Anda di halaman 1dari 16

FAKULTAS KEPERAWATAN UNIVERSITAS JEMBER

FORMAT PENGKAJIAN KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH

Nama Kelompok :1
Tempat Pengkajian : Ruang Gardena
Tanggal : 12 Juni 2018

A. PENGKAJIAN
I. Identitas Pasien
Nama : Sdr. A No. RM : 21xxxx
Tanggal lahir/ : 14 Aprl 2004 / 15 Tahun Pekerjaan : Pelajar
Umur
Jenis kelamin : Laki-laki Status perkawinan : Belum menikah
Agama : Islam Tanggal MRS : 04 Juni 2018 jam: 08.48
Pendidikan : SMP Tanggal : 12 Juni 2018 jam: 13.00
pengkajian
Alamat : Bintoro, Patrang Jember Sumber informasi : Keluarga dan rekam
medik

II. Riwayat Kesehatan


1. Diagnosa medik: COB, SDH, close fraktur antebrachii 1/3 distal, post trepanasi SDH, post
trakeostomi

2. Keluhan utama:
Penurunan kesadaran

3. Riwayat penyakit sekarang:


Keluarga mengatakan pasien mengalami kecelakaan motor saat hendak pergi bersama
sepupu pasien pada hari senin tanggal 4 Juni 2018. Pasca kecelakaan pasien langsung
dibawa ke RSD dr. Soebandi pukul 08.48. Pasien sempat dirawat di ICU dan mendapatkan
terapi cairan Nacl 1000 ml dan tranfusi PRC 2 kolf, dan tindakan trepanasi dan
trakeostomi. Kemudian pasien dipindah ke ruang gardena. Pada saat diruang gardena
pasien mendapat terapi cairan Nacl 500 ml dan injeksi asam mefenamat 3x500, cefadroxil
3x1, piracetam 3x1 dan mendapatkan nebulizer combivent dan pulmicort. Kesadaran
pasien somnolen dan GCS 4x5.

4. Riwayat kesehatan terdahulu:


a. Penyakit yang pernah dialami:
Pasien tidak memiliki riwayat penyakit kronis

Panduan Profesi Ners Keperawatan Medikal Fkep UNEJ 2018


b. Alergi (obat, makanan, plester, dll):
Keluarga pasien mengatakan pasien tidak memiliki alergi terhadap obat, makanan ataupun
plester.

c. Imunisasi:
Keluarga pasien mengatakan pasien mendapatkan imunisasi lengkap sewaktu kecil.

d. Kebiasaan:
Keluarga pasien mengatakan pasien tidak memiliki riwayat merokok dan obat-obatan
terlarang

e. Obat-obat yang digunakan:


Keluarga pasien mengatakan pasien tidak mengkonsumsi obat-obatan tertentu

5. Riwayat penyakit keluarga:


Keluarga mengatakan bahwa salah satu keluarga tidak memiliki riwayat penyakit kronis.

6. Genogram:

Keterangan:

: Laki – laki : Meninggal

: Perempuan : Pasien

: Tinggal serumah

III. Pengkajian Keperawatan


1. Persepsi & pemeliharaan kesehatan:
Persepsi dan pemeliharaan kesehatan baik dilihat dari bagaimana keluarga langsung
membawa pasien ke pelayanan kesehatan.
Interpretasi :
Persepsi dan pemeliharaan kesehatan pasien baik

2. Pola nutrisi/ metabolik:

Panduan Profesi Ners Keperawatan Medikal Fkep UNEJ 2018


- Antropometri
BB= 50 Kg dan TB= 155 cm
IMT: 20,8
Interpretasi : IMT pasien termasuk dalam berat badan ideal

- Biomedical sign :
Hb: 11,6 gr/dL SGOT: 53 u/L (37oC)
Hematokrit 34,4 % SGPT: 23 u/L (37oC)

