Anda di halaman 1dari 23

Rahmi Fhonna, Meningkatkan Kemampuan…

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS TEKS NARATIF BAHASA INGGRIS


DENGAN MENGGUNAKAN VIDEO KLIP: FOKUS PADA PENGATURAN IDE
(SEBUAH PENELITIAN PADA STKIP BINA BANGSA GETSEMPENA)

Rahmi Fhonna1

Abstrak

Penelitian ini difokuskan pada upaya untuk Meningkatkan kemampuan menulis teks naratif Bahasa
Inggris dengan menggunakan video klip. Tujuannya adalah untuk mengetahui apakah penggunaan
video klip dapat meningkatkan kemampuan mahasiswa dalam menulis teks naratif Bahasa Inggris,
untuk mengetahui sejauh mana efektifitas dari penggunaan video klip untuk meningkatkan
kemampuan mahasiswa dalam menulis teks naratif, serta untuk mengetahui pendapat mahasiswa
tentang menulis teks naratif dan faktor apa saja yang menyebabkan mereka sulit menghasilkan ide
untuk menulis teks tersebut. Data yang diperoleh dalam penelitian ini melalui 2 (dua) tehnik; tes dan
questionnaire. Tes digunakan untuk mengukur kemampuan mahasiswa dalam menulis teks naratif
dengan menngunakan video klip. Sementara questionnaire didistribusikan untuk mengetahui sejauh
mana efektifitas penggunaan video klip dalam membantu mahasiswa meningkatkan kemampuan
menulis teks naratif serta untuk mengetahui kesulitan – kesulitan yang dihadapi mahasiswa xdalam
menghasilkan teks naratif, yang dapat diketahui melalui tanggapan atau jawaban dari mahasiswa
tersebut. Penelitian ini dilaksanakan di Jurusan Bahasa Inggris STKIP Bina Bangsa Getsempena
Banda Aceh. Populasi penelitian adalah seluruh mahasiswa pada program studi (Prodi) Bahasa
Inggris, sementara sampel yang digunakan untuk penelitian adalah mahasiswa Prodi Bahasa Inggris
semester III angkatan tahun 2012, sebanyak 17 orang. Hasil penelitian menunjukkn bahwa nilai rata-
rata pre-tes memiliki perbedaan yang besar dengan nilai rata-rata post-tes, dimana 56,2 untuk pre-tes
dan 75,5 untuk post-tes. Hal ini membuktikan bahwa penggunaan media video klip dapat
meningkatkan kemampuan mahasiswa dalam menulis teks naratif Bahasa Inggris.

Kata kunci: Video klip, Menulis, Text naratif

1
Rahmi Fhonna, Dosen Prodi Pendidikan Bahasa Inggris, STKIP Bina Bangsa Getsempena

ISSN 2355-004X |1
Rahmi Fhonna, Meningkatkan Kemampuan…

I. PENDAHULUAN Sebagaimana diketahui bahwa menulis


1.1 Latar Belakang bukanlah suatu kemampuan yang diperoleh
Menulis adalah salah satu kemampuan secara instan dan cepat, melainkan melalui
dalam Bahasa Inggris yang harus ditingkatkan sebuah proses yang membutuhkan waktu yang
khususnya menulis secara akademik karena tidak singkat. Harmer (2007: 79) menjelaskan
menulis membutuhkan keahlian yang komplex bahwa kemampuan menulis bukanlah sesuatu
seperti kreasi ide, variasi kosa kata dan juga yang dibawa sejak lahir, tetapi suatu
penggunaan tata bahasa yang baik dan benar. kemampuan yang harus dipelajari dan
Handoyo (2006:1) menyatakan bahwa menulis dipraktekkan. Pada prosesnya, banyak
tidak hanya sebagai sarana untuk komponen yang dapat mendukung kegiatan
berkomunikasi, tetapi juga sebagai media menulis menjadi sukses seperti lingkungan,
pembelajaran, befikir, dan juga menghasilkan teman, keluarga, pengajar dan media yang
ide. Oleh karena itu, menulis dapat dijadikan digunakan. Oleh sebab itu, karena menulis
sebagai sarana untuk menuangkan segala merupakan salah satu mata kuliah yang harus
inspirasi dalam berbagai bentuk, seperti cerita, dipelajari di tingkat sekolah maupun
meskipun berbagai kesulitan dihadapi dalam universitas, seorang pengajar seharusnya
menulis, khususnya menulis dalam konteks mampu meningkatkan minat mahasiswa dalam
Bahasa Inggris. Hal ini dikarenakan menulis dengan menggunakan berbagai
kebanyakan mahasiswa kekurangan kosa kata, metode, sehingga mahasiswa mampu
sulit menghasilkan ide dalam tulisan serta menghasilkan suatu tulisan atau karangan yang
kurang mampu dalam merangkai kata dalam bernilai tinggi.
tata Bahasa Inggris yang baik dan benar. Khoii Disamping itu, mengajar menulis
(2011) mengungkapkan bahwasanya kesulitan dengan menggunakan media sangat penting
yang dihadapi siswa tidak hanya dalam hal untuk membangun suasana ruang belajar yang
menghasilkan ide dalam tulisan tetapi juga efektif, menarik serta menyenangkan.
dalam hal menempatkan ide tersebut dalam Sebagaimana yang diutarakan oleh Whitaker,
bentuk teks atau tulisan yang layak untuk “it is necessary for the teachers to select
dibaca. Oleh sebab itu seorang pengajar instructional media to provide the students the
seharusnya mampu meningkatkan minat chance to learn through verbal and visual
mahasiswa dalam menulis dengan methods by optimizing the facilities available
menggunakan berbagai metode, sehingga in the school”. Oleh karenanya, optimalisasi
mahasiswa mampu menghasilkan suatu tulisan sarana pendidikan di tempat belajar juga
atau karangan yang bernilai tinggi. sangat penting untuk mendukung siswa dalam
mencapai tujuan pembelajaran.

