Anda di halaman 1dari 3

STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN

Masalah : Halusinasi dengar


Pertemuan : Pertama (1)

FASE ORIENTASI :
1. Salam Terapeutik
“Selamat pagi, perkenalkan nama saya suster titia kusuma, biasa dipanggil suster titia, saya
adalah perawat di sini. Nama ibu siapa? Biasa dipanggil/ mau saya panggil dengan sebutan
apa?“
2. Evaluasi/ Validasi
“Bagaimana perasaan ibu sekarang? Sudah lebih baik atau belum?”
“apakah ibu masih mendengar suara-suara?”
3. Kontrak
a. Topik
“Bagaimana kalau sekarang kita bercakap-cakap tentang hal-hal yang menyebabkan ibu
sering mendengar suara-suara, selain itu juga akibat yang terjadi setelah ibu mendengar
suara tersebut?” setelah itu kita akan berlatih bersama untuk mengontrol suara tersebut
supaya tidak mengganggu ibu lagi. Nah, caranya ada 4 bu. Hari ini, kita berlatih cara yang
pertama dahulu, bila sudah bisa melakukannya, kita lanjutkan dengan cara yang
selanjutnya di pertemuan yang selanjutnya.”
“Bagaimana ibu mau ya?”
b. Tempat
“Mau di mana kita ngobrolnya bu?” bagaimana kalau di ruangan atau ibu mau di teras?”
c. Waktu
“kita mau mengobrol berapa lama bu?” bagaimana kalau sepuluh menit saja?”

FASE KERJA
1. Apakah ibu selama di sini sering mendengar suara-suara yang memerintah ibu untuk
melakukan sesuatu?
2. Coba ibu ceritakan kepada saya, bagaimana suara yang ibu dengar?
Apakah suara tersebut memerintah ibu untuk melakukan sesuatu? Coba bu ceritakan pada
saya.
3. Biasanya ibu mendengar suara itu apakah pagi, siang, atau malam hari bu? Biasanya pada
terjadi saat ibu sendiri atau sedang bersama dengan orang lain?
4. Seberapa sering ibu mendengar suara-suara itu? Kira-kira berapa kali dalam satu harinya bu?
5. Biasanya suara tersebut terdengar saat ibu sedang melamun/ sedang melakukan aktivitas?
6. Setelah ibu mendengar suara itu, biasanya apa yang ibu lakukan? Apakah ibu menuruti suara
tersebut?
7. Nah, sekarang kita belajar bagaimana caranya supaya ibu dapat mengontrol suara-suara yang
ibu dengar tadi. Kita belajar cara yang pertama dulu ya bu?
Cara yang pertama, bila ibu mendengar suara tersebut katakan dalam hati : “tidak, tidak, saya
tidak mau mendengar”
Apabila ibu kesulitan atau suara yang ibu dengar terlalu keras ibu dapat memejamkan mata
dan menutup telinga kemudian katakan dalam hati seperti tadi. (tidak….tidak….saya tidak
mau mendengar)
Nah, coba sekarang ibu melakukan seperti yang sudah saya contohkan.
Bagus sekali ibu sudah bisa mengulangnya kembali.
Sekarang supaya ibu tidak lupa, mari kita masukkan di buku jadwal kegiatan.
Ibu bisa latihan sendiri. Ibu mau latihan kapan bu?
Pagi atau siang? Jam berapa ibu mau latihan?

FASE TERMINASI
1. Evaluasi subyektif
“Bagaimana perasaan ibu setelah ngobrol dengan saya pagi ini?”
2. Evaluasi obyektif
“Coba sebutkan saat apa ibu mendengar suara-suara tersebut?” ya bu bagus sekali
“Nah, sekarang bagaimana cara menghindar dari suara-suara tersebut bu?”
Nah, ibu bagus sekali, sudah bisa melakukan sendiri. Berarti sesuai jadwal ibu bisa latihan
sendiri ya?
3. RTL
“Baiklah, waktu kita sudah habis, besok kita lanjutkan untuk mengobrol lagi. Ibu mau ya?
4. Kontrak
a. Topik
“Besok kita akan mengobrol tentang cara mengontrol suara-suara selain cara yang pertama
tadi.
b. Tempat
“Besok kita mau mengobrol di mana? Bagaimana kalau di sini lagi bu?”
c. Waktu
“Bagaimana kalau besok kita mengobrol pagi setelah makan pagi bu? Kira-kira selama 10
menit bu?”
Baik, besok setelah makan pagi kita bertemu lagi di tempat ini ya bu.
“baiklah ibu, karena waktu kita sudah habis. saya akan kembali untuk melanjutkan tugas,
dan ibu dapat melakukan kegiatan kembali.”
“sampai ketemu besok ibu”
“semoga pertemuan ini bermanfaat, jangan lupa ya bu, latihan sendiri seperti yang sudah
saya ajarkpan tadi.”
“selamat pagi!”

Anda mungkin juga menyukai