RENCANA KEUANGAN
Sebelum memulai atau melakukan sesuatu diperlukan perencanaan yang matang dengan
tujuan dapat menentukan keputusan yang pasti agar rencana tersebut dapat di implementasi
sesuai dengan komitmen yang kuat. Dana dapat berasal dari perusahaan dan dapat berasal dari
luar perusahaan.
Sumber dari luar perusahaan berasal dari pasar modal, bias berbentuk hutang atau modal
sendiri. Dana ini disebut pembelanjaan ekstern yang berasal dari :
Dalam perusahaan harus jelas tentang dana milik pribadi atau pembelanjaan sendiri (misal
saham) dan dana perusahaan.
Dana pinjaman dapat berupa pinjaman jangka pendek dan pinjaman jangka panjang.
Dana yang diberikan oleh pemerintah, baik pemerintah pusat maupunpemerintah daerah.
4) Dana ventura
Dana dari perusahaan yang ingin menginvestasikan dananya pada perusahaan kecil yang potensi.
Manajemen keuangan dapat didefinisikan dari tugas dan tanggung jawab manajer keuangan.
Tugas pokok manajemen keuangan antara lain meliputi keputusan tentang investasi. Pembiayaan
kegiatan usaha dan pembagian deviden suatu perusahaan. Dengan demikian tugas manajer
keuangan adalah merencanakan untuk memaksimumkan nilai perusahaan.
a. Biaya awal
Seluruh biaya yang dikeluarkan untuk pendanaan pembangunan atau pendirian usaha.
Berbagai keputusan tentang struktur keuangan, lease atau beli, pembayaran kembali obligasi,
teknik penilaian surat berharga dan permasalahan biaya modal merupakan keputusan yang
memerlukan pengetahuan tentang nilai waktu uang.
Present value adalah berapa nilai uang saat ini untuk nilai tertentu di masa yang akan
datang. Present value bisa dicari dengan menggunakan rumus future value atau dengan rumus
berikut ini :
PV = FV (1 + r)-n
(𝑥 + 𝑎)𝑛
Keterangan :
(𝑥 + 𝑎)𝑛
FV = Future Value (Nilai Pada akhir tahun ke n)
+
PV = Present Value 𝑛
Nilai Sekarang (Nilai pada tahun 0)
∑ (𝑛𝑘)𝑥 𝑘 𝑎𝑛−𝑘
𝑘=0
r = Suku Bunga
n = Waktu (tahun)
Rumus di atas mengasumsikan bahwa bunga digandakan hanya sekali dalam setahun,
jika bunga digandakan setiap hari, maka rumusnya menjadi :
FV = PV (1 + r/360)360-n
Untuk menggambarkan penggunaan rumus di atas, maka diberikan contoh berikut ini:
Contoh:
Harga sepeda motor 2 tahun mendatang sebesar Rp. 14.000.000. Tingkat bunga rata-rata 12%
stahun. Berapa yang harus ditabung Cahya saat ini agar dapat membelinya dua tahun mendatang,
dengan asumsi:
Jawab :
Anuiti adalah rentetan pembayaran yang biasanya sama besar yang dibayarkan pada
interval waktu yang sama, misalnya premi asuransi, pelunasan hipotik, pembayaran sewa,
pembayaran cicilan dalam pembelian angsuran, prepembayaran bunga obligasi dan sebagainya.
Present value dan Future value anuitas dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut
Keterangan:
r = Suku bunga
n = Waktu (tahun)
Untuk menggambarkan penggunaan kedua rumus di atas, diberikan contoh berikut ini :
Contoh:
Harga sepeda motor 2 tahun mendatang sebesar Rp. 14.000.000. Tingkat bunga rata-rata 12%
stahun. Berapa yang harus ditabung Cahya setiap bulan mulai tanggal 2 januari 2012, agar dapat
membelinya dua tahun mendatang.
Jawab:
FVanuiti = X{[(1+(0,12/12))2*12-1]/(0,12/12)}
14.000.000 = X {[(1+0,01)24-1]/0,01}
14.000.000 = X {26,97}
X = 519.095
Berarti Cahya harus menabung sebesar Rp.519.095 agar dapat membeli sepeda motor tersebut.
