Anda di halaman 1dari 9

EKSPERIMEN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK-PAIR-

SHARE (TPS) DIGABUNGKAN DENGAN TEORI PEMBELAJARAN


THORNDIKE PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA

ARTIKEL

Diajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan mata kuliah


Metode Penelitian Pendidikan Matematika
pada Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Islam Darul ‘Ulum Lamongan

Oleh :
Dimas Angga Pratama
(14310021)

UNIVERSITAS ISLAM DARUL ‘ULUM LAMONGAN


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA
2016
EKSPERIMEN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK-PAIR-
SHARE (TPS) DIGABUNGKAN DENGAN TEORI PEMBELAJARAN
THORNDIKE PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA

Dimas Angga Pratama

(14310021)

FKIP-MATEMATIKA
UNIVERSITAS ISLAM DARUL ‘ULUM LAMONGAN
dimasduwel@gmail.com

ABSTRAK
Dari kelima jurnal yang dibahas. Pada model pembelajaran TPS (think-pair-share) pembelajaran
ini bisa meningkatkan hasil belajar siswa dan mempermudah mendapatkan prestasi siswa asalkan
dalam preses dan tahapan didalamnya dilakukan dengan baik dan dioptimalkan semaksimal
mungkin pada teori behaverisme khususnya pada teori pembelajaran thorndike yang isi
didalamnya yaitu menekankan pembelajaran Law of readiness,Law of exercise dan Law of effect.
dapat diartikan teori pembelajaran thorndike adalah menstimulus respon dengan menerapkan
pembelajaran yang diulang-ulang dan diberikan riwed jika mendapatkan hasil yang baik.

Kata kunci: think-pair-share, prestasi belajar,ketuntasan belajar,teori thorndike.

PENDAHULUAN kehidupan bangsa. Pencapaian tujuan


nasional untuk mencerdaskan kehidupan
Ilmu merupakan peranan penting bangsa dilakukan melalui pendidikan.
dalam meningkatkan kualitas hidup manusia Pendidikan melibatkan kegiatan belajar dan
untuk menjadi hamba yang beriman di proses pembelajaran.
hadapan Tuhan Yang Maha Esa, menjadi
manusia yang bermanfaat, dan berakhlak Dalam proses pendidikan di sekolah,
mulia.Ilmu merupakan aspek terpenting kegiatan belajar merupakan kegiatan yang
sehingga dalam segala aspek kehidupan paling pokok. Pendidikan formal yang
pasti didasari oleh ilmu. merupakan salah satu sumber ilmu bagi
Salah satu tujuan nasional bangsa manusia berkontribusi besar dalam
Indonesia di dalam pembukaan Undang- mengembangkan ilmu pengetahuan.
Undang Dasar Negara Republik Indonesia
tahun 1945 adalah untuk mencerdaskan
1
Sebagai salah satu faktor dalam memberikan kesempatan kepada siswa
proses pelaksanaan pembelajaran, guru untuk bekerja sendiri serta bekerja sama
selalu dituntut untuk meningkatkan dengan orang lain.
kualitasnya dalam pembelajaran. Kualitas
guru dapat ditinjau dari dua segi, yaitu segi Menurut Trianto (2011), adapun
proses dan dari segi hasil. Dari segi proses, langkah-langkah model pembelajaran
guru dapat dikatakan berhasil apabila kooperatif tipe TPS adalah sebagai berikut :
mampu melibatkan sebagian besar peserta (1) Langkah 1: berpikir (thinking)
didik secara aktif, baik fisik, mental, Guru mengajukan pertanyaan atau
maupun sosial dalam pembelajaran. masalah yang dikaitkan dengan pelajaran,
Sedangkan dari segi hasil, guru dikatakan dan meminta siswa menggunakan waktu
berhasil apabila pembelajaran yang beberapa menit untuk berpikir sendiri
diberikannya mampu mengubah perilaku jawaban atau masalah. Siswa
sebagian besar peserta didik ke arah membutuhkan penjelasan bahwa
penguasaan kompetensi dasar yang lebih berbicara atau mengerjakan bukan bagian
baik. berpikir.
(2) Langkah 2 : berpasangan (pairing)
Berbagai model pembelajaran yang Selanjutnya guru meminta siswa untuk
berorientasi pada aktivitas siswa saat ini berpasangan dan mendiskusikan apa yang
telah banyak dikemukakan. Salah satu telah mereka peroleh. Interaksi selama
model yang dapat digunakan untuk waktu yang disediakan dapat menyatukan
meningkatkan aktivitas belajar adalah model jawaban jika suatu pertanyaan yang
cooperative learning atau pembelajaran diajukan atau menyatukan gagasan
kooperatif. Pembelajaran kooperatif apabila suatu masalah khusus yang
merupakan suatu model pembelajaran yang diidentifikasi. Secara normal guru
digunakan untuk proses belajar, dengan memberi waktu tidak lebih dari 4 atau 5
pembelajaran kooperatif siswa akan lebih menit untuk berpasangan.
mudah menemukan secara komprehensif (3) Langkah 3 : berbagi (sharing)
konsep-konsep yang sulit jika mereka Pada langkah akhir, guru meminta
mendiskusikan dengan siswa yang lain pasangan-pasangan siswa untuk berbagi
tentang masalah yang dihadapi. dengan keseluruhan kelas yang telah
Model pembelajaran kooperatif mereka bicarakan. Hal ini efektif untuk
terbagi atas beberapa tipe, salah satunya berkeliling ruangan dari pasangan ke
adalah Think Pair Share. Model pasangan dan melanjutkan sampai sekitar
pembelajaran kooperatif tipe Think Pair sebagian pasangan mendapat kesempatan
Share (TPS) adalah salah satu model untuk melaporkan.
pembelajaran yang cukup efektif untuk Manfaat Think Pair Share menurut Huda
meningkatkan aktivitas belajar siswa karena (2013) antara lain adalah:
siswa dituntut untuk melakukan aktivitas
yang lebih banyak saat belajar. TPS

