Abstract : Elderly is part of the growth process. Humans do not suddenly grow old but grow from
infants, children, adults and eventually grow old with physical changes and behavior, as well as
an understanding of self-concept and self-care. Research Objective to know relation of self
concept of elderly with elderly self care at BPLU Senja Cerah North Sulawesi Province. Purpose
Design research using cross sectional study which is data related to the independent variables
and dependent variable that will be collected at the same time. Sampling using sampling Jenuh /
Total Sampling with total sampel of 40 people. Statistical Test Results chi square with 95%
(α=0,05) confidence level and p value 0,040 < 0,05 optained. Conclusion There is Relationship
in the elderly at BPLU Senja Cerah North Sulawesi Province.
Abstrak : Lanjut usia adalah bagian dari proses tumbuh kembang. Manusia tidak secara tiba-tiba
menjadi tua tetapi berkembang dari bayi, anak-anak, dewasa dan akhirnya menjadi tua dengan
perubahan fisik dan tingkah laku, serta pemahaman tentang konsep diri dan perawatan diri
terhadap dirinya sendiri. Tujuan Penelitian mengetahui hubungan konsep diri lansia dengan
perawatan diri lansia di BPLU Senja Cerah Provinsi Sulawesi Utara. Desain Penelitian ini
menggunakan cross sectional yaitu data yang menyangkut variabel bebas atau resiko dan variabel
terikat atau akibat akan dikumpulkan dalam waktu yang bersamaan. Teknik pengambilan Sampel
menggunakan sampling Jenuh / Total Sampling dengan jumlah sampel sebanyak 40 orang. Hasil
uji statistik Chi-Square test dengan tingkat kepercayaan 95% (α=0,05) dan diperoleh p value
0,040 < 0,05. Kesimpulan yaitu terdapat hubungan konsep diri lansia dengan perawatan diri lansia
di BPLU Senja Cerah Provinsi Sulawesi Utara.
PENDAHULUAN
World Health Organization (WHO) peningkatan lansia ini adalah peningkatan
menyatakan di hampir setiap negara, proporsi ketergantungan lansia. Ketergantungan ini
orang yang berusia di atas 60 tahun tumbuh disebabkan oleh kemunduran fisik, psikis,
lebih cepat dari kelompok usia lainnya. Pada dan sosial lansia yang dapat digambarkan
tahun 2005-2010, jumlah lanjut usia akan melalui empat tahap, yaitu kelemahan,
sama dengan jumlah balita, yaitu sekitar 19,3 keterbatasan fungsional, ketidakmampuan,
juta jiwa atau 9% dari jumlah penduduk. dan keterhambatan yang akan dialami
Pada tahun 2020-2025, Indonesia termasuk bersamaan dengan proses kemunduran akibat
dalam negara berstruktur tua, hal ini dapat proses menua. Proses menua merupakan
dilihat dari presentase penduduk lansia di suatu kondisi yang wajar dan tidak dapat
tahun 2008, 2009 dan 2012 telah mencapai di dihindari dalam fase kehidupan (Amalia
atas 7 % dari keseluruhan penduduk dengan Yuliati, 2014).
umur harapan hidup di atas 70 tahun. Konsep diri terdiri dari beberapa
Keadaan ini sangat berkaitan dengan adanya komponen yaitu : identitas diri, citra diri,
perbaikan kualitas dan kondisi kesehatan harga diri, dan ideal diri dan peran.
social masyarakat yang meningkat. Perubahan dalam penampilan, struktur atau
Pemerintah Indonesia dalam Rencana fungsi bagian tubuh akan membutuhkan
Pembangunan Jangka Menengah Nasional perubahan dalam gambaran diri (citra diri).
(RPJM) 2015-2019, salah satu sasaran yang Persepsi seseorang tentang perubahan tubuh
ingin dicapai adalah meningkatkan akses dan dapat dipengaruhi oleh perubahan tersebut
kualitas hidup lansia (WHO, 2015). terjadi (Sammy, 2008).
Di Indonesia, jumlah penduduk lanjut Penurunan konsep diri akan
usia (lansia) mengalami peningkatan secara mempengarui pola pemikiran lanjut usia
cepat setiap tahunnya, sehingga Indonesia terhadap perilakunya. Perubahan konsep diri
telah memasuki era penduduk berstruktur pada lanjut usia terutama disebabkan oleh
lanjut usia (aging structured population). kesadaran subyektif yang terjadi yang sejalan
Para ahli memproyeksikan pada tahun 2020 dengan bertambahnya usia. Apabila lanjut
mendatang usia harapan hidup lansia di usia menyadari adanya perubahan fisik dan
Indonesia menjadi 71,7 tahun dengan psikis yang terjadi pada diri mereka maka
perkiraan jumlah lansia menjadi 28,8 juta akan berfikir dan bertingkah laku yang
jiwa atau 11,34%. seharusnya dilakukan oleh lanjut usia. Lanjut
Lanjut usia adalah orang yang system- usia akan banyak mengalami perubahan fisik
sistem iologisnya mengalami perubahan kemampuan dan fungsi tubuh yang akan
struktur dan fungsi yang dikarenakan usianya mengkibatkan tidak stabilnya konsep diri
yang sudah lanjut. Peruahan ini dapat (Nugroho, 2008).