- Clinical Sign :
Mukosa bibir pasien kering, turgor kulit elastis

- Diet Pattern (intake makanan dan cairan):


No Pola Nutrisi Sebelum MRS Saat di RS
Makanan
1. Frekuensi makan 3 kali/hari 5x/hari
2 Porsi makan 1 piring/makan 1 gelas
3 Varian makanan Nasi putih dan lauk pauk. Bubur cair
4 Nafsu makan Baik -
5 Keluhan makan - -
Minuman
1 Jumlah ± 1500 ml ± 500 ml
2 Jenis Air putih susu
3 Keluhan minum - -

3. Pola eliminasi:
BAK
No Pola eliminasi Sebelum MRS Saat di Rumah Sakit
1 Frekuensi 2-3 kali sehari -
2 Jumlah ± 1000 cc/ 24 jam ± 800 cc/24 jam
3 Warna Kuning Kuning
4 Bau Bau khas urin : Amoniak Bau khas urin : Amoniak
5 Karakter Encer Encer
6 Bj - -
7 Alat bantu Mandiri Kateter
8 Kemandirian Mandiri Dibantu
9 Lain-lain - -

BAB
No Pola Eliminasi Sebelum MRS Saat MRS
1. Frekuensi 1 kali/hari 1x semenjak MRS
2 Konsistensi Lunak Lunak
3 Warna Kuning coklat Kuning coklat
4 Bau khas khas
5 Karakter - -
6 Alat bantu Mandiri Pempers
7 Kemandirian Mandiri Dibantu

Panduan Profesi Ners Keperawatan Medikal Fkep UNEJ 2018


Interpretasi: Pola BAK normal dan BAB mengalami gangguan

Balance cairan:

BC = I – (O + IWL) Input = Minum : 500 ml


= 1000 – (800 + 750) Infus: 500 ml
= 1000 – 1550
= -550 Total: 1000 ml
Output = urin : 800 ml
IWL = BB x 15 = 50 x 15 = 750

4. Pola aktivitas & latihan:


Sebelum sakit
Pasien melakukan aktivitas sehari-hari secara mandiri tanpa ada halangan.
Sesudah sakit
Pasien hanya dapat berbaring di tempat tidur.
c.1. Aktivitas harian (Activity Daily Living)
Kemampuan perawatan diri 0 1 2 3 4
Makan / minum √
Toileting √
Berpakaian √
Mobilitas di tempat tidur √
Berpindah √
Ambulasi / ROM √
Ket: 0: tergantung total, 1: dibantu petugas dan alat, 2: dibantu petugas/keluarga,
3: dibantu alat, 4: mandiri
a. Status Oksigenasi: pasien bernapas spontan dibantu dengan trakeostomi, frekuensi
pernapasan 24 x/menit
b. Fungsi kardiovaskuler: pasien memiliki tekanan darah 100/70 mmHg dan nadi
82x/ menit
c. Terapi oksigen: pasien tidak menggunakan terapi oksigen.

Interpretasi : Pola aktivitas pasien selama di rumah sakit dibantu oleh keluarga.

5. Pola tidur & istirahat:


Sebelum MRS Saat MRS
Durasi ± 7 jam per hari ± 8 jam per hari
Gangguan tidur Tidak ada gangguan Pasien kadang terbangun
karena reflek batuk
Keadaan bangun tidur Segar setelah bangun Tidak segar setelah
tidur bangun, lemas
Interpretasi: Kualitas tidur pasien terganggu saat di Rumah Sakit.

6. Pola kognitif & perceptual:


Fungsi Kognitif dan Memori
Pasien mengalami penurunan kognitif dan penurunan kesadaran.

Panduan Profesi Ners Keperawatan Medikal Fkep UNEJ 2018


Fungsi dan keadaan indera :
Pasien memiliki fungsi dan keadaan indera yang baik, kelima fungsi indra pasien tidak
mengalami gangguan.