Future Value (nilai akan datang) adalah nilai uang di masa yang akan datang dengan
tingkat bunga tertentu. Future Value dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut
FV = PV (1+r)n
Keterangan :
r = Suku Bunga
n = Waktu (tahun)
Rumus diatas mengasumsikan bahwa bunga digandakan hanya sekali dalam setahun ,
jika bunga digandakan setiap hari, maka rumusnya menjadi :
FV = PV (1 + r/360)360n
Untuk menggambarkan penggunaan rumus di atas, maka diberikan contoh berikut ini :
Contoh:
Pada tanggal 2 januari 2012. Cahya menabung uangnya ke Bank Mandiri sebesar
Rp.2.000.000,00 dengan tingkat bunga sebesar 12% pertahun. Hitung nilai Tabungan Cahya
pada tanggal 2 Januari 2012, dengan asumsi :
Jawab:
Untuk mengetahui kondisi dan prestasi keuangan perusahaan, bisa dilakukan dengan
analisa laporan keuangan, Analisa yang dilakukan mempunyai tekanan yangberbeda antara
kreditor jangka pendek, kreditor jangka panjang dan pemilik perusahaan. Ada yang lebih tertarik
pada posisi likuiditas dan ada yang tertarik pada profitabilitas. Alat analisa yang bisa digunakan
untuk mengetahui kondisi dan prestasi keuangan perusahaan adalah analisa rasio keuangan dan
proporsional.
Rasio Keuangan
Pada umumnya rasio keuangan yang dihitung bisa dikelompokkan menjadi 6 (enam)
jenis yaitu:
1) Rasio Likuiditas. Rasio ini untuk mengukur kemampuan perusahaan untuk memenuhi
kewajiban/hutang financial jangka pendeknya. Rasio likuiditas yang sering digunakan
adalah current ratio (acid test ratio) dan cash ratio.
Curent Rasio = (Aktiva Lancar/Hutang Lancar) x 100
Acid Test Rasio = [(Aktiva Lancar – Persediaan)/Hutang Lancar]x100%
2) Rasio Leverage (Rasio Hutang). Rasio ini digunakan untuk mengukur seberapa banyak
dana yang disupply oleh pemilik perusahaan dalam proporsinya dengan dana yang
diperoleh dari kreditur perusahaan. Rasio ini mempunyai beberapa implikasi, yaitu:
a. Para pemberi kredit akan melihat kepada modal sendiri untuk melihat batas keamanan
pemberian kredit
b. Dengan menggunakan hutang, member dampak yang positif bagi pemilik,karena
perusahaan memperoleh dana tetapi pemilik tidak kehilangan kendali atas
perusahaan.
c. Apabila perusahaan mendapat keuntungan yang lebih besar dari beban bunga maka
keuntungan bagi pemilik modal sendiri akan menjadi lebih besar.
Di dalam praktek rasio ini dihitung dengan 2 (dua) cara. Pertama, dengan memperhatikan data
yang ada di neraca. Kedua,mengukur resiko hutang dari laporan laba rugi, yaitu seberapa banyak
beban tetap hutang bisa ditutup oleh laba operasi. Analisa ini terdiri dari Debt Ratio (rasio
hutang). Times Interest Earned, Fixed Charger Coverage dan Debt Service Coverage.
3) Rasio Aktivitas. Rasio ini digunakan untuk mengukur efektifitas manajemen dalam
menggunakan sumber dayanya. Semua rasio aktifitas melibatkan perbandingan antara
tingkat penjualan dan investasi pada berbagai jenis harta. Rasio ini terdiri dari inventory
turn over,periode pengumpulan piutang,fixed asset turn over,dan total asset turn over.
Total Aktiva
Total Aktiva
Penjualan
Penjualan
Modal Sendiri
Total Aktiva
5) Rasio Pertumbuhan. Rasio ini digunakan untuk mengukur seberapa baik perusahaan
mempertahankan posisi ekonominya pertumbuhan ekonomi dan industry
6) Rasio Penilaian. Rasio ini merupakan ukuran prestasi perusahaan yang paling lengkap
oleh karena rasio tersebut mencerminkan kombinasi pengaruh dari rasio resiko dengan
rasio hasil pengembalian.
