Anda di halaman 1dari 4

Pengaruh Pengalaman Suami Terhadap Sikap Tentang Deteksi Dini Tanda

Bahaya Kehamilan Trimester Ketiga di Poliklinik Kebidanan dan


Kandungan RSU Provinsi NTB

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Setiap tahunnya diperkirakan sedikitnya terjadi 585.000 kematian ibu di dunia. Sekitar 99%
kematian ibu tersebut terjadi di negara-negara berkembang. Setiap tahun diperkirakan 529.000
wanita di dunia meninggal sebagai akibat komplikasi yang timbul dari kehamilan, persalinan, dan
nifas (Fibriana, 2007).

Angka kematian ibu di Indonesia masih cukup tinggi, yaitu mencapai 359 per 100.000
kelahiran hidup. (SKDI, 2012). Meski angka kematian ibu dari tahun ke tahun tetap mengalami
penurunan namun angka ini masih belum signifikan dari target yang ditetapkan oleh Sustainable
Development Goal’s (SDG’s) mengenai kematian ibu, yaitu 70 per 100.000 kelahiran hidup.
(Cicih, 2017). Sementara itu angka kematian ibu di provinsi Nusa Tenggara Barat mencapai angka
251 per 100 ribu kelahiran hidup (Dinas Kesehatan Provinsi NTB, 2016).

Tingginya angka kematian ibu sering dilatar belakangi oleh tiga jenis keterlambatan (3T) yaitu
keterlambatan mengenal tanda bahaya gawat darurat dan mengambil keputusan untuk merujuk,
keterlambatan mencari fasilitas pelayanan kesehatan, dan keterlambatan memperoleh pelayanan
memadai di fasilitas pelayanan rujukan. Selain itu juga ditentukan oleh kondisi ibu hamil dengan
istilah “ 4 Terlalu” yaitu terlalu tua hamil, terlalu banyak, terlalu sering, dan terlalu muda hamil
(Depkes RI, 2001).

Sementara kurangnya pengetahuan suami tentang tanda bahaya dan dukungan suami terhadap
istri pada masa kehamilan, persalinan, dan nifas merupakan faktor yang berkontribusi pada
tingginya kematian ibu (Purwaningsih, 2002). Salah satu pengetahuan yang penting dimiliki oleh
suami tentang kesehatan maternal adalah pengetahuan terhadap tanda bahaya pada masa
kehamilan, persalinan dan nifas dengan harapan dapat mencegah keterlambatan mengenal tanda
bahaya gawat darurat serta memberikan dukungan untuk pertolongan kesehatan yang memadai.

Morbiditas dan mortalitas ibu hamil dapat dicegah apabila ibu hamil dan keluarganya mampu
mengenali tanda bahaya kehamilan dan mencoba untuk mencari pertolongan medis (Hailu,
Gebremariam, & Alemseged, 2010). Tanda bahaya kehamilan yang dapat muncul pada trimester
ketiga antara lain penurunan/hilangnya gerakan janin dalam kandungan, perdarahan dari jalan lahir
yang disertai atau tanpa disertai dengan rasa nyeri, tekanan darah yang tinggi disertai dengan
pandangan kabur, nyeri kepala, nyeri ulu hati, serta kejang-kejang, dan keluar cairan dari jalan
lahir sebelum waktunya.

Ketidak tahuan bahaya itu hingga kini masih dialami oleh sebagian besar suami. Suami
biasanya menjadi pemegang keputusan ketika kondisi istri dalam keadaan membutuhkan sesegera
mungkin. Kematian ibu dapat dicegah bila suami dapat mengidentifikasi komplikasi-komplikasi
potensial kehamilan, persalinan, dan pasca persalinan, dan selalu siaga untuk mencari pertolongan
jika hal tersebut terjadi (BKKBN, 2007).

Berdasarkan fenomena yang terjadi, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan
judul “Pengaruh Pengalaman Suami Terhadap Sikap Tentang Deteksi Dini Tanda Bahaya
Kehamilan Trimester Ketiga”

1.2 Perumusan Masalah

Bagaimana pengaruh pengalaman suami terhadap deteksi dini tanda bahaya kehamilan pada
ibu hamil trimester ketiga?

1.3 Tujuan Penelitian

Untuk mengetahui pengaruh pengalaman suami terhadap deteksi dini tanda bahaya kehamilan
pada ibu hamil trimester ketiga

1. Tujuan Umum
Untuk mengetahui hubungan dukungan suami terhadap kepatuhan periksa kehamilan di
Puskesmas 1 Toroh.
2. Tujuan Khusus
a) Untuk mengetahui gambaran dukungan suami tentang pemeriksaan kehamilan di Puskesmas 1
Toroh.
b) Untuk mengetahui kepatuhan ibu hamil dalam melakukan pemeriksaan kehamilan di
Puskesmas 1 Toroh.

1.4 Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat sebagai berikut:


1. Bagi masyarakat
Diharapkan dapat menjadi informasi dan bermanfaat bagi masyarakat khususnya para
suami yang mempunyai istri hamil dapat lebih memahami tentang pentingnya
berpartisipasi dalam pemeriksaan kehamilan.
2. Bagi pelayanan kesehatan
Diharapkan dapat sebagai masukan bagi tenaga kesehatan untuk meningkatkan pelayanan
kesehatan terutama pada pelayanan pemeriksaan kehamilan
3. Bagi institusi pendidikan
Diharapkan dapat bermanfaat bagi mahasiswa untuk menambah pengetahuan dan
wawasan tentang pelayanan pemeriksaan kehamilan.
4. Bagi peneliti
Sebagai bahan masukan untuk penelitian berikutnya yang berhubungan dengan kepatuhan
pemeriksanan kehamilan.

1.5 Ruang Lingkup Penelitian

1.6 Keaslian Penelitian

Penelitian yang pernah dilakukan sebelumnya antara lain adalah sebagai


berikut:

Anda mungkin juga menyukai