ASkEb FeBrIsss
ASkEb FeBrIsss
LANDASAN TEORI
A. Pengertian
1. Anak adalah seorang yang belum mempunyai umur 21 tahun dan
belum pernah kawin (Pusdiknakes, 1998 : 3).
2. Anak adalah bukan miniatur orang dewasa tetapi merupakan sosok
individu yang unik yang mempunyai kebutuhan khusus. Sesuai dengan
tahap perkembangan dan pertumbuhannya (Pusdiknakes, 1998 : 83)
3. Diare diartikan sebagai buang air besar yang tidak normal atas
bentuk tinja yang encer dengan frekuensi lebih banyak dari biasanya (Staf
FKUI, 1999 283).
4. Diare akut adalah buang air berak yang terjadi pada bayi dan atau
anak yang sebelumnya nampak sehat dan frekuensi 3 kali atau lebih
perhari, disertai perubahan tinja menjadi cair dengan atau tanpa lendir atau
darah (Markum, 2001 : 448).
C. Macam Dehidrasi
1. Dehidrasi ringan/sedang, apabila :
Terdapat 2 atau lebih tanda berikut :
Gelisah/rewel
Mata cekung
Cubitan kulit perut kembalinya lambat
2. Dehidrasi berat apabila :
Terdapat 2 atau lebih tanda, berikut
Letargis atau tidak sadar
Mata cekung
Cubitan kulit perut kembalinya sangat lambat
(Depkes RI, 1999)
D. Pengkajian
Pengkajian dilakukan karena merupakan kunci untuk menentukan status
kesehatan anak
1. Data subyektif
a. Identitas/biodata
1) Nama
Ditanyakan nama anak dan orang tuanya agar tidak keliru bila ada
kesamaan nama dengan penderita lain.
2) Umur
Umur yang paling rawan adalah balita, oleh karena pada masa itu
anak mudah sakit dan mudah terjadi kurang gizi. Disamping itu
masa balita merupakan pembentukan kepribadian anak sehingga
diperlukan perhatian khusus (Soetjiningsih, 1998 : 6)
3) Jumlah saudara
Jumlah anak banyak sosial ekonomi cukup akan mengakibatkan
berkurangnya perhatian dan kasih sayang diterima anak, lebih-
lebih kalau jarak anak terlalu dekat. Pada keluarga sosial ekomomi
kurang, jumlah banyak mengelambatkan selain kasih sayang,
perhatian kurang juga kebutuhan primer tidak terpenuhi
(Soetjiningsih, 1998 : 10).
4) Jenis kelamin
Anak laki-laki lebih sering sakit disbanding anak perempuan,
tetapi belum diketahui secara fisik mengapa demikian
(Soetjiningsih, 1998 : 6).
5) Agama
Pengajaran agama harus sudah ditanamkan pada anak-anak sedini
mungkin karena dengan memahami agama akan menuntut umatnya
untuk berbuat kebaikan dan kebajikan (Soetjiningsih, 1998 : 11)
6) Ras/suku bangsa
Pertumbuhan somatik juga dipengaruhi oleh ras/suku bangsa.
Bangsa kulit putih/ras eropa mempunyai pertumbuhan somatik
lebih tinggi daripada bangsa Asia (Soetjiningsih 1998 : 10).
7) Pendidikan ayah dan ibu
Pendidikan orang tua merupaka salah satu faktor penting dalam
tumbuh kembang anak karena dengan pendidikan yang baik maka
orang tua dapat menerima informasi tentang cara pengasuhan ana
yang baik, bagaimana menjaga kesehatan anaknya dan
pendidikannya (Soetjiningsih, 1998 : 10).
8) Pekerjaan/pendapatan keluarga
Pendapatan keluarga yang memadai akan menunjang tumbuh
kembang anak karena orang tua dapat menyediakan semua
kebutuhan anak baik yang primer maupun sekunder (Soetjiningsih,
1998 : 10)
b. Keluhan utama
Berisi alasan datang ke tenaga kesehatan dan keluhan yang dirasakan
c. Riwayat kesehatan
1) Riwayat kesehatan sekarang
2) Riwayat kesehatan yang lalu
Riwayat kehamilan ibu
Gizi ibu yang jelek, sebelum terjadi kehamilan maupun waktu
hamil lebih sering melahirkan BBLR, lahir mati, hambatan
pertumbuhan otak janin, anemia pada BBL, mudah terkena
infeksi, abortus, dan lain-lain (Soetjiningsih, 1998 : 3).
