Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
1. LATAR BELAKANG
Dunia usaha, dalam hal ini termasuk bidang penanaman modal merupakan pilar utama
perekonomian daerah. Dunia usaha akan dapat tumbuh dan berkembang secara
optimal apabila kondisi-kondisi yang diperlukan dipenuhi dengan baik. Faktor-faktor
yang bersifat ekonomis maupun non ekonomis seperti stabilitas politik, infrastruktur,
sarana dan prasarana fisik serta unsur pendukung lainnya saling terkait dan
berpengaruh terhadap perkembangan dunia usaha.
Pembangunan Kawasan Industri merupakan salah satu cara yang akan memberikan
stimulasi terhadap peningkatan iklim investasi dan perkembangan dunia usaha yang
akan bermuara pada perkembangan ekonomi daerah. Adanya Kawasan Industri akan
memberikan dampak yang luas pada pertumbuhan ekonomi daerah melalui masuknya
investasi dan menambah lapangan kerja serta dampak ikutan (multiplier effect) lainnya.
Pengembangan Kawasan Industri juga dapat mengoptimalkan pemanfaatan lahan
industri sesuai dengan penataan ruang, pengelolaan lingkungan dan memperkecil
potensi gejolak sosial sebagai akibat dari kegiatan pembangunan yang dilaksanakan.
Pengembangan Kawasan Industri di Daerah Istimewa Yogyakarta utamanya di
Kabupaten Bantul dan Kulon Progo diharapkan akan dapat mendorong peningkatan
perkembangan sektor-sektor ekonomi lainnya di sekitar kawasan dan sebagai pusat
pertumbuhan ekonomi baru.
1
Urgensi pengembangan kawasan industri di suatu wilayah didasari bahwa
pembangunan jangka panjang Indonesia dititikberatkan pada pertumbuhan ekonomi
yang sebesar-besarnya dengan mempertimbangkan aspek pemerataan pembangunan.
Untuk mencapai tujuan tersebut, salah satu sektor yang prioritas untuk dikembangkan
adalah sektor industri. Pada pasal 20 UU No. 3 Tahun 2014 tentang Perindustrian,
mengamanatkan bahwa pemerintah perlu mendorong pembangunan industri melalui
pembangunan lokasi industri berupa kawasan industri. Sejalan dengan hal tersebut
sesuai dengan amanat Peraturan Pemerintah Nomor 142 Tahun 2015, setiap industri
baru yang berdiri setelah berlakunya peraturan tersebut wajib berada di dalam kawasan
industri. Dalam hal ini sangat dibutuhkan perencanaan yang matang dan mencakup
aspek – aspek pendukung strategis kawasan.
Sebagaimana diketahui bahwa sesuai Perda RTRW di Kabupaten Bantul ada tiga
wilayah yang diperuntukkan sebagai kawasan industri yakni Piyungan, Sedayu dan
Pajangan. Berkaitan dengan hal tersebut Pemerintah Kabupaten Bantul telah menyusun
Masterplan Pengembangan Penanaman Modal Kawasan Industri Piyungan tahun 2012,
Masterplan Kawasan Peruntukan Industri Sedayu tahun 2013 dan Masterplan Kawasan
Peruntukan Industri Pajangan pada tahun 2014.
Pada tahun 2015 BKPM DIY telah membuat Studi Kelayakan / FS Kawasan Industri
Sedayu.
Pada tahun 2013 Badan Kerjasama dan Penanaman Modal DIY juga telah melakukan
Review Studi Kelayakan (FS) dan Masterplan Kawasan Industri Sentolo Kulon Progo.
1. Tahap perencanaan terdiri dari penyusunan master plan, studi atau kajian lokasi
(studi kelayakan/FS), studi atau kajian kelayakan lingkungan (AMDAL) dan Detail
Enginering Design (DED).
2. Tahap Pembangunan terdiri dari pembebasan lahan dan pembangunan fisik.
3. Tahap Pengelolaan terdiri dari penentuan kelembagaan, penyusunan pembagian
peran/kewajiban pengelola kawasan industri dalam melaksanakan kegiatan usaha
kawasan industri.
Mempertimbangkan bahwa ketersediaan energi listrik dan sumber daya air yang
mencukupi bagi operasional Kawasan Industri merupakan hal yang penting dan
strategis serta untuk melengkapi tahapan perencanaan dalam mempersiapkan
2
Kawasan Industri yang lebih matang, maka pada tahun 2016 perlu dilakukan
penyusunan Kajian Infrastruktur Sektor Energi / Listrik dan Sumber Daya Air di
Kawasan Industri.
