-rata berat bersih

375 gram. Dapatkah di terima bahwa berat bersih rata-rata yang di pasarkan

tetap 400 gram? Ujilah dengan taraf nyata 5 % !

Penyelesaian :

Diketahui :

n = 50, X = 375, σ = 125, µo = 400

Jawab :

a. Formulasi hipotesisnya :

Ho : µ = 400

H1 : µ < 400

b. Taraf nyata dan nilai tabelnya :

α = 5% = 0,05

Z0,05 = -1,64 (pengujian sisi kiri)

Ho di terima jika Zo ≥ - 1,64


27

Ho di tolak jika Zo < - 1,64

Kesimpulan :

Karena Zo = -1,41 ≥ - Z0,05 = - 1,64 maka Ho di terima. Jadi, berat bersih rata-rata

susu bubuk merek GOOD MILK per kaleng yang di pasarkan sama dengan 400

gram

2. Sebuah sample terdiri atas 15 kaleng susu, memiliki isi berat kotor seperti yang

di berikan berikut ini. ( Isi berat kotor dalam kg/kaleng)

1,21 1,21 1,23 1,20 1,21

1,24 1,22 1,24 1,21 1,19

1,19 1,18 1,19 1,23 1,18

Jika di gunakan taraf nyata 1%, dapatkah kita menyakini bahwa populasi cat

dalam kaleng rata-rata memiliki berat kotor 1,2 kg/kaleng ? (dengan alternatif

tidak sama dengan). Berikan evaluasi anda !

Penyelesaian :

Diketahui :

n = 15, α= 1%, µo = 1,2

Jawab:

∑X = 18,13

∑X2 = 21,9189

X = 18,13 / 15

= 1,208
28

a. Formulasi hipotesisnya :

Ho : µ = 1,2

H1 : µ ≠ 1,2

b. Taraf nyata dan nilai tabelnya :

α = 1% = 0,01

tα/2 = 0,005 dengan db = 15-1 = 14

t0,005;14 = 2,977

o Ho di terima apabila : - 2,977 ≤ to ≤ - 2,977

o Ho di tolak : to > 2,977 atau to < - 2,977

e. Kesimpulan

Karena –t0,005;14 = -2,977 ≤ to = 1,52 ≤ t0,005;14 = - 2,977 maka Ho di terima. Jadi,

populasi susu dalam kaleng secara rata-rata berisi berat kotor 1,2 kg/kaleng.

3. Seseorang berpendapat bahwa rata-rata jam kerja buruh di daerah A dan B

sama dengan alternatif A lebih besar dari pada B. Untuk itu, di ambil sample di

kedua daerah, masing-masing 100 dan 70 dengan rata-rata dan simpangan baku

38 dan 9 jam per minggu serta 35 dan 7 jam per minggu. Ujilah pendapat

tersebut dengan taraf nyata 5% ! Untuk Varians/ simpangan baku kedua

populasi sama besar !

Penyelesaian :

Diketahui :

n1 = 100 X1 = 38 s₁ = 9

n2 = 70 X2 = 35 s₂ = 7
29

Jawab: a. Formulasi hipotesisnya :

Ho : µ₁ = µ₂

H1 : µ₁ > µ₂

b. Taraf nyata dan nilai tabelnya :

α = 5% = 0,05

Z0,05 = 1,64 (pengujian sisi kanan)

o Ho di terima jika Zo ≤ 1,64

o Ho di tolak jika Zo > 1,64

e. Kesimpulan

Karena Zo = 2,44 > Z0,05 = 1,64 maka Ho di tolak. Jadi, rata-rata jam kerja buruh

di daerah A dan daerah B adalah tidak sama.

4. Sebuah perusahan mengadakan pelatihan teknik pemasaran. Sampel sebanyak

12 orang dengan metode biasa dan 10 orang dengan terprogram. Pada akhir

pelatihan di berikan evaluasi dengan materi yang sama. Kelas pertama

mencapai nilai rata-rata 75 dengan simpangan baku 4,5. Ujilah hipotesis kedua

metode pelatihan, dengan alternative keduanya tidak sama! Gunakan taraf

nyata 10%! Asumsikan kedua populasi menghampiri distribusi normal dengan

varians yang sama!

