SEKTOR OTOMOTIF
SUB SEKTOR KENDARAAN RINGAN
BUKU INFORMASI
DAFTAR ISI
BAB I
PENGANTAR
Jika anda kompeten dalam pekerjaan tertentu, anda memiliki seluruh keterampilan,
pengetahuan dan sikap yang perlu untuk ditampilkan secara efektif ditempat kerja,
sesuai dengan standar yang telah disetujui.
Desain Modul
Modul ini didisain untuk dapat digunakan pada Pelatihan Klasikal dan Pelatihan Individual
/ mandiri :
• Pelatihan klasikal adalah pelatihan yang disampaiakan oleh seorang pelatih.
• Pelatihan individual / mandiri adalah pelatihan yang dilaksanakan oleh peserta
dengan menambahkan unsur-unsur / sumber-sumber yang diperlukan dengan
bantuan dari pelatih.
Isi Modul
Buku Informasi
Buku informasi ini adalah sumber pelatihan untuk pelatih maupun peserta pelatihan.
Buku Kerja
Buku kerja ini harus digunakan oleh peserta pelatihan untuk mencatat setiap pertanyaan
dan kegiatan praktik baik dalam Pelatihan Klasikal maupun Pelatihan Individual /
mandiri.
Buku ini diberikan kepada peserta pelatihan dan berisi :
• Kegiatan-kegiatan yang akan membantu peserta pelatihan untuk mempelajari dan
memahami informasi.
• Kegiatan pemeriksaan yang digunakan untuk memonitor pencapaian keterampilan
peserta pelatihan.
• Kegiatan penilaian untuk menilai kemampuan peserta pelatihan dalam melaksanakan
praktik kerja.
Buku Penilaian
Buku penilaian ini digunakan oleh pelatih untuk menilai jawaban dan tanggapan peserta
pelatihan pada Buku Kerja dan berisi :
• Kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh peserta pelatihan sebagai pernyataan
keterampilan.
• Metode-metode yang disarankan dalam proses penilaian keterampilan peserta
pelatihan.
• Sumber-sumber yang digunakan oleh peserta pelatihan untuk mencapai
keterampilan.
• Semua jawaban pada setiap pertanyaan yang diisikan pada Buku Kerja.
• Petunjuk bagi pelatih untuk menilai setiap kegiatan praktik.
• Catatan pencapaian keterampilan peserta pelatihan.
Pelaksanaan Modul
Pada pelatihan klasikal, pelatih akan :
• Menyediakan Buku Informasi yang dapat digunakan peserta pelatihan sebagai
sumber pelatihan.
• Menyediakan salinan Buku Kerja kepada setiap peserta pelatihan.
• Menggunakan Buku Informasi sebagai sumber utama dalam penyelenggaraan
pelatihan.
• Memastikan setiap peserta pelatihan memberikan jawaban / tanggapan dan
menuliskan hasil tugas praktiknya pada Buku Kerja.
Anda mungkin sudah memiliki pengetahuan dan keterampilan, karena anda telah :
a. Bekerja dalam suatu pekerjaan yang memerlukan suatu pengetahuan dan
keterampilan yang sama atau,
b. Berpartisipasi dalam pelatihan yang mempelajari kompetensi yang sama atau
c. Mempunyai pengalaman lainnya yang mengajarkan pengetahuan dan
keterampilan yang sama.
Profesi
Profesi adalah suatu bidang pekerjaan yang menuntut sikap, pengetahuan serta
keterampilan/keahlian kerja tertentu yang diperoleh dari proses pendidikan,
pelatihan serta pengalaman kerja atau penguasaan sekumpulan kompetensi
tertentu yang dituntut oleh suatu pekerjaan/jabatan.
Standardisasi
Standardisasi adalah proses merumuskan, menetapkan serta menerapkan suatu
standar tertentu.
Pelatihan
Pelatihan adalah proses pembelajaran yang dilaksanakan untuk mencapai suatu
kompetensi tertentu dimana materi, metode dan fasilitas pelatihan serta
lingkungan belajar yang ada terfokus kepada pencapaian unjuk kerja pada
kompetensi yang dipelajari.
Kompetensi
Kompetensi adalah kemampuan seseorang untuk menunjukkan aspek sikap,
pengetahuan dan keterampilan serta penerapan dari ketiga aspek tersebut
ditempat kerja untuk mwncapai unjuk kerja yang ditetapkan.
