Anda di halaman 1dari 5

1.

Dispensasi

A. Pengertian
B. Contoh Kasus
Tribunnew.com, YOGYA – Permohonan dispensasi pernikahan bagi mempelai
di bawah umur semakin meningkat dari tahun ke tahun di Yogya. Hal tersebut
ditengarai karena pergaulan dan seks bebas yang kian menjamur di tengah
masyarakat. Akibatnya, para pasangan yang selayaknya masih bersekolah
justru dipaksa berumahtangga sebelum memenuhi batasan usia minimal
pernikahan.
Sesuai UU No 1 Tahun 1974 pasal 7 tentang pernikahan, Dispensasi
Pernikahan atau Dispensasi Kawin (DK) ialah permohonan dispensasi bagi
calon mempelai yang belum memenuhi ketentuan batasan usia minimal
pernikahan, yakni kurang dari 19 tahun untuk pria dan kurang dari 16 tahun
untuk wanita. Jika salah satu calon mempelai atau keduanya belum
memenuhi batasan usia tersebut maka diwajibkan memiliki surat Dispensasi
Kawin (DK) dari Pengadialan Agama setempat.
Ironisnya, data Pengadilan Agama Yogyakarta menunjukkan adanya kenaikan
jumlah pemohon Dispensasi Kawin (DK) selama lima tahun terakhir. Tercatat,
pada 2008 terdapat 21 pemohon DK sedangkan pada 2009 ada 28 pemohon
DK. Angka tersebut terus naik pada 2010 menjadi 36 pemohon dan naik
hampir dua kali lipat pada 2011 menjadi 61 pemohon DK. Pada 2012,
kenaikan masih terjadi menjadi 66 pemohon DK, sedangkan hingga Maret
2013 sudah ada 12 pengajuan berkas permohonan DK ke PA Yogyakarta.
Seorang hakim sekaligus Humas Pengadilan Kota Yogyakarta, Zuhdi Mudlor
kalut menghadapi tingginya permohonan Dispensasi Kawin (DK) di
persidangannya tersebut. Ia mengungkapkan, sebagian besar permohonan DK
disebabkan karena kehamilan di luar nikah.
http://m.tribunnews.com/regional/2013/04/08/permohonan-dispensasi-
kawin-di-bawah-umur-kian-meningkat-di-yogya

2. Izin

A. Pengertian
B. Contoh Kasus
Jepara, 4 Maret 2015
Indomaret gencar berekspansi cabang sebanyaknya di daerah daerah, tanpa
pedulikan regulasi dan norma peraturan perundangan. Modusnya ialah buka
dulu sebelum mendapatkan ijin, sosialisasi dilakukan sendiri door to door
bergerilya ke warga sekitar, beberapa syarat formil dalam Perda Permendag
dan Perpres tidak dihiraukan
Di Jepara, Jawa tengah, sejak 28 Feb 2015 Indomaret di Jl raya Soekarno
Hatta-Tahunan KM 4, membuka cabang baru minimarket sebelum mendapat
ijin operasional IUTM dari dinas BPMPPT Kab Jepara.

Sedangkan ijin masih dalam pengajuan, di tahap proses ijin HO dan IMB ke
dinas yantap BPMPPT, selanjutnya untuk memenuhi persyaratan masih
diperlukan musyawarah warga pemilik warung/toko kios usaha sejenis yang
telah ada sebelumnya, disekitar lokasi toko minimarket Indomaret tsb. untuk
mendapat persetujuan atau tidak keberatan dari pemilik kios tradisional itu.
halmana sosialisasi ini adalah bagian dari kewajiban dari Indomaret, yang
merupakan bagian tahap dari proses analisa dampak ekonomi dan sosial,
yang wajib dilakukan tim teknis dinas terkait untuk beri risalah rekomendasi
kepada yantap BPMPPT sebelum ijin disetujui untuk diberikan.

Regulasi daerah JEPARA yang mengatur persyaratan perijinan toko modern


adalah PERDA no 3 thn 2010 dan Perbup No 3 thn 2011. yang mengatur a.l:
wajib perhitungkan kondisi sosial ekonomi masyarakat UMKM di sekitar {Psl 6
a ). Ketahanan dan dampak negatip atas jarak indomaret dengan toko/warung
UMKM sekitarnya (Psl 10) Jarak tempat usaha minimal 500 m dari Usaha Kecil
Sejenis yang telah ada. (Psl 12) juga Kewajiban indomaret mentaati ketentuan
izin operasional dan peraturan perundangan yang berlaku. (PERDA, PERBUP,
PERMENDAG, PERPRES ).