3. LOKASI PEKERJAAN
Lokasi pekerjaan terletak di Kawasan Industri dan Peruntukan Industri dan sekitarnya di
wilayah DIY : Kawasan Industri Piyungan - Bantul, Kawasan Peruntukan Industri
Sentolo – Kulon Progo, Kawasan Peruntukan Industri Sedayu – Pajangan, Bantul
4. SUMBER PENDANAAN
Pekerjaan ini dibiayai dari APBD DIY Tahun Anggaran 2016. Pagu Anggaran
pelaksanaan pekerjaan ini adalah sebesar 227.000.000.00,- (Dua ratus dua puluh tujuh
juta rupiah).
3
5. NAMA DAN ORGANISASI PEJABAT PENGGUNA ANGGARAN
Yang bertindak selaku Pejabat Pengguna Anggaran adalah :
Nama : Drs. TOTOK PRIANAMTO
NIP. : 196205211986031001
Jabatan : Kepala Badan Kerjasama dan Penanaman Modal DIY
Alamat : Jalan Janti no 8, Banguntapan, Bantul, Yogyakarta
Selanjutnya disebut dengan Pengguna Anggaran
6. PERSYARATAN UMUM
Persyaratan umum pelaksanaan pekerjaan ini adalah :
a. Mempunyai metodologi dan sistem pelaksanaan pekerjaan yang baik;
b. Memiliki pengalaman berkaitan dengan penelitian dan pengumpulan data
tentang perencanaan wilayah, investasi dan infrastruktur DIY;
c. Mampu mengevaluasi berbagai hambatan, tantangan dan kendala yang ditemui
dalam pelaksanaan;
d. Mampu berkoordinasi dengan berbagai instansi terkait dengan penyusunan
Kajian Infrastruktur Sektor Energi / Listrik dan Sumber Daya Air di Kawasan
Industri dan sekitarnya;
e. Mempresentasikan hasil pekerjaan;
f. Menyusun laporan lengkap terdiri dari laporan pendahuluan, laporan antara dan
laporan akhir;
g. Bertanggung jawab dalam penyelesaian segala proses administrasi yang
diperlukan.
7. DATA DASAR
1. Data dasar yang disediakan dalam pekerjaan ini adalah Perda Provinsi DIY No. 2
Tahun 2010 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi DIY Tahun 2009-2029
2. Perda Kabupaten Bantul Nomor 4 tahun 2011 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah
Kabupaten Bantul tahun 2010- 2030.
3. Perda Kabupaten Kulon Progo Nomor 1 Tahun 2012 tentang Rencana Tata Ruang
Wilayah Kabupaten Kulon Progo Tahun 2012-2032.
4. Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) tahun 2015-2024
5. Rencana Induk Sistem Pengembangan Air Minum (RISPAM) DIY
6. Hasil – hasil kajian yang berkaitan dengan Kawasan Industri yang telah disusun
sebelumnya.
4
8. STANDAR TEKNIS
Standar teknis yang harus diacu adalah Pedoman teknis Kawasan Industri yaitu
Peraturan Menteri Perindustrian Nomor 35/M-Ind/PER/3/2010.
9. REFERENSI HUKUM
Secara umum peraturan perundangan yang melandasi pelaksanaan pekerjaan ini
adalah sebagai berikut :
- Data Primer
Data Primer diperoleh dari pendapat para ahli atau orang yang berkompeten
di bidangnya serta observasi lapangan.
5
- Data Sekunder
Data Sekunder diperoleh melalui peraturan-peraturan, buku ilmiah, laporan
penelitian, tesis, desertasi, dan data-data di instansi terkait. Data ini juga
meliputi data terkait nilai dari variabel-variabel yang akan diteliti.
3. Melakukan pencermatan, pengkajian dan menyusun perencanaan terkait
kebutuhan listrik dan sumber daya air di Kawasan Industri dan sekitarnya;
4. Melakukan survey di obyek penelitian dan sekitarnya;
5. Melakukan analisis hasil Survey;
6. Melakukan konsultasi ke Kementerian / Instansi / Institusi terkait di tingkat pusat;
7. Melakukan studi banding ke lokasi yang akan disepakati bersama untuk
keperluan benchmark analysis yang sesuai dengan kebutuhan kajian ini;
8. Melakukan koordinasi dengan SKPD terkait sesuai kebutuhan analisis;
9. Melaksanakan pertemuan internal untuk membahas instrumen serta strategi
pengerjaan analisis;
10. Melaksanakan dan menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan jadwal pelaksanaan
pekerjaan yang telah ditetapkan dalam kontrak;
11. Melaporkan dan mempresentasikan hasil analisis secara periodik;
12. Melakukan penyempurnaan dan perbaikan hasil analisis berdasarkan
kesepakatan dan masukan yang diperoleh guna perbaikan dan penyusunan
Laporan Akhir;
13. Menyerahkan hasil pekerjaan sesuai dengan jadwal penyerahan pekerjaan yang
telah ditetapkan dalam kontrak;