Standar Kompetensi
Standar kompetensi adalah standar yang ditampilkan dalam istilah-istilah hasil
serta memiliki format standar yang terdiri dari judul unit, deskripsi unit, elemen
kompetensi, kriteria unjuk kerja, ruang lingkup serta pedoman bukti.
Sertifikat Kompetensi
Adalah pengakuan tertulis atas penguasaan suatu kompetensi tertentu kepada
seseorang yang dinyatakan kompeten yang diberikan oleh Lembaga Sertifikasi
Profesi.
Sertifikasi Kompetensi
Adalah proses penerbitan sertifikat kompetensi melalui proses penilaian / uji
kompetensi.
BAB II
STANDAR KOMPETENSI
Untuk mempelajari modul ini perlu membaca dan memahami modul –modul lain
yang berkaitan diantaranya :
Jika Anda belum mencapai kompetensi pada usaha/kesempatan pertama, Pelatih Anda
akan mengatur rencana pelatihan dengan Anda. Rencana ini akan memberikan Anda
kesempatan kembali untuk meningkatkan level kompetensi Anda sesuai dengan level
yang diperlukan.
Jumlah maksimum usaha/kesempatan yang disarankan adalah 3 (tiga) kali.
Kemampuan Awal
1 Batasan Konteks
5 Kegiatan:
6 Persyaratan khusus:
6.1 Cairan mekanis, pengoperasian pneumatic dan vacuum, tekanan
system rem (ganda).
6.2 Sistem Kstabilan.
1. Konteks:
1.1. Pengetahuan dan ketrampilan dasar dapat dinilai melalui pekerjaan dan
tidak melalui pekerjaan.
1.2. Penilaian ketrampilan dapat dilakukan setelah periode pelatihan yang
diawasi dan pengalaman melakukan sendiri pada tipe yang sama. Jika
kondisi tempat kerja tidak memungkinkan, penilaian dapat dilakukan melalui
simulasi.
1.3. Kompetensi harus dinilai sesuai dengan konteks dari kualifikasi
yang sedang diperlihatkan.
2. Aspek-aspek penting:
3. Pengetahuan dasar:
3.1. Prosedur overhaul
3.2. prosedur pengujian dan pengukuran komponen.
3.3. tanda peringatan terhadap debu rem.
3.4. informasi teknik yang sesuai
3.5. persyaratan keamanan perlengkapan kerja.
3.6. Pesyaratan keamanan kendaraan.
3.7. Persyaratan keselamatan diri.
3.8. Kebijakan perusahaan/industri.
4. Penilaian praktek:
4.1. mengakses, memahami dan menerapkan informasi teknik
4.2. mengoverhaul komponen rem
4.3. menggunakan peralatan dan perlengkapan yang sesuai.
4.4. menguji dan menyetel sistem rem dan komponen-komponennya untuk
memenuhi persyaratan teknik dan hukum.
Tingkat Kemampuan yang harus ditunjukan dalam menguasai kompetensi ini adalah
Tingkat Karakteristik
1 Melakukan tugas-tugas rutin berdasarkan prosedur yang baku dan
tunduk pada pemeriksaan kemajuannya oleh supervisor
2 Melakukan tugas-tugas yang lebih luas dan lebih kompleks dengan
peningkatan kemampuan untuk pekerjaan yang dilakukan secara
otonom supervisor melakukan pengecekan
3 Melakuakan aktifitas-aktifitas kompleks dan non rutin, yang diatur
sendiri dan bertanggung jawab atas pekerjaan orang lain.
BAB III
STRATEGI DAN METODE PELATIHAN
Persiapan / perencanaan
a. Membaca bahan/materi yang telah diidentifikasi dalam setiap tahap belajar
dengan tujuan mendapatkan tinjauan umum mengenai isi proses belajar Anda.
b. Membuat catatan terhadap apa yang telah dibaca.
c. Memikirkan bagaimana pengetahuan baru yang diperoleh berhubungan
dengan pengetahuan dan pengalaman yang telah anda miliki.
d. Merencanakan aplikasi praktik pengetahuan dan keterampilan Anda.