Atas pelanggaran Indomaret yang sudah beroperasi sebelum dapat ijin IUTM,
maka Satpol PP membuat surat teguran, bahwa mulai sejak 5 Mar Indomaret
diminta untuk menutup dulu. sampai izin sudah didapat. Namun peringatan
ini idak dihiraukan, Indomaret tetap beroperasi hingga sekarang. suatu sikap
meremehkan terhadap dinas Satpol PP Khususnya dan Pemerintah Daerah
Kabupaten pada umumnya. Hal yang sama juga dilakukan indomaret
diberbagai daerah lain. melecehkan regulasi, melakukan operasional ilegal.
indikasi ini merupakan suau kesengajaan atau Modus dari Indomaret dalam
melakukan kegiatan ekspansi bisnisnya, dengan gunakan segala cara termasuk
hal ilegal. khususnya dalam hal perolehan izin IUTM
https://www.kompasiana.com/sutopena/indomaret-jepara-kasus-buka-
tanpa-izin_552fea376ea8346f628b45f0

3. Lisensi

A. Pengertian
B. Contoh Kasus
Bisnis.com, JAKARTA - Pemegang lisensi merek Cap Kaki Tiga di Indonesia PT
Kino Indonesia Tbk. memastikan produk larutan penyegar tersebut tetap
beredar di Indonesia dengan nama merek dan logo yang sama.

Perusahaan berkode emiten KINO ini akan tetap melanjutkan bisnisnya terkait
dengan produksi, distribusi dan penjualan produk larutan penyegar Cap Kaki
Tiga.

Hal ini merupakan respons perusahaan perihal putusan Mahkamah Agung


Nomor 85K/Pdt.Sus-HKI/2015 tanggal 23 September 2015 jo Putusan No
582K/Pdt.Sus-HAKI/2013 tanggal 19 Januari 2013 jo Putusan Pengadilan
Niaga No 66/Merek/2012/PN.Jkt.Pst .

Putusan tersebut pada pokoknya membatalkan seluruh sertifikat merek Cap


Kaki Tiga milik perusahaan asal Singapura Wan Ken Drug Co.Pte.Ltd. di
Indonesia.

Putusan itu juga memerintahkan Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual


selaku turut tergugat untuk tunduk dan patuh pada putusan Pengadilan Niaga
dengan mencoret pendaftaran merek dari daftar umum merek Ditjen KI.

Direktur Keuangan Kino Indonesia Peter Chayson mengatakan pihaknya masih


berhak dan sah untuk menjual dan mendistribusikan merek Cap Kaki Tiga.

Pasalnya putusan MA tidak menyebutkan adanya larangan untuk


menggunakan logo Cap Kaki Tiga yang diklaim mirip dengan ikon salah satu
negara bagian di Inggris, Isle of Man.

“Putusan tersebut tidak berpengaruh kepada bisnis perusahaan. Tidak ada


larangan produk Cap Kaki Tiga untuk beredar di pasar, apalagi ditarik dari
pasar. Entah itu pernyataan penarikan dari mana sumbernya,” katanya kepada
Bisnis, Kamis (15/9/2016).

Dia menuturkan, poin utama dalam putusan MA tersebut hanya mencoret


registrasi sertifikat-sertifikat merek Cap Kaki Tiga di Indonesia. Kendati merek
Cap Kaki Tiga sudah tidak terdaftar di Indonesia per 2 September 2016, Kino
Indonesia melalui Wan Ken Drug tidak berniat melakukan registrasi ulang.

Menurutnya, penghapusan registrasi itu tidak ekuivalen dengan pelarangan


beredarnya sebuah produk. Putusan MA juga tidak memberikan hak kepada
pihak tertentu seperti Ditjen KI maupun Badan Pengawas Obat dan Makanan
(BPOM) untuk melakukan tindakan penarikan produk di pasar.
“Kami tidak dilarang untuk menggunakan logo tersebut sehingga produk kami
tidak bisa ditarik begitu saja. Cap Kaki Tiga masih akan eksis di Indonesia,”
ujarnya.

