Anda di halaman 1dari 8

NAMA :

NIM :
TANGGAL UJIAN :
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR
PEMERIKSAAN NEUROLOGIS PADA DEWASA DAN ANAK

Nilai
No Aspek Yang Dinilai
0 1 2
A. Pada Anak
1. Persiapan Alat dan Bahan
Alat Pelindung Diri
2. Prosedur Kerja
1. Jelaskan prosedur yang akan dilakukan
2. Cuci tangan
3. Gunakan alat pelindung diri
4. Atur posisi pasien supinasi
5. Menempatkan posisi di sebelah kanan pasien
6. Memeriksa reflek membuka mata dengan benar
(4) : Spontan
(3) : Membuka mata saat diperintah atau mendengar suara
(2) : Membuka mata saat ada rangsangan nyeri
(1) : Tidak ada respon
7. Memeriksa reflek verbal dengan benar
(5) : Berbicara mengoceh seperti biasa
(4) : Menangis lemah
(3) : Menangis karena diberi rangsangan nyeri
(2) : Merintih karena diberi rangsangan nyeri
(1) : Tidak ada respon
8. Memeriksa reflek motorik dengan benar
(6) : Bergerak spontan
(5) : Menarik anggota gerak karena sentuhan
(4) : Menarik anggota gerak karena rangsangan nyeri
(3) : Fleksi abnormal
(2) : Ekstensi abnormal
(1) : Tidak ada respon
9. Menilai hasil pemeriksaan
10. Cuci tangn setalah prosedur dilakukan
11. Catat prosedur dan respon pasien
B. Pada Dewasa
1. Persiapan Alat dan Bahan
Alat Pelindung Diri
2. Prosedur Kerja :
1. Jelaskan prosedur yang akan dilakukan
2. Cuci tangan
3. Gunakan alat pelindung diri
4. Atur posisi pasien supinasi
5. Menempatkan posisi di sebelah kanan pasien
6. Memeriksa reflek membuka mata dengan benar
(4) : Spontan atau membuka mata dengan sendirinya tanpa
dirangsang.
(3) : Dengan rangsang suara (dilakukan dengan menyuruh
pasien untuk membuka mata).
(2) : Dengan rangsang nyeri (memberikan rangsangan nyeri,
misalnya menekan kuku jari).
(1) :Tidak ada respon meskipun sudah dirangsang.
7. Memeriksa reflek verbal dengan benar
(5) : Orientasi baik, bicaranya jelas.
(4) :Bingung, berbicara mengacau (berulang-ulang),
disorientasi tempat dan waktu.
(3) : Mengucapkan kata-kata yang tidak jelas.
(2) : Suara tanpa arti (mengerang)
(1) : Tidak ada respon
8. Memeriksa reflek motorik dengan benar
9. Menilai hasil pemeriksaan
10. Cuci tangan setelah prosedur dilakukan
11. Catat prosedur dan respon pasien
Total Nilai

Keterangan :
0 : Tidak dilakukan
1 : Dilakukan tidak sempurna
2 : Dilakukan dengan sempurna

Indralaya, Februari 2018


Pembimbing/Penguji

(……………………………)
NAMA :
NIM :
TANGGAL UJIAN :
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR
PEMERIKSAAN NEUROLOGIS DEWASA DAN ANAK

Pengertian Pemberian obat-obat/ cairan tertentu ke dalam mata dengan cara


meneteskan/ mengoleskan pada mata.
Tujuan 1. Mengetahui kelengkapan fungsi saraf kranial pasien
2. Mengidentifikasi motorik pasien
3. Mengetahui kelengkapan dan atau adanya tambahan refleks tubuh
pasien
4. Mengetahui tingkat kesadaran pasien
5. Mengidentifikasi kemampuan fungsi
Nilai
No Aspek Yang Dinilai
0 1 2

