Anda di halaman 1dari 3

Otitis Media Supuratif Kronik

Filed under: telinga — hennykartika @ 3:25 pm

Otitis Media Supuratif Kronik (OMSK)


Oleh : Muhammad al-Fatih II
Otitis media supuratif kronik (OMSK) adalah otitis media yang berlangsung lebih 2 bulan karena infeksi bakteri piogenik
dan ditandai oleh perforasi membran timpani dan pengeluaran sekret. Dulu kita kenal sebagai otitis media perforata
(OMP). Orang awam biasa menyebutnya congek.

Ada 3 tipe perforasi membran timpani berdasarkan letaknya, yaitu :

Perforasi sentral (sub total). Letak perforasi di sentral dan pars tensa membran timpani. Seluruh tepi perforasi masih
mengandung sisa membran timpani.
Perforasi marginal. Sebagian tepi perforasi langsung berhubungan dengan anulus atau sulkus timpanikum.
Perforasi atik. Letak perforasi di pars flaksida membran timpani.
Sekret yang keluar dari telinga tengah ke telinga luar dapat berlangsung terus-menerus atau hilang timbul.
Konsistensinya bisa encer atau kental. Warnanya bisa kuning atau berupa nanah.

Otitis media supuratif kronik (OMSK) merupakan kelanjutan dari otitis media supuratif sub akut dan otitis media
supuratif akut (OMA). Hal ini disebabkan oleh :

Terapi. Terapi lambat diberikan atau terapi tidak adekuat.


Kuman. Virulensi kuman tinggi.
Pertahanan. Daya tahan tubuh rendah akibat gizi kurang.
Higiene. Higienitas yang buruk.
Jenis otitis media supuratif kronik (OMSK), yaitu :

Otitis media supuratif kronik (OMSK) benigna / mukosa / aman.


Otitis media supuratif kronik (OMSK) maligna / tulang / bahaya.
Otitis media supuratif kronik (OMSK) aktif. Sekret keluar dari kavum timpani.
Otitis media supuratif kronik (OMSK) tenang. Kavum timpani basah atau kering.
Tabel Perbedaan Antara Otitis Media Supuratif Kronik (OMSK) Benigna & Maligna

Otitis Media Supuratif Kronik (OMSK) Benigna Otitis Media Supuratif Kronik (OMSK) Maligna
Proses peradangan terbatas pada mukosa. Proses peradangan tidak terbatas pada mukosa.
Proses peradangan tidak mengenai tulang. Proses peradangan mengenai tulang.
Perforasi membran timpani tipe sentral. Perforasi membran timpani paling sering tipe marginal & atik. Kadang-kadang tipe
sub total (sentral) dengan kolesteatoma.
Jarang terjadi komplikasi yang berbahaya. Sering terjadi komplikasi yang berbahaya.
Kolesteatoma tidak ada. Kolesteatoma ada.

Terapi Otitis Media Supuratif Kronik (OMSK)

Terapi otitis media supuratif kronik (OMSK) memiliki beberapa kesulitan. Diantaranya membutuhkan waktu yang lama,
gejala sering berulang, sekret yang keluar tidak cepat kering dan sekret yang selalu kambuh. Masalah ini dapat
disebabkan :

Perforasi membran timpani. Perforasi membran timpani yang permanen menyebabkan telinga tengah terpapar langsung &
terus-menerus oleh dunia luar.
Sumber infeksi. Sumber infeksi yang masih ada dapat terjadi pada nasofaring, faring, hidung dan sinus paranasalis.
Jaringan patologik. Jaringan patologik yang ireversibel telah terbentuk dalam rongga mastoid.
Gizi & higiene. Status gizi dan higiene pasien yang kurang.
Terapi otitis media supuratif kronik (OMSK) tergantung dari jenisnya. Prinsip terapi otitis media supuratif kronik
(OMSK) benigna dengan cara konservatif (medikamentosa) sedangkan otitis media supuratif kronik (OMSK) maligna
dengan cara pembedahan.

Ada 3 cara terapi konservatif (medikamentosa) otitis media supuratif kronik (OMSK) benigna, yaitu :
Obat pencuci telinga. Bahannya H2O2 3%. Berikan selama 3-5 hari. Pengobatan ini kita berikan bila sekret telinga keluar
terus-menerus.
Obat tetes telinga. Lanjutkan memberikan obat tetes telinga yang mengandung antibiotik & kortikosteroid setelah sekret
yang keluar telah berkurang. Jangan berikan selama lebih 1-2 minggu secara berturut-turut. Juga hindari pemberiannya
pada otitis media supuratif kronik (OMSK) tenang. Hal ini disebabkan semua antibiotik tetes telinga bersifat ototoksik.
Obat antibiotik. Berikan antibiotik oral golongan ampisilin atau eritromisin sebelum hasil tes resistensi obat kita terima.
Berikan eritromisin jika pasien alergi terhadap golongan penisilin. Berikan ampisilin asam klavulanat bila terjadi resistensi
ampisilin.
Selain terapi konservatif (medikamentosa), tindakan pembedahan dapat pula kita lakukan pada otitis media supuratif
kronik (OMSK) benigna. Tindakan ini disebut miringoplasti atau timpanoplasti. Tujuannya antara lain :

Menghentikan infeksi permanen.


