Analisis Hygiene Dan Sanitasi Makanan Jajanan Kantin Petronas Fakultas Keperawatan Universitas Syiah Kuala
Analisis Hygiene Dan Sanitasi Makanan Jajanan Kantin Petronas Fakultas Keperawatan Universitas Syiah Kuala
Diajukan sebagai salah satu tugas dalam menjalani Kepaniteraan Klinik Senior pada
Bagian Ilmu Kesehatan Masyarakat / Ilmu Kedokteran Komunitas
Fakultas Kedokteran Universitas Syiah Kuala
Oleh :
Pembimbing :
Puji dan syukur penulis panjatkan kepadaTuhan Yang Maha Esa, atas berkat
dan rahmat-Nya yang telah memberikan kesehatan dan waktu bagi penulis sehingga
penulis dapat menyelesaikan tugas laporan studi lapangan ini.
Adapun maksud dan tujuan pembuatan tugas laporan studi lapangan yang
berjudul “Analisis Hygiene dan Sanitasi Makanan Jajanan Kantin Petronas Fakultas
Keperawatan Unsyiah” ini adalah untuk memenuhi tugas dalam menjalankan
Kepaniteraan Klinik Senior di Bagian Ilmu Kesehatan Masyarakat / Ilmu Kedokteran
Komunitas Fakultas Kedokteran Universitas Syiah Kuala Banda Aceh. Selain itu,
laporan studi lapangan ini juga diharapkan dapat menjadi bahan pelajaran bagi teman-
teman sesame dokter muda.
Penulis mengucapkan terimakasih sebesar-besarnya kepada pembimbing dr.
Hafni Andayani, M.Kes yang telah membimbing dalam penyelesaian tugas ini, juga
kepada orang tua penulis yang senantiasa mendoakan penulis.
Penulis mohon maaf atas segala kekurangan dalam tulisan ini, kritik dan saran
sangat penulis harapkan dari pembaca untuk kesempurnaan tulisan ini. Semoga
tulisan ini dapat memberikan manfaat dan menjadi tambahan bahan belajar bagi kita.
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
Sanitasi dalam bahasa Inggris berasal dari kata sanitation yang diartikan
sebagai penjagaan kesehatan.(3) Ehler dan Steel mengemukakan bahwa sanitasi adalah
usaha-usaha pengawasan yang ditujukan terhadap faktor lingkungan yang dapat
menjadi mata rantai penularan penyakit.(4) Sedangkan menurut Anwar
mengungkapkan bahwa sanitasi adalah usaha kesehatan masyarakat yang menitik
beratkan pada pengawasan teknik terhadap berbagai faktor lingkungan yang
mempengaruhi atau mungkin mempengaruhi derajat kesehatan manusia.(5) Sedangkan
menurut World Health Organization (WHO) sanitasi adalah suatu usaha yang
mengawasi beberapa faktor lingkungan fisik yang berpengaruh kepada manusia
terutama terhadap hal-hal yang mempengaruhi efek, merusak perkembangan fisik,
kesehatan, dan kelangsungan hidup.(6)
Hiegene dan sanitasi merupakan prasyarat penting untuk dapat menghasilkan
produk makanan yang aman sehingga pelaksanaan prosedur higiene dan sanitasi
diwajibkan bagi seluruh industri makanan, rumah makan restoran dan bahkan bagi
penyelenggara makanan jajanan. Pengelolaan makanan harus memenuhi persyaratan
tempat pengelolaan yang meliputi persyaratan lokasi dan bangunan, fasilitas sanitasi,
dapur, ruang makan dan gudang makanan, bahan makanan dan makanan jadi,
pengolahan makanan, penyimpanan bahan makanan dan makanan jadi, serta peralatan
yang digunakan.(7,8)
Menurut data World Health Organization (WHO) sekitar 2,2 juta orang setiap
tahunnya meninggal karena penyakit diare, dengan proporsi signifikan yang
disebabkan oleh foodborne disease. Foodborne disease adalah penyakit yang
disebabkan oleh konsumsi makanan dan minuman yang tercemar, yang merupakan
masalah kesehatan di negara maju dan berkembang yang mengancam hak asasi
manusia untuk mendapatkan nutrisi yang cukup dan aman.(9)
Dinas kesehatan Kota Banda Aceh telah mengadakan pemeriksaan Hyiene
sanitasi untuk menetapkan Tingkat Mutu Tempat Pengelolaan makanan dan
Minuman (Restoran/Rumah makan, Warung Kopi/Caffe, Catering/Jasaboga) mulai
dikeluarkan tahun 2009 sampai 2015. Dari hasil penetapan Tingkat Mutu adalah
didapatkan tingat mutu A (Sangat Baik) sebanyak 9 TPM, tingkat mutu B (Baik)
sebanyak 124 TPM dan tingat mutu C (Cukup) sebanyak 95 TPM Tingkat mutu A
adalah Tingkat Mutu terbaik bila ditinjau dari segi hygiene sanitasi, sedangkan
tingkat mutu C adalah tingkat mutu minimal suatu TPM (Restoran/Rumah makan,
Warung Kopi/Caffe, Catering/Jasaboga) untuk dapat dikatakan memenuhi Laik
Hygiene Sanitasi. Sedangkan bagi yang belum memperoleh tingkat mutu telah
diadakan saran-saran/ perbaikan. Dari data ini terlihat bahwa tingkat mutu TPM
sebagian besar masih berada pada tingkat mutu C (cukup), dan belum ada penilaian
terhadap makanan jajanan. (10)
Pedoman persyaratan higiene dan sanitasi makanan jajanan di Indonseia telah
diatur dalam Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
1098/Menkes/SK/VII/2003. Oleh karena itu, studi lapangan ini dilakukan untuk
membandingkan pedoman persyaratan hygiene dan sanitasi yang diatur dengan
temuan pada makanan jajanan yang ada di Kota Banda Aceh dalam hal ini kami
mengambil sampel Kantin Petronas Fakultas Keperawatan Unsyiah.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Istilah sanitasi dan lingkungan higiene makanan mempunyai tujuan yang sama
yaitu mengusahakan cara hidup sehat, sehingga terhindar dari penyakit. Namun
dalam penerapannya usaha sanitasi lebih menitikberatkan pada faktor- faktor
lingkungan hidup manusia. Sedangkan higiene lebih menitikberatkan usaha-
usahanya kepada kebersihan individu.(1)
b. Makanan
Makanan adalah kebutuhan pokok manusia yang dibutuhkan setiap saat dan
memerlukan pengelolaan yang baik dan benar agar bermanfaat bagi tubuh. Menurut
WHO, yang dimaksud makanan adalah : “Food include all substances, whether in a
natural state or in a manufactured or preparedform, wich are part of human diet.”