Implementasi
a. Menerapkan pelatihan kerja yang aman.
b. Mengamati indicator kemajuan personal melalui kegiatan praktik.
c. Mempraktikkan keterampilan baru yang telah Anda peroleh.
Penilaian
Melaksanakan tugas penilaian untuk penyelesaian belajar Anda
Terdapat tiga prinsip metode belajar yang dapat digunakan. Dalam beberapa
kasus, kombinasi metode belajar mungkin dapat digunakan.
Belajar secara mandiri membolehkan Anda untuk belajar secara individual, sesuai
dengan kecepatan belajarnya masing-masing. Meskipun proses belajar
dilaksanakan secara bebas, Anda disarankan untuk menemui Pelatih setiap saat
untuk mengkonfirmasikan kemajuan dan mengatasi kesulitan belajar.
Belajar Berkelompok
Belajar terstruktur
Belajar terstruktur meliputi sesi pertemuan kelas secara formal yang dilaksanakan
oleh Pelatih atau ahli lainnya. Sesi belajar ini umumnya mencakup topik tertentu.
BAB IV
MATERI UNIT KOMPETENSI
A. Sistim Rem
1. Uraian
Kendaraan tidak dapat berhenti dengan segera apabila putaran mesin di bebaskan
(Kopling di injak), kendaraan cenderung tetap bergerak. Kelemahan ini harus dikurangi
dengan maksud untuk menurunkan kecepatan gerak kendaraan hingga berhenti. Mesin
merubah energi panas menjadi energi kinetik (tenaga gerak) untuk menggerakan
kendaraan. Sebaliknya rem mengubah energi kinetik menjadi energi panas untuk
menghentikan kendaraan. Umumnya rem bekerja oleh adanya sistim gabungan
penekanan melawan sistim gerak putar. Efek pengereman (braking effec) diperoleh dari
adanya gesekan yang ditimbulkan antara dua objek
3. Type Rem
3. 1. REM KAKI
Rem kaki (foot brake) dikelompokan menjadi dua tipe: rem hidraulis (hydraulic brake)
dan rem pneumatik (pneumatic brake).
Rem hidraulis mempunyai keuntungan lebih respon (llebih cepat) dan konstruksinya
lebih sederhana bila dibanding dengan tipe lainnya, Sedangkan rem pneumatic
menggunakan kompresor yang menghasilkan udara bertekanan untuk menambah daya
pengereman.
Master silinder tipe Tandem, sistim hidraulisnya dipisahkan menjadi dua, masing-
masing untuk roda depan dan untuk roda belakang. Dengan demikian bila salah
satu tidak bekerja, maka yang lainnya tetap akan berfungsi dengan baik.
2. Boster Rem
Boster Rem berfungsi untuk melipat gandakan daya penekanan pedal rem, sehingga
pengemudi tika memerlukan penekanan yang kuat.
Boster rem dapat dipasang menjadi satu dengan master silinder (tipe integral) atau
dapat juga dipasangkan dengan cara terpisah dari master silinder itu sendiri
Boster rem dilengkapi diaprahma (membran) yang bekerja dengan adanya
perbedaan tekanan antara tekanan atmosfir dengan kevacuman yang dihasilkan dari
dalam intake manifold mesin
Mekanisme Kerja
1. Master Silinder
Fungsi master silinder adalah mengubah gerak pedal rem ke dalam tekanan hidraulis.
Master silinder terdiri dari reservoir tank yang berisi minyak rem, demikian juga piston
dan silinder yang membangkitkan tekanan hidraulis.
Master silinder dibagi kedalam dua tipe : 1. Tipe tunggal, dan 2. Tipe ganda
Master silinder tipe ganda (tandem type master cylinder) banyak digunakan dibanding
tipe tunggal (single type master cylinder). Master silinder tipe tunggal umumnya banyak
digunakan untuk pengoperasian unit kopling yang menggunakan type hidraulis.
Untuk kendaraan yang digerakan oleh mesin diesel penggunaan boster rem diganti
dengan pompa vacum, karena kevacuman yang terjadi pada intake manifold pada mesin
diesel tidak cukup kuat.
Boster rem terdiri dari rumah boster, piston boster, membran, reaction mechanism dan
mekanisme katup pengontrolan.
