Imunologi Transplatasi
5/17/2016
1
1. Sejarah transplantasi
2. Definisi
3. Jenis transplantasi
4. Dasar Imunologi dari penolakan transplan
atau graft
5. Mekanisme penolakan
6. Jenis penolakan
7. Terapi imunosupresif
8. Imunotoleran terhadap allograft
9. Graft Versus Host Disease
5/17/2016 2
"Living with a transplant is always about keeping the balance
between rejection and infection,"
(Barry Friedman, RN)
5/17/2016 3
1. Sejarah transplantasi
• 1682 - tulang
• 1881 - kulit
• 1906 – kornea
• 1908 - knee joint
• 1954 – transplantasi ginjal
• 1966 – transplantasi pankreas
• 1967 – transplantasi liver
• 1967 – transplantasi jantung
Pancreas-Kidney 0 8 108
Pancreas Islet 1 28 41
Pancreas/Pancreas Islet 0 1 0
Heart 9 11 282
Single Lung 0 7 49
Heart-Lung 0 0 2
Liver-Kidney 0 1 19
Liver-Bowel 0 0 0
Heart-Kidney 0 1 9
Double Lung-Kidney 0 0 3
Heart Lung-Kidney 0 0 1
Bowel-Kidney 0 0 1
5/17/2016 5
Kidney/Pancreas-Kidney 2
2. Definisi Transplantation
Implantasi jaringan “non self” ke dalam tubuh
Proses pengambilan atau pencangkokan
transplan (graft) sel, jaringan atau organ dari
satu bagian individu dan menempatkannya ke
bagian yang lain pada donor
Transplantasi : pemindahan substansi
biologikal; implantasi : pemindahan substansi
sintetis
donor : individu yang menyediakan transplan/
graft
recipient or host: individu yang menerima
transplan
5/17/2016 6
3. Jenis transplantasi
Beberapa jenis transplan/ graft :
Autograft jaringan self yang ditransferkan dari
satu bagian tubuh ke bagian yang lain pada individu
yang sama
Isograft/ syngeneic jaringan yang ditrasferkan
diantara 2 individu yang identik secara genetik
(kembar monozigot)
Allograft/ homograft jaringan yang ditransferkan
antar individu yang berbeda secara genetik namun
dari spesies yang sama
Xenograft/heterograft jaringan yang ditransferkan
antar spesies yang berbeda
5/17/2016 8
Future Transplantation
ketersediaan
donor yang
sesuai ↓
Xenotranspantasi??
Solusi ????
5/17/2016 9
Functional recovery of a whole ovary transplanted into syngenic testis in mice; Sato,
M. et al., 2012, Clon Transgen
5/17/2016 10
Faktor-faktor yang mempengaruhi
kesuksesan transplantasi
Bergantung pada
kombinasi baik
dari perbedaan
maupun kesesuaian
secara genetik
antara donor dan
resipien
5/17/2016 13
Pengenalan Alloantigen
a. Pengenalan Langsung (Direct Presentation)
– Pengenalan antigen permukaan dilakukan oleh APC donor
(transplan) presentasikan MHC ke permukaan
– Pengenalan direk terjadi ketika sel T host/ resipien
mengikat MHC dari sel donor secara langsung
dikenali oleh sel T host
– Melibatkan sel CD8+ and CD4+ T
1 2
5/17/2016 14
B. Pengenalan tidak langsung (Indirect Presentation)
5/17/2016
APC host (resipien) 15
Garcia et al.,2012
5/17/2016 17
Peran imunitas non spesifik terhadap penolakan
graft
(Wood and Goto, 2012)
5/17/2016 18
2. Penolakan dimediasi antibodi (adaptive
immunity) :
Selain antibodi resipien yang tidak cocok dg HLA
donor (graft), antibodi yang mengenali molekul
MHAgs, sel endotel, antigen gol. Darah ABO
pada RBC maupun autoantigen donor
berkontribusi thd penolakan graft.
