Anda di halaman 1dari 6

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Selain fisik, perubahan psikis juga sangat mempengaruhi kualitas hidup seorang wanita
dalam menjalani masa menopouse. Memang, perubahan psikis pada masa menopouse sangat
tergantung pada masing-masing individu. Pengaruh ini sangat tergantung pada pandangan
masing-masing wanita terhadap menopouse. Pengetahuan yang cukup akan membantu
mereka memahami dan mempersiapkan dirinya menjalani masa ini dengan lebih baik.
Akibat berhentinya haid, berbagai organ reproduksi akan mengalami perubahan. Rahim
mengalami antropi (keadaan kemunduran gizi jaringan), panjangnya menyusut, dan
dindingnya menipis. Jaringan miometrium (otot rahim) menjadi sedikit dan lebih banyak
mengandung jaringan fibriotik (sifat berserabut secara berlebihan). Leher rahim (serviks)
menyusut tidak menonjol kedalam vagina bahkan lama-lama akan merata dengan dinding
vagina.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Klimakterium Pada Wanita Lansia


Klimakterium merupakan masa peralihan antara masa reproduksi dan masa senium.
Berlangsung 6 tahun sebelum menopouse dan berakhir 6-7 tahun setelah menopause
Fase klimakterium adalah masa peralihan yang dilalui seorang wanita dari periode
reproduktif ke periode non reproduktif. Tanda, gejala atau keluhan yang kemudian timbul
sebagai akibat dari masa peralihan ini disebut tanda atau gejala menopouse. Periode ini dapat
berlangsung antara 5 sebelum dan sesudah menopause. Pada fase ini fungsi reproduksi wanita
menurun.
B. Fase Klimakterium
Fase klimakterium berlangsung bertahap sebagai berikut :
a. Sebelum menopause
Masa sebelum berlangsungnya saat menopouse, yaitu fungsi reproduksinya mulai menurun,
sampai timbulnya keluhan atau tanda-tanda menopouse.
b. Saat menopause
Periode dengan keluhan memuncak, rentangan 1-2 tahun sebelum dan 1-tahun sesudah
menopouse. Masa wanita mengalami akhir dari datangnya haid sampai berhenti sama sekali.
Pada masa ini menopouse masih berlangsung.
c. Setelah menopause
Masa setelah perimenopouse sampai munculnya perubahan-perubahan patologic secara
permanen disertai dengan kondisi memburuknya kondisi badan pada usia lanjut (Senilitas).

C. Tanda Dan Gejala


Menurut Helena (1973), klimakterium ini diawali dengan satu fase pendahuluan atau fase
preliminer yang menandai satu proses “pengahiran”. Munculah tanda-tanda antara lain :
1. Menstruasi menjadi tidak lancar atau tidak teratur, datang dalam interval waktu yang
lebih lambat atau lebih awal.
2. Haid yang keluar banyak sekali, atau malah sedikit sekali.
3. Muncul gangguan vasotoris berupa penyempitan atau pelebaran pembuluh darah.
4. Merasa pusing-pusing, sakit kepala terus menerus.
5. Berkeringat terus-terusan.
6. Neuralgia atau nyeri syaraf terus-terusan.
Semua gejala ini adalah fenomena klimakteris, akibat perubahan fungsi kelenjar hormonal.
Terjadi pula erosi kehidupan spikis, sehingga terjadilah krisis yang terwujud dalam gejala-
gejala psikologis seperti : depresi (kemurungan), mudah tersinggung dan meledak marah,
banyak kecemasan, sulit tidur, sukar tidur karena bingung dan gelisah. Gejala-gejala ini dapat
dianggap sebagai “jeritan minta tolong” agar wanita tersebut masih diperbolehkan
meneruskan aktivitasnya.
Klimakterium dapat dibagi menjdi dua tahap, yaitu :
1. Tahun-tahun dimana menstruasi sudah tidak teratur, sering terganggu, atau terhenti sama
sekali , namun organ endrokrin seksual masih terus berfungsi.
2. Tahap kedua adalah berhentinya secara definitif organ pembentuk sel telur. Berhentinya
lembaga kehidupan.
Tahap pertama disebut masa pra-klimakteris, biasanya dibarengi aktivitas-aktivitas pra-
klimakteris. Ditandai dengan gejala meningkatnya nafsu hubungan sesual. Sekaligus muncul
kegairahan berjuang yang menyala-nyala seperti dimasa puber. Karena itu dimasa ini sering
timbul tingkah laku yang aneh-aneh, atau tidak sesuai dengan atribut ketuaan. Masa pra-
klimakteris ini mirip sekali dengan masa pubertas, karena itu disebut pubertas kedua. Sedang
periode klimakterium sendiri banyak kemiripannya dengan periode pubertas.
Tingkah laku orang pada periode ini sering lucu, aneh-aneh, janggal atau tidak pada
tempatnya. Misalnya wanita kaya dan gemuk memakai rok mini atau rok panjang merah
belah pinggir tinggi. Tingkah laku yang ”berlebihan” tersebut bermaksud untuk :
1. Mengingkari ketuaannya dan ingin mengulangi kembali pola kebiasaan di masa muda.
2. Menimbuni dirinya dengan pakaian dan perhiasan warna-warni serta macam-macam
bahan kosmetik, agar kelihatan masih ”remaja”.
Kemunduran aktivitas organ endrokrin menyebabkan lapisan lemak dibawah kulit jadi
menebal, kulit kehilangan gaya regangnya jadi mengeriput. Tidak hanya pada segi jasmani
saja terjadi kemunduran, tapi juga fungsi-fungsi psikis dan kepribadian, seperti daya pikir,
daya ingat, vitalitas, pendengaran, penglihatan, toleransi terhadap stres, dll.