ISSN 2355-004X |2
Rahmi Fhonna, Meningkatkan Kemampuan…

Dalam hal ini, video merupakan salah Sebagaimana diketahui bahwa ketika menulis
satu media yang dapat digunakan dalam proses sebuah karangan naratif, ide sangat berperan
pembelajaran Bahasa Inggris. Rammal (2012) penting dalam menghasilkan cerita yang
menyatakan bahwasanya video merupakan menarik dan mempunyai makna yang luas.
sarana yang efektif yang dapat digunakan Jika dalam karangan naratif kurang dan kering
untuk pembelajaran Bahasa Inggris, baik untuk ide, dipastikan hasil tulisan tersebut tidak akan
pelajar remaja maupun dewasa. Dalam hal ini, maksimal. Oleh karena itu, sebagaimana telah
seorang pengajar/pendidik dapat menggunakan disebutkan diatas, setiap komponen berperan
media video klip untuk meningkatkan penting untuk mendukung para mahasiswa
kemampuan mahasiswa dalam menulis teks meningkatkan kemampuan menulis terutama
naratif karena media tersebut memberikan karangan naratif yang bernilai tinggi.
banyak keuntungan baik bagi pengajar Berdasarkan hal tersebut diatas dapat
maupun mahasiswa itu sendiri. Bagi pengajar, disimpulkan bahwa video klip dapat
video klip mudah diperoleh dan terjangkau menstimulasikan kemampuan siswa dalam
serta mudah diaplikasikan dalam proses menulis, khususnya menghasilkan ide yang
belajar mengajar. Sedangkan keuntungan bagi dapat dirangkai dalam bentuk teks naratif yang
mahasiswa, dengan menggunakan media video menarik. Sesuai dengan tema penelitian ini
klip dapat meningkatkan rasa keingintahuan yang mengangkat permasalahan seputar
terhadap cerita dari video klip yang penggunaan video klip yang dapat
ditampilkan, sehingga menarik minat mereka meningkatkan kemampuan mahasiswa dalam
dalam menulis karangan narasi. Sebagaimana menulis teks naratif, khususnya dalam
Gorbman (1998) mengemukakan bahwa menghasilkan ide untuk menulis.
“setting music to a movie can influence our
1.2 Tujuan Penelitian
perception of narrative’s characters and mood
and, therefore, fulfill the function of adding to Tujuan penelitian ini adalah untuk:
the narration”. Dia juga menambahkan 1. Mengetahui apakah penggunaan
bahwasanya “the musical soundtrack enables media video klip mampu
the viewer’s emotional identification with the meningkatkan kemampuan
characters, lays emphasis on crucial events mahasiswa dalam menulis teks
with a repeated signature melody or mimics naratif
visual action”. 2. Mengukur sejauh mana efektifitas
Lebih lanjut, dengan menggunakan dari penggunaan video klip untuk
video klip, para mahasiswa dapat meningkatkan kemampuan
meningkatkan daya imajinasi mereka sehingga mahasiswa dalam menulis teks
mampu mengeluarkan ide – ide yang bagus naratif
untuk menghasilkan karangan yang hebat.

ISSN 2355-004X |3
Rahmi Fhonna, Meningkatkan Kemampuan…

3. Mengetahui pendapat mahasiswa bahasa dalam kaidah Bahasa Inggris yang baik
tentang menulis teks naratif dan dan benar. Olshtain (2001:207) menyebutkan
faktor apa saja yang bahwa menulis adalah suatu aktivitas
menyebabkan mereka sulit berkomunikasi yang membutuhkan dukungan
menghasilkan ide untuk menulis serta motivasi selama pembelajaran
teks naratif. berlangsung. Hal ini dikarenakan menulis
merupakan sebuah aktivitas kompleks yang
1.3 Masalah Penelitian
meliputi beberapa tahap penyesuaian (Chen,
Permasalahan dalam penelitian ini dapat 2002:101). Oshima dan Hogue (1997:2)
dijabarkan melalui beberapa pertanyaan menambahkan bahwasanya:
berikut ini: “menulis adalah suatu aktivitas yang
1. Apakah penggunaan media video berkelanjutan dimana ketika seseorang
klip mampu meningkatkan menulis, hal itu merupakan hasil
kemampuan mahasiswa dalam pemikirannya tentang apa yang hendak
menulis teks naratif? diungkapkan serta bagaimana cara
2. Sejauh manakah efektifitas dari mengungkapkannya. Setelah
penggunaan video klip untuk menyelesaikan tulisan tersebut, tentu
meningkatkan kemampuan saja ia harus membaca kembali apa yang
mahasiswa dalam menulis teks telah ditulis serta memperbaiki apa yang
naratif? dibutuhkan. Oleh karenanya, menulis
3. Bagaimana pendapat mahasiswa bukanlah hal yang mudah, melainkan
tentang menulis teks naratif serta sebuah proses yang bertahap”.
faktor apa sajakah yang
Beberapa para ahli yang lain seperti
menyebabkan mereka sulit
Byrne (1984:1) menyatakan bahwa “writing is
menghasilkan ide untuk menulis
a primary means of recording speech, even
teks naratif?
though it must be acknowledged as a
II. TINJAUAN PUSTAKA secondary medium of communication”.

2.1 Menulis Jelaslah bahwa menulis merupakan suatu


aktivitas yang membutuhkan keahlian khusus
2.1.1 Definisi menulis dan tujuannya
Menulis merupakan salah satu hal yang sehingga mampu menghasilkan suatu karangan
paling sulit bagi siswa terlebih lagi menulis yang bermutu. Seseorang tidak dapat menulis
dengan menggunakan bahasa asing, Bahasa dengan baik dan benar tanpa menguasai
Inggris. Dalam hal ini siswa dituntut untuk prosedur yang dibutuhkan dalam menulis.
mampu menghasilkan karangan yang baik Akhdiah (1996:3) menyatakan bahwa menulis
dengan mengikuti prosedur berdasarkan tata merupakan suatu kegiatan penyampaian pesan

ISSN 2355-004X |4
Rahmi Fhonna, Meningkatkan Kemampuan…

dengan mempergunakan bahasa sebagai pembaca, b) mengekspresikan perasaan atau


mediumnya. Pesan adalah isi atau muatan gagasan, c) menjelaskan sesuatu kepada
yang terkandung di dalam tulisan. Tulisan pembaca, dan d) memepengaruhi pembaca
merupakan sebuah sistem berkomunikasi untuk menerima idea atau gagasan yang
antarmanusia yang menggunakan simbol atau disampaikan oleh penulis.
lambang bahasa yang sudah disepakati Hal senada mengenai hal tersebut diatas
pemakainya. Dalam komunikasi tertulis juga dipaparkan oleh Raimes (1983: 95),
terdapat empat unsur yang terlibat di bahwasanya tujuan menulis adalah untuk
dalamnya, meliputi: (1) penulis sebagai berkomunikasi dengan pembaca dengan
pengirim pesan, (2) pesan atau isi tulisan, (3) mengeksplorasi ide – ide tanpa adanya tekanan
saluran atau medium, (4) pembaca sebagai berkomunikasi secara face-to-face sehingga
penerima pesan. tercipta komunikasi yang indah. Untuk
Ditinjau dari segi tujuan, tujuan umum membangun sebuah komunikasi atau interaksi
menulis adalah untuk mengkomunikasikan yang baik tidaklah mudah, karena diperlukan
pikiran dan perasaan melalui bahasa tulisan berbagai kompunen yang saling mendukung
yang dikembangkan dalam sebuah paragraph. satu sama lain. Sehingga pada akhirnya
Sebelum memulai menulis, seseorang harus maksud dan tujuan penulis dapat terbaca oleh
menentukan terlebih dahulu tujuan dari para penikmat tulisan.
tulisannya. Sebagaimana Carino (1991:34) Variasi tujuan menulis yang
mengungkapkan bahwa tujuan menulis harus dikemukakan oleh para ahli pada dasarnya
jelas yang ditunjukkan melalui proses menulis adalah untuk mengajak pembaca menyetujui
itu sendiri karena hal itu dapat mempengaruhi isi karangan penulis. Hal ini berkaitan erat
cara seseorang menulis. dengan bagaimana cara penulis menyampaikan
D’Angelo (1980:176) menjelaskan sebuah ide kedalam tulisan yang mampu
bahwa setiap tulisan memiliki beragam tujuan menarik minat pembaca. Oleh karena itu
diantaranya adalah untuk menginformasikan tingkat kemampuan menulis benar – benar
atau menginstruksikan, membujuk atau harus dikuasai oleh seorang penulis untuk
mempengaruhi, menghibur atau menghasilkan tulisan atau karangan yang baik.
menyenangkan para pembaca. Dengan adanya 2.1.2 Proses menulis dan jenis-jenis tulisan
berbagai macam tujuan dalam sebuah tulisan, Terdapat beberapa metode yang
diharapkan pembaca tertarik dengan informasi bervariasi dalam proses menghasilkan suatu
yang disajikan serta dapat memberikan tulisan yang baik dan benar. Menurut Stone
kontribusi yang bermanfaat bagi penulis (1995:232), proses menulis adalah belajar
sendiri. Para ahli yang lain seperti Fowler dan bagaimana menulis dengan membiasakan diri
Aaron (2006:14) mengelompokkan tujuan menulis. Hal ini sesuai dengan definisi
menulis sebagai berikut: a) untuk menghibur menulis seperti yang diutarakan para ahli

