1. Pendahuluan
2. Vaginitis
1
rutin. Oleh karena itu, wanita harusnya tidak beranggapan bahwa klinisi
akan mengetahui adanya infeksi di vaginanya atau akan memberikan
pengobatan yang tepat tanpa keluhan mereka.
2
3. Bacterial vaginosis (BV)
4. Patogenesis
3
vagina menjadi berbagai amin yang mudah menguap, berbau busuk,
terkait dengan peningkatan transudasi vagina dan pengelupasan sel epitel
skuamosa yang tampak sebagai gambaran klinis khas pada pasien BV.
Kenaikan pH ini juga memudahkan perlekatan G. vaginalis untuk
mengelupas sel epitel. Mekanisme dimana terjadi ketidakseimbangan flora
dan adanya aktivitas seksual pada patogenesis BV ini tidak jelas, tapi
terbentuknya suatu biofilm pada epitel vagina yang berisi G. vaginalis
tampaknya memegang peranan yang sangat penting.
4
Gambar 1. Etiologi Bacterial vaginosis, tampak penurunan Lactobacillus
5
Glikogen merupakan salah satu sumber makanan utama dari
Lactobacillus. Pada usia pubertas level estrogen yang tinggi menstimulasi
pengambilan glikogen oleh sel epitel vagina. Lactobacilli selain
memproduksi hidrogen peroksida juga menghasilkan asam laktat yang
merupakan produk sampingan dari proses glikogenolisis. Hal inilah yang
menyebabkan pH vagina menjadi asam. Sedangkan hidrogen peroksida
memiliki efek toksik terhadap spesies bakteri lainnya.
Bacteria
6
5. Faktor Resiko
Di antara wanita yang aktif secara seksual, faktor risiko lain yang
memicu terjadinya BV adalah pasangan seksual baru atau multipel yang
dikaitkan dengan frekuensi kontak seksual. Dimana pH semen yang lebih
alkali akan meningkatkan pH vagina. Penggunaan vaginal douching yang
berlebihan akan membunuh bakteri patogen juga Lactobacillus. Merokok
disebut juga sebagai faktor resiko karena kemungkinan zat yang
terkandung dalam asap rokok seperti nikotin, kafein dan benzo(a)pyrene
diol epoxide( BPDE) dapat berada pada cervical mucus seorang perokok
dan dapat mempengaruhi mikroflora vagina. Hal ini dapat berakibat pula
hilangnya sel-sel Langerhans pada epitel serviks yang memicu terjadinya
immunosupresi lokal.
6. Gambaran Klinis
Lima puluh sampai tujuh puluh lima persen dari wanita dengan
Bacterial vaginosis (BV) tidak menunjukkan gejala. Wanita dengan gejala
biasanya berupa keputihan dan atau bau vagina. Sekret berwarna putih,
encer dan homogen. Bau amis yang lebih terasa setelah hubungan
seksual dan selama menstruasi.
7
BV sendiri tidak menyebabkan disuria, dispareunia, pruritus, rasa
panas atau peradangan vagina (eritema, edema). Adanya kombinasi
gejala ini menunjukkan vaginitis campuran (gejala karena dua patogen)
(Sumber:http://doc.mui.ac.ir/images/Beheshti/Dr.Danesh/Vaginal%20Discharge%
20new%201).
7. Diagnosa
8
8. Pengambilan Spesimen
a. Persiapan pasien
- Tidak menggunakan vaginal douching
- Tidak melakukan aktivitas seksual karena dapat
mempengaruhi pH
- Tidak menggunakan obat-obatan vaginal dalam 24 jam
sebelum melakukan pemeriksaan.
- Tidak dalam periode menstruasi
-
b. Cara pengambilan spesimen
Spesimen diambil saat pelvic examination (posisi litotomi)
dengan menggunakan spekulum. Spekulum dapat dibasahi air
hangat sebelumnya, tetapi penggunaan antiseptik atau lubrikan
untuk eksplorasi ginekologi tidak dianjurkan karena dapat
mematikan gonococci. Spekulum akan memisahkan dinding
vagina atas & bawah untuk melihat bagian dalam vagina dan
serviks. Spesimen berupa sekret vagina kemudian diambil pada
daerah forniks posterior atau dinding lateral vagina dengan
menggunakan kapas steril (cotton swab).
9
Umumnya sekret BV encer, homogen dan berwarna abu-abu atau
kuning, namun tidak adanya sekret tidak menyingkirkan adanya gangguan
flora normal vagina. Pada keadaan klinik tertentu, dimana patogen
Sexually Transmitted Infection (STI) telah dapat disingkirkan, maka
spesimen dapat diambil tanpa menggunakan spekulum.