2
1. memungkinkan siswa untuk bekerja Dari uraian diatas model
sendiri dan bekerja sama dengan orang pembelajaran dan teori pembelajaran bisa
lain; digunakan untuk penelitian atau proses
2. mengoptimalkan partisipasi siswa; belajar mengajar karana dengan
dan menggunakan model pembelajaran bisa
3. memberikan kesempatan kepada merubah proses bembelajaran dengan lebih
siswa untuk menunjukkan pasrtisipasi baik dan dalam teori belajar bisa melihat
mereka kepada orang lain. kemampuan siswa dengan melihat tingkah
laku siswa.
Dari uraian di atas maka dapat
disimpulkan bahwa model pembelajaran METODE PENULISAN
kooperatif tipe TPS adalah suatu model
Dari kelima jurnal yang diambil
pembelajaran dimana dalam proses
untuk menggetahui isi dan hasil pembahasan
pembelajarannya siswa dituntut untuk aktif
,dari kelima jurnal tersebut dibagi tiga jurnal
memikirkan pemecahan masalah (thinking),
penelitian dan dua jurnal yang diambil dari
berdiskusi memecahkan masalah (pairing),
kajian pustaka.berikut ini isi dari jurnal yang
dan memprensentasikan hasil pemecahan
dimaksud:
masalah (sharing).
Pada penelitian pertama oleh jatmiko
Seiring dengan perkembangan
dalam “ eksperimen model pembelajaran
zaman, banyak pula yang menemukan dan
think-pair-share dengan modul(tps-m)
menetapkan berbagai teori belajar dan
terhadap prestasi belajar matematika ditinjau
pembelajaran. Pendapat yang kemudian
dari minat belajar” Penelitian ini merupakan
berkembang bahwa belajar yaitu sebuah
penelitian eksperimental semu (quasi-
proses yang kompleks yang terjadi pada
experimental research) yaitu peneliti tidak
semua orang dan berlangsung seumur hidup,
memungkinkan untuk memanipulasi dan
sejak dalam kandungan (prenatal) hingga ke
atau mengendalikan semua variabel yang
liang lahat.
relevan dengan rancangan faktorial 2 x 3.
Sebagai pertanda bahwa seseorang
Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa
telah belajar sesuatu adalah adanya
kelas X SMK Kelompok Teknik di-
perubahan tingkah laku dalam dirinya.
Kabupaten Nganjuk tahun pelajaran
Perubahan tingkah laku tersebut dapat
2012/2013.
berupa perubahan yang bersifat pengetahuan
Variabel bebas dalam penelitian ini
(kognitif) dan keterampilan (psikomotor),
adalah model pembelajaran dan minat
maupun yang menyangkut nilai dan sikap
belajar siswa dengan 3 kategori minat
(afektif). Dari sekian banyak teori yang
belajartinggi, minat belajarsedang dan minat
berkembang, maka kemudian muncul
belajar rendah. Dengan menggunakan
berbagai teori belajar, diantaranya adalah
analisis variansi satu jalan dengan sel tak
teori belajar tingkah laku atau behavioristik,
sama diperolehpopulasi mempunyai
teori kognitif, dan teori humanistik. Yang
kemampuan awal yang sama.Sedangkan
didalam behavioristik ada teori thorndike.

