Tentang
WINDSHILLED SURVEY
DISUSUN OLEH :
KELOMPOK III
1.
Body mekanik merupakan penggunaan tubuh yang terkoordinir dan aman untuk
menghasilkan pergerakan dan mempertahankan keseimbangan selama aktivitas.
Mekanika tubuh dan ambulasi merupakan bagian dari kebutuhan aktivitas manusia.
Mekanika tubuh berpengaruh terhadap tingkat kesehatan perawat dan klien serta
mencegah kecacatan. Misalnya dalam menjalankan tugasnya perawat menggunakan
berbagai kelompok otot seperti berjalan selama ronde keperawatan, memberikan obat,
mengangkat dan memindahkan klien, serta menggerakan objek. Aktivitas tersebut
mempengaruhi pergerakan tubuh seorang perawat. Jika digunakan dengan benar,
kekuatan ini dapat meningkatkan efisiensi tenaga seorang perawat. Penggunaan yang
tidak benar dapat mengganggu aktivitas perawat.
a. Gravitasi
Merupakan prinsip pertama yang harus diperhatikan yaitu memandang gravitasi
sebagai sumbu dalam pergerakan tubuh. Terdapat tiga faktor yang perlu
diperhatikan dalam gravitasi:
2. Keseimbangan
Keseimbangan dapat dicapai dengan cara mempertahankan posisi garis gravitasi
diantara pusat gravitasi dan dasar tumpuan.
3. Berat
Dalam menggunakan mekanika tubuh yang sangat dipehatikan adalah berat atau
bobot benda yang akan diangkat karena berat benda akan mempengaruhi mekanika
tubuh.
a. Gerakan (ambulating)
Gerakan yang benar akan mampu untuk mempertahankan keseimbangan tubuh.
Misal, orang yang berdiri akan lebih mudah stabil daripada orang yang berjalan karena
pada posisi berjalan terjadi perpindahan dasar tumpuan dari sisi satu ke sisi yang lain.
b. Menahan (squating)
Dalam menahn sangat diperlukan dasar tumpuan yang tepat untuk mencegah
kelainan tubuh dan memudahkan gerak yang akan dilakukan.
c. Menarik (pulling)
Beberapa hal yang perlu diperhatikan sebelum menarik benda diantaranya
ketinggian, letak benda, posisi kaki, dan tubuh sewaktu menarik, sodorkan telapak dan
tangan dan lengan atas di bawah pusat gravitasi pasien, lengan atas dan siku diletakan
pada permukaan tempat tidur, pinggul, lutut, dan pergelangan kaki ditekuk lalu lakukan
penarikan.
d. Mengangkat (lifting)
Merupakan pergerakan gaya tarik. Gunakan otot-otot besar dari tumit, paha bagian
atas dan kaki bagian bawah, perut dan pinggul untuk mengurangi rasa sakit pada tubuh
bagian belakang.
e. Memutar (pivoting)
Memutar merupakan gerakan untuk memutar anggota tubuh dan bertumpu pada
tulang belakang. Gerakan memutar yang baik memperhatikan ketiga unsur gravitasi
dalam pergerakan agar tidak memberi pengaruh buruk pada postur tubuh.
3. Emosi
Kondisi psikologis seseorang dapat menurunkan kemampuan mekanika tubuh dan
ambulansi yang baik, misalnya seseorang yang mengalami perasaan tidak aman, tidak
bersemangat, dan harga diri rendah, akan mudah mengalami perubahan dalam
mekanika tubuh dan ambulasi.
5. Gaya Hidup
Perubahan pola hidup seseorang dapat menyebabkan stress dan kemungkinan
besar akan menimbulkan kecerobohan dalam beraktivitas yang dapat menganggu
koordinasi antara sistem muskulusletal dan neurologi sehingga pada akhirnya akan
mengakibatkan perubahan mekanika tubuh.