berlangsung mulus sehingga tidak Perawatan diri merupakan perawatan diri
menimbulkan ketidakmampuan atau dapat sendiri yang dilakukan untuk
terjadi secara nyata dan berakibat mempertahankan kesehatan, baik secara fisik
ketidakmampuan total. Konsep diri pada maupun psikologis (Hidayat, 2009). Lansia
lansia mempengaruhi perawatan diri. hal ini perlu mendapatkan perhatian dengan
menunjukkan bahwa konsep diri adalah satu mengupayakan agar mereka tidak terlalu
parameter sedangkan perawatan diri adalah tergantung kepada orang lain dan mampu
salah satu indicator. Peningkatan jumlah mengurus diri sendiri (mandiri), menjaga
penduduk lansia ini akan membawa dampak kesehatan diri, yang tentunya merupakan
terhadap berbagai kehidupan. Dampak utama kewajiban dari keluarga dan lingkungannya.
e-journal Keperawatan (e-Kp) Volume 5 Nomor 2, Agustus 2017
Dalam teori self care, Dorothea Orem diantaranya mengungkapkan bahwa dirinya
menganggap bahwa perawatan diri merasa kecewa dengan keadaannya saat ini
merupakan suatu kegiatan membentuk mereka merasa sudah tidak berguna lagi,
kemandirian individu yang akan merasa kecewa dan malu dengan keadaan
meningkatkan taraf kesehatannya. Sehingga mereka sekarang..
bila mengalami defisit, ia membutuhkan Berdasarkan uraian diatas peneliti
bantuan dari perawat untuk memperoleh tertarik ingin meneliti tentang Hubungan
kemandiriannya kembali (Hapsah, 2008). konsep diri dengan perawatan diri pada lansia
Pemeliharaan kebersihan diri sangat di BPLU Senja Cerah Mapanget Manado.
menentukan status kesehatan, di mana
individu secara sadar dan atas inisiatif pribadi METODE PENELITIAN
menjaga kesehatan dan mencegah terjadinya Desain penelitian ini menggunakan jenis
penyakit. Upaya ini lebih menguntungkan penelitian dengan pendekatan cross
bagi individu karena lebih hemat biaya, sectional. Penelitian ini dilaksanakan di
tenaga dan waktu dalam mewujudkan BPLU Senja Cerah Propinsi Sulawesi Utara.
kesejahteraan dan kesehatan. Upaya pada bulan Februari 2017 dengan populasi
pemeliharaan kebersihan diri mencakup yaitu 40 orang lanjut usia. Teknik sampling
tentang kebersihan rambut, mata, telinga, yang digunakan adalah total sampling.
gigi, mulut, kulit, kuku, serta kebersihan Sampel dalam penelitian ini adalah seluruh
dalam berpakaian. Dalam upaya lansia yang berjumlah 40 orang lansia yang
pemeliharaan kebersihan diri ini, telah memenuhi kriteria inklusi : lanjut usia
pengetahuan keluarga akan pentingnya mulai dari 60 tahun keatas dan lanjut usia
kebersihan diri tersebut sangat diperlukan. yang tinggal di BPLU Senja Cerah Propinsi
Karena pengetahuan atau kognitif merupakan Sulawesi Utara. Kriteria eksklusi : lanjut usia
domain yang sangat penting dalam yang tidak bersedia menjadi responden dan
membentuk tindakan seseorang (Mubarak, lanjut usia yang tidak dapat melihat,
2006). berbicara dan mendengar dengan baik.
Hasil survey data awal yang ada di Instrument dalam penelitian ini adalah
BPLU Senja Cerah Propinsi Sulawesi Utara lembar kuesioner (daftar pertanyaan) untuk
Kota Manado, bahwa jumlah lansia terdiri data demografi responden berupa usia, jenis
dari 50 orang. namun untuk saat ini, sekitar kelamin, dan pendidikan terakhir. Kemudian
38 orang saja. Perempuan 23 dan laki-laki 15 menggunakan kuesioner baku yaitu
orang. Dari hasil wawancara yang dilakukan kuesioner konsep diri dan kuesioner
dengan petugas Panti, diketahui bahwa lansia perawatan diri. Analisis univariat ini adalah
yang tinggal di BPLU Senja Cerah karakteristik responden konsep diri dan
mempunyai perawatan diri yang kurang dan perawatan diri pada lansia di BPLU Senja
terkadang membutuhkan bantuan orang lain Cerah Propinsi Sulawesi Utara Kota Manado.