3
variabel terikat dalam penelitian ini adalah kelompok eksperimen dan kelompok
prestasi belajar matematika. kontrol.
Teknik pengumpulan data dalam Populasi dalam penelitian ini adalah
penelitian ini adalah menggunakan (1) semua siswa kelas VIII SMP Negeri 15
metode dokumentasi; (2) metode angket; (3) Banjarmasin tahun pelajaran 2014-2015.
metode tes. Intrumen penelitian terdiri atas Untuk menentukan sampel penelitian,
angket minat belajarsiswa dan tes prestasi ditentukan berdasarkan purposive sampling.
belajar matematika. Pada penelitian ke tiga oleh nur
Analisis data dilakukan azizah dalam “model pembelajaran
menggunakan analisis variansi dua jalan kooperatif tipe think pair share untuk
dengan sel tak sama. Sebelum analisis aktivitas siswa dan hasil belajar matematika
dilakukan uji prasyarat analisis variansi anak tunarungu”.
yaitu uji Normalitas menggunakan Uji Pada penelitian ini menggunakan
Lilliefors, Uji Homogenitas menggunakan rancangan penelitian pra eksperimen dengan
Uji Bartlett. Dari hasil uji diperoleh masing- “ One Group Pretest Posttest design.”
masing kelompok berdistribusi normal, dan Penulis menggunakan penelitian pra
berasal dari populasi yang homogen. beksperimen sebab pada penelitian ini
dilakukan pada satu kelompok saja tanpa
Pada penelitian ke dua oleh iskandar kelompok pembanding atau kelompok
zulkarnain, soraya djamilah dalam kontrol dan ikut mendapatkan pengamatan.
”penerapan model pembelajaran think pair Penelitian one group pretest posttest
share terhadap kemampuan pemahaman design dilakukan tes sebelum pemberian
matematis siswa sekolah menengah perlakuan (T1), sehingga dapat dilakukan
pertama” perbandingan antara T1 dan T2 untuk
Metode yang digunakan dalam menemukan tingkat efektivitas perlakuan X.
penelitian ini adalah metode eksperimen Jika T2 > T1 secara signifikan maka dapat
semu (quasi experiment). Objek dalam disimpulkan bahwa perbedaan tersebut
penelitian ini adalah kemampuan akibat perlakuan (X) (Wahyudi 2005:51).
pemahaman matematis siswa pada kelas Sampel penelitian diambil dari total
eksperimen dan kontrol yang diukur melalui populasi sejumlah 8 anak dan denganteknik
pretest dan posttest. pengumpulan data dokumentasi. yakni untuk
Desain penelitian yang digunakan memperoleh dan mengumpulkan data
dalam penelitian ini adalah nonequivalent tentang sampel yang meliputi umur, tingkat
control group design (desain kelompok kecerdasan rata- rata dan tingkat
kontrol non ekuivalen). Di dalam model ini ketunarunguan siswa, dan observasi
sebelum dimulai perlakuan kedua kelompok partisipatif, dimana peneliti ikut turut serta
diberi pretest yang berfungsi untuk dalam kegiatan yang sedang diamati.
mengetahui keadaan awal, yakni tingkat Populasi dalam penelitian adalah SDLB-B
pengetahuan siswa terhadap materi yang Karya Mulia I Surabaya.
akan disampaikan, adakah perbedaan antara

