Buku Rancop
Buku Rancop
78
Keuntungan dari percobaan faktorial antara lain
adalah: lebih efisien dalam menggunakan sumber-
sumber yang ada, informasi yang diperoleh lebih
komprehensif karena dapat mempelajari berbagai
interaksi yang ada, dan hasil percobaan dapat
diterapkan dalam suatu kondisi yang lebih luas karena
dipelajari kombinasi dari berbagai faktor. Namun
konsekwensi dari beberapa keuntungan tersebut adalah
análisis statistika menjadi lebih kompleks, terdapat
kesulitan dalam menyediakan satuan percobaan yang
lebih homogen, serta pengaruh dari kombinasi perlakuan
tertentu mungkin tidak berarti apa-apa sehingga terjadi
pemborosan sumberdaya yang ada.
Percobaan faktorial dapat terdiri atas dua faktor, tiga
faktor, dan seterusnya, tergantung dari jumlah faktor
yang dicobakan dan tingkat ketelitian yang diinginkan.
Percobaan faktorial tiga faktor adalah suatu
percobaan yang terdiri dari tiga faktor yang masing-
masing faktor terdiri atas dua taraf atau lebih. Tingkat
ketelitian pada ketiga faktor tersebut dianggap sama.
Rancangan faktorial bertujuan dan digunakan untuk
mempelajari interaksi dari faktor yang dicobakan dalam
mewujudkan suatu gejala atau respon dalam suatu
peristiwa baik pengaruh utama maupun interaksi secara
simultan dari faktor tersebut. Adanya interaksi ini
merupakan kelebihan sekaligus sebagai ciri dari
percobaan faktorial dibanding percobaan satu faktor
karena dimungkinkannya mengetahui pengaruh interaksi
dari faktor-faktor yang dicobakan. Interaksi adalah
tanggap differensial (differensial response) terhadap
sebuah kombinasi faktor dengan berbagai taraf faktor
79
kedua dan faktor ketiga yang dilakukan secara
seksama.
Percobaan faktorial tiga faktor biasa digunakan jika
tingkat ketelitian ketiga faktor dianggap sama, namun
jika tingkat ketelitian diantara ketiga faktor berbeda
maka dapat digunakan rancangan petak-petak terpisah.
Oleh sebab itu, percobaan faktorial tiga faktor dapat
menggunakan rancangan lingkungan RAL, RAK, Split-
split Plot Design.
Percobaan faktorial tiga faktor dengan rancangan
dasar RAK adalah menggunakan rancangan acak
kelompok sebagai rancangan lingkungannya, sedangkan
faktor yang dicobakan terdiri dari dua faktor. Model yang
digunakan pada percobaan faktorial tiga faktor dengan
rancangan dasar RAK adalah:
80
(AD)jl = pengaruh interaksi taraf ke-j dari faktor
A dan taraf ke-l dari faktor D
(BD)kl = pengaruh interaksi taraf ke-j dari faktor
A dan taraf ke-l dari faktor B
(ABD)jk = pengaruh interaksi taraf ke-j dari
faktor A dan taraf ke-k dari faktor B
dan taraf ke –l dari faktor D
εijkl = pengaruh galat dari suatu percobaan
ke-k yang memperoleh kombinasi
perlakuan jkl
81
Prosedur pembuatan denah percobaan adalah
sebagai berikut:
a. Lokasi percobaan dibagi ke dalam blok sesuai
jumlah kelompok, pembagian blok sesuai dengan
perinsip local control
b. Setiap blok dibuat petakan sesuai jumlah
kombinasi perlakuan, yaitu 36 kombinasi
perlakuan
c. Pengacakan dilakukan pada setiap blok, oleh
sebab itu jumlah pengacakan yang dilakukan
sebanyak jumlah kelompok, yaitu 3 kali.
d. Setiap blok tidak muncul perlakuan yang sama
Hasil pembagian blok dan petak percobaan
setiap kelompok disajikan seperti gambar berikut.
82
Setelah dilakukan pengacakan pada setiap
kelompok, maka diperoleh hasil pengacakan
sebagai berikut :
83
Tabel 6.1. Data Hasil Pengamatan
84
Tabel 6.4. Interaksi Faktor B dan Faktor C
85
86
87
Hasil analisis, kemudian dijadikan Tabel Sidik
Ragam, seperti terlihat pada Tabel 6.6
Tabel 6.6 . Sidik Ragam
88
6.2 Analisis Dengan Menggunakan Program SPSS
Data Yang akan dianlisis, dapat dilihat pada Tabel
6.7
Tabel 6.7 Data Yang Akan Dianalisis
89
1. Buka SPSS, sehingga akan muncul tampilan
berikut Ini
90
3. Klik Variable View, lalu tuliskan semua nama
variabel yang akan dianalisis
91
5. Tulis 1, 2, 3 di kotak Value dan tulis KEL 1, KEL
2, KEL 3 di kotak Label, kemudian klik
Add,secara berurutan, seperti terlihat pada
tampilan :
92
6. Klik ujung kanan kotak values, sehingga terlihat
seperti tampilan :
93
8. Klik ujung kanan kotak values, sehingga terlihat
seperti tampilan :
94
10. Klik ujung kanan kotak values, sehingga terlihat
seperti tampilan
95
12. Klik Data View, lalu Input data, seperti terlihat
pada tampilan :
96
14. Klik Analyze, sehingga muncul tampilan :
97
16. Klik Univariate, sehingga muncul tampilan :
98
HASIL ke kotak Dependent Variable, seperti
terlihat pada tampilan :
99
20. Masukkan dengan mengklik tanda panah,
KELOMPOK, FAKTOR A, FAKTOR B, FAKTOR
C, A&B, A&C. B&C, A&B&C sehingga terlihat
seperti tampilan :
100
22. Klik Ok, sehingga akan muncul Output yang
merupakan hasil analisis, seperti terlihat pada
tampilan :
101
Hasil analisis dapat disimpulkan sebagai berikut :
karena nilai Sig untuk FAKTOR A; FAKTOR B;
FAKTOR C; interaksi FAKTOR A*FAKTOR B;
INTERAKSI FAKTOR A*FAKTOR C; INTERAKSI
FAKTOR A*FAKTOR B*FAKTOR C < 0.05, maka H1
diterima dan H0 ditolak. Hal ini berarti ada perbedaan
antara perlakuan FAKTOR A; FAKTOR B; FAKTOR
C; interaksi FAKTOR A*FAKTOR B; INTERAKSI
FAKTOR A*FAKTOR C; INTERAKSI FAKTOR
A*FAKTOR B*FAKTOR C yang dicobakan
Khusus untuk INTERAKSI FAKTOR B*FAKTOR C
karena sig > 0.05, maka H0 diterima dan H1 ditolak.
Hal ini berarti ada tidak perbedaan antara perlakuan
FAKTOR B*FAKTOR C
102