1. Persiapan Alat dan Bahan


1. Penutup mata
2. Benda berbau untuk penciuman
3. Benda berbagai rasa
4. Garputala
5. Refleks Hammer
6. APD
7. Penlight
8. Kapas lidi
9. Tongue spatel
10. Garpu tala
11. Snellen chart
12. Kapas
13. Air
14. Kasa
15. Air hangat dan air dingin
2. Prosedur Kerja
1. Jelaskan prosedur yang akan dilakukan
2. Cuci tangan
3. Gunakan alat pelindung diri
SARAF KRANIAL
A. Pengujian Nervus I (Olfakorius)
1. Memberitahukan kepada pasien bahwa penciumannya
akan diperiksa
2. Melakukan pemeriksaan pada hidung untuk tidak ada
sumbatan
3. Meminta penderita menutup mata dan salah satu lubang
4. Beri meminta penderita mencium bau-bauan
5. Meminta penderita menyebutkan bau-bauan tersebut
6. Lakukan pada hidung sebelahnya
B. Pengujian Nervus II (Optikus)
1. Memberitahu pasien akan dilakuakn pemeriksaan daya
penglihatan
2. Memastikan pasien tidak ada gangguan penglihatan
3. Pemeriksa berada pada posisi 6m dari pasien
4. Pasien menutup salah satu mata
5. Meminta pasien menyebutkan jumlah jari yang di angkat
oleh perawat
6. Lakukan pada bagian mata sebelahnya
C. Pengujian Nervus III (Okularis)
Gerak bola mata
1. Mamberitahu akan dilakukan pemeriksaan bola mata
2. Meminta pasien mengikuti pergerakan tangan perawat
3. Mengamati ada tidaknya hambatana pergerakan bola
mata
Kelopak mata
4. Meminta pasien untuk melirik ke arah atas, bawah, kiri,
kanan
5. Mengamati ada tidaknya hambatana pergerakan bola
mata
Pupil
6. Meminta pasien untuk tidak berkedip ketika melihat
cahaya
7. Menggerakan cahaya menjauhi pupil
8. Mengamati refelek pupil terhadap cahaya
D. Pengujian NIV (Troklear)
Arahkan jari pemeriksa ke arah bawah dan dalam,
perintahkan klien mengikuti
E. Pengujian NV (Trigeminus)
Fungsi Sensorik
1. Melakukan pemeriksaan sensasi nyeri dengan jarum pada
daerah dahi, pipi, rahang bawah
2. Melakukan pemeriksaan sensasi nyeri dengan suhu
dengan kapas yang telah di basahi pada daerah dahi, pipi,
rahang bawah
F. Pengujian NVI (Abducens)
Arahkan jari pemeriksa ke arah lateral kanan kiri, perintahkan
klien mengikuti
G. Pengujian NVII (Fasialis)
Fungsi Motorik
1. Meminta pasien untuk posisi duduk
2. Meminta penderita untuk mnggerakkan muka dengan
mengerutkan dahi, mengangkat alis, menyengir, menutup
mata dengan rapat, mengembungkan mulut
Fungsi Sensorik
3. Menutup mata pasien
4. Pasien diminta untuk menjulurkan lidah
5. Meletakkan perasa seperti manis, asam, asin pada lidah
pasien
6. Meminta pasien untuk memberitahu apa yang
dorasakannya
H. Pengujian NVIII (Akustikus)
Weber
1. Beritahu pada pasien akan dilakukan pemeriksaan
pendengaran
2. Getarkan garputala
3. Letakkan di dahi penderita
4. Tanyakan pada pasien apakah terdengar sama pada
telinga kiri dan kanan

Schwabah
5. Jelaskan prosedur pada pasien
6. Getarkan garputala
7. Garputala ditempatkan di prosesus mastoideus
8. Jika tidak terdengar lagi oleh pasien segera tempatkaan di
prosesus mastoideus ke perawat

Rinne
9. Getarkan garputala
10. Letakkan garputala di planum mastoid jika tidak
mendengar lagi letakkan di maetus eksternus
I. Pengujian NIX (Glossofaringeus)
1. Meminta pasien membuka mulut
2. Lidah pasien ditekan ke bawah dan mengucapkan huruf
A panjang makan akan terlihat langit lidah akan
melengkung
3. Gores dinding pharing kanan dan kiri, reflek akan
muntah
J. Pengujian NX (Vagus)
1. Buka mulut menderita
2. Bila terdapat kelumpuhan maak terlihat ulva tidak di
tengah tapi di samping tampak miring
3. Bila terdapat kelumpuhan pita suara maka pita suara itu
tidak bergerak sewaktu inspirasi
K. Pengujian NXI (Accessories Spinalis)
1. Penderita meminta menoleh ke arah kanan
2. Raba apakah sternokleitoideus teraba tegang atau tidak
3. Lakukan pada leher sebelahnya
L. Pengujian NXII (Hipoglossus)
1. Meminta pasien membuka mulut dan lakukan inspeksi
pada lidah, lidah dalam keadaan diam
2. Bila tidak normal maka lidah tidaksimetris tertarik ke
arah normal
3. Catat semua hasil yang terlah dilakukan
Pemeriksaan Fungsi Sensorik
A. Sensasi Taktil
1. Siapkan alat kuas halus, kapas, ujung jari ( bila terpaksa )
2. Penderita dapat berbaring atau duduk rileks, mata di
pejamkan
3. Lakukan sentuhan ringan ( jangan sampai menekan ),
minta pasien “ya” bila merasakan dan “ tidak “ bila tidak
merasakan
4. Lakukan mulai dari ujung distal ke proksimal (azas
Ekstrem), dan bandingkan kanan dan kiri (azas Simetris).
5. Cari tempat yang tidak berbulu, beri sentuhan beberapa
tempat, minta pasien untuk membandingkan.
6. Lakukan sentuhan, membentuk huruf, minta pasien
menebak.

