Anda di halaman 1dari 2

BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Indonesia merupkan negra yang memeliki sumber daya yang
berlimpah, baik sumber daya energy yang dapat diperbaruhi maupun tidak
dapat diperbaruhi. Namun Kebutuhan energy fosil (BBM) terus meningkat
setiap tahunnya seiring dengan bertambahnya jumlah penduduk, sedangkan
bahan bakar energy fosil tidak dapat diperbaruhi sehingga persediaan
minyak bumi semakin hari semakin menipis dan berdampak pada
persediaan yang mulai langka dan mahal. Sedangkan energy yang bersifat
diperbaruhi masih belum dimanfaatkan. Menurut Kementrin Energi dan
Sumberdaya Mineral(2009) cadangan energy minyak bumi di Indonesia
hanya dapat diproduksi atau akan habis dalam kurun waktu 22,99 tahun, gas
selama 58,95 tahun dan batubara selama 82,01 tahun (Elinur,2010). Oleh
karena itu, dilakukan proses pengembangan energy terbarukan. Energy
terbarukan yang dimaksud adalah energy yang dapat diperbaruhi antara lain
biomassa, panas bumi, energy angin, energy surya, gelombang laut dan
energy angin.
Salah satu adalah energy alternative yang berasal dari minyak
nabati/hewani (Akbar,2012). Biodiesel merupakan salah satu solusi dari
berbagai msalah tersebut. Biodiesel seara kimia didefnisikan sebagai
golongan mono alkil ester atau metil ester dengan panjang rantai karbon
antara 12 sampai 20 (Darnoko, etal.2001). Biodiesel mudah digunakan
karena, bersifat biode-gradable, karna tidak beracun dan terbebas dari
kandungan sulfur.
dalam banyk penelitian yang dilakukan, biodiesel dihasilkan melalui
reaksi eksterifikasi dan transesterifikasi, dengan mempertimbangkn
kandungan asam lemak bebas yang terdapat didalam minyk tumbuhan dan
lemak hewan. Pada penelitian ini menggunakan minyak jelantah sebagai
bahan baku biodiesel.
1.2 Perumusan Masalah
Biodiesel dapat dibut menggunakan Penelitian tentang biodiesel
dipengaruhi oleh beberapa parameter diantaranya konversi biodiesel
berbahan bku minyak jelantah dengan metode adsorbsi

Anda mungkin juga menyukai