ISSN 2355-004X |5
Rahmi Fhonna, Meningkatkan Kemampuan…

sebelumnya bahwa menulis merupakan suatu satu sisi kertas saja, d) ketik dengan
aktifitas kompleks yang membutuhkan menggunakan jarak 2 spasi untuk membuat
serangkaian persiapan untuk mendapatkan perubahan jika diperlukan, dan e) simpan hasil
hasil tulisan yang baik. Tanpa membiasakan tulisan yang telah ditulis setiap 5 atau 10 menit
diri untuk menulis, mustahil seorang penulis kedalam computer.
mampu menciptakan sebuah karangan yang 4. Perbaikan draft
imajinatif dan bernilai seni tinggi. Perbaikan draft merupakan langkah
Berikut ini adalah beberapa proses yang sangat penting, terutama bagi mereka
menulis yang perlu diperhatikan: yang menulis dalam bahasa asing. Meyers
1. Pre-writing (2005:7) menyarankan beberapa tips yang bisa
Pre-writing merupakan langkah pertama digunakan untuk perbaikan draft, diantaranya:
dalam mengawali tulisan dengan menuliskan a. Make notes in the margins or
ide apa saja diatas sehelai kertas, meskipun write new material on separate
masih terdapat banyak kesalahan. Douglas sheet of paper
(2008:1) menjelaskan bahwa pre-writing b. Circle the word that is misspelled
merupakan cara memulai sebuah tulisan yang and change it later
terdiri dari sebuah ide dan bagaimana cara c. Tape and staple additions where it
mengaturnya. is necessary
2. Pengaturan ide d. On the computer, use cut and
Setelah menuliskan beberapa ide diatas paste bottom or insert command to
sehelai kertas, selanjutnya adalah bagaimana move things around
cara mengatur ide-ide tersebut sehingga e. Print out a double space copy for
menjadi sebuah karangan yang saling revisions: slow down and revise
berhubungan. Sebagaimana Oshima dan by pencil.
Hogue (1997:20) menekankan untuk
Ditinjau dari segi jenis-jenis tulisan,
mengurutkan ide-ide terlebih dahulu sebelum
Gerot and Wignell (1994) mengelompokkan
merangkai tulisan dimana ide-ide tersebut
teks kedalam 2 (dua) bagian yaitu karangan
menjadi acuan dalam membuat karangan yang
berbentuk cerita dan fakta, dimana cerita
baik dan benar. Hal ini sangat dibutuhkan
terdiri dari:
terutama sekali bagi penulis pemula.
3. Draft tulisan 1. Narrative: To tell story as a
Meyers (2005:6) mengemukakan means of making
beberapa langkah dalam membuat sebuah draft cancel of events and
sebagaimana berikut: a) cetuskan ide terlebih happening in the
dahulu, b) tulis cepat dengan tangan atau world, it can be both
dengan menggunakan komputer, c) gunakan

ISSN 2355-004X |6
Rahmi Fhonna, Meningkatkan Kemampuan…

entertaining and 3. Report: To present factual


informing. information about a
2. New story: To inform reader the class of things and
event of the day that then describe their
are considered news characteristics.
wordily or 4. Exposition: To advance or justify
important. an argument or put
3. Exemplum: To deal with incident forward a particular
that is in some point of view.
respect out of the 5. Discussion: To present factual
usual, point to some information and
general value in the opinion about more
cultural context. than one side of an
4. Recount: To reconstruct past issue. It may be a
experiences by recommendation
retelling events and based on the
incidents in the order evidence presented.
in which they have 6. Review: To critique a
occurred. network or an event
5. Anecdote: To share with others for a public
an account of an audience.
unusual or amusing 7. New item: To inform reader the
incident. event of the day that
6. Spoof: To retell an event is considered news
with humorous twist. worthy or important.
Sementara karangan dalam bentuk fakta 8. Commentary: To explain the
terdiri dari: processes involved in
1. Procedure: To show how the information
something can be (evaluation) of a
accomplished social cultural
through a series of phenomenon or
type or action to be through a natural
taken. phenomenon.
2. Explanation: To explain why thing Keseluruhan jenis teks atau karangan
are as they are or diatas dapat digunakan oleh siswa dalam
how things work. menulis sehingga tercipta hasil karangan yang