seperti mandi, mengontrol BAB, mengontrol Analisis bivariat dilakukan terhadap dua
BAK dan mengenakan pakaian bersih tetapi variabel yang diduga berhubungan atau
ada juga sebagian lansia yang melakukan berkorelasi yaitu konsep diri dengan
perawatan diri secara mandiri tanpa bantuan perawatan diri pada lansia yang di uji
orang lain seperti mandi dilakukan secara menggunakan uji statistic chi-square dengan
mandiri, mampu mengontrol BAB, mampu tingkat kepercayaan 95% atau tingkat
mengontrol BAK dan mengenakan pakaian kemaknaan (CI) α = 0,05.
yang bersih dan sesuai. Hasil wawancara
awal peneliti dengan beberapa orang lansia
e-journal Keperawatan (e-Kp) Volume 5 Nomor 2, Agustus 2017
Cerah Provinsi Sulawesi Utara kurang baik Berdasarkan tabel diatas dengan hasil
sebanyak 22 orang atau 55.0 %. Menurut analisis hubungan konsep diri lansia dengan
Arya (2010) menyatakan bahwa konsep diri perawatan diri lansia di BPLU Senja Cerah
memiliki peran yang penting dalam tingkah Provinsi Sulawesi Utara menggunakan uji
laku manusia karena ada individu chi-square diperoleh P-Value 0,040. Hal ini
memandang dirinya akan tampak dari seluruh berarti nilai p lebih kecil dari α (0,05) maka
perilakunya. dengan demikian dapat dikatakan bahwa Ho
ditolak dan Ha diterima yang berarti bahwa
Tabel 5. Distribusi frekuensi responden Terdapat Hubungan Konsep Diri Dengan
menurut perawatan diri lansia di BPLU Senja Perawatan Diri pada Lansia di BPLU Senja
Cerah Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2017. Cerah Provinsi Sulawesi Utara.
Penurunan keadaan fisik dari kelompok
Perawatan Diri n % usia lanjut ini terjadi karena penurunan
Baik 11 27.5 fungsi, sehingga akan menyebabkan
Kurang Baik 29 72.5 kelompok usia lanjut mengalami penurunan
Total 40 100.0 dalam melaksanakan kegiatan harian seperti
Sumber : Data Primer, 2017 makan, ke kamar mandi, berpakaian, dan
Berdasarkan tabel diatas menjelaskan lainnya dalam activity daily living. Lansia
bahwa perawatan diri lansia di BPLU Senja dirasakan semakin mirip dengan anak-anak,
Cerah Provinsi Sulawesi Utara kurang baik dalam ketergantungan pemenuhan kebutuhan
yaitu sebanyak 29 orang atau 72.5 %. Dalam dasarnya, (Azam David Saifullah, 2013).
kehidupan sehari-hari kebersihan merupakan Penelitian yang dilakukan oleh Luciana Putri
hal yang sangat penting dan harus di Sari (2015) dengan judul hubungan antara
perhatikan karena keerhasilan mempengaruhi perawatan diri dengan konsep diri pada
kesehatan dan psikis seseorang (Hidayat, lansia di panti sosial tresna werdha kota
2008). Selain itu kemandirian bagi orang gorontalo. Terdapat hubungan yang
lanjut usia dapat dilihat dari kualitas hidup. signifikan hal ini menunjukan bahwa hasil
dan kualitas orang lanjut usia dapat dinilai hipotesis diterima. Ada 3 responden yang
dari kemandirian tanpa pengawasan atau memiliki konsep diri kurang tapi perawatan
pengarahan atau pun bantuan dari priadi yang diri baik. Sedangkan bagi 10 responden yang
masih aktif. Seseorang lansia yang menolak memiliki perawatan diri kurang baik tapi
untuk melakukan fungsi itu di anggap tidak konsep diri baik.
melakukan fungsi, meskipun dianggap
mampu. (Maryam R. Siti, 2008). SIMPULAN
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan
Tabel 6. Hubungan konsep diri lansia dengan di BPLU Senja Cerah Provinsi Sulawesi
perawatan diri pada lansia di BPLU Senja Utara disimpulkan bahwa konsep diri lanjut
Cerah Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2017. usia di BPLU Senja Cerah Provinsi Sulawesi
Utara dengan presentase terbanyak pada
Perawatan Diri konsep diri kurang baik, perawatan diri lanjut
P
Konsep Diri Baik
Kurang Total
Value usia di BPLU Senja Cerah Provinsi Sulawesi
Baik Utara dengan presentase terbanyak yaitu
n % n % n %
Baik 8 5.0 10 13.1 18 18.0 pada perawatan diri kurang baik dan terdapat
0.040
Kurang Baik 3 6.1 19 16.0 22 22.0 hubungan yang signifikan antara konsep diri
Total 11 11.0 29 29.0 40 40.0
dengan perawatan diri pada Lansia di BPLU
Sumber : Data Primer, 2017
Senja Cerah Provinsi Sulawesi Utara.
e-journal Keperawatan (e-Kp) Volume 5 Nomor 2, Agustus 2017