7. RENCANA SUMBER DAYA MANUSIA
Perencanaan SDM Didesain untuk memastikan bahwa personel yang diperlukan akan
selalu terpenuhi sexara memadai.
Perencanaan dan proses penyediaan SDM dengan jumlah, kualifikasi, dan waktu yang
sesuai kebutuhan, agar organisasi mampu mencapai tujuannya. Adapun tujuan Perencanaan
SDM, sebagai berikut:
Untuk menentukan kualitas dan kuantitas karyawan yang akan menduduki jabatan dalam
perusahaan
Untuk menjamin tersedianya tenaga kerja masa ini maupun masa depan sehingga setiap
pekerjaan ada yang mengerjakannya
Untuk menghindari terjadinya mismanajemendan tumpang tindih dalam pelaksanaan
tugas
Untuk mempermudah koordinasi, integrasi, dan sinkronisasi, sehingga produktivitas kerja
meningkat
Untuk menjadi pedoman dalam menetapkan program rekrut, seleksi, pengembangan,
kompensasi, juga dalam penilaian karyawan
Mampu mengidentifikasi apa yang harus diperbuat agar mendapatkan SDM sesuai
kebutuhan dalam rangka mencapai tujuan perusahaan
Untuk meyakinkan atau memastikan bahwa sejumlah pekerja dalam jumlah tertentu yang
memenuhi persyaratan telah tersedia pada suatu kuyrun waktu tertentu
Perencanaan SDM
Analisa Kesenjangan
- Realokasi/eplacemant - Lembur
- Pendidikan/latihan - REKRUT
- Berhenti sementara
- PHK
- Pensiun
1) Perencanaan :
2) Pengorganisasian :
3) Kepemimpinan :
4) Manajemen staf :
5) Pengendalian :
6) Pengawasan :
Di dalam pengelolaan sumberdaya manusia kita mengenal istilah dari Personalia HRD
dan HRM
Personalia yaitu kegiatan pengelolaan SDM yang lebih focus pada hal-hal yang bersifat
administrative, yang mengatur hubungan kerja antara tenaga kerja dengan pengguna tenaga
kerja. Aktivitas paling intens yang dilakukan oleh Bagian Personalia biasanya adalah
rekrtumen, Fungsi lainnya adalah melakukan proses dokumentasi, pengelolaan, serta proses
kepegawaian yang terkait langsung dengan tahapan seleksi, pengangkatan, dan penempatan,
serta pemberhentian/PHK. Personel/personalia terkait langsung dengan filling dokumen-
dokumen kepegawaian, payroll, dan administrasi terkait individu/karyawan. Sedangkan
Human Resource Development Berfungsi lebih luas dari personel management, meliputi
proses fungsi perencanaan strategis tenaga kerja (HR Planning), HR Budgeting, Assessment,
Recruitment & Selection, Hiring & Termination, Career Development, Organization
Development, Performance Management, Industrial Relationship, Pension, Training, dan
System Development, serta seringkali melibatkan fungsi General Affairs di dalamnya.
Dengan demikian, HRD adalah pengelolaan SDM yang lebih focus pada hal-hal yang
berhubungan pengembangan SDM sebagai salah satu sumberdaya penting yang dimilikki
organisasi.
Human Resource Management adalah kegiatan pengelolaan SDM yang secara holistic
merencanakan, mengorganisasikan, menggerakkan, dan mengendalikan SDM sebagai asset
yang dianggap lebih penting dibandingkan sumberdaya lainnya. Semua aktivitas dan
subsistem manajemen SDM diperhatikan secara proporsional, sesuai dengan strategi
organisasi.
7.2 Rekrutmen
Rekrutmen merupakan keputusan tentang dimana dan bagaimana cara mencari calon
karyawan yang sesuai dengan komposisi yang direncanakan. Calon karyawan biasanya diperoleh
melalui iklan di surat kabar, agen tenaga kerja, kunjungan ke kampus perguruan tinggi
Tujuan rekrutmen adalah untuk menyediakan kelompok calon tenaga kerja yang cukup
banyak agar manajer dapat memilih karyawan yang mempunyai kualitas yang mereka perlukan
(sejalan dengan rencana SDM).
