1c. - Regulator Tegangan PDF
1c. - Regulator Tegangan PDF
Regulator Tegangan
vac
vfil
t
t
jala-
Transformator Penyearah Filter Regulator Beban
jala
vrec vreg
t t
jala-
Penyearah Filter
jala
Beberapa Definisi
Vdc Vripple-pp
0 t
ripple
tegangan ripple (rms)
r= ×100%
tegangan dc
regulasi tegangan
2
1 ) − 2 d = 0.308Vp
Vrms = ∫ V Sin (
tegangan ripple 2
p
0
Kuliah 8- 3
tegangan output transformator dan penyearah dengan beban
t
0
t
0
tegangan dan arus pada rangkaian penyearah dengan beban dan kapasitor
tegangan
v trafo-dioda
D1 D2 D1 tegangan
Vp dioda-beban
Vr p-p
arus
dioda
arus
beban
t
0 t1 t2
∆t
T=Tac/2
Kuliah 8- 4
Dioda menghantarkan arus untuk selang ∆t=t2-t 1, jumlah muatan yang disimpan
pada selang tsb. dalam kapasitor didisipasi oleh beban dalam total selang T- ∆t.
T
Untuk CR >> T: e −T / CR ≈ 1 − T / CR sehingga Vr = Vp
CR
Vp Tac
atau (untuk Vr << Vp), maka Vr = dimana T = atau f = 2 fac
fCR 2
Pengisian kapasitor terjadi pada saat puncak, bentuk tegangan menyerupai -cos
1
Untuk ∆t yang sangat singkat maka: cos( ∆t ) ≈ 1− ( ∆t) 2
2
sehingga ∆t ≈ 2Vr / Vp
Qsimpan = iCav ∆t
Qpakai = CVr
Regulator Seri
Vi Rangk Vo
Kendali
Rangk
IL
Sampling
RL
Komparator
Tegangan
Referensi
+
RL
VZ
-
Vo kurang -> VBE naik -> IC1 naik -> IL naik -> Vo naik
Vo berlebih -> VBE turun -> IC1 turun -> IL turun -> Vo turun
Perbaikan Rangkaian Dasar Regulator Seri Kuliah 8- 6
Q1
Vi Vo
R4
R1
VZ +
- RL
Q2
+ +
VBE V2
R3 R2
- -
R2
VBE2 + VZ = V2 = V
R1 + R2 O
R1 + R2
VO = (VBE2 + VZ )
R2
Keuntungan: tegangan Vo dapat diatur dengan nilai resistansi
R1 + R2
+
+
- R1
RL VO = VZ
R2
VZ
-
R2
Q1 RSC
Vi Vo
IL
R3
+ Q2
RL
+ - R1
VZ
-
R R2
VO = VZ 1 + 1
R2
Prinsip kerja sama dengan prinsip kerja rangkaian proteksi hubung singkat
untuk penguat daya (membatasi arus maksimum)
ISh+I L
RS
Vi Vo
ISh
Rangk
IL
Sampling
RL
Rangk Komparator
Kendali
Tegangan
Referensi
RS
Vi Vo
+
IC IL
VZ
- IB RL
Q1
+
VBE
-
VO = VBE + VZ
Vo kurang -> VBE turun -> IC1 turun -> VRS naik -> Vo naik
Vo berlebih -> VBE naik -> IC1 naik -> VRS naik -> Vo turun
Perbaikan Rangkaian Dasar Regulator Shunt Kuliah 8- 9
RS
Vi Vo
+
Q2
Q1 VZ
-
RL
R1
VO = VBE1 + VBE2 + VZ
RS
Vi Vo
ISh IL
R3
R1
-
+ + RL
VZ
-
R2
R
VO = VZ 1 + 1
R2
Regulator Tegangan dengan Rangkaian Terintegrasi (IC) Kuliah 8- 10
Load current
IL
VIN VOUT
Voltage
+ Regulator +
input GND output
tegangan tegangan
tak teregulasi teregulasi Load
VIN VO
- -
VIN VOUT
78xx
+ +
GND
Vi Vo
C1 C2
- -
+ +
C1 C2
Vi Vo
GND
- -
79xx
VIN VOUT
Kuliah 8- 11
7805 +5 7.3
7806 +6 8.3
7808 +8 10.5
7810 +10 12.5
7812 +12 14.6
7815 +15 17.7
7818 +18 21.0
7824 +24 27.1
7905 -5 -7.3
7906 -6 -8.3
7908 -8 -10.5
7910 -10 -12.5
7912 -12 -14.6
7915 -15 -17.7
7918 -18 -21.0
7924 -24 -27.1
VIN VOUT
LM 317 + I1
ADJ VREF R1
+ +
- VO
VIN
- IADJ R2 -
R
VO = Vref 1 + 2 + I adj R2
R1
Regulator Switching Kuliah 8- 12
Vi Power Filter Vo
Switch
Rangk
IL
Sampling
RL
Vm Komparator
PWM - (diff amp)
Vst
+
Tegangan
Referensi
Sumber
Gelombang
Segitiga
PWM
V
Vm
Vst
0 t
PWM PWM
V V
Vm
Vst
Vst
Vm
t 0 t
Switch dan Filter Kuliah 8- 13
Vin
PWM
L
Vo
C RL
Frekuensi PWM beberapa ratus kHz, filter LPF beberapa puluh atau ratus Hz
out
kontrol
(dari PWM)
Switching dengan Tegangan Output Tinggi Kuliah 8- 14
L D
Vin Vout>Vin
PWM RL
C
Induktor L menyimpan energi dalam bentuk medan magnit saat saklar terhubung
dan kemudian energi disampaikan ke beban melalui dioda saat saklar terbuka.
Dioda D mencegah arus balik, Rangkaian LC berfungsi sebagai filter
D
+Vin Vout<0
PWM L C RL
Induktor L menyimpan energi dalam bentuk medan magnit saat saklar terhubung
dan kemudian arus ditarik dari beban melalui dioda saat saklar terbuka.
Dioda D mencegah arus balik, Rangkaian LC berfungsi sebagai filter