14. Melakukan ekspose hasil studi kepada stakeholder yang terkait.
6
a. Peta Wilayah Administrasi (batas administrasi, batas kabupaten, batas
kecamatan) dengan skala 1 : 25.000
b. Peta Jenis Tanah dengan skala 1 : 100.000
c. Peta Hidrologi (Ketersediaan Sumber Daya Air) dengan skala 1 : 25.000
d. Peta Topografi (garis kontur dengan selang kontur yang mempunyai kelipatan
interval 1 : 25.000 yang disesuaikan dengan kebutuhan, termasuk titik ketinggian
dan nama-nama unsur geografis
e. Peta jumlah dan kepadatan penduduk
f. Peta curah hujan
g. Peta iklim
h. Peta tata guna lahan
i. Peta geologi dengan skala 1 : 100.000
j. Peta Jaringan Listrik dan Air
k. Peta Struktur Ruang
l. Peta Pola Ruang
m. Peta rencana tata ruang wilayah/daerah digambarkan dalam peta
wilayah/daerah (Unsur-unsur peta rencana tata ruang wilayah/daerah meliputi
kawasan permukiman, jaringan kelistrikan dan energi, sarana dan prasarana air
baku dan sistem jaringan utilitas).
10. KELUARAN
Tersusunnya dokumen Kajian Infrastruktur Sektor Energi / Listrik dan Sumber Daya Air
di Kawasan Industri.
Dokumen yang dihasilkan dalam Kajian Infrastruktur Sektor Energi / Listrik dan Sumber
Daya Air di Kawasan Industri terdiri dari :
a. Laporan Pendahuluan
Merupakan laporan yang merupakan hasil identifikasi awal, inventarisasi
peraturan / perundangan terkait kawasan penelitian, metodologi, pendekatan dan
alat analisis data, serta rencana kerja dan pentahapan pelaksanaan pembahasan
serta Diskusi Kelompok Terarah (Focus Group Discussion).
Garis besar laporan pendahuluan berisi :
1) Inventarisasi peraturan / perundangan terkait kawasan penelitian.
2) Jadwal penugasan tenaga ahli serta tanggung jawabnya.
3) Metodologi
4) Pendekatan substansi materi (unit analisis) yang akan digunakan.
5) Rencana kerja dan pentahapan pelaksanaan pembahasan dan jadwal
kegiatan Diskusi Kelompok Terarah (Focus Group Disussion).
b. Laporan Antara
Merupakan laporan hasil survey kompilasi data dan analisa data.
Garis besar laporan Antara berisi :
7
1) Pendahuluan yang meliputi latar belakang, permasalahan, tujuan dan sasaran,
ruang lingkup
2) Mencakup metodologi, gambaran umum dan landasan teori.
3) Pembahasan yang terdiri dari hasil pengumpulan data dan analisa data
(sesuai Pendekatan substansi materi /unit analisis)
4) Kesimpulan dan saran.
c. Laporan Akhir
Merupakan hasil keseluruhan proses Penyusunan Kajian Infrastruktur Sektor
Energi / Listrik dan Sumber Daya Air di Kawasan Industri. beserta dengan
rekomendasi final setelah melalui workshop. Jumlah Laporan Akhir yang
diserahkan berupa buku dan CD.
d. CD
CD dengan konten meliputi :
1) Berisi seluruh laporan pendahuluan, antara, akhir;
2) Softcopy file peta;
3) Animasi 3D dari kawasan yang menjadi objek kajian.
e. Album Peta
Berisi seluruh peta yang dibutuhkan dalam format GIS (berupa peta kompilasi dan
analisa), yang merupakan hasil identifikasi kajian yang telah dioverlaykan dengan
dengan kondisi eksisting lapangan dan dituangkan dalam dokumen album peta.
9
Kegiatan ini dilaksanakan pada Tahun Anggaran 2016, dengan perkiraan waktu
pekerjaan selama 4 (empat) bulan atau selama 120 (seratus dua puluh) hari kalender.