Interpretasi: pasien mengalami masalah pada fungsi kognisi dan memori.

7. Pola persepsi diri:


Gambaran diri :
Tidak terkaji

Identitas diri :
Tidak terkaji

Harga diri:
Tidak terkaji

Ideal Diri:
Tidak terkaji

Peran Diri :
Tidak terkaji

Interpretasi : Pola persepsi diri pasien tidak terkaji karena pasien mengalami penurunan
kognitif.

8. Pola seksualitas & reproduksi:


Pasien adalah seorang remaja laki-laki dan belum menikah.

Interpretasi: Tidak terdapat gangguan pada seksualitas.


9. Pola peran & hubungan:
Hubungan pasien dengan keluarga baik
Interpretasi: Pola hubungan pasien baik

10. Pola manajemen koping-stress:


Tidak terkaji
Interpretasi: -

11. System nilai & keyakinan:


Pasien beragama islam, sebelum sakit pasien melakukan ibadah dengan teratur, pada saat
sakit pasien tidak dapat menjalankan ibadah sebagaimana mestinya.
Interpretasi : Sistem nilai dan keyakinan pasien mengalami gangguan.
IV. Pemeriksaan Fisik
Keadaan umum:
Kesadaran composmentis, GCS 4x5
Tanda vital:

Panduan Profesi Ners Keperawatan Medikal Fkep UNEJ 2018


- Tekanan Darah : 100/70 mm/Hg
- Nadi : 82 X/mnt
- RR : 24 X/mnt
- Suhu : 35,6 o
C

Kepala:
Inspeksi : Kepala tidak simetris, terdapat luka dan jahitan pada kepala sebelah kiri,
adanya edema kepala sebelah kiri
Palpasi : edema kepala bagian temporalis

Mata:
Inspeksi : tidak terdapat edema, tidak terdapat ikterus, tidak ditemukan tanda-tanda
anemis, posisi mata simetris, reflek cahaya positif ada.
Palpasi : Tidak terdapat nyeri tekan pada mata

Telinga:
Inspeksi : Bentuk telinga simetris, tidak ada lesi, tidak ada benjolan.
Palpasi : Tidak ada nyeri tekan pada area telinga.

Hidung:
Inspeksi : Hidung simetris, bersih, tidak ada benjolan, tidak ada jejas, tidak ada
pernapasan cuping hidung, terpasang NGT.
Palpasi : Tidak ada nyeri tekan pada hidung

Mulut:
Inspeksi : Mukosa bibir kering, bentuk simetris, tidak ada lesi, keadaan gigi dan gusi
terlihat kotor, tidak ada tanda-tanda sianosis
Palpasi : Tidak ada nyeri tekan pada area mulut

Leher:
Inspeksi : Bentuk simetris, tidak ada benjolan, tidak ada jejas, tidak terdapat
bendungan vena jugularis, terpasang trakeostomi
Palpasi : Tidak ada nyeri tekan pada leher, tidak teraba pembesaran kelenjar tiroid.

Dada:
a. Jantung
Inspeksi : Bentuk simetris, tidak tampak adanya ictus cordis
Palpasi : Tidak ada nyeri tekan, ictus cordis teraba pada intercosta V sisi kiri
Perkusi : Pekak pada seluruh lapang jantung
Auskultasi: S1 S2 tunggal
b. Paru-paru
Inspeksi : Bentuk dada simetris, tidak ada kelainan bentuk dada, pergerakan dada
simetris
Palpasi : vocal fremitus simetris pada kedua lapang paru
Perkusi : sonor
Auskultasi: Terdapat suara napas tambahan ronkhi +/+

Panduan Profesi Ners Keperawatan Medikal Fkep UNEJ 2018


Abdomen:
Inspeksi : Abdomen berbentuk simetris, bersih, tidak terdapat pembesaran abdomen
(ascites)
Auskultasi : Bising usus 7x/menit
Palpasi : Tidak ada nyeri tekan dan tidak ada pembesaran organ
Perkusi : Timpani

