Anda di halaman 1dari 29

CURRICULUM VITAE

dr. Urfianty, Mkes,SpA


EDUCATION
General Practitioner FK UNHAS 2005
Pediatrician FK UNHAS 2014

ORGANIZATION
Staff of Neurology Division Pediatrics Dept. FK Unhas/
RSWS Makassar
Members of IDAI South Sulawesi
6/29/2018 1
STRATEGI PENDEKATAN DAN
TATALAKSANA EPILEPSI
Definisi epilepsi

Serangan paroksismal berulang tanpa


provokasi dengan interval lebih dari 24 jam
tanpa penyebab yang jelas

6/29/2018 3
Klasifikasi
Menurut International League Against Epilepsy (ILAE)

• Epilepsi berdasarkan tipe bangkitan (ILAE 1981)

• Epilepsi berdsarakan etiologi (ILAE 1989)

6/29/2018 4
A.Kejang Umum
Tonik,klonik,tonik-klonik,absans,mioklonik,
atonik

B.Kejang Parsial
1.Parsial sederhana(tanpa gangguan kesadaran)
2.Parsial kompleks
3.Parsial menjadi umum

C.Kejang yang belum dapat diklasifikasikan

(ILAE, 1981)
A.Epilepsi dan sindrom epilepsi fokal
Idiopatik, simptomatis dan kriptogenik

B.Epilepsi dan sindrom epilepsi umum


Idiopatik,simptomatis dan kriptogenik

C.Epilepsi dan sindrom epilepsi yang tidak


dapat ditentukan fokal atau umum

D.Sindrom epilepsi khusus

(ILAE, 1989)
Diagnosis dan Tata laksana
Masalah
• Anak kejang pertama kali
– Jenis mana yang perlu pengobatan?
– Perlu EEG dan pemeriksaan lain?
• Bagaimana menegakkan diagnosis berdasar
klasifikasi bangkitan epilepsi
• Bagaimana memilih obat
• Bagaimana cara menghentikan obat?

6/29/2018 7
Anamnesis
Apakah serangan yang terjadi kejang atau bukan

Klinis Kejang Bukan kejang


Awitan Tiba-tiba Gradual
Kesadaran Terganggu (kecuali kejang Tidak terganggu
fokal sederhana)

Gerakan ekstremitas sinkron Asinkron


Sianosis Sering jarang
Gerakan abnormal mata Selalu jarang

Serangan khas Sering Jarang


Lama Detik-menit Beberapa menit
Dapat diprovokasi Jarang Hampir selalu
Abnormal
6/29/2018 EEG Selalu Tidak pernah 8
Pemeriksaan Fisis Neurologis

Pemeriksaan Penunjang
• Pemeriksaan rutin : EEG ( bukan baku emas)
• MRI/CT, lab atas indikasi
Tidak dikerjakan jika tida ada indikasi
MRI/ CT tidak dianjurkan kecuali ada gejala fokal,
regresi, keterlambatan

Dokter dapat menegakkan diagnosis Epilepsi meskipun


pemeriksaan penunjang normal

6/29/2018 9
Bagaimana memilih
pengobatan?
Prinsip
• Pastikan diagnosis
• Monoterapi
– Kenali beberapa obat dengan baik
• Bila tidak berhasil naikkan dosis, sampai
maksimum
• Bila masih kejang tambah obat kedua
• Bila obat kedua berhasil, turunkan obat
pertama
Prinsip
• Monoterapi
– 70% bebas serangan dengan monoterapi
– 30% tetap kejang

• Politerapi
– Perbaikan pada 40% kasus
– Bebas kejang hanya 9%
OAE (Obat Anti Epilepsi)
• Lini pertama
– Phenobarbital, Phenytoin, Carbamazepine,
Valproate

• Lini kedua
– Felbamate  Oxcarbazepine
– Gabapentin  Levetiracetam
– Lamotrigine  Zonisamide
– Topiramate  Vigabatrin
– Tiagabine
Mekanisme kerja OAE
Na Ca GABA Glutamat Carbonic
channel channel potentiati e anhidras
blocker blocker on antagoni e
st inhibitor
PHB 
CBZ 
PHT 
VPA  
LTG  
TPM     
OAE: Epilepsi umum
• Tidak ada penelitian yg membuktikan mana yg lebih baik
• Pilihan tergantung efek samping dan efek lainnya