Peter mengungkapkan perusahaan merupakan pemegang lisensi dari Wan


Ken Drug. Oleh karena itu, keputusan Wan Ken Drug untuk mempertahankan
logo yang sama, akan diikuti oleh pemegang lisensi.

Direktur Utama Kino Indonesia Harry Sanusi tidak membenarkan bahwa


produk larutan penyegar Cap Kaki Tiga terancam ditarik dan dilarang beredar
di pasar. Putusan MA sama sekali tidak melarang produksi, distribusi dan
penjualan produk tersebut di Indonesia.

Dia menambahkan produk Cap Kaki Tiga tidak hanya diproduksi,


didistribusikan dan dijual di Indonesia seperti yang diklaim oleh penggugat.
Cap Kaki Tiga, lanjutnya, telah beredar di Malaysia dan Singapura sejak 1937,
sedangkan di Indonesia mulai 1980.

“Saat ini Cap Kaki Tiga telah dijual di Thailand, Brunei, Srilanka, India dan
negara lain. Dengan demikian, pernyataan produk Cap Kaki Tiga hanya dijual
di Indonesia adalah tidak benar,” ungkapnya.
http://kabar24.bisnis.com/read/20160915/16/584249/pemegang-lisensi-cap-
kaki-tiga-pastikan-produknya-tetap-beredar

4. Konsesi

A. Pengertian
B. Contoh Kasus
Perjanjian konsesi pembangunan kereta cepat Jakarta-Bandung antara
Kementerian Perhubungan dengan PT Kereta Cepat Indonesia Cina (KCIC)
akhirnya ditandatangani pada Rabu (16/03) malam.
Dalam kesepakatan perjanjian disebutkan masa konsesi berlangsung selama
50 tahun sejak 31 Mei 2019 dan tidak dapat diperpanjang, kecuali dalam
keadaan kahar -seperti ada bencana alam.
Perjanjian kerja sama itu ditandatangani oleh Menteri Perhubungan Ignasius
Jonan dan Direktur utama PT Kereta cepat Indonesia Cina, KCIC, Hanggoro
Budi Wiryawan di kantor Kementerian Perhubungan, Jakarta, seperti yang
dilaporkan wartawan BBC Indonesia, Heyder Affan.
Disebutkan pula pembangunan prasarana kereta cepat senilai US$5,5 miliar
ini paling lama tiga tahun terhitung sejak izin pembangunan prasarana
dikeluarkan.
Menteri Perhubungan Ignasius Jonan, dalam pidato sambutannya,
mengatakan "pemerintah tidak mengeluarkan anggaran APBN sama sekali
dan tidak memberikan jaminan apapun baik jaminan keuangan maupun
jaminan garansi".
Proyek pembangunan sarana kereta cepat Jakarta-Bandung ini sempat
tertunda sekitar dua bulan karena izin konsesi dan izin pembangunan yang
belum selesai.
Beberapa poin lain yang tertuang dalam perjanjian konsesi, antara lain, pada
akhir masa konsesi, semua prasarana perkeretapaian KA cepat dalam kondisi
laik operasi.
Dan setelah penandatanganan perjanjian konsesi, kedua pihak sepakat agar
Kementerian Perhubungan segera menerbitkan izin usaha dan izin
pembangunan kereta cepat tersebut.
"Jadi, nanti setelah ini, saya kira, mudah-mudahan izin usaha dan izin
pembangunan bisa diterbitkan," kata Menteri Perhubungan Ignasius Jonan.
Ditanya kapan dua izin itu bisa diterbitkan, Dirjen Perkeretaapian
Kementerian Perhubungan Hermanto Dwiatmoko mengatakan:
"Kalau izin usaha sudah saya naikkan ke pak menteri, besok mungkin sudah
diteken. Kalau izin pembangunan, mungkin paling lambat Jumat."
Menurut Hermanto, dua izin itu untuk rincian pembangunan sepanjang lima
kilometer yang sudah diajukan KCIC. "Yang 5 km sudah kita periksa satu per
satu. Yang lainnya dari 0 km dan 95 km, serta 100 km dan 142 km harus
diserahkan dan kita periksa lagi".
http://www.bbc.com/indonesia/berita_indonesia/2016/03/160316_indonesi
a_kereta_cepat_cina

Anda mungkin juga menyukai