ISSN 2355-004X |7
Rahmi Fhonna, Meningkatkan Kemampuan…

bervariasi. Dalam menulis tentu saja siswa video frames results in a video clip”.
harus memperhatikan kaidah-kaidah bahasa, Selanjutnya Berk (2009:3) juga menyatakan
terutama Bahasa Inggris, untuk memperoleh bahwa “A video clip engages both
hasil tulisan yang benar dan tepat. hemispheres. The left side processes the
Kemampuan siswa dalam melafalkan dialogue, plot, rhythm, and lyrics; the right
pengucapan kosa kata dengan tepat juga side processes the visual images,
mempengaruhi keahlian menulis. Richards dan relationships, sound effects, melodies, and
Renandya (2006:303) menyatakan bahwa harmonic relationships”.
seorang penulis harus memperhatikan Harmer (1998:285) merumuskan bahwa
tingkatan kemampuan menulis tertinggi seperti penggunaan video adalah sebagai cara
perencanaan dan pengaturan ide, begitu juga mendengar dengan menggunakan gambar,
tingkatan kemampuan menulis terendah seperti dimana siswa tidak hanya mendengar tetapi
ketepatan menulis kata, pilihan kosa kata dan juga melihat secara visual. Oleh karena itu
tanda baca. Kedua hal tersebut semakin sulit Harmer menyatakan beberapa manfaat
diterapkan jika kemampuan pengucapan kosa penggunaan video sebagai pengalaman belajar,
kata sangat rendah. Dengan kata lain siswa diantaranya: a) seeing language in use, b)
harus menguasai tingkatan menulis dari yang cross-cultural awareness, c) the power of
terendah hingga yang tertinggi, sehingga creation, and d) motivation.
mampu menghasilkan tulisan yang menarik Pada bab sebelumnya juga telah
dan layak untuk dibaca. dipaparkan bahwasanya video klip sangat
2.2 Video klip bermanfaat bagi para mahasiswa untuk
2.2.1 Definisi video klip dan manfaatnya meningkatkan daya imajinasi mereka dalam
dalam dunia pendidikan menghasilkan ide – ide untuk menulis.
Dewasa ini perkembangan teknologi Sebagaimana diketahui bahwa untuk
semakin canggih dan sangat mendukung dunia mendapatkan ide dalam menulis tidaklah
pendidikan. Salah satu bagian dari teknologi mudah. Seorang penulis yang handal
yang bisa menunjang sektor pendidikan adalah dipastikan dapat menghabiskan waktu yang
penggunaan video klip untuk meningkatkan relative lama hanya untuk mendapatkan
kemampuan siswa dalam menulis, terutama sebuah ide yang tepat dalam memulai sebuah
penulisan teks naratif. Russell (2013) tulisan yang indah dan layak dibaca. Begitu
mendefinisikan bahwa “video clip is a short pula dengan mahasiswa yang harus mampu
film that usually provides images to interpret membuat sebuah karangan naratif yang
the meaning of a popular song, it is a small imajinatif sehingga para pembaca tertarik
section of a larger video presentation, a series untuk membaca karangan mereka.
of video frames is run in succession to produce Berdasarkan definisi diatas diketahui
a short, animated video. This compilation of bahwa video klip tidak hanya sebagai alat

ISSN 2355-004X |8
Rahmi Fhonna, Meningkatkan Kemampuan…

untuk menghibur tetapi juga dapat digunakan pembelajaran tentang dunia (Slávka, 2009:1).
sebagai media yang sangat membantu dalam Sementara Polkinghorne (1991:136)
meningkatkan kemampuan mahasiswa dalam berpendapat bahwa naratif adalah proses
belajar. Hal ini dikarenakan tampilan video kognitif yang merujuk pada kejadian
dengan diiringi suara dan gambar dapat sementara yang merupakan bagian dari plot
menarik perhatian siswa selama proses belajar dan struktur narasinya digunakan untuk
mengajar berlangsung sehingga dapat menyusun peristiwa tersebut kedalam bentuk
menciptakan lingkungan belajar yang nyaman cerita.
dan menyenangkan. Manfaat lain dari
Selanjutnya Hutchinson (2005:10) juga
penggunaan video klip dalam proses belajar
menambahkan bahwa naratif adalah sebuah
adalah dapat membantu siswa menikmati
cerita bersambung baik fiktif maupun non-
pelajaran yang disajikan, menghilangkan
fiktif yang biasanya diceritakan dalam bentuk
stress, memperluas wawasan serta melafalkan
kronologis kejadian. Inti dari konsep naratif
kosa kata dengan benar.
adalah karangan dalam bentuk cerita yang
2.3 Teks naratif
diperoleh dari pengamatan peristiwa yang
2.3.1 Konsep umum teks naratif dan
terjadi sehari-hari maupun cerita yang berasal
strukturnya
dari kisah-kisah di dunia maya. Selain itu teks
Teks naratif memiliki berbagai macam
naratif merupakan karangan cerita yang
definisi yang intinya merupakan teks yang
menarik yang bertujuan menghibur serta
berhubungan dengan cerita yang terdiri dari
memberi informasi kepada pembaca secara
serangkaian peristiwa dengan didiikuti oleh
menyenangkan.
berbagai karakter yang berperan didalamnya.
Kata naratif berasal dari bahasa latin yaitu Struktur teks naratif sebagaimana
narre yang berarti untuk dikenal atau diungkapkan oleh Neo (2005:27) adalah
diketahui, menyampaikan informasi, media sebagai berikut:

Gambar 2.1 Segitiga Freytag dalam struktur naratif

Climax

Rising action Falling action

Exposition Resolution

ISSN 2355-004X |9
Rahmi Fhonna, Meningkatkan Kemampuan…

Gambar diatas dikenal sebagai segitiga yang berarti bagi mahasiswa dalam
Freytag yang sangat berguna untuk membantu meningkatkan kemampuan menulis pada
dalam menulis dengan mengatur ide-ide secara umumnya. Berdasarkan permasalahan yang
sistematis. Neo juga menambahkan bahwa dirumuskan sebelumnya, penelitian ini juga
segitiga Freytag terdiri dari: dilakukan untuk mengetahui efektifitas
1. Composition which establishes the penggunaan video klip dalam proses belajar
characters and situation. mengajar serta untuk mengetahui faktor apa
2. Rising action which refers to a series saja yang menyebabkan mahasiswa sulit dalam
of complication leads to the climax. menghasilkan ide untuk menulis teks naratif.
3. Climax is the critical moment when 3.1 Pendekatan penelitian
problem/conflict demands something Penelitian ini menggunakan dua metode
to be done about them. yang berbeda, yaitu kuantitatif dan kualitatif.
4. Falling action is the moment away Hal ini berkaitan dengan rumusan masalah
from the highest peak of excitement. penelitian yang menuntut peneliti
5. The resolution consists of the result melakukan perhitungan numeral untuk
or outcome. mendapatkan data yang akurat melalui angka –
angka dengan menggunakan formula tertentu.
Di sisi lain, Anderson (1997:14)
Dari segi kualitatif, peneliti diharapkan
menyatakan bahwa karangan naratif yang
mampu mengeksplorasi serta memahami dan
bagus seharusnya dapat menggambarkan: a)
menjelaskan setiap jabaran ide yang
bagaimana karakter si pelaku (pengalaman), b)
dikemukakan sampel penelitian dalam
dimana kejadian berlangsung (tempat), dan c)
questionnaire yang didistribusikan selama
bagaimana kejadian itu terjadi (aksi/peristiwa).
penelitian berlangsung. Menurut Bogdan dan
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa
Tylor seperti dikutip oleh Moleong
konsep dari naratif adalah karangan berbentuk
(2001:135) pendekatan kualitatif
cerita yang mendeskripsikan keseluruhan aksi
adalah sebagai prosedur dasar penelitian
dalam suatu peristiwa secara sistematis dan
yang menghasilkan data deskriptif berupa
berurutan sehingga menarik untuk dibaca.
kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang
III. METODOLOGI PENELITIAN dan prilaku yang diamati. Penelitian yang
Secara umum penelitian ini bertujuan menghasilkan data deskriptif adalah berupa
untuk mengetahui tingkat kemampuan kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang
mahasiswa pada Prodi Pendidikan Bahasa dan prilaku yang diamati. Penelitian kualitatif
Inggris STKIP Bina Bangsa Getsempena pada latar belakang alamiah sebagai kebutuhan
dalam menulis teks naratif. Penggunaan video mengandalkan manusia sebagai alat penelitian,
klip sebagai media dalam pengajaran memanfaatkan metode kualitatif dan
diharapkan mampu memberikan kontribusi menganalisis data secara indukatif.

