Anda di halaman 1dari 9

KERANGKA ACUAN KERJA

PEKERJAAN :

PENYUSUNAN DOKUMEN AMDAL


KAWASAN JATIDIRI
DI KOTA SEMARANG

hal1/9
KETENTUAN UMUM DAN LINGKUP KERJA

A. KETENTUAN UMUM

1. Rencana kerja dan cara – cara pelaksanaan

Dalam waktu maksimal 1 (satu) minggu setelah menandatangani Surat Perjanjian


Pemborongan (Kontrak), penyedia barang/jasa wajib menyerahkan satu rencana
kerja lengkap dengan barchart berdasarkan penyerahan yang diberikan oleh
pemberi pekerjaan.

2. Latar Belakang

Dinas Pemuda dan Olah Raga Provinsi Jawa Tengah berencana membangun
Sport Center and Youth center Jatidiri di Kota Semarang

Rencana pembangunan Sport Center and Youth Center Jatidiri berada di


Kelurahan Karangrejo Kecamatan Gajahmungkur. Rencana Sport Center and
Youth Center Jatidiri ini memiliki luas 63.249,128 m2.

Rencana kegiatan pembangunan Sport Center and Youth Center Jatidiri


diperkirakan dapat menimbulkan dampak besar dan penting terhadap lingkungan
hidup.

Mengacu Pasal 15 ayat (1) Undang-undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang


Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup maka setiap rencana kegiatan
yang kemungkinan dapat menimbulkan dampak besar dan penting terhadap
lingkungan hidup, wajib memiliki Analisis Mengenai Dampak Lingkungan Hidup.
Pasal 18 ayat (1) menyatakan bahwa setiap kegiatan yang menimbulkan dampak
besar dan penting terhadap lingkungan hidup wajib memiliki Analisis Mengenai
Dampak Lingkungan Hidup untuk memperoleh izin kegiatan.

Mengacu Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 2012 tentang Izin Lingkungan,


AMDAL yang disusun oleh pemrakarsa merupakan bagian dari studi kelayakan,
yang hasilnya digunakan sebagai bahan perencanaan pembangunan wilayah.

Kriteria jenis kegiatan yang wajib dilengkapi dengan analisis mengenai dampak
lingkungan hidup harus merujuk pada Peraturan Menteri Negara Lingkungan
Hidup Nomor 5 Tahun 2012 tentang Jenis Rencana Usaha dan/ atau Kegiatan
yang Wajib Dilengkapi dengan Analisis Mengenai Dampak Lingkungan Hidup
(huruf A. Bidang Multisektor, butir 5).

hal2/9
Dengan disusunnya studi AMDAL diharapkan dapat bermanfaat bagi masyarakat
sekitar, pemrakarsa, pemerintah dan lingkungan hidup.

3. Tujuan dan KegunaanRencana Kegiatan

Tujuan rencana kegiatan adalah membangun fasilitas olahraga skala nasional di


Jawa Tengah.Kegunaan rencana kegiatan adalah:

1) Menyediakan Sarana dan Prasarana Keolahragaan dan Kepemudaan untuk


kepentingan latihan maupun pertandingan.
2) Menyediakan Sarana dan Prasarana Pendidikan untuk Atlet Pelajar dan
Pemuda di Jawa Tengah.
3) Peningkatkan prestasi Pelajar dan Pemuda di Jawa Tengah.
4. Tujuan Studi

a. Mengidentifikasi dampak besar dan penting rencana kegiatan Pembangunan


Sport Centerand Yuoth Center Jatidiri pada tahap prakonstruksi, konstruksi,
operasi, dan pasca operasi.

b. Mengidentifikasi komponen-komponen lingkungan yang diprakirakan terkena


dampak besar dan penting akibat rencana kegiatan pembangunan Sport
Center nad Youth Center Jatidiri.

c. Memprakirakan dan mengevaluasi dampak besar dan penting sebagai akibat


adanya rencana kegiatan Pembangunan Sport Center nad Youth Center
Jatidiri.

d. Merumuskan saran tindak dalam pengelolaan dan pemantauan lingkungan


hidup di tapak rencana kegiatan dan sekitarnya.

5. Kegunaan Studi

a. Bagi Pemrakarsa

1. Membantu pengambilan keputusan dalam pemilihan alternatif yang layak


dari segi lingkungan hidup, teknis, dan ekonomis.

2. Mengetahui permasalahan lingkungan hidup yang mungkin timbul dan


cara-cara pencegahan sebagai akibat adanya rencana kegiatan
Pembangunan Sport Center and Youth Center Jatidiri.