Proses dimulai ketika para pelamar (calon tenagak kerja) DICARI, dan berakhir ketika
lamaran-lamaran mereka diserahkan/dikumpulkan. Hasilnya adalah sekumpulan pelamar calon
karyawan baru untuk diseleksi dan dipilih. Pertimbangan dalam rekrutmen seperti :
Dalam proses dilakukan kegiatan seperti wawancara, tes tulis yang memerlukan biaya
relative tinggi
Jika karyawan sudah dinyatakan lulus seleksi kemudian diterima sebagai karyawan, ini
akan menjadi suatu keputusan yang sangat sulit untuk memberhentikan karyawan
tersebut jika karyawan tersebut ternyata bekerja tidak sesuai dengan harapan perusahaan.
Untuk menghindari hal-hal tidak diharapkan bagi tim rekrutmen, maka hendaknya tim
rekrutmen menggunakan prinsip-prinsip dalam rekrutmen seperti :
7.3 Seleksi
Idealnya proses memilih calon karyawan yang dianggap paling sesuai adalah makin
sesuai calon karyawan yang diseleksi dengan persyaratan jabatn, maka kemungkinan calon
karyawan akan menjadi pekerja yang baik, Namun tidak menutup kemungkinan terjadi karyawan
yang lulus seleksi ternyata tidak dapat menunjukan prestasi yang diharapkan, yang tidak luluslah
sebenarnya karyawan yang potensial.
1. Keyakinan
2. Keadilan
3. Keakuratan
Dengan proses seleksi yang efektif dapat menjadi salah satu rekomendasi atau keputusan
untuk menerima atau menolak seorang calon karyawan untuk pekerjaan tertentu berdasarkan
dugaan tentang kemungkinan-kemungkinan dari calon untuk menjadi karyawan sehingga
dapat berhasil pada pekerjaannya.
Didesain untuk membeli karyawan baru dengan informasi yang diperlukan agar dapat
berfungsi secara efektif dalam organisasi berupa penguasaan seorang karyawan pada suatu
jabatan baru atau jabatan yang berbeda dari sebelumnya serta penempatan dilakukan terhadap
tenaga kerja yang didapat dari rekrutmen internal (dapat berupa promosi, transfer/mutasi,
Demosi) atau rekrutmen eksternal proses seleksi dan penempatan juga merupakan proses
peramalan.
Pendatang baru /new corner, dapat memperoleh informasi mengenai pekerjaan rutinnya
sehari-hari, diperkenalkan kepada para rekan sekerja, terbiasa dengan tanggung jawabnya serta
diberikan gambaran tentang budaya organisai, kebijakan, dan harapan yang bersangkutan dengan
tingkah laku karyawan.
Sasaran yang akan dicapai pada penempatan adalah suatu rekomendasi atau keputusan
untuk mendistribusikan para calon pada pekerjaan yang berbeda-beda berdasarkan suatu ramalan
tentang kemungkinan-kemungkinan dari calon untuk berhasil pada setiap pekerjaan yang
berbeda. Adapun tujuan penempatan karyawan untuk menilai para calon dan untuk mencocokkan
kualifikasi mereka dengan persyaratan yang telah ditetapkan semula dari setiap pekerjaan.
Beberapa manfaat orientasi karyawan adalah untuk mengurangi rasa cemas karyawan,
mengurangi turn over karyawan, menghemat waktu dalam membimbing karyawan baru dan
dapat meingkatkan sikap realistis, sikap positif terhadap perusahaan sehingga tercapai kepuasan
kerja.
Pelatihan merupakan suatu proses yang sistematik untuk mengubah tingkah laku dan/atau
sikap karyawan, dengan tujuan meningkatkan pencapaian tujuan perusahaan dengan memberikan
kesempatan kepada karyawan untuk memiliki pengetahuan/ketrampilan/sikap yang diperlukan
untuk menunjang pekerjaannya.
Adapun tujuan Analisis Jabatan adalah menciptakan SDM yang handal dalam
menghadapi tantangan teknologi modern, merasakan kenyamanan dalam bekerja,bermartabat
serta berkeadilan di dalam suatu perusahaan. Dengan menggunakan analisis jabatan akan dapat
terlihat deskripsi pekerjaan/job description dari masing-masing karyawan.