ISSN 2355-004X | 10
Rahmi Fhonna, Meningkatkan Kemampuan…

Kutipan di atas memberi gambaran Inggris STKIP Bina Bangsa Getsempena


bahwa penelitian kualitatif lebih angkatan tahun 2012 sebanyak 17 orang yang
mengutamakan manusia sebagai subjek akan menjadi sampel.
penelitian dan lebih memfokuskan kepada 3.4 Teknik pengumpulan data
proses daripada hasil. Melalui analisis Data dikumpulkan melalui 3 (tiga)
induktif, penelitian mengungkapkan makna cara yang berbeda yakni:
dari keadaan yang diamatinya, sedangkan 1. Experimen
untuk menjawab permasalahan secara teoritis Peneliti melakukan experimen dengan
digunakan studi kepustakaan. Hal ini mengajar secara langsung di ruang
diharapkan agar penganalisaan terhadap mahasiswa yang menjadi sampel
beberapa variabel yang dijadikan faktor dalam penelitian ini. Keseluruhan
penelitian akan lebih akurat. pertemuan yang dilakukan adalah
3.2 Lokasi dan waktu penelitian sebanyak 4 pertemuan. Pada
Penelitian ini bertempat di STKIP Bina pertemuan pertama, peneliti
Bangsa Getesempena Banda Aceh. Durasi memberitahukan kepada para
waktu secara keseluruhan untuk penelitian ini mahasiswa tentang penelitian yang
adalah sejak April 2014 sampai dengan Juli akan dilakukan, serta meminta
2014. Pengumpulan data dilakukan selama 4 mereka untuk berpartisipasi secara
hari dalam 2 minggu di bulai Mei, yaitu aktif dalam penelitian ini agar
tanggal 12, 15, 19 dan 22 Mei 2014. diperoleh data yang akurat.
3.3 Populasi dan sampel Selanjutnya peneliti memberikan tes
3.3.1 Populasi awal (pre-tes) untuk mengetahui
Populasi adalah sekelompok orang kemampuan mahasiswa dalam
sebagai target survey yang dilakukan oleh menulis teks naratif tanpa media, dan
peneliti (Kitchenham dan Pfleeger, 2002:17). penulis meminta mereka untuk
Sementara populasi dalam penelitian ini menulis tentang cerita Cinderella.
adalah seluruh mahasiswa pada Prodi Pada pertemuan berikutnya, yaitu
Pendidikan Bahasa Inggris STKIP Bina pertemuan ketiga dan keempat,
Bangsa Getsempena, yang terdiri dari peneliti menjelaskan tentang menulis
mahasiswa angkatan tahun 2010, 2011, 2012 teks naratif dan memberikan beberapa
dan 2013. contoh. Pada pertemuan terakhir,
3.3.2 Sampel sebagai pos-test, mahasiswa diminta
Sampel merupakan bagian dari populasi menulis teks naratif berdasarkan
yang diambil untuk memenuhi tujuan video klip The Beauty and The Beast
penelitian (Freedman, 2008:1). Dalam hal ini oleh Peabo Bryson dan Celine Dion.
mahasiswa pada Prodi Pendidikan Bahasa 2. Tes

ISSN 2355-004X | 11
Rahmi Fhonna, Meningkatkan Kemampuan…

Sebagaimana diketahui bahwa tes L = Nilai terendah


merupakan suatu metode untuk b. Jumlah interval kelas. Formula
mengukur kemampuan seseorang yang digunakan adalah sebagai
dalam bidang tertentu (Brown, berikut:
2003:3). Seperti yang dikemukakan K = 1 + (3,3)log n
sebelumnya, tes yang diberikan terdiri Dimana
dari 2 (dua) tahap yaitu pre-tes dan K = Jumlah interval kelas
post-tes. Penilaian yang diberikan N = Jumlah sampel
terhadap hasil tes meliputi pengaturan c. Jarak interval kelas. Formula
ide dalam tulisan, isi tulisan, tata yang digunakan adalah sebagai
bahasa, tanda baca/ketepatan menulis berikut:
kosa kata, serta jenis kosa kata yang
P=
digunakan.
3. Questionnaire
Dimana
Menurut Ears (2004:244),
questionnaire adalah sebuah dokumen P = Jarak interval
penting yang berisi pertanyaan yang
R = Range nilai
dirancang untuk memperoleh
informasi yang sesuai. Dalam K = Jumlah interval kelas
penelitian ini questionnaire terdiri
d. Frekuensi, sebagaimana yang
dari 10 (sepuluh) pertanyaan dan akan
tertera dibawah ini:
diberikan di akhir pertemuan
mengajar (eksperimen). Dimana
3.5 Teknik analisa data fi = Frekuensi
Setelah data dikumpulkan, selanjutnya xi = Nilai tengah interval kelas
data tersebut akan dianalisis dengan fixi = Jumlah perkalian antara
menggunakan rumus-rumus tertentu sesuai frekuensi dan nilai tengah interval
dengan kriteria yang diperlukan. kelas
1. Tes e.Rumus rata-rata. Formula yang
Analisa tes menggunakan beberapa digunakan adalah sebagai berikut:
aspek yang berbeda seperti:
a. Pengukuran range. Formula yang X=
 fixi
digunakan adalah sebagai berikut:  fi
R=H–L Dimana
Dimana R = Range data X = Rata – rata kelas
H = Nilai tertinggi fi = Frekuensi

ISSN 2355-004X | 12
Rahmi Fhonna, Meningkatkan Kemampuan…

xi = Nilai tengah interval kelas mengukur sejauh mana efektifitas dari


fixi = Jumlah perkalian antara penggunaan video klip tersebut untuk
frekuensi dan nilai tengah interval meningkatkan kemampuan mahasiswa dalam
kelas menulis teks naratif, serta untuk mengetahui
2. Questionnaire faktor apa saja yang menyebabkan mahasiswa
Questionnaire akan dianalisa dengan sulit dalam menghasilkan ide untuk menulis
menggunakan rumus yang teks naratif. Penilaian terhadap tulisan tersebut
dikemukakan oleh Anas (2008:43) meliputi pengaturan ide dalam tulisan, isi
sebagai berikut: tulisan, tata bahasa, tanda baca/ketepatan
menulis kosa kata, serta jenis kosa kata yang
F
P= x100 % digunakan, yang dapat dikelompokkan sebagai
N
berikut (Brown: 244-246):
Dimana:
P = persentase Pengaturan ide = 20
F = frekuensi
Isi tulisan = 25
N = jumlah sampel
100% = nilai konstan Tata bahasa = 25

Tanda baca/ketepatan menulis ejaan =


IV. DATA ANALISIS DAN HASIL
10
PENELITIAN
4.1. Analisa tes Jenis kosa kata = 20
Total = 100
Sebagaimana telah dikemukakan pada
bab sebelumnya bahwa penelitian ini bertujuan 4.1.1. Analisa hasil Pre-tes
untuk mengetahui apakah penggunaan media Tabel berikut menunjukkan hasil pre-tes
video klip mampu meningkatkan kemampuan mahasiswa dalam menulis teks naratif Bahasa
mahasiswa dalam menulis teks naratif, Inggris, yaitu:

Tabel 4.1: Hasil Pre-tes Mahasiswa

No Nama Isi Pengaturan Kosa Tata Tanda Total


tulisan ide kata bahasa baca/ketepatan
menulis ejaan
1. MAS 20 15 10 5 5 55
2. YA 20 15 8 15 5 63
3. KH 10 15 7 10 4 46
4. SN 15 15 10 15 5 60
5. RAS 15 13 10 5 4 47
6. LR 12 10 10 15 4 51
7. CIZ 15 15 10 5 4 49

ISSN 2355-004X | 13
Rahmi Fhonna, Meningkatkan Kemampuan…

8. CE 15 13 8 10 5 51
9. MW 17 15 10 12 6 60
10. MH 15 12 10 5 4 46
11. RA 22 15 12 20 7 76
12. NA 20 15 10 20 5 70
13. IT 12 13 10 13 5 53
14. RD 15 10 10 10 5 50
15. CC 15 15 10 10 5 55
16. RH 20 15 17 10 8 70
17. HB 10 10 10 7 9 46

Berdasarkan table diatas dapat R = 76 – 46


diketahui bahwa sebaran hasil pre-tes
R = 30
Mahasiswa sebagai sampel dalam penelitian
ini bervariasi. Secara keseluruhan, hasil Berdasarkan rumusan diatas, maka
terendah adalah 46 yang diperoleh oleh 3 diketahui bahwa nilai range adalah 30.
orang mahasiswa dengan inisial KH, MH dan
4.1.1.2. Jumlah interval kelas
HB, sementara hasil tertinggi adalah 76 yang
Untuk mengetahui jumlah interval kelas,
terdiri dari satu orang mahasiswa yaitu RA.
dapat dilakukan dengan menggunakan rumus
Namun demikian, jika dilihat dari segi item
berikut ini:
penilaian, meskipun HB mendapatkan nilai
K = 1 + 3,3 log n
terendah secara keseluruhan, akan tetapi HB
K = 1 + 3.3 log 17
memperoleh nilai tertinggi pada bagian Tanda
K = 1 + 3,3 (1,23)
baca/ketepatan menulis ejaan dengan nilai 9.
K = 1 + 4, 059
4.1.1.1. Pengukuran Range K = 5, 059
Pengukuran range dilakukan dengan K=5
cara mengurutkan nilai yang diperoleh
Berdasarkan rumus diatas diketahui
mahasiswa dari yang terendah hingga tertinggi
bahwa jumlah interval kelas adalah 5.
sebagaiman berikut ini:
46 46 46 47 49 50 4.1.1.3. Jarak interval kelas
51 51 53 55 55 60 Rumus perhitungan berikut dapat
60 63 70 70 76 digunakan untuk mengukur jarak interval kelas
yaitu:
Setelah diketahui nilai tertinggi dan
terendah, selanjutnya nilai – nilai tersebut P=

dijumlahkan dengan menggunakan rumus P=


dibawah ini: P=6

R=H–L

ISSN 2355-004X | 14
Rahmi Fhonna, Meningkatkan Kemampuan…

4.1.1.4. Tabel frekuensi Setelah mengetahui jarak interval kelas,


yaitu 6, maka table frekuensi dapat
digambarkan sebagaimana berikut ini:

Table 4.2: Tabel frekuensi nilai pre-tes

Class interval
46 – 51 8 48,5 2352,25 388 18818
52 – 57 3 54,5 2970,25 163,5 8910,75
58 – 63 3 60,5 3660,25 181,5 10980,75
64 – 69 - 66,5 4422,25 - -
70 – 75 2 72,5 5256,25 145 10512,5
76 – 81 1 78,5 6162,25 78,5 6162,25
TOTAL 17 956,5 55384,25

4.1.1.5. Rumus rata-rata = = 56,2


Setelah mengetahui frekuensi nilai
mahasiswa seperti digambarkan pada table 4.1.2. Analisa hasil post-tes
diatas, maka rata – rata nilai mahasiswa pada Tabel berikut menampilkan hasil post-
pre-tes adalah sebagai berikut: tes mahasiswa dalam menulis teks naratif
Bahasa Inggris, yaitu:

x =
 fi   i
f i

Tabel 4.3 Hasil post-tes mahasiswa

No Nama Isi Pengaturan Kosa kata Tata Tanda Total


tulisan ide bahasa baca/ketepatan
menulis ejaan
1. MAS 20 15 15 15 10 75
2. YA 20 15 10 10 10 65
3. KH 15 13 15 14 8 65
4. SN 20 15 15 20 10 80
5. RAS 20 20 15 20 9 84
6. LR 16 20 13 12 10 71
7. CIZ 15 20 15 15 10 75
8. CE 20 17 15 10 9 71
9. MW 20 20 15 20 10 85
10. MH 20 10 15 15 10 70
11. RA 20 20 19 20 10 89
12. NA 20 20 16 22 10 88
13. IT 15 15 12 20 8 70

ISSN 2355-004X | 15
Rahmi Fhonna, Meningkatkan Kemampuan…

14. RD 10 15 15 15 10 65
15. CC 20 20 15 15 10 80
16. RH 25 20 18 22 10 95
17. HB 20 15 10 10 10 65

Tabel diatas menunjukkan bahwa 65 peningkatan dalam menulis. Sebagian


merupakan nilai terendah dan 95 adalah nilai mahasiswa hanya mengalami sedikit
tertinggi pada post-tes ini. Ada 4 orang peningkatan, namun sebagian yang lain
mahasiswa dengan nilai 65 yaitu YA, KH, RD menunjukkan peningkatan yang signifikan
dan HB. Hanya 1 orang mahasiswa yang dalam menulis dengan menggunakan media
berhasil mendapat nilai tertinggi yaitu RH. video klip. Salah satu contohnya adalah jika
Bahkan RH mendapatkan nilai yang sempurna sebelumnya CC mendapatkan nilai 55 pada
untuk kategori isi tulisan, yaitu 25. Di kategori pre-tes, namun pada post-tes meningkat
penilaian yang lain, rata – rata mahasiswa menjadi 80.
mendapatkan nilai yang hampir sama, seperti 4.1.2.1. Pengukuran Range
yang ditunjukkan pada table diatas. Namun Urutan nilai yang didapatkan mahasiswa
demikian, jika dibandingkan dengan perolehan dalam pos-tes dapat diurutkan mulai dari nilai
nilai pada pre-tes, hasil pos-tes menunjukkan yang terendah hingga nilai yang tertinggi
bahwa semua mahasiswa mengalami sebagaimana berikut ini:

65 65 65 65 70 70 71 71 75 75 80 80
84 85 88 89 95

Selanjutnya nilai range dapat ditentukan K = 1 + 3.3 log 17


dengan menggunakan formula berikut: K = 1 + 3,3 (1,23)
R=H–L K = 1 + 4, 059
R = 95 – 65 K = 5, 059
R = 30 K=5
Sehingga diketahui bahwa nilai range 4.1.2.3. Jarak Interval
pada post-tes adalah 30. Setelah mengetahui jumlah interval,
4.1.2.2. Jumlah Interval selanjutnya dapat diidentifikasi jarak interval
Setelah mendapatkan nilai range, dengan menggunakan formula berikut ini:
selanjutnya dapat ditentukan jumlah interval P=
dengan menggunakan rumus berikut:
P=
K = 1 + 3,3 log n