Boster body dibagi menjadi bagian depan dan bagian belakang, dan masing-masing
ruang dibatasi dengan membran dan piston boster.
Mekanisme katup pengontrol mengatur tekanan di dalam ruang tekan variasi. Termasuk
katup udara, katup vacum, katup pengontrol den sebagainya yang berhubungan dengan
pedal rem melalui batang penggerak katup.
Pada umumnya kendaraan yang mesinnya terletak di depan, bagian depan lebih
berat dibanding dengan bagian belakang.
Bila kendaraan direm maka titik pusat grafitasi akan pindah kedepan (bergerak
maju) disebabkan adanya gaya inertia, dan kerena adanya beban yang besar
menyatu pada bagian depan.
Penyetelan otomatis
Penyetelan celah sepatu rem secara otomatis (automatic brake shoe clearence
adjustment ) mengacu pada penyetelan celah antara tromol dan kanvas, yang bekerja
secara otomatis, seperti berikut dibawah ini :
Penyetelan terjadi pada saat pengereman selama kendaraan mundur
Penyetelan terjadi pada saat pengereman selama kendaraan maju
Penyetelan dilakukan dengan tuas rem parkir.
Langkah penyetelan
Putar roda gigi penyetel pada silinder roda sampai habis melalui lubang penyetel pada
backing plate ( sampai roda tidak berputar ), dan kemudian kembalikan gigi penyetel
tersebut berkisar antara 3 – 6 gigi. Lakukan hal tersebut pada setiap roda.
Langkah membuang udara
1) Pasangkan slang penampung minyak yang tembus pandang pada nipel pembuang
udara.
2) Tekan atau pompa pedal rem beberapa kali sampai terasa keras dan tahan dengan
tekanan penuh pedal rem tersebut.
3) Longgarkan dan kencangkan kembali baut nipel pembuang udara dengan kunci
khusus dalam waktu yang singkat, yakinkan cairan minyak rem dan gelembung udara
telah keluar .
4) Ulangi pekerjaan no 2 & 3 sampai dapat diyakinkan minyak rem keluar tanpa
gelembung.
5) Pekerjaan ini dilakukan oleh dua orang.
I. URAIAN
Pada tipe rem tromol, kekuatan tenaga pengereman diperoleh dari sepatu rem yang
diam menekan permukaan tromol bagian dalam yang berputar bersama-sama
dengan roda.
Karena self-energizing action ditimbulkan oleh tenaga putar tromol dan tenega
mengembangnya sepatu, tenaga pengereman yang besar diakibatkan oleh usaha
pedal yang relatif kecil.
REFERENSI
Self-energizing action
Ada dua jenis sepatu rem, seperti diperlihatkan pada gambar sebelah kiri : leading
shoes (primer) dan trailing shoes (sekunder). Bila ujung bagian atas (atau toe) pada
sepatu rem didorong ke arah tromol rem (oleh wheel cylinder) yang berputar pada
arah seperti ditunjukan dengan pana, sepatu rem cenderung melengket
i. KOMPONEN
1. Backing Plate
Backing plate dibuat dari baja press yang dibaut pada axle hausing, atau axle carrir
bagian belakang. Karena sepatu rem terkait pada backing plate, maka aksi daya
pengereman tertumpu pada backing plate.
Penting
Bila permukaan gesek sepatu rem aus berlebihan, rem akan bergetar. Sepatu rem
harus diperiksa dengan teliti setiap kali rem di bongkar untuk mencegah problem
tersebut.
2. Silinder Roda
Silinder roda (wheel cylinder) terdiri dari beberapa komponen seperti terlihat pada
gambar dibawah ini.
Setiap roda menggunakan satu atau dua buah silinder roda. Ada sistim yang
menggunakan dua piston untuk menggerakan kedua sepatu rem, yaitu satu piston
untuk setiap sisi silinder roda, sedangkan sistim yang lainnya hanya menggunakan
satu piston untuk menggerakan hanya satu sepatu rem.
Bila timbul tekanan hidraulis pada master silinder maka akan menggerakan piston
cup, piston akan menekan kearah sepatu rem, kemudian menekan tromol rem.
Apabila rem tidak bekerja, maka piston akan kembali keposisi semula karena adanya
kekuatan pegas pengembali sepatu rem dan pegas kompresi mengkerut.