Job description merupakan sebuah kumpulan informasi jabatan dan disusun secara
sistematis yang diperoleh melalui job analysis, yang dapat mengidentifikasi dan menguraikan
suatu jabatan atau posisi tertentu. Dengan deskripsi pekerjaan dapat membuat status setiap jabatn
menjadi jelas akan fungsi & perannya. Hasilnya, tanggungjawabnya.
Sedangkan apabila seorang karyawan akan menduduki suatu jabatan dengan persyaratan
minimal agar dia mampu melaksanakan tugas-tugasnya yang dibebankan kepadanya dengan baik
di sebut dengan job specification / job requierement. Beberapa hal yang umumnya dimasukkan
dalam spesifikasi jabatan :
Karyawan baru maupun lama tetap memerlukan pembinaan dan penerbangan yang
bertujuan untuk menyesuaikan diri dengan perubahan dan perkembangan karyawan. Setelah
melakukan pembinaan tersebut langkah perusahaan selanjutnya adalah melakukan penilaian
pekerjaan yang telah dilaksanakan oleh karyawan atau disebut dengan penilaian kinerja atau
penilaian prestasi kerja.
Sangatlah sulit buntuk menilai kinerja karyawan secara akurat. Sifat maupun cara
penilaian kinerja bergantung pada bagaimana SDM dipandang dan diperlakukan di dalam
perusahaan.
Perusahaan akan melakukan penilaian yang bersifat tidak obyektif dan rahasia ketika
kryawan tidak akan bekerja kecuali jika mereka diawasi dan dikendalikan dengan ketat.
Sedangkan perusahaan akan menggunakan suatu system penilaian dengan cara melihat potensi
karyawan, mengembangkan potensi karyawan sehingga mengenali keahlian yang dimiliki oleh
karyawan.
Secara umum instrumen penilaian kinerja digunakan untuk membuat keputusan yang
berkaitan dengan kenaikan gaji, pemberian bonus, penempatan karyawan pada posisi yang
sesuai. Promosi serta mengetahui kebutuhan pelatihan dan pengembangan karyawan serta untuk
mengendalikan perilaku karyawan.
Kinerja merupakan suatu fungsi dan motivasi dan kemampuan untuk menyelesaikan
tugas/pekerjaan. Sudah suatu keharusan bahwa karyawan memiliki kemampuan/willingness
tertentu.
Sedangkan penilaian kinerja merupakan alat ukur kemampuan dan kecakapan karyawan
dalam melaksanakan pekerjaan dengan menggunakan barometer ukur tertentu secara obyektif
dan dilakukan secara berkala.
Adapun tujuan dari pelaksanaan penilaian kinerja dapat berorientasi pada masa depan.
Tujuan penilaian berorientasi pada masa lalu seperti : pengambilan keputusan tentang promosi
dan kenaikan gaji, menempatkan karyawan dengan pekerjaan tertentu serta mengendalikan sikap
karyawan sebagai instrument dalam memberikan hukuman atau sanksi.
Penilaian berorientasi pada masa depan bertujuan untuk membantu karyawan agar lebih
siap dalam memegang pekerjaan yang lebih berat tanggung jawabnya, membanu karyawan
mengerti tentang kekuatan dan kelemahannya dalam fungsi dan perannya di perusahaan serta
memberikan peluang bagikaryawan untuk dapat evaluasi diri.
Dengan adanya penilaian kerja maka manfaat yang dapat dirasakan oleh perushaan
adalah memudahkan perusahaan dalam mengambil keputusan tentang penilaian karyawan dalam
hal pemutusan hubungan kerja, mutasi, promosi jabatan bahkan demosi. Berikut ini beberapa
aspek kemampuan karyawan yang dinilai dalam penilaian kinerja seperti kemampuan
konseptual, kemampuan hubungan interpersonal serta kemampuan teknis.
Perencanaan kari adalah proses hingga seseorang dapat memilih tujuan karir serta jalan
untuk mencapai tujuan tersebut. Pengembangan karir merupakan salah satu fungsi manajemen
SDM untuk membantu karyawan merencanakan karir mereka di masa depan dalam suatu
perusahaan, dengan harapan dapat membantu perusahaan tersebut dalam mencapai tujuannya
dan juga membantu karyawan tersebut mengembangkan dirinya secara maksimal.
