Gambar 9.1 Bola besi dan air merupakan sistem yang diamati. Adapun, udara luar
merupakan lingkungannya.
Misalkan, Anda mengamati aliran kalor antara bola besi panas dan air dingin. Ketika bola
besi tersebut dimasukkan ke dalam air. Bola besi dan air disebut sistem karena kedua
benda tersebut menjadi objek pengamatan dan perhatian Anda. Adapun, wadah air dan
udara luar disebut lingkungan karena berada di luar sistem, tetapi dapat memengaruhi
sistem tersebut. Dalam pembahasan termodinamika, besaran yang digunakan adalah
besaran makroskopis suatu sistem, yaitu tekanan, suhu, volume, entropi, kalor, usaha, dan
energi dalam. Usaha yang dilakukan oleh sistem (gas) terhadap lingkungannya bergantung
pada proses -proses dalam termodinamika, di antaranya proses isobarik, isokhorik,
isotermal, dan adiabatik.
Gambar 9.2 menunjukkan suatu gas di dalam silinder tertutup dengan piston (penghisap)
yang dapat bergerak bebas tanpa gesekan. Pada saat gas memuai, piston akan bergerak
naik sejauh Δs . Apabila luas piston A, maka usaha yang dilakukan gas untuk menaikkan
piston adalah gaya F dikalikan jarak Δs . Gaya yang dilakukan oleh gas merupakan hasil
kali tekanan P dengan luas piston A, sehingga:
W = F. Δ s
W = P.A. Δs
karena A. Δs = ΔV , maka:
dengan:
Apabila V2 > V1, maka usaha akan positif (W > 0). Hal ini berarti gas (sistem) melakukan
usaha terhadap lingkungan. Apabila V2 < V1, maka usaha akan negatif (W < 0). Hal ini
berarti gas (sistem) menerima usaha dari lingkungan. Untuk gas yang mengalami
perubahan volume dengan tekanan tidak konstan, maka usaha yang dilakukan sistem
terhadap lingkungan dirumuskan:
dW = F.d
= F.P.A ds
dW = P dV
…………….. (9.2)
Besarnya usaha yang dilakukan oleh gas sama dengan luas daerah di bawah kurva pada
diagram P-V
Contoh
1. Suatu gas dipanaskan pada tekanan tetap sehingga memuai, seperti terlihat pada
gambar.
Tentukanlah usaha yang dilakukan gas. (1 atm = 105 N/m2)
Jawab
2. Gambar berikut menunjukkan suatu siklus termodinamika dari suatu gas ideal.
Tentukanlah usaha yang dilakukan gas:
a. dari keadaan A ke B,
b. dari B ke C,
c. dari C ke D,
d. dari D ke A, dan
Jawab
= 100 joule.
Usaha yang terdapat pada gas yang mengalami proses-proses termodinamika tersebut akan
diuraikan sebagai berikut.
Proses isotermal adalah suatu proses perubahan keadaan gas pada suhu tetap. Menurut
Hukum Boyle, proses isotermal dapat dinyatakan dengan persamaan
pV = konstan
atau
p1V1 = p2V2
Dalam proses ini, tekanan dan volume sistem berubah sehingga persamaan W = p ΔV tidak
dapat langsung digunakan. Untuk menghitung usaha sistem dalam proses isotermal ini
digunakan cara integral. Misalkan, pada sistem terjadi perubahan yang sangat kecil
sehingga persamaan usahanya dapat dituliskan sebagai
dW = pdV ………..(9–3)
∫dw = ∫pdV
Jika konstanta n R, dan besaran suhu (T) yang nilainya tetap dikeluarkan dari integral,
akan diperoleh
Contoh
Sepuluh mol gas helium memuai secara isotermal pada suhu 47°C sehingga volumenya
menjadi dua kali volume mula-mula. Tentukanlah usaha yang dilakukan oleh gas helium.
Jawab
Proses isobarik adalah proses perubahan keadaan sistem pada tekanan konstan. Dengan
langkah-langkah seperti diatas diperoleh usaha yang dilakukan oleh sistem adalah:
Gambar grafik proses isobarik
Contoh:
1. Suatu gas yang volumenya 1,2 liter perlahan-lahan dipanaskan pada tekanan tetap 1,5 ×
105 N/m2 hingga volumenya menjadi 2 liter. Berapakah usaha yang dilakukan gas?
Jawab
Tentukanlah:
Jawab
b. Prose B ke C adalah proses isokhorik. Oleh karena VC = VB, usaha yang dilakukan gas
WBC = 0
c. Proses dari C ke A adalah isotermal. Oleh karena pC:VC = pA:VA, usaha dari C ke A
adalah
Wsiklus = WAB + WBC + WCA = 1.200 joule + 0 + (–415,8 joule) = 784,2 joule
Proses isokhorik adalah proses perubahan keadaan sistem pada volume konstan. Pada
proses isokhorik gas tidak mengalami perubahan volume, sehingga usaha yang dilakukan
sistem sama dengan nol.
V1 = V2 = V
W = P (V2 – V1)
W = P (0) = 0
Gambar grafik isokhorik
Proses adiabatik adalah suatu proses perubahan keadaan gas di mana tidak ada kalor (Q)
yang masuk atau keluar dari sistem (gas). Proses ini dapat dilakukan dengan cara
mengisolasi sistem menggunakan bahan yang tidak mudah menghantarkan kalor atau
disebut juga bahan adiabatik. Adapun, bahanbahan yang bersifat mudah menghantarkan
kalor disebut bahan diatermik Proses adiabatik ini mengikuti persamaan Poisson sebagai
berikut
pVγ = konstan
atau
Oleh karena persamaan gas ideal dinyatakan sebagai pV = nRT maka Persamaan (9–4)
dapat ditulis
Dengan
Oleh karena sistem tidak melepaskan atau menerima kalor, pada kalor sistem proses
adiabatik Q sama dengan nol. Dengan demikian, usaha yang dilakukan oleh sistem hanya
mengubah energi dalam sistem tersebut. Besarnya usaha pada proses adiabatik tersebut
dinyatakan dengan persamaan berikut.
Gambar Pada proses adiabatik
http://budisma.web.id/materi/sma/fisika-kelas-xi/usaha-dan-proses-dalam-termodinamika/
http://fourseasonnews.blogspot.com/2012/02/nilai-kapasitas-kalor-dan-tetapan.html