Riwayat kelahiran
Trauma dari cairan ketuban yang kurang dapat menyebabkan
kelainan bawaan pada bayi. Demikian posisi janin dalam uterus
dapat mengalihkan tali pusat, dislokasi panggul, torlikalia
congenital, palsifasialis atau kroniotaber (Soetjiningsih, 1998 :
3).
3) Riwayat pertumbuhan dan perkembangan
Pertumbuhan fisik anak umur 11 bulan
BB : n + 4 kg ( n = bulan)
2
: 11 + 4 = 9,5 kg
2
TB : 80 + 5 n cm
80 + 5 ( 1 ) cm = 85 cm
LK : pada usia 11 bulan LK mencapai 48 cm
E. Diagnosa Kebidanan
Setelah ditentukan masalah dan masalah utamanya maka bidan merumuskan
ke dalam suatu pernyataan yang mencakup kondisi, masalah, penyebab dan
prediksi terhadap kondisi tersebut, prediksi yang dimaksud mencakup masalah
potensial dan prognosa. Hasil dari perumusan masalah merupakan keputusan
yang ditegakkan oleh bidan yang disebut diagnosa kebidanan.
Diagnosa kebidanan mencakup :
1. Kondisi pasien/klien yang terkait dengan masalah
2. Masalah utama dan penyebab utamanya (tingkat rsiko)
3. Masalah potensial
4. Prognosa
(Depkes RI, 1999 : 9)
Kemungkinan masalah yang timbul pada anak diare
- Gangguan keseimbangan asam basa sehubungan dengan
kehilangan cairan dan elektrolit (dehidrasi)
- Potensial terjadi asidosis
- Gangguan gizi kurang intake kurang out-put banyak (biasanya
pada diare kronis
(Staf FKUI, 1998 : 285)
F. Perencanaan
1. Masalah : : Gangguan keseimbangan asam basa sampai dengan
kehilangan cairan dan elektrolit (dehidrasi)
Intervensi
a. Kaji faktor-faktor makanan, alergi, perjalanan.
b. Kurangi diare dengan cara :
- Hentikan makanan padat
- Minum cairan pengganti (juice buah, air daging)
c. Hindari produk susu, lemak, tepung beras, buah-buahan segar,
sayur.
d. Secara bertahap makanan semi padat dan padat
e. Tingkatkan masukan oral untuk mempertahankan berat jenis
normal urine dengan cara
- Jelaskan kepada ibu untuk sesering mungkin memberi
minum anaknya.
- Ajak anak untuk minum bersama-sama.
2. Masalah II : Potensial terjadi asidosis
Intervensi
a. Berikan cairan tinggi kalsium dan natrium (jeruk, buah anggur, air,
daging)
b. Hindari penggunaan cairan yang merangsang
3. Masalah III : Gangguan gizi karena intake kurang out put banyak
Intervensi
Anjurkan pada ibu untuk memberikan makanan anak yang tinggi kalori,
tinggi protein, susu rendah laktosa dan minuman atau cairan rehidrasi oral
yang mengandung natrium dan tinggi kalsium
Apabila anak diare dengan dehidrasi
a. Dehidrasi ringan
- Dehidrasi (upaya rehidrasi oral)
- Oralit : anak-anak 300 cc/jam)
b. Dehidrasi sedang :
- URO = 100 cc/kg BB-4 gram (bila tidak ada muntah)
- Infuse : bila ada muntah
- Observasi
c. Dehidrasi berat
- Rehidrasi IV rawat
- Cairan RL/Pz/Nacl-glukosa
G. Pelaksanaan
1. Langkah pelaksanaan dalam proses manajemen kebidanan
dilakukan oleh bidan sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan.
2. Bidan melakukan mandiri, bila perlu dilakukan tindakan di luar
kewenangan perlu kolaborasi.
3. Intervensi dilakukan kepada pasien/klien, bidan mengawasi dan
memonitor kemajuan kesehatan klien/pasien.