Bleeder flugh disediakan pada silinder roda gunanya untuk membuang udara palsu
dari pipa-pipa minyak rem (ruang kosong).
Sepatu rem (brake shoe), seperti juga tromol (Drum brake) memiliki bentuk
setengah lingkaran. Biasanya sepatu rem dibuat dari plat baja. Dimana kanvas rem
dipasang padanya dengan cara dilem (kendaraan kecil) Kanvas ini harus dapat
menahan panas dan aus dan harus mempunyai koefisien gesek yang tinggi.
Koefisien gesek tersebut sedapat mungkin tidak mudah dipengaruhi oleh keadaan
turun naiknya temperatur dan kelembaban yang silih berganti . Umumnya kanvas
(lining) terbuat dari campuran fiber metalic dengan brass, lead plastik dan
sebagainya dan diproses dengan ketinggian panas tertentu.
4. Tromol Rem
Seperti terlihat pada gambar dibawah ini pada bagian ujung atas masing-masing sepatu
rem ditekan membuka oleh silinder roda ( Wheel Cylinder), sedangkan bagian ujung
bawah berputar atau mengembang. Tipe ini hanya terdapat pada silinder roda tunggal (
single wheel cylinder).
Bila tromol berputar kearah depan, seperti arah panah, dan pedal rem diinjak, maka
bagian ujung atas sepatu di tekan membuka kesekeliling ujung bawah oleh silinder roda
dan berlaku daya pengereman terhadap tromol. Sepatu bagian kiri disebut leading shoe,
dan sepatu yang kanan disebut trailing shoe.
Tipe single action two leading shoe mempunyai dua silinder roda yang masing-masing
mempunyai satu piston pada tiap sisinya, seperti terlihat pada gambar dibawah ini.
Bila rem bekerja, kendaraan dalam kondisi gerak maju maka kedua sepatu akan
berfungsi sebagai leading shoe. Apabila tromol berputar seperti arah panah pada
gambar, Maka tipe ini mempunyai tekanan pengereman yang tinggi tetapi ada suatu
kerugian pada tipe ini bila rem berputar dalam arah yang berlawanan (arah mundur),
maka kedua sepatu akan bekerja sebagai trailing shoe dan menghasilkan tenaga
pengereman yang kecil.
Tipe ini digunakan pada rem depan kendaraan penumpang dan niaga.
Tipe Double action two leading shoe mempunyai dua silinder roda, dan pada tiap sisinya
terdapat dua piston. Bila tipe single action bekerja sebagai self energizing force dalam
satu arah saja maka tipe double action ini bekerja efisiensi du arah, maju dan arah
mundur.
Tipe ini banyak digunakan pada rem belakang kendaraan niaga.
3. Tipe Uni-Servo
Tipe Uni-Servo mempunyai silinder roda tunggal dengan satu piston saja, dan
penyetelannya berhubungan dengan kedua sepatunya. Bila piston didalam wheel
cylinder mendorong bagian atas kiri hingga menyentuh tromol, maka fungsi sepatu-
sepatu sebagai leading shoe dan bekerja dengan daya pengereman yang tinggi.
Kelemahan pada tipe ini bila tromol berputar pada arah yang berlawanan maka kedua
sepatu berfungsi sebagai trailing shoe dan hanya mampu menghasilkan daya
pengereman yang kecil, lihat gambar dibawah ini.
4. Tipe Duo-Servo
Tipe Duo-Servo ini merupakan persi penyempurnaan dari Uni-Servo yang mempunyai
dua piston pada setiap silinder rodanya. Selama silinder roda menekan kedua sepatu
rem saat rem bekerja maka tipe ini mempunyai gaya pengereman yang tinggi terhadap
tromol tanpa terpengaruh oleh gerak arah putaran roda.
B. REM CAKRAM
Uraian
Rem cakram ( Disc Brake ) pada dasarnya terdiri dari cakram yang terbuat dari bahan
besi tuang, yang berputar dengan roda dan bahan gesek ( dalam hal ini disc pad) yang
mendorong dan menjepit cakram. Daya pengereman di hasilkan oleh adanya gesekan
antara disc pad dan cakram.