9. Metode pemeriksaan
a. Kriteria Amsel
10
Dengan menambahkan satu tetes NaCl diatas obyek kaca yang
telah ditetesi sekret vagina. Kemudian ditutup dengan cover glass
dan dilihat di bawah mikroskop dengan pembesaran 400x.
Sensitivitas kriteria Amsel sekitar 90 % dan spesifisitas 77%.
b. Kriteria Nugent
Diagnosa BV berdasarkan kriteria Nugent adalah melalui
pengecatan gram. Metode pengecatan gram adalah sebagai berikut :
1. sediaan dibuat dengan menggulingkan swab diatas permukaan
kaca obyek atau mengambilnya dari ose, keringkan, fiksasi dengan
melewatinya diatas api,
2. sediaan ditetesi dengan kristal violet selama 1 menit, cuci dengan
air kran,
11
3. sediaan ditetesi dengan lugol iodin selama 1 menit, cuci dengan air
kran,
4. dekolorisasi dengan aseton etanol selama 10-20 detik sampai
warna biru menghilang dari sediaan, cuci dengan air,
5. sediaan ditetesi safranin atau fuschin selama 1 menit, kemudian
dicuci dan lalu keringkan,
6. pemeriksaan sediaan dilakukan dengan menggunakan minyak
imersi dengan lensa obyektif 100x, sebutkan apa yang terlihat pada
sediaan, tipe sel (mononuklear atau polimorfonuklear), bakteri
ekstraseluler atau intraseluler dan hitung jumlah leukosit
perlapangan pandang.
7. Minimal 10-20 lapangan dihitung dan ditentukan rata-ratanya.
Sumber:
12
Tabel 2. Skoring pengecatan BV berdasarkan kriteria Nugent
0 4 30 or > 4
Total score :
0 – 3 : Normal
4 – 6 : Intermediate,ulangi pemeriksaan
7 - 10 : Bacterial Vaginosis
( Sumber : Bailey and Scott’s )
13
Gambar 8. Pengecatan Gram vagina normal. Tampak sel epitelial vagina
dengan dominasi Lactobacilli
14
Mobiluncus spp
Gambar 10. Pengecatan gram, tampak sel epitel vagina dan Mobiluncus
spp berbentuk basil melengkung
(Sumber : http://www.ebookxp.net/999cea0bdf/atopobium+vaginae.html )
15
c. Sitologi
d. Kultur
Prinsip Uji :
16
jelas.Memiliki sensitifitas 95% dan spesifitas 99% untuk diagnosa BV
ketika kriteria klinis digunakan sebagai standar diagnostik.
Persiapan sampel
Tindakan Lisis melepaskan
as.nukleat mikroba dlm 10 mnt ;
proses pengerjaan < 2 mnt.
Automatisasi :
Hibridisasi DNA probe &
perubahan warna dlm
waktu < 33 mnt.
Hasil Positif bila
tampak warna
biru
(Sumber : http://www.bd.com/ds/technicalCenter/brochures/br_5_2301.pdf )
17
berhubungan dengan Bacterial vaginosis termasuk Gardnerella,
Bacteroides, Prevotella dan Mobiluncus. Tes dikerjakan dalam waktu 10
menit (Clinical Laboratory Improvement Amendments [CLIA]). Sensitivitas
88% - 94% dan spesifisitas 91% - 98% bila dibandingkan dengan kriteria
Amsel dan Nugent.
Prinsip :
Reagen :
( Sumber : www.sekisuidiagnostic.com )
18
g. Investigational Test
Penentuan skor :
I. Skor Gram
Pengamatan dengan mikroskop pembesaran 1000x minyak imersi :
1. Tidak tampak bakteri :0
2. Tampak rata-rata 1 bakteri / lapangan pandang :1
3. Tampak 1-5 bakteri / lapangan pandang :2
4. Tampak 6-30 bakteri/ lapangan pandang :3
5. Tampak > 30 bakteri / lapangan pandang :4
19
II. Skor BV
Total skor BV :
Lactobacillus + Gardnerella + Mobiluncus = 0 – 3 : BV negatif
Lactobacillus + Gardnerella + Mobiluncus = 4 – 6 : BV intermediet
Lactobacillus + Gardnerella + Mobiluncus = 7 – 10 :BV definitif
20
DAFTAR PUSTAKA
21
Michael Addidle. 2009. Bacterial vaginosis - Microbiology Matters;
Retrieved : August 10th,2013 from http://microbiologymatters.com/wp-
content/uploads/2012/12/BACTERIAL-VAGINOSIS
22