B. Sensasi Nyeri superficial


7. Gunakan jarum salah satu runcing dan tumpul
8. Mata pasien dipejamkan
9. Coba dulu, untuk menentukan tekanan maksimal
10. Beri rangsangan dengan jarum runcing, minta pasien
merasakan nyeri atau tidak
11. Lakukan azas ekstri, dan simetris.
12. Lakukan rangsangan dengan ujung tumpul dan runcing,
minta pasien untuk menebaknya.

C. Pemeriksaan Sensasi Suhu


13. Siapkan alat Panas ( 40-45 derajat ), dingin ( 5-10 )
14. Posisi pasien berbaring dan memejamkan mata.
15. Tempelkan alat, dan minta pasien menebak panas atau
dingin
16. Lakukan azas simetris dan ekstrim
D. Sensasi Gerak dan Posisi
17. Pasien memejamkan mata
18. Bagian tubuh ( jari-jari ) digerakkan pasif oleh pemeriksa
19. Minta pasien menjelaskan posisi dan keadaan jari
Pemeriksaan Refleks Fisiologis
A. Reflek Pada Lengan
Reflek Bisep
1. Pasien duduk santai.
2. Lengan lemas, sedikit fleksi dan pronasi.
3. Siku penderita diletakkan pada tangan pemeriksa
4. Ibu jari pemeriksa diletakkan pada tendo bisep, kemudian
pukul ibu jari dengan perkusi hamer.
5. Amati gerakan lengan pasien
Hasil :
Kontraksi otot bisep, fleksi dan sedikit supinasi lengan
bawah
Reflek Trisep
6. Pasien duduk santai.
7. Lengan lemas, sedikit fleksi dan pronasi.
8. lengan penderita diletakkan pada tangan pemeriksa
9. Pukul tendo pada fosa olekrani
10. Reflek patella ( kuadrisep )
11. Posisi pasien duduk, denga kedua kaki menjuntai
12. Tentukan daerah tendo kanan dan kiri
13. Tangan kiri memegang bagian distal ( paha pasien), yang
satu melakukan perkusi pada tendo patella
Reflek Achilles
14. Pasien dapat duduk menjuntai, atau berlutut dengan kaki
menjulur di luar meja
15. Tendo Achilles diregangkan, dengan menekkan ujung
tapak tangan
16. Lakukan perkusi pada tendo, rasakan gerakan.
Reflek Babinski
17. Posisi penderita terlentang
18. Gores dengan benda lancip tapi tumpul pada telapak kaki
: dari bawah lateral, keatas menuju ibu jari kaki.
19. Amati gerakan jari-jari kaki
Kaku Kuduk
20. Pasien posisi berbaring
21. Fleksi kepala, dengan mengangkat kepala agak cepat
Tanda Kernig
22. Posisi pasien berbaring
23. Angkat kaki, dan luruskan kaki pada lututnya
Buzinsky 1
24. Posisi pasien berbaring
25. Fleksi kepala, dengan mengangkat kepala agak cepat
26. Perhatikan gerakan tungkai kaki
Buzinsky 2
27. Posisi pasien berbaring
28. Lakukan fleksi pada lutut kaki
29. Amati kaki sebelahnya
30. Rapikan pasien
31. Bereskan alat
32. Lepas APD
33. Cuci tangan
34. Catat prosedur dan respon pasien
Total Nilai

Keterangan :
0 : Tidak dilakukan
1 : Dilakukan tidak sempurna
2 : Dilakukan dengan sempurna

Indralaya, Februari 2018

Pembimbing/Penguji

(……………………………)

Anda mungkin juga menyukai