Karakteristik dari cakram hanya mempunyai sedikit aksi energi sendiri (self
energezing action), daya pengereman itu sedikit dipengaruhi oleh fluktuasi
koefesien gesek yang menghasilkan kestabilan tinggi. Selain itu, karena
permukaan bidang gesek selalu terkena udara, radiasi panas terjamin baik, ini
dapat mengurangi dan menjamin dari terkena air.
Rem cakram mempunyai batasan pembuastan pada bentuk dan ukrannya. Ukuran
disk pad agak terbatas, dan ini berkaitan dengan aksi self energezing limited.
Sehingga perlu tambahan tekanan hidraulis yang lebih besar untuk mendapatkan
daya pengeraman yang efesien. Juga, pad akan lebih cepat aus daripada sepatu
rem type tromol. Tetapi konstruksi yang sederhana, mudah pada perawatannya
serta penggantian pad.
Bila kendaraan berjalan pada jalan yang berair dan pemukaan singgung sepatu
dengan pad menjadi bash karena terkena percikan air.Koefisien gesek akan
berkurang karena air. Gejala ini disebut „Water Fading. Sebaiknya, bidang gesek
akan mengembalikan koefisien gesek pada kondisi semula, ini disebut „Water
Recovery“. Umumnya , semua rem membutuhkan Water Recofery yang baik.
Tetapi, pada rem tromol kurang menguntungkan dibandingkan dengan rem
piringan. Pada rem piringan air akan terlontar keluiar dengan adanya ggaya
sentrifugal. Hal ini yang membantu mengurangi air dan dapat meningkatkan
efesiensi pengereman dan Water Recover yang baik.
1. Piringan
Umumnya cakram atau piringan (Disk Rotor) dibuat dari besi tuang dalam bentuk
biasa (solid) dan berlubang-lubang untuk fentilasi.
Type Cakram lubang terdiri dari pasangan piringan yang berlubang untuk menjamin
pendinginan yang baik, kedua-duanya untuk mencegah fading dan menjamin umur
pad lebih panjang atau tahan lama.
2. Pad Rem
Pad (Disc Pad) biasa dibuat dari campuran metalik fiber dan sedikit serbuk besi. Type
ini disebut dengan semi metalik disc pad.
Pada jneis ini pad diberi garis celah untuk menunjukan ketebalan pad (batas yang di
izinkan). Dengan demikian dapat mempermudah pengecekan kausan pad.
Ada beberapa pad, penggunaan melatik plate ( disebut dengan anti squel shim)
dipasangkan pada sisi piston dari pad untuk mencegah bunyi saat terjadi
pengereman.
JENIS-JENIS CALIPER
Kaliper juga disebut dengan cylinder bodi memegang piston-pinston dan dilengkapi
dengan saluran minyak rem yang disalurkan ke silinder,
Kaliper dikelompokan sebagai berikut menurut jenis pemasangannya.
Caliper dipasangkan tepat pada axle atau strut. Seperti di ganmbarkan di bawah
ini. Pemasangan caliper dilengkapi dengan sepasang piston. Daya pengereman
didapat bila pad ditekan piston secara hidraulis pada kedua ujung piringan atau
cakram.
Fixed caliper adalah dasar didesain yang sangat baik dan dijamin dapat bekerja
lebih akurat . Namun demikian panasnya terbatas karena silinder rem berada
antara cakram dan velg. Menyebabkan sulit tercapainya pendinginan. Untuk ini
membutuhkan penambahan komponen yang banyak. Untuk mengatasi hal tersebut
jenis caliper fixed ini. Sudah jarang digunakan.
Seperti terlihat pada gambar piston hanya ditempatkan pada satu sisi kaliper saja.
Tekanan hidroulis dari master silinder mendorong piston (A) dan selanjutnya
menekan pada rotor disc (cakram). Pada saat yang sama tekanan hidraulis
menekan sisi pad (reaksi B). ini menyebabkan caliper bergerak kekanan dan
menjepit cakram dan terjadilah usaha tenaga pengereman.
2) Tipe ploating
Califer tipe semi floating menerima tenaga pengereman yang dibangkitkan dari pad
bagian luar.
Pada califer tipe full floating, kemampuan pengereman dibangkitkan oleh kedua pad
dengan torque plate.
Califer tipe full floating banyak digunakan pada kendaraan-kendaraan modern.