3. Sebagai pedoman pengelolaan dan pemantauan lingkungan hidup seperti


yang tertuang dalam dokumen Rencana Pengelolaan Lingkungan Hidup
(RKL) dan Rencana Pemantauan Lingkungan Hidup (RPL).

hal3/9
4. Sebagai bahan uji komprehensif agar dapat digunakan sebagai dasar
penyempurnaan rencana kegiatan.

b. Bagi Pemerintah

1. Membantu pengambilan keputusan dalam pemilihan alternatif yang layak


dari segi lingkungan hidup, teknis, dan ekonomis.

2. Mengintegrasikan pertimbangan lingkungan dalam perencanaan kegiatan


Pembangunan Sport Center and Youth Center Jatidiri.

3. Sebagai dasar pertimbangan penilaian kesesuaian rencana kegiatan


kegiatan Pembangunan Sport Center and Youth Center Jatidiri.

c. Bagi Masyarakat

1. Memberikan informasi kepada masyarakat agar dapat mempersiapkan


dan menyesuaikan dengan perubahan yang terjadi, serta dapat
memanfaatkan dampak positif dan menghindari dampak negatif yang bisa
timbul.

2. Sebagai bahan pertimbangan masyarakat untuk berpartisipasi dalam


kegiatan pengelolaan dan pemantauan lingkungan hidup.

3. Memberikan informasi tentang hak dan kewajiban masyarakat kaitannya


dengan rencana kegiatan pembangunan dalam menjaga dan mengelola
kualitas lingkungan hidup.

6. Identitas Pemrakarsa

Pemrakarsa Kegiatan AMDAL Pembangunan Sport Center and Youth Center


Jatidiri adalah Dinas Pemuda dan Olahraga Provinsi Jawa Tengah

7. Rencana Kegiatan yang ditelaah

Rencana kegiatan yang akan ditelaah pada studi AMDAL ini adalah rencana
Pembangunan Sport Center and Youth Center Jatidiri dengan luas wilayah ±6 ha.

8. Lokasi Studi

Lokasi studi AMDAL harus melingkupi:

(1) Wilayah tapak proyek, yaitu lokasi tapak rencana kegiatan Pembangunan
Sport Center and Youth Center Jatidiri.

(2) Wilayah administrasi (desa, kecamatan, kabupaten/kota) lokasi rencana


kegiatan Pembangunan Sport and Youth Center Center Jatidiri.

hal4/9
(3) Wilayah ekologi berbasis satuan ekosistem di sekitar tapak rencana kegiatan
Pembangunan Sport Center and Youth Center Jatidiri.

(4) Penetapan lokasi studi harus didasarkan pada hasil studi kelayakan teknis,
hasil prasurvei dilapangan dan hasil pelingkupan. Lokasi studi dituangkan
dalam peta yang memenuhi kaidah kartografi.

B. LINGKUP PEKERJAAN

1) Pekerjaan Persiapan

a. Melakukan penyusunan rencana kerja.

b. Membantu pemrakarsa menyiapkan surat pemberitahuan tentang akan


dilaksanakannya studi AMDAL kepada Walikota Semarang cqKepala
Badan Lingkungan Hidup Kota Semarang, tembusan kepada Gubernur
Jawa Tengah.

c. Melakukan koordinasi dengan Pemrakarsa, dan Komisi Penilai Amdal


Daerah

d. Melakukan penyiapan metoda, bahan dan alat kerja.

e. Melakukan pengurusan izin survey.

f. Melakukan penetapan lokasi prasurvey, lokasi konsultasi publik, dan


tokoh-tokoh masyarakat yang akan diundang dalam kegiatan konsultasi
publik.

2) Kegiatan Pengikutsertaan Masyarakat dalam Proses AMDAL

a. Melakukan pemasangan iklan di media massa dan pengumumandi lokasi


studi tentang “Pengumuman Pelaksanaan Studi AMDAL Pembangunan
Sport Center and Youth Center Jatidiri”.

b. Melaksanakan kegiatan konsultasi publik rencana kegiatan studi AMDAL


dengan mengundang masyarakat terkena dampak, masyarakat
pemerhati lingkungan dan masyarakat yang terpengaruh atas segala
bentuk keputusan dalam proses AMDAL.

c. Kegiatan pelibatan masyarakat harus mengacu pada Peraturan Menteri


Lingkungan Hidup No. 17 Tahun 2012 tentang Pedoman Keterlibatan
Masyarakat dalam Proses Analisis Dampak Lingkungan Hidup dan Izin
Lingkungan.

hal5/9
3) Pekerjaan Penyusunan KerangkaAcuan AMDAL

Penyusunan dokumen Kerangka Acuan mengacu pada Peraturan Menteri


Lingkungan Hidup No. 16 Tahun 2012 tentang Pedoman Penyusunan
Dokumen Lingkungan Hidup Lampiran I (Dokumen Kerangka Acuan).