4. Pelaksanaan tindakan selalu diupayakan di dalam waktu yang singkat,
efektif, hemat dan berkwalitas (Depkes RI, 1999 : 11)
H. Evaluasi
Evaluasi pelaksanaan dalam proses manajemen kebidanan
Tindakan pengukuran antara keberhasilan dan rencana
Tujuan evaluasi untuk mengetahui sejauh mana keberhasilan kebdianan yang
dilakukan (Depkes RI, 1999 : 11)
Dalam evaluasi harus dicantumkan juga :
S : Data subyektif
Menggambarkan pendokumentasian hasil pulta melalui anamnesa.
O : Data obyektif
Menggambarkan pendokumentasian hasil pemeriksaan fisik,
laboratorium tes diagnosa yang dirumuskan dalam data focus untuk
mendukung assasment
A : Assesment
Menggambarkan hasil analisa dan interpretasi DS, DO, dalam situasi
indentifikasi
- Diagnosa/masalah
- Antisipasi diagnosa lain/masalah potensial
- Prognosa
P : Planning
Menggambarkan pendokumentasian perencanaan, tindakan, evalusi
berdasarkan assesment (Depkes RI, 1999 : 7-10).
.
BAB II
TINJAUAN KASUS
I. Pengkajian
Tanggal : 11 februari 2009, jam 19.30 WIB
Tempat : BPS Ny. Sudarni Sundjana, Amd.Keb Maospati
1. Identitas/biodata
a. Anak
Nama lengkap : An. “A”
Umur : 10 bulan
Anak ke :2
Jenis kelamin : Laki-laki
Agama : Islam
Suku bangsa : Jawa/Indonesia
Alamat : Ds. “M”
b. Penanggung jawab
Ibu Ayah
Nama : Ny. “T” Tn. S
Umur : 33 th 36 th
Agama : Islam Islam
Suku/bangsa : Jawa/Indonesia Jawa/Indonesia
Pendidikan : SMA SMA
Pekerjaan : IRT Swasta
Penghasilan :- Rp. 1.000.000,-/bln
Alamat : Ds. “M”
c. Keluhan utama
BAB encer kurang lebih hari ini, sejak tadi pagi hingga sekarang jam
19.30 WIB sudah BAB 5x.
d. Riwayat kesehatan anak
1) Riwayat kesehatan sekarang
Ibu mengatakan, kurang lebih 2 hari ini anaknya mengalami diare,
sejak tadi pagi hingga sekarang sudah BAB 4x dan encer kemudian
ibu langsung membawanya berobat ke Bidan sekarang ini.
15
2) Riwayat kesehatan yang lalu
Riwayat kehamilan ibu
Ibu mengatakan kehamilan yang kedua, umur kehamilan cukup
bulan (9 bulan) periksa hamil setiap bulan, imunisasi TT 2x
pada umur kehamilan 4 dan 5 bulan. Ibu mendapatkan 90 tablet
tambah darah diminum dengan air putih 1x sehari, pernah
diberi kapsul iodium dan kalk. Selama hamil ibu mual muntah
terus sampai usia kehamilan 9 bulan.
Riwayat kelahiran
Ibu mengatakan melahirkan di bidan, langsung menangis, uri
lahir spontan lengkap.
Riwayat pertumbuhan dan perkembangan
- BBL : 3300 gram, PB : 49 cm, ibu mengatakan
pertumbuhan anak normal sesuai KMS.
Pada usia 10 bulan ini anak sudah dapat berdiri tapi masih
berpegangan, berjalan 2 – 4 langkah, bertepuk tangan, berkata
mama dan papa.
Riwayat imunisasi
Ibu mengatakan anak telah mendapatkan imunisasi di Bidan
umur 1 hari (hepatitis B), 1 bulan BCG, 2 bulan (hepatitis B 2)
DPT1, polio1), 3 bulan (hepatitis B, DPT2, polio2), 9 bulan
(campak, polio4)
Riwayat penyakit yang pernah diderita
Ibu mengatakan sebelumnya anak pernah menderita batuk,
pilek, panas, dan segera sembuh setelah berobat ke puskesmas
atau ke bidan. Anak tidak pernah sakit sampai masuk rumah
sakit serta tidak pernah mengalami operasi.
