Anda di halaman 1dari 2

Obat adalah benda atau zat yang berasal dari tumbuhan, hewan, mineral maupun zat kimia tertentu

yang dapat digunakan untuk mengurangi rasa sakit, memperlambat proses penyakit dan atau
menyembuhkan penyakit. Untuk itu obat sangat diperlukan. Terkadang obat tidak selamanya baik,
kadang obat justru berbahaya karena takaran tertentu dari suatu obat yang memberikan efek tertentu
terhadap suatu penyakit atau gejala sakit.

Pentingnya pengetahuan tentang obat-obatan agar kita memiliki pengetahuan dalam penggunaan obat
dan tidak menyalahgunakan obat.

Obat harus sesuai dosis agar efek terapi atau khasiatnya bisa kita dapatkan.

pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan di bidang kedokteran dan farmasi diikuti dengan
semakin gencarnya promosi/iklan obat melalui berbagai media. Tingginya biaya pelayanan
kesehatan juga memicu dilakukannya swamedikasi oleh masyarakat. Swamedikasi atau
pengobatan sendiri merupakan upaya yang paling banyak dilakukan masyarakat untuk mengatasi
keluhan atau gejala penyakit, sebelum mencari pertolongan ke fasilitas pelayanan atau tenaga
kesehatan terdekat. Swamedikasi oleh masyarakat bukan hanya menggunakan obat bebas (over
the counter/OTC), tetapi juga dilakukan pada obat keras yang seharusnya digunakan melalui
resep dokter (ethical).

Swamedikasi yang dilakukan secara tidak tepat dan tidak disertai informasi yang memadai, dapat
menyebabkan tujuan pengobatan tidak tercapai. Hal ini terjadi pada kasus kedua di atas. Namun
jika swamedikasi dilakukan dengan benar, dapat mendukung upaya pembangunan kesehatan oleh
pemerintah. Untuk itu swamedikasi sebaiknya didampingi oleh tenaga kesehatan terutama
apoteker, dan hanya dapat dilakukan untuk obat tertentu yang diperbolehkan tanpa resep dokter,
yaitu obat bebas dan obat bebas terbatas.

Untuk melakukan swamedikasi secara benar, masyarakat memerlukan informasi yang jelas,
benar dan dapat dipercaya. Sehingga penentuan jenis dan jumlah obat yang diperlukan harus
berdasarkan kerasionalan penggunaan obat. Penggunaan obat dikatakan rasional bila pasien
menerima obat yang sesuai dengan kebutuhannya, untuk periode waktu yang adekuat dan dengan
harga yang paling terjangkau untuk pasien dan masyarakat (WHO, 1985).

Oleh karena itu, sudah selayaknya masyarakat mendapatkan informasi yang akurat dan memadai
mengenai obat yang digunakan. hal ini penting dilakukan untuk mencapai keselamatan pasien
(patient safety) dan masyarakat. Pengetahuan yang benar tentang obat sangat kurang dikuasai
oleh masyarakat. Informasi ini harus didapatkan dari tenaga kesehatan dan sumber informasi
yang terpercaya. Hal ini menjadi kewajiban Apoteker sebagai salah satu tenaga kesehatan yang
bertanggungjawab dalam pelayanan kefarmasian. Untuk itulah peran apoteker terutama di apotek
dan komunitas perlu ditingkatkan dalam memberikan pelayanan informasi obat yang dibutuhkan.
(EgN)

Anda mungkin juga menyukai