Urogenital:
Tidak ada lesi dan terpasang kateter urin

Ekstremitas:
Ekstrimitas atas
Inspeksi : Bentuk simetris, tidak ada benjolan, tidak ada lesi, pergerakan ekstrimitas
tidak terbatas pada ektremitas kanan. Pada ekstremitas kiri terpasang gips.
Pasien terpasang restrain pada kedua tangan.
Palpasi : Tidak terdapat nyeri tekan dan krepitasi pada tangan kanan, akral hangat,
CRT 1 dtk
Ekstremitas bawah
Inspeksi : Bentuk simetris, terdapat lesi pada kaki kanan dan pergerakan tidak
terbatas pada kaki kanan dan kiri. Terpasang restrain pada kedua kaki
pasien.
Palpasi : Tidak terdapat nyeri tekan dan krepitasi pada kaki kanan dan kiri, akral
hangat.

Kulit dan kuku:


Inspeksi : Warna kulit coklat, warna kuku putih dan ujung kuku tampak sedikit
kotor, integritas kulit baik
Palpasi : CRT 1 detik pada ekstremitas, turgor kulit elastis

Keadaan lokal:
Terdapat luka pada area kepala. Pasien menggunakan trakeostomi, dan juga terpasang NGT.
Pasien menggunakan kateter.

V. Terapi
No Jenis terapi Farmako dinamik dan Dosis Indikasi dan Efek Implikasi
farmako kinetik dan rute kontraindikasi samping keperawatan
pemberi
an

Panduan Profesi Ners Keperawatan Medikal Fkep UNEJ 2018


1. Asam Asam mefenamat atau 3 x 500 Indikasi: Mual, sakit Memonitor
mefenamat mefenamic acid IV obat sakit gigi, perut, diare, kemungkinan
dikenal sebagai sakit kepala, sembelit, efek samping
nonsteroidal anti- kembung,
dan meringanka obat
inflammatory drug pusing,
(NSAID). n rasa nyeri sakit
pada masa kepala,
menstruasi. kulit terasa
gatal, ruam,
mulut
kering
2. Cefadroxil Cefadroxil bekerja 3x1 Indikasi: Diare, sakit Memonitor
dengan cara IV mengatasi perut atau kemungkinan
menghambat sejumlah infeksi gangguan efek samping
pembentukan dinding akibat bakteri,
pencernaan, obat
sel bakteri sehingga seperti infeksi
bakteri tidak dapat saluran kemih, peradangan
bertahan hidup. kulit, pada lidah,
pernapasan, atau mual dan
tenggorokan. muntah

Kontraindikasi:
Berhati-hati
apabila pernah
alergi terhadap
antibiotik lain,
gangguan ginjal
3. Piracetam Piracetam adalah obat 3x1 Indikasi: Merasa Memonitor
yang berfungsi untuk IV meningkatkan gugup atau kemungkinan
meningkatkan kemampuan cemas, efek samping
kemampuan kognitif kognitif, mudah
obat
tanpa menimbulkan mengobati mengantuk,
rangsangan pada otak pasien disleksia, depresi,
dan tidak vertigo, dan perdarahan,
menyebabkan rasa cedera kepala. insomnia,
kantuk (nootropik). nyeri perut,
Kontraindikasi: mual,
Wanita hamil, muntah,
gangguan gangguan
pembekuan keseimbang
darah, penyakit an
liver, penyakit
ginjal, stroke
hemoragik
4. Pulmicort Pulmicort nebulizer Inhaler Indikasi: Asma Memonitor
adalah, sebuah obat bronkial kemungkinan
yang memiliki Kontraindikasi: efek samping
kandungan bahan aktif
Hipersensitivitas obat
budesonide yaitu
sebuah zat yang dapat obat ini