3) Riwayat kesehatan keluarga
Ibu mengatakan dalam keluarga tidak ada yang menderita penyakit
dengan gejala batuk yang lama, panas lama, kencing manis, asma
dada berdebar-debar, cepat lelah (payah jantung), jika berdarah
sulit berhenti (hemofili)
4) Kebutuhan sehari-hari
Nutrisi
Sebelum sakit : Anak minum ASI sampai sekarang, mulai
diberi pendamping ASI usia 5 bulan,
sekarang anak minum susu formula 2x
sehari, anaknya diberi makanan yang
dihaluskan, dengan komposisi nasi tim,
sayur, lauk pauk, buah kadang-kadang 3x
sehari. Tiap pagi anak makan bubur, nafsu
makan anak baik.
Selama sakit : Nafsu makan anak menurun, tapi anak masih
mau makan walaupun cuma sedikit.
Eliminasi
Sebelum sakit : BAB 1x sehari, konsistensi lunak, warna
kuning, BAK 4-5 x/hari, warna kuning jernih
Selama sakit : BAB 5x sehari, konsistensi encer, warna
kuning, BAK 4-5 x/hari, warna jernih.
Istirahat dan tidur
Sebelum sakit : Ibu mengatakan anak tidur pukul 21.00 WIB,
tidur siang pukul 13.00-15.00 WIB, anak
tidur dengan nyenyak.
Selama sakit : Ibu mengatakan selama sakit tidur anak tidak
mengalami gangguan, tidur malam mulai
pukul 21.00-05.30 WIB, tidur siang pukul
13.00-15.00 WIB
Aktifitas
Sebelum sakit : Anak melakukan aktifitasnya yaitu bermain,
merangkak,dll.
Selama sakit : Aktifitas bermain anak kurang dan anak
tampak diam.
Personal hygiene
Sebelum sakit : Anak mandi 2x sehari, dan keramas 3x
seminggu dengan dibantu ibu
Selama sakit : Anak mandi 2x sehari, dan keramas 3x
seminggu dengan dibantu ibu.
5) Pemeriksaan fisik
BB : 12 kg, TB : 68 cm, LK : 39 cm, LILA : 11,5 cm, LD :
50 cm.
Tanda-tanda vital
N : 100 x/mnt
T : 37,8oC
R : 24 x/mnt
Pemeriksaan umum
Keadaan umum : Anak tampak lemah
Kepala/rambut : Kulit kepala bersih, rambut hitam,
penyebaran merata, tidak mudah rontok,
tidak ada nyeri tekan.
Mata : Konjungtiva merah muda, sklera putih,
simetris, tidak ada secret, fungsi penglihatan
baik.
Hidung : kedua lubang hidung simetris, tidak ada
polip, tidak ada secret.
Mulut : Bersih, gigi tidak berlubang
Telinga : Simetris, bersih, tidak ada serumen, tidak ada
kelainan.
Leher : Tidak ada pembendungan vena jugularis,
tidak ada pembesaran kelenjar tyroid, tidak
ada pembengkakan kelenjar limfe.
Dada : Bentuk simetris, nafas teratur, tidak ada
wheezing, ronchi, tidak ada retraksi.
Perut : Perut kembung, tidak ada benjolan dan nyeri
tekan.
Ekstrimitas atas : Gerakan kurang aktif,bentuk tulang simetris,
jumlah jari normal, tidak ada kelainan.
Ekstrimitas bawah : Gerakan kurang aktif, bentuk tulang
simetris, jumlah jari normal, tidak ada
kelainan.
Genetalia : Bersih tidak ada kelainan.
Anus : Tidak ada haemoroid, tidak ada lecet /
kemerahan.
Pemeriksaan neurologik
Reflek patella +/+
e. Data psikososial
Ibu mengatakan dalam keluarga harmonis, jika sakit anak terlihat diam
dan lemah tetapi anak masih mau bermain dengan temannya. Saat
diperiksa anak tidak takut dan mau diajak bekerjasama.
f. Data spiritual
Kedua orang tua selalu berdoa agar anak cepat sembuh dan kembali
riang.
Terapi tanggal 11 Februari 2009
- Neo Kaominal sirup 3 x ½ sendok teh
- Metronidazol sirup 3 x 1 sendok teh
- Puyer 3 x 1 bungkus
- Oralit
DS : - Ibu mengatakan anaknya umur 10 bulan mulai jam 08.00 – 19.30 WIB
sudah BAB 5x, konsistensi encer.
