Anda di halaman 1dari 3

Sistem Energi Surya (Solar System) adalah salah satu dari energi terbarukan(renewable energy).

Matahari(surya) adalah energi yang dijumpai dalam sistem galaksi , yang menghasilkan energi yang
dikumpulkan langsung dari cahaya matahari. Salah satu contoh pemanfaatan solar system adalah solar
home system dimana energi dari matahari diubah menjadi energi listrik untuk kehidupan dan kebutuhan
manusia setiap harinya.

Solar home system

Pada dasarnya Solar Home System adalah bentuk applikasi dari tenaga surya, pembangkit listrik tenaga
surya itu konsepnya sederhana. Yaitu mengubah cahaya matahari menjadi energi listrik. Sumber daya
alam matahari sudah banyak digunakan untuk memasok daya listrik di satelit komunikasi panel surya. Sel
surya ini dapat menghasilkan energi listrik dalam yang tidak terbatas langsung diambil dari matahari,
tanpa ada bagian yang berputar dan tidak memerlukan bahan bakar. Sehingga sistem sel surya sering
dikatakan bersih dan ramah lingkungan.

Sistem sel surya yang digunakan dipermukaan bumi terdiri dari panel surya, rangkaian kontroler
pengisian (charger controller) dan aki (batere) 12 Volt yang maintenance free. Panel surya merupakan
modul yang terdiri dari beberapa sel surya yang digabung dalam hubungkan seri dan pararel tergantung
ukuran dan kapasitas yang diperlukan. yang sering digunakan adalah modul 50Wp. modul surya itu
menghasilkan energi listrik yang proposional dengan luas permukaan panel yang terkena sinar matahari.

Komponen-Komponen Solar Home System

1. Solar Modul

2. AC Module

3. Controller

4. Battrey/Accu
Beban listrik untuk solar home system pada umumnya hanya berupa lampu hemat energi karena untuk
beban yang cukup besar panel surya belum mampu memenuhinya. Maka dari itu panel surya hanya
cocok untuk daerah yang terpencil yang belum mendapat pasokan listrik dari PLN. Karena umumnya
mereka hanya membutuhkan penerangan untuk menunjang kelayakan hidup mereka.

Pada artikel kali ini kita akan membahas tentang pengertian listrik tenaga surya sebagai salah satu
alternatif energi listrik yang bisa dihasilkan. Jika ditelaah, pengertian dari energi surya adalah sebuah
energi yang didapat dengan cara mengubah energi panas surya atau matahari dengan peralatan yang
sudah dirancang khusus untuk menjadi energi lain.

Teknologi ini sudah dipakai sejak lama. Maka dari itu, sebagai alternatif penghasil listrik, dibuatlah
pembangkit listrik tenaga surya, yang cara kerjanya adalah dengan mengubah cahaya matahari menjadi
energi listrik. Kita ketahui bersama bahwa matahari merupakan reaktor alami yang ada di bumi,
sedangkan cahaya matahari sendiri juga menjadi salah satu energi yang disediakan sumber daya alam.

Untuk bisa membuat cahaya matahari menjadi energi listrik, dibutuhkan sebuah alat sel surya, di mana
alat ini bisa menyimpan energi listrik dalam jumlah yang tak terbatas. Dan sumber dayanya diambil dari
sumber yang tak terbatas, yaitu sinar matahari.

Contoh Aplikasi Pembangkit Listrik Tenaga Surya

Dari penjelasan tentang cara kerja PLTS tadi, kita ketahui bahwa panas cahaya matahari akan diserap
oleh modul dan akhirnya diubah menjadi energi listrik. Setelah itu, energi listrik disalurkan ke charge
controller dan akan didapatkan arus DC pada baterai lalu dilanjutkan alirannya ke inverter yang berfungsi
untuk mengubah arus DC menjadi AC.

Cukup rumit memang, tapi seperti itulah konsep kerja PLTS. Panel surya biasanya diletakkan dalam posisi
yang statis alias diam dan menghadap matahari. Padahal kita ketahui bersama bahwa bumi bergerak
mengelilingi matahari dan mungkin letak matahari suatu saat akan berubah-ubah.

Tetapi perlu diingat, orbit bumi terhadap matahari bentuknya oval atau elips. Matahari berada di satu
titik dan tidak bergerak. Maka dari itu, karena matahari bergerak dan sudutnya berubah-ubah, posisi
panel surya yang hanya diam atau statis tidak akan menghasilkan energi listrik yang maksimal karena
penyerapan panas cahaya mataharinya juga tidak maksimal. Maka dari itu, posisi panel surya harus
diusahakan agar selalu tegak lurus dengan arah pancaran cahaya matahari.

Lalu sebenarnya apa bahan dasar yang digunakan untuk membuat panel surya dalam Pembangkit Listrik
Tenaga Surya?

Untuk pembuatan panel surya, dibutuhkan kaca pelindung dan material adhesive transparan. Bahan ini
nantinya bisa melindungi panel surya dari keadaan lingkungan yang tidak menentu. Selain itu juga
dibutuhkan material yang sifatnya anti-refleksi yang fungsinya untuk menyerap cahaya matahari dalam
jumlah yang banyak dan meminimalisir cahaya yang dipantulkan. Dalam pembuatan panel surya juga
dibutuhkan semi-konduktar P-type dan N-type yang dibuat dari campuran silikon. Benda ini fungsinya
untuk menghasilkan medan listrik pada panel surya.

Sebuah Pembangkit Listrik Tenaga Surya juga membutuhkan saluran awal dan saluran akhir pada panel
suryanya yang dibuat dari logam tipus. Fungsi dari saluran ini nantinya adalah untuk mengirimkan energi
listrik ke perabot listrik.

Adapun cara kerja dari panel surya ini sangat identik dengan perangkat semi-konduktor dioda. Jadi,
ketika cahaya bertemu atau bersentuhan dengan panel surya, cahaya matahari akan diserap oleh bahan
semi-konduktor tersebut, dan pada akhirnya terjadilah pelepasan elektron. Kemudian elektron menuju
ke bahan semi-konduktor di bagian lain. Nah, gaya tolak antara bahan semi-konduktor inilah yang bisa
menimbulkan medan listrik.

Anda mungkin juga menyukai