Panduan Profesi Ners Keperawatan Medikal Fkep UNEJ 2018


digunakan untuk
mengurangi gejala
penyakit asma

5. Combivent Obat ini memiliki Inhaler Indikasi: Sakit kepala, Memonitor


kandungan albuterol Pengobatan pusing, kemungkinan
atau salbutamol sulfat bronkhospasme mual, mulut efek samping
dan ipratropium kering,
yang obat
bromida. Combivent tremor, dan
memiliki cara kerja berhubungan
gejala pilek
dengan membuka dengan penyakit
saluran udara ke paru- penyumbatan
paru serta melakukan paru kronis
relaksasi atau sedang sampai
mengendurkan otot- berat pada
otot pada saluran
pasien yang
napas.
memerlukan
lebih dari satu
bronkhodilator
Kontraindikasi:
Hipersensitivitas
obat ini

VI. Pemeriksaan Penunjang & Laboratorium


No Jenis pemeriksaan Nilai normal Hasil
(rujukan) (hari/tanggal)
Nilai Satuan 06-06-2018 05-06-2018

1. Hematologi
Lengkap (HLT)
Hemoglobin 13,5-17,5 g/dl 11,6
Lekosit 4,5-11,0 103/L 10,1
Hematokrit 41-53 % 34,4
Trombosit 150-450 103/L 165
2. Faal Hati
SGOT 10 – 35 U/L(37oC) 53
SGPT 9 - 43 U/L(37oC) 23
3. Gula Darah
Gula Darah Sewaktu <200 Mg/dl 131
4. Faal Ginjal
Kreatinin Serum 0,6-1,3 Mg/dl 0,9
5. Elektrolit
Natrium 135-155 mmol/L 138,4
Kalsium 3,5-5,0 mmol/L 3,12
Chlorida 90-110 mmol/L 104,5

Panduan Profesi Ners Keperawatan Medikal Fkep UNEJ 2018


Penunjang Lain:
Foto Fhorak AP
CT Scan Kepala
Jember, 12 Juni 2018
Pengambil Data

( Kelompok 1 )

Panduan Profesi Ners Keperawatan Medikal Fkep UNEJ 2018


B. PROBLEM LIST
NO HARI/ DATA PENUNJANG KEMUNGKINAN MASALAH PARAF
TANGGAL/ ETIOLOGI DAN
JAM NAMA
1. Selasa/ 12 DS : - Trauma pada Ketidakefekti
Juni 2018/ DO : kepala fan bersihan
13.00 Terpasang trakeostomi jalan nafas
Terlihat sekret pada Terputusnya
trakeostomi kontinuitas
Rhonki +/+ jaringan kulit,
tulang, otot, dan
laserasi pembuluh
darah serebral

fungsi otak
terganggu

indikasi
trakeostomi

adanya reflek
batuk, ronkhi

ketidakefektifan
bersihan jalan nafas
2. Selasa/ 12 DS: Trauma pada Risiko
Juni 2018/ Keluarga mengatakan bahwa kepala ketidakefektif
13.00 pasien merespon dengan an perfusi
membuka mata saat dipanggil Terputusnya
jaringan
DO: kontinuitas
GCS 4 x 5 jaringan kulit, serebral
Reflek cahaya positif tulang, otot, dan
laserasi pembuluh
MAP=(2 diastole + sistole): 3 darah
MAP = (2x70 + 100) : 3
MAP=80 (normal) gangguan suplai
darah

iskemia

hipoksia

Risiko
ketidakefektifan
perfusi jaringan
otak
3. Selasa/ 12 DS: Cedera Otak Berat Resiko
Juni 2018/ - Cedera

Panduan Profesi Ners Keperawatan Medikal Fkep UNEJ 2018


13.00 DO: Himpitan pada
GCS 4 x 5 vaskuler otak
- Pasien tampak bedrest,
- Pasien menggerakan
badannya tanpa disadari Penurunan aliran
darah ke otak