DO : - Anak tampak lemas dan tidak bergairah
- Mata tidak cekung dan turgor kulit baik
- BB 12 kg
- TB : 68cm
- LK : 39cm
- LILA : 11.5cm
- LD : 50cm
- Tanda-tanda vital
N : 100x/menit
S : 37,80C
R : 24x/menit
V. INTERVENSI
Tanggal 11 Februari 2009 Jam. 19.45 WIB
Implementasi
1. Menjelaskan pada ibu bahwa anaknya sakit diare, meliputi :
- Penyebab
- Tanda dan gejala
- Komplikasi
- Penatalaksanaan
2. Menjelaskan pada ibu bahaya akibat diare yang berkelanjutan pada
anak :
- Dehidrasi berat
- Malnutrisi
3. Menganjurkan pada ibu untuk tetap memberikan ASI dan
memberikan makanan pada anaknya yang mudah dicerna, rendah serat,
porsi kecil tapi sering.
4. Anjurkan ibu untuk memberikan cairan sesuai dengan kebutuhan
anak.
- Jumlah cairan diberikan tanpa dehidrasi adalah 100 ml/kg BB/hari
sebaya 1x setiap 2 jam.
- Jika setiap kali diare dan umur anak < 1 tahun diberikan ½ gelas.
- Oralit diberikan pada kasus dehidrasi ringan-berat 100 ml/kg
BB/4-6 jam.
5. Menjelaskan pada ibu berbagai macam cairan yang bisa diberikan.
- LGG
- Air tajin
- Oralit
- Teh encer
- Air kaldu (kuah sayur)
6. Menjelaskan pada ibu cara pembuatan
a. LGG
- Gula pasir 1 sendok teh munjung
- Garam dapur halus ½ sendok teh
- Air masak/air teh hangat 1 gelas diaduk sampai larut
b. Air tajin
- Cara tradisional
3 liter air + 100 gram atau 6 gelas makan munjung beras
dimasukan selama 45’-46’, setelah masak air tajin (2 liter + 5 gram
garam).
- Cara biasa
2 liter air + tepung beras 100 gram + 5 gram dimasak hingga
mendidih dan akan didapat air tajin.
7. Memotivasi ibu untuk teratur dan telaten memberikan
makan/minum, misal :
- Anak tidak mau makan diberikan sedikit-sedikit tapi sering
- Jenis makanan diberikan sesuai kebiasaan sehari-hari
8. Memotivasi ibu untuk memberikan obat secara teratur.
9. Menganjurkan pada ibu untuk segera menghubungi/datang
ketenaga kesehatan apabila terjadi
- BAB tidak berkurang, tetap atau bertambah sering
- Panas badan tinggi setiap dikompres handuk basah segera kering
- Anak kejang
VII. EVALUASI
Tanggal 11 Februari 2009 jam 20.30 WIB
DAFTAR PUSTAKA
Oleh:
FITRI MARIYANA
2006013
Asuhan kebidanan pada An. “A” usia 10 bulan dengan penyakit diare di
BPS Ny. Sudarni Sundjana, Amd.Keb. Maospati Magetan. Telah diperiksa dan
disahkan pada:
Hari :
Tanggal :
Mengetahui,
ii
KATA PENGANTAR
Penyusun
iii
DAFTAR ISI
LEMBAR JUDUL......................................................................................... i
LEMBAR PERSETUJUAN.......................................................................... ii
KATA PENGANTAR.................................................................................... iii
DAFTAR ISI.................................................................................................. iv
BAB I LANDASAN TEORI
A...................................................................................................Pengert
ian................................................................................................. 1
B...................................................................................................Patofisi
ologi dan Patogenesis................................................................... 1
C...................................................................................................Macam
Dehidrasi...................................................................................... 2
D...................................................................................................Pengka
jian................................................................................................ 2
E...................................................................................................Diagno
sa Kebidanan................................................................................ 11
F....................................................................................................Perenc
anaan............................................................................................ 12
G...................................................................................................Pelaksa
naan.............................................................................................. 13
H...................................................................................................Evalua
si................................................................................................... 13
BAB II TINJAUAN KASUS
A...................................................................................................Pengka
jian................................................................................................ 15
B...................................................................................................Diagno
sa Kebidanan................................................................................ 20
C...................................................................................................Perenc
anaan............................................................................................ 20
D...................................................................................................Pelaksa
naan.............................................................................................. 21
E...................................................................................................Evalua
si................................................................................................... 23
DAFTAR PUSTAKA
iv