6. Pengetahuan
Pengetahuan yang baik terhadap penggunaan mekanika tubuh akan mendorong
seseorang untuk mempergunakannya dengan benar, sehingga mengurangi tenaga yang
dikeluarkan. Sebaliknya, pengetahuan yang kurang memadai dalam penggunaan
mekanika tubuh akan menjadikan seseorang beresiko mengalami gangguan koordinasi
sistem neurologi dan muskulusletal.
E. Pengaturan Posisi
1. Posisi fowler
Adalah posisi setengah duduk atau duduk, dimana bagian kepala tempat tidur
lebih tinggi atau di naikkan.
Fungsinya untuk mempertahankan kenyamanan dan memfasilitasi fungsi
pernapasan pasien.
Tujuan
1. mengurangi komplikasi akibat imobilisasi
2. Meningkatkan rasa nyaman
3. Untuk membantu mengatasi masalah kesulitan pernafasan dan
cardiovaskuler
4. Untuk melakukan aktivitas tertentu (makan, membaca, menonton televisi)
Peralatan
· Tempat tidur
· Bantal kecil
· Gulungan handuk
· Bantalam kecil
· Sarung tangan (bila diperlukan)
Prosedur kerja
· memebritahu pasien
Mencuci tangan
Naikkan bagian kepala tempat tidur yang lebih tinggi,
Berikan bantal pada bagian kepala pasien
Posisi kan klien sehingga sudutnya berda di pinggul
Beri bantal pada lengan bawah sehingga lengan bawah tersangaa untuk
mencegah bahu klien tertarik
Sangga tangan dengan bantal sehingga tangan dalam posisi normal dengan
lengan bawah tersangga
Tekuk dalam keaadaan tertuntu, hindari tekanan pembuluh darah dan saraf
dibelakang lutut
Cuci tangan
Berikut ini masalah umum yang yerjadi pada klien dengan posisi Fowler:
2. Posisi sims
Adalah Posisi miring kekanan atau kekiri. Posisi ini dilakukan untuk
memeberi kenyamanan dan untuk memberikan obat melalui anus.
Tujuan :
mningkatkan drainase dari mulut pasien dan mencegah aspirasi
Memasukka obat supositoria mencegah dekubitus
Untuk mempermudahkan pemeriksaan dan perwatan pada area parineal.
Peralatan :
· Tempat tidur
· Bantal kecil
· Gulungan handuk
· Sarung tangan (bila diperlukan)
Indikasi
1. pasien tidak sadarkan diri
2. Pasien yang akan di enema
3. Untuk tidur pada wanita hamil
Kontra indikasi
Klien dengan kelainan sendi pada lutu dan panggul
prosedur :
1. memberi tahu klien
2. Cuci tangan
3. Klien miring kiri atau kekanan dan setengah badan telungkup
4. Tangan yang dibawah diletakka dibelkang punggung serta yang atas di fleksikan
di depan bahu
5. Dibawah kepala diberi bantal
6. Dibawah kaki dan tangan yang di flesikan didepan diberi bantal
3. Posisi trendelenburg
Posisi pasien berbaring di tempat tidur dengan bagian kepala lebih rendah
daripada bagian kaki.
Tujuan :
Posisi ini digunakan untuk melancarkan peredaran darah ke otak
Pasien dengan pembedahan dpada daerah perut
Pasien socks
Pasien hipotensi
Indikasi
Posisi ini digunakan untuk melancarkan peredaran darah ke otak
Pasien dengan pembedahan dpada daerah perut
Pasien socks
Pasien hipotensi
Kontar indikasi
Pada klien yang mempunya potensi peningkatan tekanan kranial
Prosedur
meberitahu pasien
Mencuci tangan
Pasien dibaringkan datar terlentang tanpa bantal, dan lipatan lutut diberi bantal
Meninggikan tempat tidut]r klien sesuai dengan kebutuhan
Memberi kenyamanan pada posisinya
Merapika tempat tidur
Mencuci tangan
4. Posisi dorsal recumbent
Adalah Posisi berbaring terlentang dengan kedua lutut fleksi ( ditarik atau
direnggangkan) diatas tempat tidur.