Penurunan
kesadaran

Risiko injury
4. Selasa/ 12 DS: Penurunan Resiko
Juni 2018/ - kesadaran kerusakan
13.00 DO: integritas
- Pasien mengalami kulit
penurunan kesadaran Imobilisasi
- Pasien bedrest dan
terpasang restrain pada Supine dalam
ekstremitas waktu yang lama

Penekanan pada
bagian tulang yang
menonjol

Resiko kerusakan
integritas kulit

C. DIAGNOSA KEPERAWATAN

NO DIAGNOSA TANGGAL
PERUMUSAN
1. Ketidakefektifan bersihan jalan napas 12 Juni 2018
berhubungan dengan akumulasi sekret
2. Risiko ketidakefektifan perfusi jaringan 12 Juni 2018
serebral berhubungan dengan faktor risiko
trauma kepala (MAP dalam rentang
normal)
3. Risiko cedera b.d gangguan fungsi kognitif 12 Juni 2018
4. Risiko kerusakan integritas kulit b.d 12 Juni 2018
imbolitas fisik

Panduan Profesi Ners Keperawatan Medikal Fkep UNEJ 2018


D. INTERVENSI KEPERAWATAN

No Diagnosa Keperawatan NOC NIC


1 Ketidakefektifan bersihan jalan Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama Manajemen Jalan Nafas
napas berhubungan dengan 3x24 jam, ketidakefektifan bersihan jalan nafas 1. Buka jalan nafas dengan teknik chin lift
akumulasi sekret tidak terjadi dengan kriteria hasil: atau jaw thrust
1. Frekuensi 2. Posisikan pasien untuk memaksimalkan
pernafasan dalam batas normal ventilasi
2. Irama 3. Identifikasi kebutuhan aktual/ potensial
pernafasan reguler pasien untuk memasukan alat membuka
3. Tidak jalan nafas
menggunakan otot bantu pernafasan 4. Lakukan fisioterapi dada
4. Retraksi 5. Motivasi pasien untuk bernafas pelan,
dada simetris dalam, dan batuk
5. Tidak 6. Instruksikan bagaimana agar dapat
menggunakan cuping hidung melakukan batuk efektif
6. Batuk dan 7. Kelola pemberian bronkidilator
mengeluarkan sekret 8. Monitor status pernafasan dan oksigenasi
Pencegahan Aspirasi
1. Monitor tingkat kesadaran, reflek batuk,
gag reflek, kemampuan menelan
2. Pertahankan kepatenan jalan nafas
3. Meminimalisir penggunaan obat – obatan
yang diketahui memperlambat
pengosongan lambung
4. Monitor status pernafasan
5. Monitor kebutuhan perawatan terhadap
saluran cerna
6. Beri makanan dalam jumlah sedikit
7. Berikan perawatan mulut