ISSN 2355-004X | 16
Rahmi Fhonna, Meningkatkan Kemampuan…

P=6 Frekuensi sebaran nilai post-tes dapat


dilihat melalui table berikut ini:
4.1.2.4. Tabel Frekuensi

Table 4.4: Tabel frekuensi nilai post-tes

Class interval
61 – 66 4 63,5 4032,25 254 16129
67 – 72 4 69,5 4830,25 278 19321
73 – 78 2 75,5 5700,25 151 11400,5
79 – 84 3 81,5 6642,25 244,5 19926,75
85 – 90 3 87,5 7656,25 262,5 22968,75
91 – 96 1 93,5 8742,25 93,5 8742,25
TOTAL 17 1283,5 98488,25

Dari table diatas diperoleh bahwa nilai fi kemampuan menulis teks naratif Bahasa
= 17, fixi = 1283,5 dan nilai fi = 98488,25. Inggris dengan menggunakan media video
4.1.2.5. Rumus rata – rata klip. Keefektifan dari penggunaan video klip
Setelah memperoleh hasil pada table tersebut dapat dilihat melalui nilai akhir yang
frekuensi sebagaimana ditunjukkan pada table diperoleh dari kedua tes yang diterapkan.
diatas, maka nilai rata – rata mahasiswa pada Oleh karena itu, data statistik ini menjawab 2
post-tes dapat ditentukan dengan (dua) pertanyaan yang menjadi masalah dalam
menggunakan rumus berikut ini: penelitian ini yaitu:
1. Apakah penggunaan media video

x =
 fi   i klip mampu meningkatkan
f i kemampuan mahasiswa dalam
menulis teks naratif?
= = 75,5
2. Sejauh manakah efektifitas dari
penggunaan video klip untuk
Menurut hasil pembagian dengan meningkatkan kemampuan
menggunakan formula diatas diperoleh data mahasiswa dalam menulis teks
bahwa nilai rata – rata mahasiswa pada post – naratif?
tes adalah 75,5. Jika dibandingkan dengan 4.1.3. Analisa questionnaire
nilai rata – rata pada pre-tes, maka terdapat Sebagaimana telah dikemukakan diatas,
perbedaan antara keduanya yaitu 56,2 dan penulis juga menggunakan questionnaire
75,5. Hal ini membuktikan bahwa mahasiswa sebagai instrument untuk mengumpulkan
pada Prodi Pendidikan Bahasa Inggris STKIP berbagai informasi dari mahasiswa sebagai
Bina Bangsa Getsempena dapat meningkatkan

ISSN 2355-004X | 17
Rahmi Fhonna, Meningkatkan Kemampuan…

data penunjang dalam melakukan penelitian dikalkulasikan dengan menggunakan rumus


ini. Questionnaire tersebut berisi beberapa berikut ini:
pertanyaan yang berkaitan erat dengan inti F
P= x100 %
pembahasan penelitian ini yang N
menitikberatkan pada kemampuan siswa Selanjutnya data yang diperoleh dari
dalam menulis teks naratif serta penggunaan questionnaire dapat dilihat melalui table –
video klip sebagai media pembelajaran. table berikut ini:
Jawaban yang diperoleh dari questionnaire

Table 4.5 What is your obstacle in learning writing?

No Options Frequencies Percentage


1 a. Lack of idea 5 29%
b.Lack of grammatical mastery 7 41%
c. Lack of vocabulary 3 18%
d. Lack of exercises 2 12%
Total 17 100%

Table diatas menunjukkan bahwa kurangnya ide untuk memulai menulis.


kebanyakan mahasiswa mengalami kesulitan Sementara mahasiswa yang memilih pilihan
belajar menulis karena kurangnya penguasaan ketiga menganggap bahwa kesulitan menulis
terhadap tata bahasa (grammar). Persentase itu disebabkan oleh kurangnya penguasaan
dari pilihan ini mencapai 41% (7 orang). 29% kosa kata, sebanyak 3 orang (18%). Alasan
(5 orang) mahasiswa lainnya memilih pilihan kurangnya latihan menulis diakui oleh 2 orang
yang pertama bahwa mereka mengalami mahasiswa (12%).
kesulitan dalam belajar menulis dikarenakan

Table 4.6 What do you think about writing narrative text

No Options Frequencies Percentage


2 a. It is easy 3 18%
b. It is difficult 8 47%
c. It is borring 1 6%
d. It is interesting 5 29%
Total 17 100%

Berdasarkan table diatas, diketahui kesulitan dalam menulis teks naratif yaitu
bahwa kebanyakan mahasiswa mengalami sekitar 47% (8 orang). 29% (5 orang)

ISSN 2355-004X | 18
Rahmi Fhonna, Meningkatkan Kemampuan…

mahasiswa lainnya menganggap bahwa teks teks naratif itu mudah dan 6% (1 orang)
naratif itu sangat menarik. Selebihnya, 18% (3 mahasiswa mengaku bahwa teks naratif itu
orang) mahasiswa beranggapan bahwa menulis membosankan.

Table 4.7 The lecturer uses media in teaching writing, especially writing narrative text

No Options Frequencies Percentage


3 a. Often 2 12%
b. Sometimes 10 59%
c. Never -
d. Always 5 29%
Total 17 100%

Mengenai frekuensi penggunaan media pilihan selalu. Hanya 12% (2 orang)


dalam pembelajaran menulis khususnya mahasiswa yang mengaku sering, berkaitan
menulis teks naratif ditanggapi mahasiswa dengan penggunaan media dalam
secara beragam. 59% (10 orang) mahasiswa pembelajaran menulis teks naratif. Tidak ada
berasumsi bahwa penggunaan media dalam mahasiswa yang memilih pilihan tidak pernah
pembelajaran menulis adalah kadang – terkait dengan hal tersebut diatas.
kadang. 29% (5 orang) mahasiswa memilih

Table 4.8 Using video clip in learning writing narrative text can motivate you to produce better
writing result

No Options Frequenc Percent


ies age
4 a. Strongly 15 88%
agree
b. Agree 2 12%
c. Disagree -
d. Strongly -
disagree
Total 17 100%

Melalui tabel diatas, dapat menyatakan sangat setuju bahwa penggunaan


disimpulkan bahwa hampir keseluruhan media video klip dalam pembelajaran menulis
mahasiswa yaitu sebanyak 15 orang (88%) teks naratif dapat memotivasi mereka untuk

ISSN 2355-004X | 19
Rahmi Fhonna, Meningkatkan Kemampuan…

menghasilkan tulisan yang lebih baik. Hanya 2 setuju saja. Sementara itu, tidak ada
orang (12%) mahasiswa yang menyatakan mahasiswa yang memilih pada pilihan c dan d.