Tujuan :
Posisi ini dilakukan untuk merawat dan memeriksa genetalia serta proses
persalinan.
Indikasi
Pasien yang pemeriksaan pada bagian pelvic, vagina dan anus
Pasien dengan ketegangan punggung belakang
Kontara indikasi
Dilakukan pada klien artritis karena terbatas untuk menekuk lutut dang
panggul
Prosedur:
memberitahu klien
Mencuci tangan
Kepal datar pada permukaan tempat tidur, dan melatakkan bantak
dibawah kepala serta bahu jika memaksa untuk meluruskan
Menekuk lutut dan tumit diletakka diatas tempat tidur
Merapikan tempat tidur dan cuci tangan
Berikut ini bebrapa masalah umum yang terjadi pada posisi terlentang:
4. Siku melebar.
8. Titik penekanan di bagian oksiput kepala, vertebra lumbal, siku dan tumit
yang tidak terlindungi.
5. Posisi litotomi
Adalah posisi berbaring terlentang dengan mengangkat kedua kaki dan
menariknya keatas bagian perut.
Tujuan :
Memudahkan prose persalinan, opersi ambeyen, pemasangan IUD
Posisi ini dilakukan untuk memeriksa genetalia dan memasang alat kontrasepsi.
Indikasi
pada pemeriksaan genikologis
Untuk menegakkan diagnosa atau memberikan pengobatan terhadap penyakit
pada uretra, rectum, vagina dan kandung kemih
Kontra indikasi
Pada klien dengan atritis berat
Prsedur
memberitahu pasien
Mencuci tangan
Klien dibaringkan telentang dengan punggung, paha diletekkan pada perut
Lutu dilipatkan dengan kaki jauh dari tubuh dan dibantu oleh perawata untuk
meletakkan pada penahan lutut
Diberiakan kenyaman dan pertahanan klien tetap tertup dengan baik
Merapikan tempat tidur
Mencuci tangan
Tujuan :
Posisi ini digunakan untuk memeriksa daerah rectum, vagina dan sigmoid.
Indikasi
Pasien hemoroid
Posisi ini digunakan untuk memeriksa daerah rectum, vagina dan sigmoid.
Prosedur
1 memberitahu pasien
2Mencuci tangan
posisi pasien dengan kedua kaki ditekuk dan dada menempel pada bagian alas
tempat tidur.
Merapikan tempat tidur
Mencuci tangan
Tujuan :
a. meninkatkan kenyaman pasien dan memfasilitasi penyembuhan terutama pada
pasien pembedahan atau dalam prose anestesi tertentu
Indikasi
Pasien dengan tidakan post anestesi atau pebedahan tertentu
Pasien dengan kondisi sangat lemah atau koma
Kontra indikasi
Pada klien dengan sesak nafas
Pada klien dengan fraktur lumbal
Peralatan :
a. Tempat tidur
b. Bantal angin
c. Gulungan handuk
d. Footboard
e. Sarung tangan (bila diperlukan)
Prosedur kerja :
a. Memeberitahu pasien
b. Cuci tangan
c. Keoal dan ounggung klien berada di ats tempat tidur dengan meletakkan bantal
dibawah kepala
d. Kaki diluriskan diatas tempat tidur dengan meletakkan bantak diabawah kepala
e. Merapikan tempat tidur
f. Cuci tangan
8. Posisi Orthopneu
Posisi pasien duduk dnegan menyandarkan kepala pada penampang yangs
ejajar dada seprti pada meja
Tujuan :
a. Untuk membantu mengatasi masalah pernafasan dengan memberikan ekspansi
dada yang maksimal
b. Membantu klien yang mengalami masalah inhalasi
Idikasi
Pasien dengan sesak berat dan tidak bisa tidur telentang
Peralatan :
Tempat tidur
Bantal angin
Gulungan handuk
Footboard
Sarung tangan (bila diperlukan)
Prosedur kerja :
Meberitahu pasien
Mencuci tangan
pasien duduk dengan menyandarkan kepala pada penampang yang sejajar
dada seperti pada meja
Merapikan tempat tidur
Cuci tangan
Tujuan :
