Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Kegiatan
Tahapan
No Kegiatan Penyuluh Kegiatan Peserta Metode Media Waktu
Kegiatan
1 Pendahuluan1. Salam pembuka 1. Menjawab salam
2. Menyampaikan 2. Menyimak CTJ - 2 menit
tujuan penyuluhan
2 Penyajian 1. Materi 1. Menyimak
Ø Pengertian materi yang
perawatan luka, disampaikan
manfaat perwatan
luka, alat-alat
perawatan luka, cara
perawatan luka, CTJ Leaflet 15
prinsip-prinsip menit
perawatan luka
2. Memberikan 2. Bertanya
kesempatan
untuk bertanya
3. Menjawab 3.Memperhatikan
pertanyaan
3 Penutup 1. Menyampaikan 1. Memperhatikan
kesimpulan 2 Menjawab CTJ - 3 menit
2. Bertanya pertanyaan
3. Salam penutup 3.Menjawab salam
Evaluasi
15. Referensi
Mansjoer,Arief.2000.Kapita Selekta Kedokteran Edisi III. Jakarta : Media Aesculapius FKUI.
Walton,Robert L.1990.Perawatan Luka dan Penderita Perlakuan Ganda,Alih Bahasa,Sonny
samsudin,cetakan I.Jakarta : EGC.
MATERI PENYULUHAN
Ada dua prinsip utama dalam perawatan luka kronis semacam ini. Prinsip pertama menyangkut
pembersihan/pencucian luka. Luka kering (tidak mengeluarkan cairan) dibersihkan dengan
teknik swabbing, yaitu ditekan dan digosok pelan-pelan menggunakan kasa steril atau kain
bersih yang dibasahi dengan air steril atau NaCl 0,9 %.
Sedang luka basah dan mudah berdarah dibersihkan dengan teknik irrigasi, yaitu disemprot
lembut dengan air steril (kalau tidak ada bisa diganti air matang) atau NaCl 0,9 %. Jika
memungkinkan bisa direndam selama 10 menit dalam larutan kalium permanganat (PK)
1:10.000 (1 gram bubuk PK dilarutkan dalam 10 liter air), atau dikompres larutan kalium
permanganat 1:10.000 atau rivanol 1:1000 menggunakan kain kasa.
Cairan antiseptik sebaiknya tidak digunakan, kecuali jika terdapat infeksi, karena dapat merusak
fibriblast yang sangat penting dalam proses penyembuhan luka, menimbulkan alergi, bahkan
menimbulkan luka di kulit sekitarnya. Jika dibutuhkan antiseptik, yang cukup aman adalah
feracrylum 1% karena tidak menimbulkan bekas warna, bau, dan tidak menimbulkan reaksi
alergi.
Norit juga sering dianjurkan untuk ditaburkan di luka kronis basah, mengandung nanah, dan sulit
sembuh. Untuk ini sebaiknya dipakai bubuk norit halus bersih dari botol, bukan dari gerusan
tablet. Dokter akan memberi petunjuk lebih jauh tentang hal ini, atau memberi resep tersendiri
sesuai kondisi luka.
Prinsip kedua menyangkut pemilihan balutan. Pembalut luka merupakan sarana vital untuk
mengatur kelembaban kulit, menyerap cairan yang berlebih, mencegah infeksi, dan membuang
jaringan mati.
Prinsip perawatan luka yang lain adalah tidak boleh membuat sebuah luka menjadi luka baru
(berdarah) lagi, karena itu berarti harus memulai perawatan dari awal lagi. Juga, harus bisa
mengontrol bau tidak sedap, mengatasi cairan yang berlebih, mengontrol perdarahan, mencegah
infeksi, mengurangi nyeri , dan merawat kulit di sekitar luka.
Yang penting diperhatikan dalam merawat luka adalah selalu menjaga kebersihan. Selalu
mencuci tangan dengan sabun sebelum dan sesudah merawat luka, selalu menjaga kebersihan
luka, menjaga agar pembalut/penutup luka selalu bersih dan kering. Hindari tindakan menggaruk
luka atau kulit di sekitar luka.
Segeralah berkonsultasi ke dokter jika ada tanda-tanda infeksi, yaitu kulit di sekitar luka
berwarna merah, bengkak, suhu tubuh meningkat, nyeri, mengeluarkan bau tidak sedap (yang
berbeda dari biasanya), mengeluarkan cairan berwarna kekuningan atau kehijauan, atau
mengalami perdarahan yang sulit dihentikan.
Lepas dari itu semua, mengkonsumsi makanan bergizi tinggi dan seimbang akan mempercepat
penyembuhan luka.