Batasan makanan tersebut tidak termasuk air, obat-obatan dan substansi-substansi
yang diperlukan untuk tujuan pengobatan.(11)
Makanan sehat merupakan makanan yang higienis dan bergizi mengandung zat
hidrat arang, protein, vitamin, dan mineral. Agar makanan sehat bagi konsumen
diperlukan persyaratan khusus antara lain cara pengolahan yang memenuhi syarat,
cara penyimpanan yang betul, dan pengangkutan yang sesuai dengan ketentuan.
Makanan sehat selain ditentukan oleh kondisi sanitasi juga di tentukan oleh macam
makanan yang mengandung karbohidrat, protein, lemak,vitamin dan mineral. Agar
makanan sehat maka makanan tersebut harus bebas dari kontaminasi. Makanan yang
terkontaminasi akan menyebabkan penyakit yang dikenal dengan food borne
dsease.(11)
Makanan jajanan adalah makanan dan minuman yang diolah oleh pengrajin
makanan di tempat penjualan dan atau disajikan sebagai makanan siap santap untuk
dijual bagi umum selain yang disajikan jasa boga, rumah makan/restoran, dan hotel.(1)
e. Individu dan masyarakat agar terbiasa untuk hidup sehat dan bersih.
Bahan makanan dibeli dari tempat yang diawasi dan dalam keadaan
baik, segar, tidak rusak, tidak berubah bentuk maupun berubah rasa.
b. Penyimpanan bahan makanan
Bahan yang tidak mudah rusak disimpan dengan baik dalam gudang
penyimpanan yang memenuhi syarat kesehatan bahan makanan yang
mudah rusak disimpan lebih berhati-hati dan teliti menurut jenis dan
suhu yang sesuai.
c. Pengolahan bahan makanan
1) Ilmu makanan yang disebut Ilmu Gizi (nutrition) yang membahas soal
makanan dari segi isinya.
2) Ilmu diet (dietetier) yang membahas soal-soal makanan bagi para
penderita tertentu dalam rangka penyembuhannya.
3) Ilmu higiene dan sanitasi makanan, yang membahas soal-soal kebersihan
dari makanan itu sendiri maupun kebersihan lingkungan dimana makanan
itu dipersiapkan pengolahannya, penyimpanan, maupun penyajiannya.
Penjamah Makanan
Gambar 2.Penyajianmakanandanpencucianpiring
PerilakuKonsumen
Konsumen di kantinPetronassebagianbesaradalahmahasiswakesehatandanpegawai
di lingkunganfakultas yang
seharusnyamengetahuipentingnyahigienitasdansanitasi,
namunhalinibelumtercemindariperilaku yang kami dapatkan di
lapangan.Masihbanyakmahasiswa yang menggunakanjasputih/jaspraktikum yang
seharusnyahanyadigunakansaatpraktikumdankegiatankesehatantertentu.Jas
praktikumkemungkinanbesartelahtercemarbaikolehbakteri, mikroorganismelain,
ataupunzat-zatkimia yang beracun.
Untukmenjagahalini, selaindibutuhkankesadarandarikonsumensendiri,
daripihakkantindanlingkunganfakultasseharusnyamembuatperaturanuntuktidakme
ngenakanjasputih/jaspraktikumselainpadatempatnya.
BAB IV
4.1 Kesimpulan
DAFTAR PUSTAKA
2. Depkes RI. 2004. Hygiene dan Sanitasi Makanan dan Minuman. Dirjen
PPM dan PL., Jakarta.
5. Anwar, dkk. 1990. Pedoman Bidang Studi Makanan dan Minuman Pada
Instansi Tenaga sanitasi, Jakarta: Gramedia
11. Santoso, Soegeng dan Anne Lies Ranti. 1999. Kesehatan dan Gizi.
Jakarta:. Penerbit PT Rineka Cipta.
12. Khomsan, Ali. 2003, Pangan dan Gizi Untuk Kesehatan, PT Grasindo,
Jakarta.
16. Depkes RI. 2006. Kumpulan Modul Kursus Higiene Sanitasi Makanan dan
Minuman. Jakarta: Sub Direktorat Sanitasi Makanan dan Bahan Pangan
Direktorat Penyehatan Lingkungan Direktorat Penyehatan Lingkungan
Direktorat Jenderal PPM dan PL.