1. Memberikan ekstensi penuh pada persendian pinggul dan lutut.
2. Mencegah fleksi kontraktur dari persendian pinggul dan lutut.
3. Memberikan drainase pada mulut sehingga berguna bagi klien post operasi
mulut atau tenggorokan.
Indikasi
1. pasien yang menjalani bedah mulut dan kerongkongan
2. Pasien dengan pemeroksaan daerah bokong atau punggung
Kontaindikasi
Pada pasie dengan masalah daerah servikal, atau lumbal tulang belakang
Peralatan :
1. Tempat tidur
2. Bantal angin
3. Gulungan handuk
4. Sarung tangan (bila diperlukan)
Prosedur kerja :
memberitahu pasien
Cuci tangan
Atur ketinggian tempat tidur
Tubuh diletakka pada tempat tidur yangd datar denga tubuh bagian depan
terketak pad permukaan temat tidur
Letakkan bantal dibawaj kepal dengan menghadapkan kepala ke arah tenoat
tidur atau kesamping
letakka bantal dibawah perut tepatnya pada diafragma
Letakka bantal dibawah sudut kaki sehungga jari-jari kaki tidank menyentyh
temaot tidur
Merapika tempat tidur dan jkien
Mencuci tangan
1. Hiperekstensi leher.
2. hiperekstensi spinal lumbal.
3. Plantar fleksi pergelangan kaki.
4. Titik penekanan di dagu, siku, pinggul, lutut dan jari-jari kaki tidak terlindungi.
Tujuan :
a. memepertahankan body aligment
Mengurangi komlipkasi akibat imbolisasi
Meningkatkan rasa nyaman
Indikasi
Pasien yang ingin beristirahat dan tidur
Penderita yang mengalmi kelemahan pasca opersi
Kontarindikasi
Pada klien yang mengalami ganggu pernafasan
Peralatan :
a. Tempat tidur
b. Bantal angin
c. Gulungan handuk
d. Sarung tangan (bila diperlukan)
Prosedur kerja :
Memeberitahu pasien
Mencuci tangan
Tubuh dihadapkan kesamping dengan meletakkan bantal pada bawah kepal
Kemudian lengan bawah dan atas menutup ke fleksi temapt tidur dan posisi jauh
daritemapt tidur serta letakkan bantal dibawah lengan atas
Paha dan kaki bagian yang atas di fleksikan dengan disandarkan pada bantal
dengan bantal dibawah kaki, bahu dan pinggan harus diluruskan
Merapikan tempat tidur
Cuci tangan
3. Persendian bahu dan pinggul berotasi dalam, adduksi, atau tidak disokong.
5. Titik penekanan di telinga, tulang ilium, lutut dan pergelangn kaki kurang
terlindungi
Tujuan
Memberikan kenyaman
Mempertahankan komtrol diri pasien
Memungkinakan pasien untuk bersosialisasi
Memudahkan perawat yang akan menganti seprai
Prosedur
meberitahu klien
Mencuci tangan
Bantu klien posis duduk ditepi tempat tidur, buat posis kursi pada sudut 450
terahadap tempat tidur. Jika menggunakan kursi roda, pastikan dalam posisi
terkunci, paang sabuk pemindah bila perlu, sesuai kebijakan lembaga
Yakinkan bahwa klien menggunaak sepatu yang stabil dan ati slip
Regangkan kedua kaki anda
Fleksikan panggul dan lutut anda, sejajarkan lutut anda klien