Table 4.9 Using video clip in learning writing narrative text can help you to write and organize
the idea

No Options Frequenc Percent


ies age
5 a. Strongly 17 100%
agree
b. Agree - -
c. Disagree - -
d. Strongly - -
disagree
Total 17 100%

Table diatas dengan jelas dalam menulis teks naratif Bahasa


menginformasikan bahwa keseluruhan Inggris, yaitu 56,2 untuk pre-tes dan
mahasiswa yaitu 17 orang (100%) menyatakan 75,5 untuk post-tes.
sangat setuju jika video klip digunakan dalam 2. Penggunaan media video klip dapat
pembelajaran menulis teks naratif sangat meningkatkan kemampuan mahasiswa
membantu mereka untuk menulis dan dalam menulis teks naratif Bahasa
menghasilkan ide – ide yang menarik. Inggris, fokus pada pengembangan
Sehingga jelaslah sudah jika media video klip ide.
sangat berpengaruh terhadap perkembangan 3. Setiap mahasiswa mempunyai
menulis, khususnya menulis teks naratif para kapasitas dan kemampuan yang
mahasiswa jurusan pendidikan Bahasa Inggris berbeda dalam menghasilkan sebuah
di STKIP Bina Bangsa Getsempena Banda karangan naratif. Hal ini didasarkan
Aceh. pada kategori penilaian yang diberikan
pada kedua tes yaitu menyangkut isi
V. KESIMPULAN DAN SARAN
tulisan, pengaturan ide, kosa kata yang
5.1 Kesimpulan
digunakan, tata bahasa, dan tanda
Berdasarkan penelitian yang telah
baca/ketepatan menulis ejaan.
dilakukan selama ini, dapat disimpulkan
4. Hasil perolehan data melalui
beberapa poin penting sebagaimana berikut
pendistribusian questionnaire
ini:
menunjukkan bahwa kebanyakan
1. Terdapat perbedaan yang besar antara
mahasiswa mengaku sangat
nilai pre-test dan post-test mahasiswa

ISSN 2355-004X | 20
Rahmi Fhonna, Meningkatkan Kemampuan…

termotivasi dan terbantu dengan memberikan warna yang berbeda


adanya video klip sebagai salah satu kepada mahasiswa sehingga tercipta
media dalam pembelajaran menulis suasana belajar yang nyaman dan
teks naratif. menyenangkan serta tidak bosan. Oleh
5.2 Saran karena itu, seorang pengajar yang
1. Variasi media dalam pembelajaran handal sangat diperlukan untuk
menulis diharapkan mampu mencapai tujuan ini.
meningkatkan dan mengimprovisasi 4. Kepada setiap institusi pendidikan
kemampuan mahasiswa menulis, agar menyediakan segala sarana dan
khususnya dalam menghasilkan teks prasarana yang dibutuhkan demi
naratif. Oleh sebab itu, sangat kelancaran proses pentransferan ilmu
disarankan untuk menggunakan media yang dimaksud.
yang sesuai ketika mengajar. 5. Mahasiswa diharapkan tidak hanya
2. Setiap pengajar diharapkan kreatif dan menerima ilmu yang disampaikan oleh
inovatif dalam mengajar, sehingga dosen/pengajar di ruang kelas saja,
mahasiswa termotivasi dalam belajar. akan tetapi harus lebih aktif mencari
3. Khusus pembelajaran menulis, dan mempraktekkannya dalam
hendaknya para pengajar mampu kehidupan sehari-hari.

ISSN 2355-004X | 21
Rahmi Fhonna, Meningkatkan Kemampuan…

DAFTAR PUSTAKA

Akhdiah Sabarti dkk. (1996). Menulis. Jakarta: Depdikbud

Anas Sudiyono. (2008). Pengantar Statistika Pendidikan. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Anderson, M. (1997). Text type in English 2. Australia: Macmillan.

Berk, R.A. (2009). Multimedia teaching with video clips: TV, movies, YouTube, and mtvU in the
college classroom. International Journal of Technology in Teaching and Learning, 5(1), 1–21.
Brown, D. (2003). Language assessment principle and classroom practice. New York: Longman.
Byrne, D. (1984). Teaching writing skill. Singapore: Longman.
Carino, P. (1991). Basic writing. Narpecolin Publisher: Indiana State University.
D’Angelo, F. (1980). Process and Though in Composition, 2nd eds. Cambridge: Masssachusetts.
Douglas College. (2008). Prewriting Strategies for Exploring Ideas. Douglas College Learning
Centre.
Ears, B. (2004). The Practice of Social Research. Wardsworth: Thomson Learning.
Fowler & Aaron. (2006). The Little, Brown Handbook. Pearson: Longman.
Freedman, D. (2008). Sampling. Berkeley: University of California.
Gerot, L. & Wignell, P. (1994). Making Sense of Functional Grammar. Sydney: Gerd Stabler.
Gorbman, C. (1998). Film Music. in: John Hill and Pamela Church Gibson (eds.): The Oxford Guide
to Film Studies, Oxford.
Handoyo Puji Widodo. (2006). Process-Based Academic Essay Writing Instruction in An EFL
Context.
Harmer, J. (2007). The practice of English language teaching (4th Eds). England: Pearson Education
Limited.
Harmer, J. (2004). How to Teach Writing. New York: Longman.
Harmer, J. (1998). The Practice of English Language Teaching. Longman: Cambridge.
Hutchinson, E. (2005). Narrative Writing. United States of America: Saddleback Educational
Publishing.
Khoi, R. (2011). A Solution to the Dilemma of Writing in a Foreign Language: Adaptive Mentorship.
International Journal for Cross-Disciplinary Subjects in Education (IJCDSE), 2 (4).
Kitchenham, B. & Pfleeger, S.L. (2002). Principles of Survey Research Part 5: Populations and
Samples. 27 (5).
Meyers, A. (2005). Gateways to Academic Writing: Effective Sentences Paragraph and Essay. New
York: Longman.
Moleong, J. L. (2001). Metode Penelitian Kuantitatif. PT Remaja Rosda Karya.
Neo, E. (2005). Narrative for ‘O’ Level. Singapore: Longman.

ISSN 2355-004X | 22
Rahmi Fhonna, Meningkatkan Kemampuan…

Olshtain, E. (2001). Functional Tasks for Mastering the mechanics of Writing and Going Just Beyond.
Heinle & Heinle: Thomson Learning.
Oshima, A. & Hogue, A. (1997). Writing Academic English. New York: Pearson Education.
Polkinghorne, D. (1991). Narrative and Self-concept. University of Southern California: Lawrencc
Eribaurn Associates.
Raimes, A. (1983). Techniques in teaching writing. Oxford: Oxford University Press.
Richards, J.C. & Renandya, W.A. (2006). Methodology in Language Teaching, New York:
Cambridge University Press.
Slavka. (2009). Narrative Theories And Narrative Discourse. Bulletin of the Transilvania University
of Braşov. 2 (51).
Stone, S. (1995). The primary multiage classroom: changing schools for children. Unpublished
manuscript.
Sudjana. (2002). Metode Statistika. Bandung: Tarsito.

ISSN 2355-004X | 23

Anda mungkin juga menyukai