• Epilepsi umum:
1. VPA
2. TPM, LTG
• Juvenille Myoclonic Epilepsy
1. VPA
2. TPM, LTG
• Absence
1. VPA,
2. TPM, LT
OAE: Epilepsi parsial
Epilepsi parsial menjadi umum

1. Carbamazepine
2. TPM, VPA, LTG, OXC, PHT
Valproate
• 250 mg/5 ml
• Dosis 15-40 mg/kgbb/hr ( dibagi 2 dosis)
• Efek samping
– Hepatotoksik
– Pankreatitis
– Gemuk, Trombositopenia, Hiperamonemia, Keton
positif
• Potensiasi depresan SSP:
– alkohol, benzodiazepine
• Menghambat klirens Lamotrigine
Hepatotoksisitas valproate
• Hepatotoksisitas
– < 2 tahun
– 6 bulan pertama
• Gejala
– Kejang makin sering
– Malaise
– Letargi
– Kelemahan
– Edema muka
– Anoreksia
– Muntah
Phenytoin
• 5-7 mg/kgBB/hr dibagi 2 dosis

• Efek samping
– Hipertrofi gusi
– Ataksia
Phenobarbital

• 4-6 mg/kgBB/hr dibagi 2 dosis

• Efek samping
– Gangguan kognitif
Topiramate
• Mulai dari dosis 0,5-1 mg/kgbb/hr dinaikkan setiap 1-2
minggu hingga dosis 5-9 mg/kgbb/hr ( 2-3 dosis)

• Spektrum luas karena mekanisme banyak


• Tidak membuat eksaserbasi kejang lain
• Dapat untuk semua jenis kejang termasuk sindrom West
dan Lennox-Gastaut
• Efek samping
– Kurang nafsu makan
– Kognitif dan perilaku
– Gejala otonom: sulit berkeringath
Carbamazepine
• 10-30 mg/kg/hr dibagi 3 dosis
Mulai dosis awal 5-10 mg/kgbb/hr
dinaikkan setiap 5-7 hari 5 mg/kgbb/hr

• Efek samping:
- Steven’s Johnson
- Lekopenia, agranulositosis
Berapa lama OAE
diberikan ?

6/29/2018 23
Berapa lama OAE harus diberikan?

• Anak bebas kejang selama 2 tahun atau lebih

• 60-75% bebas kejang 2-4 tahun, tetap bebas


kejang setelah obat dihentikan.

• Rekurensi
– 50% dalam 6 bulan pertama
– 60-80% dalam 1 tahun
Panduan Penghentian obat antiepilepsi

Waktu memulai penghentian obat antiepilepsi


1. Setelah 2 tahun bebas kejang jika syarat a,b dan c dibawah ini
terpenuhi :
a, Epilepsi idiopatik: tonik klonik, absans tipikal
b. Pemeriksaan fisis, neurologis dan perkembangan normal
c. Gambaran EEG normal

2. Setelah 3 tahun bebas kejang pada kasus


a. Epilepsi simtomatik
b. Sindrom epilepsi
c. Gambaran EEG abnormal walau telah 2 tahun bebas kejang
6/29/2018 25
Kecepatan tapering off
1. Tapering off selama 3 bulan jika syarat a dan b di bawah ini terpenuhi :
a. Epilepsi idiopatik yang bebas kejang dengan satu jenis OAE
b. Gambaran EEG sebelum tapering off normal

2. Tapering off selama 6 bulan pada kasus


a. Epilepsi simtomatik
b. Sindrom epilepsi
c. Gambaran EEG sebelum tapering off masih menunjukkan
gelombang epileptiform
d. Terdapat gangguan perkembangan

6/29/2018 26
Setelah obat dihentikan
apakah akan kejang kembali?
Faktor yang mempengaruhi rekurensi setelah
pengobatan dihentikan
• Etiologi dan status neurologis
• Umur awitan dan umur penghentian
• EEG
• Sindrom epilepsi
• Lama pengobatan
• dll.
Terima Kasih

6/29/2018 29

Anda mungkin juga menyukai