Anda di halaman 1dari 3

NOTULEN

1. Pak Masyanto:

a. Diagnosa yang pasti CVA hemorragie apa non hemorragie?.

Jawab:

Eva  Berdasarkan dibuku medis tertulis CVA NH.

Asung  pasien dengan CVA mempunyai riwayat DM dan hiperglikemi

dengan nilai GDS 364 mg/dl, data dari bulan lalu.

b. Data penunjang ada/tidak? (laborat, EKG, dan thorax)

Jawab:

Eva  di IGD dilakukan pemeriksaan ECG dan thorax.

Asung  bulan Mei 2018 pasien sudah dillakukan CT Scan hasil: CVA

iskemik, sehingga mungkin tidak perlu diperiksa ulang, mengingat

pasien menggunakan JKN. Masalah laboratorium akan dikaji ulang.

Pak Masyanto  pemeriksaan penunjang untuk menentukan diagonsa

tidak perlu memandang BPJS apa tidak.

c. Masukan pak Masyanto: Pasien dengan penurunan kesadaran atau

hiperglikemi perlu pengkajian lebih fokus dan lebih dalam. Pasien

hiperglikemi adakah decubitus? Dan terapi pada kasus ini tidak sesuai

dengan CVA.

2. Pak Brahmono

Masukan:

a. Kelompok kurang jeli (judul hanya tertulis CVA, singkatan harus yang

familier, misal di singkat harus diberi keterangan sebelumnya)

b. Tata cara pengetikan masih banyak yang salah (koma, spasi).


c. Daftar pustaka belum ada (tapi sudah ada susulan).

d. Presentasi kasus sebaiknya diberi judul bab berapa, sehingga audien

tidak bingung.

e. Data kasus yang lalu untuk riwayat pasien memang menderita CVA,

tetapi data utamanya adalah syok hipovolemik. Menurut saya: diagnosa

medis utama pada kasus ini adalah syok hipovolemik.

f. Hasil ECG dan thorak belum tahu.

Jawab pak Asung: akan di kaji ulang.

g. Pengkajian di IGD apakah menggunakan 11 pola gordon? Karena

menurut saya kurang pas di IGD menggunakan pola gordon.

h. Pengkajian fisik: punggung  tidak dilakukan karena kondisi tidak

memungkinkan  sebaiknya kalau tidak dillakukan  tidak perlu

dicantumkan.

i. Pengkajian diet ada 3: jenis, jumlah, dan jam  tolong ditulis lengkap.

j. Alasan pak Asung bahwa mungkin pasien BPJS tidak perlu dilakukan

CT Scan  saya kurang setuju  karena untuk menegakkan diagnosa

medis tidak memandang pasien menggunakan asuransi apa.

k. Bab V mengenai saran sebaiknya yang aplikatif  khususnya di IGD 

untuk perbaikan kedepannya.

3. Pak Wayan

Masukan:

a. Tingkat Ners seharusnya mind set sudah ada pada saat melihat kasus.

b. Pada saat pengkajian  data awal sangat penting  bagaimana causa

prima masuknya?

c. Pasien dengan syok hipovolemik  data indikatornya seperti apa?


d. Pada teori CVA NH  singkatan harus ditulis.

e. Pathofisiologi CVA terbalik pada hipoksia dan infark 

Hipoksia  kekurangan oksigen pada darah.

Infark  kekurangan oksigen pada jaringan.

f. Pengkajian: diagnosa suspensi apa suspek retensi sputum?  suspek

artinya kecenderungan.

g. Riwayat penyakit sekarang: pasien datang kemudian diperiksa dan

dilakukan apa? Kalau tidak dilakukan tindakan, alasannya apa?

Adakah stridor? Sekret coklat?

h. IGD yang diprioritaskan ABC nya.

i. Masalah keperawatan bersihan jalan nafas  data fokusnya apa?

j. Risiko perfusi jaringan  penyebab perfusi karena apa?

k. Membuat diagnosa keperawatan kata faktor risiko tidak usah ditulis.

l. Kekurangan volume cairan  penghitungan IWL tidak ditulis.

Balance cairan: intake – (out put + IWL = 10 – 15 cc/kg/24 jam)

Anda mungkin juga menyukai