Pada kegiatan ini, seluruh dampak yang diperkirakan akan muncul


diinventarisir berdasarkan hasil kajian data sekunder, pelibatan masyarakat,
kegiatan lain disekitar dan kajian terhadap deskripsi kegiatan.

4) Pekerjaan Pengukuran dan Analisa Kualitas Lingkungan

Beberapa parameter kualitas lingkungan yang perlu diukur dan


disurveydiantaranya :

a) Kualitas Udara

b) Kualitas Air

c) Transportasi

d) Getaran dan Kebisingan

e) Sosial Ekonomi Budaya

Pengukuran dan analisa parameter kualitas lingkungan dilaksanakan dengan


metode ilmiah yang dapat dipertanggungjawabkan

5) Pekerjaan Penyusunan Dokumen AMDAL

Penyusunan dokumen Kerangka Acuan mengacu pada Peraturan Menteri


Lingkungan Hidup No. 16 Tahun 2012 tentang Pedoman Penyusunan
Dokumen Lingkungan Hidup Lampiran II (Dokumen AMDAL). Pada kegiatan
ini seluruh dampak penting hasil pelingkupan dalam Kerangka Acuan dihitung
serta dianalisa besaran dan sifat pentingnya. Analisa dampak dilakukan
dengan menggunakan metode ilmiah yang dapat dipertanggunjawabkan.
Dampak yang sudah dianalisa tersebut dievaluasi secara holistik untuk
mendapatkan arahan pengelolaan dan pemantauan lingkungan.

6) Pekerjaan Penyusunan RKL dan RPL

Berdasarkan hasil evaluasi dampak besar dan penting, maka harus dapat
disimpulkan dampak besar dan penting yang harus dikelola dan dipantau.

hal6/9
Rencana pengelolaan lingkungan hidup yang disusun harus berorientasi pada
upaya pengelolaan lingkungan yang tepat dan dapat dioperasikan, disusun
berdasarkan hasil evaluasi dampak besar dan penting rencana kegiatan yang
harus dikelola pada studi AMDAL. Dampak besar dan penting yang perlu
dikelola ditampilkan terlebih dahulu untuk kemudian disajikan sumber
penyebab dan rencana pengelolaan dampak secara lebih rinci berdasarkan
tahapan kegiatan.

Dokumen Rencana Pengelolaan Lingkungan Hidup dan Rencana


Pemantauan Lingkungan Hidup harus disusun menggunakan pedoman
Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 16 Tahun 2012 tentang
Pedoman Penyusunan Dokumen Lingkungan Hidup pada Lampiran III
(Dokumen RKL/RPL).

Pengelolaan dan pemantauan dampak besar dan penting harus dilakukan


melalui beberapa pendekatan antara lain pendekatan teknologi, sosial-
ekonomi, dan institusi.

C. PERSYARATAN PENYEDIA JASA

Pekerjaan studi AMDAL harus dilaksanakan oleh Penyedia Jasa yang memiliki:
1. Registrasi sebagai Lembaga Penyedia Jasa Penyusun (LPJP) AMDAL di
Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (dibuktikan dengan Sertifikat
Registrasi dari KLH yang masih berlaku).
2. Sertifikat Badan Usaha (SBU) Jasa Nasehat dan Konsultansi Rekayasa Teknik
(RE 101)
3. TDP,
4. PKP
D. PERALATAN YANG DIBUTUHKAN
1. Kantor
2. Komputer
3. Printer
4. Kamera Digital
5. Kendaraan Roda Empat
6. Kendaraan Roda Dua

E. PERSYARATAN PERSONIL

Pekerjaan studi AMDAL harus dilaksanakan oleh suatu tim studi dengan
kualifikasi minimal sebagai berikut.