2. Risiko ketidakefektifan perfusi NOC: NIC:

Panduan Profesi Ners Keperawatan Medikal Fkep UNEJ 2018


jaringan serebral berhubungan Tissue Perfusion: Cerebral Manajemen edema serebral
dengan faktor risiko trauma 1. Monitor adanya kebingungan, perubahan
kepala (MAP dalam rentang Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama pikiran, keluhan pusing, pingsan
normal) 3x24 jam, ketidakefektifan perfusi jaringan 2. Monitor tanda-tanda vital
otak tidak terjadi dengan kriteria hasil: 3. Monitor status pernapasan: frekuensi, irama,
a. TTV dalam rentang normal kedalaman pernapasan
b. MAP dalam rentang normal 4. Kurangi stimulus dalam lingkungan pasien
c. tidak ada keluhan sakit kepala. 5. Rencanakan asuhan keperawatan untuk
d. Tidak menunjukkan adanya gangguan memberikan periode istirahat
perfusi meliputi disorientasi, kebingungan, 6. Hindari fleksi leher, atau fleksi ekstrem
maupun nyeri kepala pada lutut/panggul
7. Posisikan tinggi kepala tempat tidur 30
derajat atau lebih
8. Dorong keluarga/orang yang penting untuk
bicara pada pasien
9. Monitor intake dan output
3. Risiko cedera b.d gangguan fungsi Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama Pencegahan Jatuh
kognitif 3x24 jam, risiko cedera tidak terjadi dengan 1. Identifikasi kekurangan kognisi atau fisik
kriteria hasil: yang mungkin mungkin meningkatkan
1. Pasien terbebas dari cedera potensi jatuh pada lingkungan tertentu
2. Pasien mampu menjelaskan 2. Identifikasi perilaku dan faktor yang
cara/metode untuk mencegah injury/cedera mempengaruhi risiko jatuh
3. Pasien mampu menjelaskan faktor 3. Identifikasi karakteristik dari lingkungan
resiko dari lingkungan/perilaku personal yang mungkin meningkatkan otensi jatuh
4. Mampu memodifikasi gaya hidup untuk (misalnya, lantai licin dan tangga terbuka)
mencegah injury 4. Monitor gaya berjalan (terutama kecepatan),
5. Menggunakan fasilitas kesehatan yang keseimbangan dan tingkat kelelahan dengan
ada ambulasi
6. Mampu mengenali perubahan status 5. Bantu ambulasi individu yang memiliki
kesehatan ketidakseimbangan
6. Sediakan alat bantu (misalnya, tongkat dan
walker) untuk menyeimbangkan gaya
Panduan Profesi Ners Keperawatan Medikal Fkep UNEJ 2018
berjalan (terutama kecepatan)
7. Instruksikan pasien menggenai penggunaan
tongkat atau walker dengan tempat
8. Letakkan benda-benda dalam jangkauan
yang mudah bagi pasien
9. Berikan tanda untuk mengingatkan pasien
agar memita bantuan saat keluar dari tempat
tidur, dengan tepat
10. Gunakan pegangan tangan dengan panjang
dan tinggi yang tepat untuk mencegah jatuh
dari tempat tidur, sesuai kebutuhan
11. Sediakan pencahayaan yang cukup
dalamrangka meningkatkan pandangan
12. Sediakan permukaan lantai yang tidak licin
dan anti selip
13. Pastikan bahwa pasien menggunakan sepatu
yang pas, terkait dengan aman,dan sol anti
selip
Berikan penanda untuk memberikan
peringatan kepada staff bahwa pasien
berisiko tinggi jatuh
4. Risiko kerusakan integritas kulit Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama Perawatan Tirah Baring
b.d imbolitas fisik 3x24 jam, risiko kerusakan integritas kulit tidak 1. Tempatkan matras atau kasur terapeutik
terjadi dengan kriteria hasil: dengan cara yang tepat
1. Integritas kulit yang baik bisa dipertahankan 2. Posisikan sesuai body aligment yang tepat
2. Melaporkan adanya gangguan sensasi atau 3. Jaga kain linen kasur tetap bersih, kering
nyeri pada daerah kulit yang mengalami dan bebas kerutan
gangguan 4. Balikkan pasien sesuai dengan kondisi kulit
3. Menunjukkan pemahaman dalam proses 5. Balikkan pasien yang tidak dapat mobilisasi
perbaikan kulit dan mencegah terjadinya
sesuai dengan jadwal yang spesifik
sedera berulang
6. Monitor kondisi kulit
4. Mampu melindungi kulit dan
Panduan Profesi Ners Keperawatan Medikal Fkep UNEJ 2018
mempertahankan kelembaban kulit dan 7. Ajarkan latihan ditempat tidur dengan cara
perawatan alami yang tepat

Panduan Profesi Ners Keperawatan Medikal Fkep UNEJ 2018

Anda mungkin juga menyukai