Penyelesaian :

Diketahui :

n1 = 12 X1 = 80 s₁ = 4

n2 = 10 X2 = 75 s₂ = 4,5
30

Jawab:

a. Formulasi hipotesisnya :

Ho : µ₁ = µ₂

H1 : µ₁ ≠ µ₂

b. Taraf nyata dan nilai tabelnya :

α = 10% = 0,10

= 0,05

db = 12 + 10 – 2 = 20

t0,05;20 = 1,725

1,725

Ho di tolak apabila t0 > 1,725 atau t0 < -1,725

Kesimpulan

Karena t0 = 2,76 > t0,05;20 = 1,725 maka Ho di tolak. Jadi, kedua metode yang

digunakan dalam pelatihan tidak sama hasilnya.

5. Untuk mengetahui apakah keanggotaan dalam organisasi mahasiswa memiliki

akibat baik atau buruk terhadap prestasi akademik seseorang, diadakan

penelitian mengenai mutu rata-rata prestasi akademik. Berikut ini data selama

periode 5 tahun.

Tahun

1 2 3 4 5

Anggota 7,0 7,0 7,3 7,1 7,4


31

Bukan 7,2 6,9 7,5 7,3 7,4

Anggota

Ujilah pada taraf nyata 1% apakah keanggotaan dalam organisasi mahasiswa

berakibat buruk pada prestasi akademiknya dengan asumsi bahwa populasinya

normal !

Penyelesaian :

a. Formulasi hipotesisnya :

Ho : µ₁ = µ₂

H1 : µ₁ < µ₂

b. Taraf nyata dan nilai tabelnya :

α = 1% = 0,01

= 0,05

db =5-1=4

t0,01;4 = -3,747

c. Kriteria pengujian :

Ho di terima apabila t0 ≥ - 3,747

Ho di tolak apabila t0 < - 3,747

d. Uji Statistik :
32

Anggota Bukan d d2

Anggota

7,0 7,2 -0,2 0,04

7,0 6,9 0,1 0,01

7,3 7,5 -0,2 0,04

7,1 7,3 -0,2 0,04

7,4 7,4 0,0 0,00

Jumlah -0,5 0,13

e. Kesimpulan

Karena t0 = -1,6 > t0,01;4 = -3,747, maka Ho di terima. Jadi, keanggotaan

organisasi bagi mahasiswa tidak membeikan pengaruh buruk terhadap prestasi

akademiknya.
33

BAB IV

PENUTUP

A. Kesimpulan

Adapun kesimpulan pada makalah ini adalah langkah-langkah pengujian

hipotesis adalah :

1. Langkah 1 : Menentukan formulasi hipotesis nol (H0) dan hipotesis

alternatifnya (Ha)

2. Langkah 2 : Memilih suatu taraf nyata (α) dan menentukan nilai table.

3. Langkah 3 : Membuat criteria pengujian berupa penerimaan dan penolakan H0.

4. Langkah 4 : Melakukan uji statistic

5. Langkah 5 : Membuat kesimpulannya dalam hal penerimaan dan penolakan H0.

B. Saran

Adapun saran pada makalah ini adalah agar penulis lebih fokus dan detail

dalam menjelaskan tentang makalah ini dengan sumber-sumber atau referensi

yang lebih banyak lagi.


34

DAFTAR PUSTAKA

Anonim. www Ilmupendidik.Com (Diakses pada tanggal 12 Mei 2018)

Arif Tiro, Muhammad., 2010 . Analisis Korelasi dan Regresi . Makassar : Andia
Publisher

Iqbal, M Hasan., 2002. Pokok pokok Materi Statistik 2(Statistik Intensif). Jakarta:
Bumi AKsara

Anda mungkin juga menyukai