Dalam mengembangkan karir karyawan dapat dilihat dari bagaimana karyawan memiliki
jaringan kerja baik di dalam maupun luar luar perusahaan, prestasi kerja karyawan tersebut,
loyalitas terhadap perusahaan. Namun, jika perusahaan tidakmemberikan kesempatan karir maka
karyawan akan mencoba mencari di perusahaan lainnya.
Peranan dan bimbingan dari manager/atasan juga dapat mempengaruhi karyawan dalam
mengembangkan karirnya di perusahaan serta yang tidak kalah pentingnya adalah usaha dari
karyawan tersebut dalam meningkatkan kemampuan agar dapat mengembangkan karirnya.
Pola pengembangan karir suatu perusahaan perlu dilengkapi dengan program kaderisasi
(dikenal juga sebagai succession plan),yaitu usaha untuk memperoleh calon-calon (kader)
pemegang jabatan structural maupun fungsional.
Agar program kaderisasi berjalan baik, hal yang dapat dilakukan adalah dengan
membentuk struktur organisasi selalu dapat disesuaikan dengan perkembangan kebutuhan.
Tujuan kompensasi secara khusus adalah untuk memperoleh personil yang berkualifikasi.
Mempertahankan karyawan yang ada, menjamin keadilan, penghargaan terhadap perilaku yang
diinginkan, mengikuti aturan hukum, mengendalikan biaya, meningkatkan efisiensi administrasi.
Program pemberian upah dan gaji harus ditetapkan atas asas adil dan layak serta
memperhatikan undang-undang ketenagakerjaan yang berlaku.
Prinsip adil dan layak harus mendapat perhatian dengan sebaik-baiknya supaya upah dan
gaji yang akan diberikan merangsang gairah dan kepuasan kerja karyawan
a) Asas Adil
Besarnya upah dan gaji yang dibayarkan kepada setiap karyawan harus disesuaikan
dengan prestasi kerja, jenis pekerjaan, risiko pekerjaan, tanggung jawab, jabatan pekerja,
dan memenuhi persyaratan internal konsistensi. Jadi, ADIL bukan berarti setiap
karyawan menerima upah dan gaji yang sama besarnya. Dengan atas adil, akan tercipta
suasana kerjasama yang baik, semangat kerja, disiplin, loyalitas, dan stabilitas karyawan
akan lebih baik.
b) Asas Layak dan Wajar
Upah dan gaji yang diterima karyawan dapat memenuhi kebutuhannya pada tingkat
normatif yang ideal. Tolak ukur layak adalah relatif, penetapan besarnya upah dan gaji
didasarkan atas batas upah minimal pemerintah dan eksternal konsistensi yang berlaku.
Manajer SDM diharuskan selalu memantau dan menyesuaikan upah dan gaji dengan
eksternal konsistensi yang sedang berlaku. Hal ini penting agar semangat kerja karyawan
yang qualified tidak berhenti,tuntutan serikat pekerja dikurangi, dan lain-lain.
Macam-macam Kompensasi
1) Kompensasi Finansial/ekstrinsik
a. Kompensasi langsung/berbentuk uang
- Pembayaran pokok (gaji,upah)
- Pembayaran prestasi
- Pembayaran insentif (komisi,bonus,bagian keuntungan,opsi saham)
- Pembayaran tertangguh (tabungan hari tua,saham kumulatif)
b. Kompensasi tidak langsung/tunjangan/pelengkap
- Proteksi (asuransi,pesangon,sekolah anak,pensiun)
- Komisi diluar jam kerja (lembur,hari besar,cuti,sakit,cuti hamil)
- Fasilitas (rumah,biaya pindah.kendaraan)
- Hari tua,saham kumulatif
2) Kompensasi non financial/intrinsic
a. Karena karir (kelangsungan kerja, aman pada jabatan, pekerjaan yang menarik,
peluang promosi, pengakuan karya, temuan baru, prestasi istimewa)
b. Karena lingkungan kerja (dapat pujian, bersahabat, nayaman bertugas,
menyenangkan, kondusif).