4
Hasil dari jurnal kajian pustaka.Jika dilatih atau digunakan, maka eksistensi
penelitian diatas digabungkan dengan teori perilaku tersebut akan semakin kuat (Law of
pembelajaran dibawah ini: use). Sebaliknya, jika perilaku tadi tidak
Pada teori pembelajaran pertama dilatih, maka perilaku tersebut akan menjadi
oleh Fera Andriyani dalam “teori belajar bertambah lemah atau tidak digunakan sama
behavioristik dan pandangan islam tentang sekali (law of disuse). Dengan kata lain,
behavioristik”. belajar akan berhasil apabila banyak latihan
pada teori behavioristik peneliti atau ulangan.
berfokus pada teori pembelajaran thorndike (3) Law of effect, yaitu jika respon
Thorndike mengemukakan bahwa belajar menghasilkan efek yang memuaskan, maka
adalah proses interaksi antara stimulus (yang hubungan antara stimulus dan respon akan
mungkin berupa pikiran, perasaan, atau semakin kuat. Sebaliknya, jika respon
gerakan) dan respon (yang juga mungkin menghasilkan efek yang tidak memuaskan,
berupa pikiran, perasaan, atau gerakan). Dari maka semakin lemah hubungan antara
pengertian ini, wujud tingkah laku tersebut stimulus dan respon tersebut (Suryabrata,
bisa saja dapat diamati ataupun tidak dapat 1990: 271).Dengan kata lain, subyek akan
diamati. Thorndike melakukan percobaan bersemangat dalam belajar apabila ia
pada seekor kucing yang dimasukkan ke mengetahui atau mendapatkan hasil yang
dalam sebuah kotak yang di dalamnya baik.
banyak labirin. Di ujung yang lain
disediakan makanan. Maka kucing dengan HASIL DAN PEMBAHASAN
membaui akan berusaha mencapai makanan Hasil dari jurnal yang pertama dalam
tersebut walaupun dengan mencoba-coba penelitian ini menyatakan bahwa
dan kadang salah (trial and error). Namun pembelajaran yang menerapkan model
dengan mencoba berkali-kali, suatu saat pembelajaran TPS-M menghasilkan prestasi
kucing tersebut akan langsung dapat menuju yang lebih baik dari pada model
tempat makanan tanpa salah. pembelajaran Think-Pair-Share”
Pada teori pembelajaran kedua oleh (TPS).Pada efek utama model pembelajaran
izzatur rusuli dalam” refleksi teori belajar hanya terdapat dua macam model
behavioristik dalam perspektif pembelajaran maka tidak perlu dilakukan uji
Islam”. lanjut. Untuk mengetahui model mana yang
eksperimen Thorndike ini, bisa diambil tiga lebih efektif maka dilihat rerata
hukum dalam belajar, yaitu: marginalnya. Berdasarkan Tabel 3 dapat
(1) Law of readiness (hukum kesiapan). dilihat bahwa rerata prestasi belajar siswa
Belajar akan berhasil apabila subyek dengan model pembelajaran TPS-M yaitu
memiliki kesiapan untuk 77,79 lebih besar dibanding model
belajar (Sukmadinata, 2003: 169). pembelajaran TPS saja yaitu 71,74, sehingga
(2) Law of exercise (hukum latihan), dapat disimpulkan bahwa presatasi belajar
merupakan generalisasi dari law of use dan siswa dengan model pembelajaran TPS-M
law of disuse, yaitu jika perilaku itu sering