hal7/9
JABATAN DALAM
NO KUALIFIKASI/SERTIFIKASI
TIM

1. Ketua Tim Berpendidikan minimal S2 dari bidang studi


IlmuLingkungan/Teknik Lingkungan/Biologi, memiliki
sertifikat kompetensi AMDAL dari INTAKINDO dengan
kualifikasi sebagai Ketua Tim (KTPA), Sertifikat Keahlian
Ahli Madya Teknik Lingkungan, Sertifikat Kursus Amdal
Penyusun, dan berpengalaman dalam penyusunan studi
Amdal5 tahun.(SKA 501)
2. Tenaga Ahli Berpendidikan minimal S2 dari bidang studi Geologi/
Geoteknik Geoteknik, memiliki sertifikat kursus Amdal, Sertifikat
Keahlian Ahli Madya Geoteknik, dan berpengalaman dalam
penyusunan studi AMDAL 4 tahun. (SKA 216)

3. Tenaga Ahli Fisik – Berpendidikan minimal S1 dari bidang studi Teknik Kimia/
Kimia Fisika/ Geofisika / Teknik Lingkungan, memiliki sertifikat
kompentensi AMDAL dari INTAKINDO dengan kualifikasi
sebagai anggota (ATPA), Sertifikat Kursus Dasr-Dasar
Amdal dan berpengalaman dalam penyusunan studi
AMDAL 8 tahun
4. Tenaga Ahli Berpendidikan minimal S2 dari bidang studi Teknik Sipil,
Transportasi memiliki Sertifikat Keahlian Ahli Madya Teknik Jalan, dan
berpengalaman dalam penyusunan studi AMDAL 4 tahun.
(SKA 202)
5. Tenaga Ahli Sosial Berpendidikan minimal S2 dari bidang yang relevan,
Ekonomi Budaya memiliki sertifikat kursus Amdal Penyusun, dan
berpengalaman dalam penyusunan studi Amdal 4 tahun

F. WAKTU PELAKSANAAN STUDI

Waktu pelaksanaan studi AMDAL adalah selama 180 (Seratus delapan puluh)
hari kalender tidak termasuk waktu yang diperlukan untuk pengesahan seluruh
dokumen Amdal oleh instansi yang berwenang dan bertanggung jawab untuk
pengesahan dokumen Amdal terhitung sejak penandatanganan kontrak.

G. PELAPORAN HASIL STUDI

a. Konsultan harus membuat Laporan Pendahuluan dan dikirimkan sebelum


pekerjaan dilaksanakan. Laporan ini meliputi: Rencana Kerja, Metoda Kerja,
Organisasi Tim, Manning Schedule, Time Schedule. Laporan disampaikan
kepada Pemrakarsa paling lama satu minggu setelah tanggal kontrak.
Laporan Pendahuluan dibuat sebanyak 10 eksemplar berbahasa Indonesia.

b. Draft Kerangka Acuan harus dibuat dalam Bahasa Indonesia sebanyak 30


set. Draft laporan harus dipresentasikan kepada Pemrakarsa sebelum
dipresentasikan kepada Komisi Penilai AMDALPusat

hal8/9
c. Dokumen Final Kerangka Acuan dibuat dalam bahasa Indonesia sebanyak 10
set.

d. Draft ANDAL, RKL, dan RPL dibuat dalam bahasa Indonesia sebanyak 50set.
Draft laporan harus dipresentasikan kepada Pemrakarsa sebelum
dipresentasikan kepada Komisi Penilai AMDALPusat.

e. Dokumen Final ANDAL, RKL, RPL dibuat dalam bahasa Indonesia sebanyak
10 set

f. Seluruh dokumen Final (Kerangka Acuan, AMDAL dan RKL RPL) format PDF
dalam Flashdisk sebanyak 1 unit.

H. PENUTUP

1. Apabila ada hal-hal lain yang belum diatur dalam Kerangka Acuan Kerja ini
akan diatur dalam Surat Perjanjian Pekerjaan.
2. para peserta pelelangan harus mempelajari dengan teliti dokumen pekerjaan
ini beserta lampiran-lampirannya termasuk Bill of Quantity (Daftar Harga dan
Kuantitas) dan kondisi lapangan sehingga betul-betul jelas dan yakin akan
kebenarannya untuk dapat menyampaikan penawaran harga yang memiliki
tingkat ketelitian yang baik dan tidak meragukan sehingga memberikan
kemudahan proyek dalam memberikan evaluasinya.
3. Spesifikasi Teknis merupakan satu kesatuan yang mengikat dan tak
terpisahkan dengan Surat Perjanjian Pekerjaan yang berkaitan.

Semarang, November 2015


Pejabat Pembuat Komitmen

Drs. HENKY SULOMO, MM


NIP. 19580715 198303 1 014

hal9/9

Anda mungkin juga menyukai