Mencegah komplikasi dan kerusakan pendengaran yang lebih berat.
Memperbaiki perforasi membran timpani dan fungsi pendengaran.
Miringoplasti dan timpanoplasti kita lakukan jika sekret telah kering namun perforasi membran timpani masih ada. Juga
setelah kita melakukan observasi selama 2 bulan.

Tanda yang menunjukkan adanya sumber infeksi, yaitu :

Sekret masih ada.


Infeksi berulang.
Cara mengatasi sumber infeksi, yaitu :

Pengobatan.
Pembedahan : adenoidektomi & tonsilektomi.
Tindakan pembedahan pada otitis media supuratif kronik (OMSK) maligna yang sering dilakukan yaitu mastoidektomi
dengan atau tanpa timpanoplasti. Adapun terapi konservatif (medikamentosa) hanya bersifat sementara dan kita berikan
sebelum melakukan tindakan pembedahan. Jika abses subperiosteal retroaurikuler ada, lakukan insisi abses diwaktu yang
berlainan, sebelum melakukan operasi mastoidektomi.

Otitis Media Kronis

DEFINISI

Otitis Media Kronis adalah infeksi menahun pada telinga tengah.

PENYEBAB

Otitis media kronis terjadi akibat adanya lubang pada gendang telinga (perforasi).

Perforasi gendang telinga bisa disebabkan oleh:

Otitis media akut

Penyumbatan tuba eustakius

Cedera akibat masuknya suatu benda ke dalam telinga atau akibat perubahan tekanan udara yang terjadi secara tiba-tiba

Luka bakar karena panas atau zat kimia.

GEJALA

Gejalanya bervariasi, tergantung kepada lokasi perforasi gendang telinga:

Perforasi sentral (lubang terdapat di tengah-tengah gendang telinga).

Otitis media kronis bisa kambuh setelah infeksi tenggorokan dan hidung (misalnya pilek) atau karena telinga kemasukan
air ketika mandi atau berenang.
Penyebabnya biasanya adalah bakteri.

Dari telinga keluar nanah berbau busuk tanpa disertai rasa nyeri.

Bila terus menerus kambuh, akan terbentuk pertumbuhan menonjol yang disebut polip, yang berasal dari telinga tengah
dan melalui lubang pada gendang telinga akan menonjol ke dalam saluran telinga luar. Infeksi yang menetap juga bisa
menyebabkan kerusakan pada tulang-tulang pendengaran (tulang-tulang kecil di telinga tengah yang mengantarkan suara
dari telinga luar ke telinga dalam) sehingga terjadi tuli konduktif.

Perforasi marginal (lubang terdapat di pinggiran gendang telinga).

Bisa terjadi tuli konduktif dan keluarnya nanah dari telinga.

Komplikasi yang serius adalah:

- peradangan telinga dalam (labirintitis)

- kelumpuhan wajah

- ifneksi otak.

pembentukan kolesteatoma (penimbunan bahan putih yang menyerupai kulit) di telinga tengah.

Kolesteatoma menyebabkan kerusakan tulang dan meningkatkan kemungkinan terjadinya infeksi yang serius.

DIAGNOSA

Diagnosis ditegakkan berdasarkan gejala dan hasil pemeriksaan telinga dengan otoskop.

Untuk mengetahui organisme penyebabnya, dilakukan pembiakan terhadap cairan yang keluar dari telinga.

Rontgen mastoid atau CT scan kepala dilakukan untuk mengetahui adanya penyebaran infeksi ke struktur di sekeliling
telinga.

PENGOBATAN

Pada serangan otitis media kronis, dokter akan membersihkan saluran telinga dan telinga tengah dengan menggunakan
penghisap dan kapas kering. Kemudian ke dalam telinga tengah dimasukkan cairan asam asetat dan hydrocortisone>.
Serangan yang lebih hebat diatasi dengan antibiotik per-oral (melalui mulut). Biasanya dilakukan timpanoplasti untuk
memperbaiki gendang telinga dan jika rantai tulang pendengaran mengalami kerusakan, bisa diperbaiki secara bersamaan.

Kolesteatoma diangkat melalui pembedahan.

Jika kolesteatoma tidak dibuang, maka perbaikan telinga tengah tidak dapat dilakukan.

PENCEGAHAN

Pengobatan infeksi telinga akut secara tuntas bisa mengurangi resiko terjadinya infeksi telinga kronis.

Anda mungkin juga menyukai