• Gejala Psikologis pada masa klimakterimum :


a. Kemurungan
b. Mudah tersinggung / mudah marah
c. Mudah curiga
d. Insomnia
e. Tertekan
f. Kesepian
g. Tidak sabar
h. Tegang dan cemas

• Syndrome Menopouse pada masa klimakterimum :


a. Berhentinya menstruasi, makin jarang dan makin sedikit
b. Mengalami atropi pada sistem reproduksi
c. Penampilan kewanitaan menurun
d. Keadaan fisik kurang nyaman
e. Kemerah-merahan pada leher, dahi, bagian atas dada, berkeringat, pusing, iritasi, friigid
f. Berat badan
g. Perubahan kepribadian

• Perubahan Kejiwaan pada masa klimakterimum


a. Merasa tua
b. Tidak menarik lagi
c. Rasa tertekan karena takut menjadi tua
d. Mudah tersinggung
e. Mudah kaget
f. Takut tidak dapat memenuhi kebutuhan seksual suami
g. Rasa takut karena suami menyeleweng

• Gangguan psikologis pada masa klimakterium pada wanita lansia


a. Ketakutan
– Ketergantungan fisik dan ekonomi
– Sakit-sakitan yan kronis
– Kesepian
– Kebosanan karena tidak diperlukan
b. Perubahan mental
– Belajar : kurang mampu belajar yang baru
– Berfikir : terlalu berhati-hati dalam mengungkapkan alasan
– Kreatifitas berkurang
– Berkurang rasa humor
– Perbendaharaan kata semakin menurun
c. Gangguan mental
– Agresi : menyerang disertai kekuatan
– Kemarahan dan rasa tidak senang yang kuat
– Kecemasan yang tidak berobyektif
– Kacau & sering bingung
– Penolakan ; ketidakmampuan untuk mengakui secara sendiri terhadap keinginan, fikiran,
perasaan pada kejadian nyata
– Ketergantungan : meletakakkan kepercayaan terhadap orang lain
– Depresi : perasaan sedih & pesimis
– Ketakutan : reaksi emosional terhadap sumber luar
– Manipulasi : proses bertingkah laku untuk memuaskan diri sendiri / orang lain dengan
cara serdik, tidak jujur / tipu muslihat
– Rasa sakit yang tidak berpenyebab

D. Beberapa Gangguan Pada Periode Klimakterium


Seperti juga pada usia pubertas, pada periode klimakterium ini sering terjadi gangguan
lambung dan alat pencernaan, kepekaan kelenjar gondok (hyperthyroidisme), gangguan
pigmentasi kulit, gangguan penyempitan/pelebaran pembuluh darah, dermatis (eksim),dll.
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Fase menopause disebut pula sebagai periode klimakterium (climacter = tahun
perubahan/pergantian tahun yang berbahaya). Menopause merupakan peristiwa fisiologis
alamiah. Terjadi setelah berhentinya menstruasi selama 1 tahun. Biasanya, menstruasi mulai
berkurang (taper off) selama 2-5 tahun, paling sering antara umur 48 – 55 tahun, rata-rata
pada umur 51,4 tahun. Kaplan & Sadock (1991) menyebutkan berbagai gejala psikologis
menopause, seperti kecemasan (anxietas), lemah (fatique),ketegangan, labilitas emosional,
iritabilitas, depresi, pusing-pusing, dan sukar tidur (insomnia).
Tanda dan gejala fisik adalah berkeringatan malam hari (night sweats), flushes dan hot
flashes. Yaitu persepsi mendadak rasa panas di leher dan tubuh yang disertai keringatan atau
perubahan warna kulit kemerahan. Penyebab dari hot flashes ini kemungkinan karena
menurunnya sekresi luteinizing hormone (LH).
DAFTAR PUSTAKA

Bowskill.D & linacre,A (1978). The Male Menopause, Pan Books


Deutch. Helena (1973) Psycholoy of women, A psychoanalytic inter Pretation, Vol.II
Motherhood, Batam
Hurlock E.B. (1980) Developmental psychology A Life-Span Aproach 5 Ed,McGraw-
Hill,Inc.
Kaplan.H.I. & Sadock,B.J. (1991) Synopsis of psychiatry, Behavioral Sciences & Clinical
psychiatry, 6 “ Ed. Williams & Wilkins New York.
http://inuwicaksana.blogspot.com/2010/02/aspek-mental-dan-perilaku-pada.html (Diakses
pada tanggal 24 Mei 2012 pukul 19.45 WIB)
http://sintabahagia.blogspot.com/p/perilaku-aneh-pada-periode-klimakterium.html (Diakses
pada tanggal 24 Mei 2012 pukul 19.45 WIB)

Anda mungkin juga menyukai