15. PERSONIL
Kualifikasi dan tenaga ahli yang dibutuhkan di dalam Pekerjaan Penyusunan Kajian
Infrastruktur Sektor Energi / Listrik dan Sumber Daya Air di Kawasan Industri seperti
dalam Tabel berikut ini :
Jumlah
Kualifikasi
orang/bulan
Tenaga Ahli
- Lulusan Planologi / Pengembangan Wilayah
atau Daerah
Tenaga Ahli Utama / team leader : - Pengalaman S2 minimal 9 Tahun/S3
Tenaga Ahli Utama Bidang Perencanaan minimal 5 tahun 1 orang / 4 bulan
Wilayah dan Kota - Memiliki Sertifikat Keahlian Perencanaan
Kota / Wilayah
- Memiliki NPWP
- Lulusan Ekonomi Pembangunan
Tenaga Ahli Muda Bidang Ekonomi - Pengalaman S1 minimal 6 Tahun/S2
1 orang / 3 bulan
Pembangunan minimal 2 Tahun
- Memiliki NPWP
- Lulusan Teknik Sipil
Tenaga Ahli Madya Bidang Teknik Sipil / - Pengalaman S1 minimal 9 Tahun/S2
1 orang / 3 bulan
Energi / Listrik – Air minimal 5 Tahun
- Memiliki NPWP
- Lulusan Teknik Elektro
Tenaga Ahli Muda Bidang Energi / Listrik
- Pengalaman S1 minimal 5 Tahun 1 orang / 2 bulan
– Air
- Memiliki NPWP
- Lulusan Teknik Lingkungan
Tenaga Ahli Muda Bidang Lingkungan - Pengalaman S1 minimal 7 tahun 1 orang / 3 bulan
- Memiliki NPWP
- Lulusan Sosiologi/Anthropologi/ Geografi
Manusia
Tenaga Ahli Muda Bidang Sosial
- Pengalaman S1 minimal 6 Tahun/S2 1 orang / 2 bulan
Kemasyarakatan
minimal 2 Tahun
- Memiliki NPWP
- Lulusan Geologi / Geografi
Tenaga Ahli Muda Bidang Teknik - Pengalaman S1 minimal 6 Tahun/S2
1 orang / 2 bulan
Geologi/ Geografi/ kartografi minimal 2 Tahun
- Memiliki NPWP
Tenaga Administrasi - Pendidikan minimal SLTA / sederajat 1 orang / 4 bulan
Operator computer - Pendidikan minimal SLTA / sederajat 1 orang / 4 bulan
- Pendidikan D3/ S1, pengalaman di atas 4
Surveyor 2 orang / 2 bulan
tahun
10
16. JADWAL TAHAPAN PELAKSANAAN KEGIATAN
Jadwal tahapan pelaksanaan pekerjaan ini dapat dilihat pada tabel berikut ini.
No Perihal Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sep Okt Nov Des
3. Kontrak
5. Pendataan / Survey
5. Konsultasi Kementerian
Terkait
6. Studi Banding
8. Laporan Akhir
17. LAPORAN
Sistem pelaporan pelaksanaan pekerjaan ini adalah, sebagai berikut :
11
2. Laporan Antara Kajian Infrastruktur Sektor Energi / Listrik dan Sumber Daya Air
di Kawasan Industri sejumlah 5 eksemplar, dikumpulkan paling lambat 3 (tiga)
bulan atau 90 (sembilan puluh) hari kalender setelah tanggal kontrak;
3. Laporan Akhir Kajian Infrastruktur Sektor Energi / Listrik dan Sumber Daya Air di
Kawasan Industri sejumlah 25 eksemplar dan 25 buah CD yang berisi seluruh
laporan pendahuluan, antara, dan akhir, serta softcopy album peta dalam format
GIS, animasi 3D dari kawasan yang menjadi objek kajian, seluruhnya
dikumpulkan paling lambat 4 (empat) bulan atau 120 (seratus dua puluh) hari
kalender setelah tanggal kontrak.
4. Album Peta Kajian Infrastruktur Sektor Energi / Listrik dan Sumber Daya Air di
Kawasan Industri sejumlah 3 eksemplar dikumpulkan paling lambat 4 (empat)
bulan atau 120 (seratus dua puluh) hari kalender setelah tanggal kontrak.
Penyusunan pekerjaan ini akan disajikan dalam format atau susunan sebagai berikut:
18. PENUTUP
Demikian Kerangka Acuan Kerja kegiatan penyusunan Kajian Infrastruktur Sektor
Energi / Listrik dan Sumber Daya Air di Kawasan Industri dibuat untuk menjadi
pedoman dalam pelaksanaan kegiatan.
13