5
lebih baik dibandingkan siswa dengan Pertemuan kedua,aspek kedua yaitu
model pembelajaran TPS. mendiskusikan pertanyaan dengan
Dari jurnal penelitian kedua Rata- kelompok atau pasangan denganpresentase
rata nilai n-gain kelas eksperimen adalah sebanyak 68,75 %.
0,813 dan termasuk kualifikasi tinggi. Pada pertemuan 3 aktivitas siswa
Sementara rata-rata nilai n-gain kelas
yang dominan sama seperti pertemuan 1
kontrol adalah 0,725 dan termasuk
kualifikasi tinggi. Berdasarkan uraian yaitu pada aspek ketiga, mempresentasikan
tersebut, diketahui bahwa peningkatan hasil diskusi kelompok didepankelas dengan
kemampuan pemahaman matematis yang presentase sebanyak 81,25 %Pada
dilihat dari indeks n-gain kedua kelas berada pertemuan 4 aktivitas siswa yang dominan
pada kualifikasi tinggi. pada aspek ketiga yaitumempresentasikan
Dapat ditarik kesimpulan dari hasil diskusi kelompok didepan kelas
penjelasan di atas Berdasarkan penelitian dengan presentasesebanyak 87,5 % .Pada
dan hasil uji yang telah dilakukan, dapat aspek kedua, mendiskusikan pertanyaan
disimpulkan bahwa peningkatan dengankelompok atau pasangan dengan
kemampuan pemahaman matematis siswa presentase sebanyak 81,25 %. Dan pada
kelas eksperimen yang menggunakan aspekkeempat, Menanggapi jawaban dari
pendekatan saintifik dan model hasil presentasi kelompok dengan presentase
pembelajaran TPS lebih baik dari sebanyak 75 %. Pada pertemuan 3 dan 4,
peningkatan kemampuan pemahaman terlihat adanya perubahan
matematis siswa kelas kontrol yang pada keaktifan siswa selama
menggunakan pendekatan saintifik. mengikuti proses pembelajaran
Hasil dan pembahasan dari penelitian dibandingkan dari pertemuan sebelumnya
yang ketiga diambil dari dua tahap penyajian meningkat.
data yang pertama deang aktifitas siswa dan Dan pada hasil pembahasan nilai
hasil belajar siswa dari aktivitas siswa pretes lebih rendah dibandingkan nilai
diperoleh dari hasil pengamatan yang postes
dilakukan oleh penulis selama proses belajar Dari pembahasan di atas, dapat tarik
mengajar berlangsung dengan menggunakan kesimpulan bahwa setelah menggunalkan
model pembelajaran kooperatif tipe Think model pembelajaran TPS bisa meningkatkan
Pair Share. Setelah dilakukan pengumpulan aktivitas siswa dan hasil belajar siswa.
data sesuai dengan prosedur, langkah
selanjutnya adalah Pada teori pembelajaran setelah
penyajian data hasil penelitian sesuai menggunkan teori thorndike yaitu dengan
dengan hasil tes yang dilakukan.Pada mengulang-ulang aktifitas atau pun kegiatan
pertemuan pertama menggunakan model seseorang akan lebih mudah mengerjakan
pembelajaran TPS aspek yang dominan pada sesuatu dengan kebiasaan akan terasa
aspek ketiga yaitu mempresentasikan hasil ringan.
diskusi kelompok didepan kelas dengan
Dari penjelasan jurnal seseorang
presentase sebanyak 50 %.
Penggunaan model pembelajaran TPS
6
(think-pair-share) bisa meningkatkan hasil pembelajaran Thorndike pembelajaran akan
belajar siswa dan dan prestasi siswa asalkan mendapatkan hasil yang maksimal.
langkah demi langkah dalam proses belajar
dengan model pembelajaran tersebut diikuti SIMPULAN
dengan tepat dan baik dengan hal tersebut Dari kelima jurnal diatas dapat
pembelajaran akan berjalan dengan disimpulkan jika menggunakan model
lancar,dan pada jurnal kajian pustaka pembelajaran TPS baik digunakan di
tentang teori pembelajaran yaitu teori pembelajaran dan bisa meningkatkan
behavioristik yang didalamnya terdapat prestasi belajar,aktifitas siswa dan hasil
banyak teori-teori pembelajaran yang belajar dan itu bila digabungkan dengan
berfokus pada teori pembelajaran thorndike teori pembelajaran thorndike yaitu yang
yang isi didalam pembelajaran yang mengutamakan mengulang - ulang
dianutnya dan telah dibuktikannya bahwa pebelajaran akan menjadi kebiasaan siswa
proses belajar akan berhasil jika pada saat dalam proses belajar dan teori ini
pembelajaran guru menjelaskan materi mengutamakan memberi rewed atau hadiah
dengan diawali dengan respon lalu itu bisa meningkatkan daya pikir siswa
mengulang-ulang materi supaya lebih paham dengan rasa senang yang diperoleh dari
dan memberikan rewed (hadiah).dengan proses belajar yang dilakakuan.dari tahapan
penggabungan antara model pembelajaran pembelajaran tersebut jika digabungkan
TPS (think-pair-share) dan teori akan mendapatkann hasil yang maksimal
dalam pembelajaran matematika.

DAFTAR PUSTAKA

Jatmiko. 2015. eksperimen model pembelajaran think-pair-share dengan modul(tps-m) terhadap


prestasi belajar matematika ditinjau dari minat belajar. Jurnal vol.3 no.2 hal 412-426.
Universitas Nusantara PGRI Kediri.

Zulkarnain,I dan Djamilah, s. 2015. penerapan model pembelajaran think pair share terhadap
kemampuan pemahaman matematis siswa sekolah menengah pertama. jurnal Volume 3,
Nomor 1, April 2015, hlm 105 – 117. Universitas Lambung Mansgkurat.

7
azizah, nur. 2008. model pembelajaran kooperatif tipe think pair share untuk aktivitas siswa
dan hasil belajar matematika anak tunarungu. jurnal pendidikan luar biasa. april 2008,
volume 4,nomor 1. SLB Harmoni Sidoarjo.

Adriani, F. 2015. teori belajar behavioristik dan pandangan islam tentang behavioristik. Jurnal
edisi 10 Nomor 2. STAI Syaichona Cholil Bangkalan.

Rusuli, izzatur. 2014. refleksi teori belajar behavioristik dalam perspektif islam. Jurnal volume
8, nomor 1, .stain gajah putih takengon aceh tengah

Anda mungkin juga menyukai