• Penolakan graft yg dimediasi antibodi efek
dramatis jika pasien/ resipien telah memiliki
preformed alloantibody pada saat transplantasi
rejeksi hiperakut
• Preformed antibody terbentuk krn transfusi,
kehamilan sebelumnya, dsb
5/17/2016 19
3. Penolakan dimediasi sel T
• Rejeksi akut umumnya antigen donor
dipresentasikan ke sel T oleh APC resipien,
APC donor jg bersirkulasi di graft dan
bermigrasi ke organ limfoid resipien dan
mengaktifkan sel T resipien diferensiasi
kembali ke graft destruksi graft.
donor destruksi
APC APC
APC Sel T
graft graft
Limph organ
donor
Resipien
5/17/2016 20
Benichou et al, 2011
5/17/2016 21
5. Mekanisme Penolakan graft
• Bergantung kepada disparity (perbedaan) latar
belakang genetika antara donor dan resipien
• Sel T sangat berperan pada penolakan transplan
• Respon penolakan antara lain dikarenakan
interaksi MHC-TCR (peran imunitas adaptif/
spesifik)
5/17/2016 24
Proses penolakan graft
Penolakan graft
Kerusakan
pembuluh
Vaskularisasi Reaksi
darah dan
inflamasi,
dan Invasi nekrosis
aktivasi
limfosit jaringan/ organ
Pengenalan mononuklear komplemen,
transplan
oleh sel T infiltrasi
ke transplan
leukosit, dst
Graft Aktivasi sel
atau T efektor
transplan
5/17/2016 25
Penolakan Graft
5/17/2016 26
6. Jenis penolakan
5/17/2016 27
Mekanisme Penolakan Hiperakut
Hyperacute Rejection
5/17/2016 28
Transfusi Darah
Rh + : memiliki antigen Rhesus pada permukaan eritrosit;
Rh - : tidak ada antigen
5/17/2016 29
Rh– Rh–
Plus antigens enter the Antibodies against the plus antigen attack
5/17/2016 maternal circulation. and destroy fetal blood cells. 30
p. 212
7. Terapi imunosupresif
1. Kortikosteroid : anti inflamasi
2. Agen imunosupresif yang digunakan pada center transplan
dalam 2 dekade ini adalah corticosteroids, azathioprine (th
1960) dan cyclosporine (calcineurin inhibitor) (th 1980-
skrg)
• Agen immunosuppresif dapat dikategorikan krn
kemampuannya untuk :
(1) mengganggu pembelahan sel T
(2) menurunkan jumlah limfosit
(3) mengganggu maturasi sel T
(4) mengganggu molekul costimulasi
(5) mengatur ischemia reperfusion injury
(6) membantu menginduksi imunotoleran
5/17/2016 31
Terapi Imnosupresif – cont’
3. Antibodi monoklonal
• Untuk menekan aktivitas dari subpopulasi sel T
• Untuk memblok sinyal co-stimulator pada saat presentasi
Ag oleh MHC ke TCR sel T tdk teraktivasi
Ab terhadap molekul CD3 pada TCR penurunan drastis sel T
matur di sirkulasi
Ab thd CD4 memperpanjang kelangsungan hidup dari
transplan
Ab spesifik thd sitokin tnt juga dapat memperpanjang
keberlangsungan hidup transplan
4. X-ray/ X- iradiasi
sebelum transplantasi timus, limpa, nodus limfa di radiasi
sinar X beberapa kali imunosupression (limfosit sangat
rentan thd x-ray
5/17/2016) 32
8. Imunotoleran terhadap allograft
• Self tolerance berperan pada pengaturan respon imun
dlm mencegah rejeksi graft walupun tanpa pemberian
imunosupresif
5/17/2016 34
• Transplantasi dapat dilakukan dengan
menggunakan 2 jenis transplan :
5/17/2016 35
Transplantasi bone marrow
• Pada transplantasi bone marrow digunakan
pada pengobatan pasien leukemia, Anemia dan
immunodefisiensi, terutama severe combined
immunodeficiency (SCID)
• Donor bone marrow ini mengandung sel-sel
imunokompeten dibentuk dan terdapat
limfosit T dan B
• Pada kasus ini sering terjadi graft (bone
marrow) akan melawan sel-sel pada tubuh host
resipien sendiri GvHD
5/17/2016 36
9. Graft vs. Host Disease
• Transplantasi su-tul/ bone marrow terdapat sel donor yg
imunokompeten (sel T mature)
• Transplantasi su-tul biasanya diberikan ke resipien yg
mendapat imunosupresi
• Sel T yg mature dari donor menimbulkan reaksi selular di
berbagai tempat akibat alloantigen resipien destruksi sel
graft
Terjadinya GVHD :
• Acute GVHD
– ditandai dengan kematian sel epitel pada kulit, GI tract, dan
liver (permukaan mukosal)
• Chronic GVHD
– Ditandai dengan atrophy dan fibrosis pada satu atau lebih
organ target
5/17/2016 37
Faktor Risiko pada GVHD
5/17/2016 38
Pencegahan Penolakan Graft
Seleksi Pra-Operative
5/17/2016 40
Thank you
5/17/2016 41
Quiz
Berikan jawaban B/S dari pernyataan di bawah ini!