Califer dipasangkan dengan bantuan dua buah pen pada torque plate. Apabila
pengereman bekerja maka bodi bergerak masuk dengan adanya gerakan piston.
Tekanan pengereman yang berlaku pada pad bagian luar di terima oleh califer dan
meneruskan moment ke pin pada arah putaran. Kekuatan reaksi pad bagian dalam
diterima langsung oleh plate.
Mekanisme tipe ini sangat sederhana, tipe califer ini cenderung tidak berfungsi sangat
kecil, mudah perawatan dan memiliki kemampuan daya pengereman yang kuat. Tipe ini
sering digunakan pada rem cakram belakang yang mekanisme rem parkirnya terpasang
dibagian dalam unit disc barake.
a. Tipe F
Tipe F memiliki califer yang ditunjang oleh turque plate sedemikian rupa sehingga
memungkinkan dapat meluncur. Arm akan maju dari califer untuk memindahkan gerak
piston untuk menekan pad bagian luar. Tipe ini membutuhkan tempat yang sedikit tetapi
cenderung lebih banyak terseret oleh tipe lainnya kerena permukaan luncur califer dan
torque plate tersembunyi. Tipe ini digunakan pada roda belakang untuk beberapa model
kendaraan.
Tipe F
b. Tipe FS
Tipe ini dipasang dengan menggunakan dua pin (main pin dan sub pin) pada torque
plate yang dibautkan pada califer itu sendiri, seperti terlihat pada gambar dibawah.
Califer dan dua pin digerakan sebagai satu unit oleh piston. Reaksi tenaga (reaction
force) dari iner dan outer pad diterima oleh torque plate dan dengan demikian momen
tidak diteruskan ke pin.
Selanjutnya bagian yang meluncur (sleading section) pada califer (main dan sub pin)
disembunyikan seluruhnya. Hal ini merupakan design yang dapat menambahkan
kehandalan pada bagian ini. Tipe ini digunakan pada rem depan kendaraan luxury.
Tipe FS
c. Tipe AD
Tipe AD
d. Tipe PD
Pada dasarnya tipe ini sama dengan tipe AD kecuali pada main dan sub pin saja
yang dibaut pada torque plate. Tipe PD digunakan pada rem depan kendaraan
penumpang yang kecil.
Tipe PD
Tipe rem piringan ( disc brake ) pada dasarnya tidak memerlukan penyetelan secara
konvensional hal ini disebabkan tipe rem piringan untuk menjaga celah antara pad
dengan piringan dilakukan secara otomatis, seperti halnya apabila pad menjadi tipis
karena keausan akaibat penggunaan, maka celah antara pad dengan piringan
menjadi besar. Selanjutnya rem cakram selalu memerlukan mekanisme penyetelan
celah secara otomatis yang dilakukan oleh piston.
D. REM PARKIR
Uraian
Rem parkir khususnya digunakan untuk parkir kendaraan atau untuk memungkinkan
kendaraan berhenti di jalan yang mendaki atau menurun. Rem parkir adalah salah satu
bagian yang penting dalam kelengkapan kendaraan yang berfungsi sebagai pengaman
atau keselamatan.
Rem parkir dapat digolongkan kedalam bagian tipe dan pengoperasiannya.
Mekanisme tipe rem parkir ini digabung dengan rem kaki, sepatu rem akan
mengembang oleh tuas sepatu rem dan shoe strut (lihat gambar). Kabel rem parkir
dipasang pada tuas sepatu rem, dan daya kerja tuas rem parkir dipindahkan melalui
kabel rem parkir ke tuas sepatu rem
Tipe ini salah satu dari tipe tromol tetapi mekanisme pemasangannya antara bagian
belakang transmisi dengan propeller shaft. Pada rem parkir tipe ini daya pengereman
terjadi pada saat sepatu rem yang diam ditekan dari bagian dalam terhadap tromol yang
berputar bersama out put shaft transmisi dan propeller shaft.
Pada tipe ini, konstruksi rem parkir dipasang antara backing plate dengan piringan (disc
brake), bagian dalam piringan berfungsi sebagai tromol rem parkir, seperti terlihat pada
gambar. Cara kerja rem tipe ini sama dengan tipe rem parkir tromol, tipe rem ini
digunakan pada model kendaraan tertentu yang penggunaan rem belakangnya
menggunakan rem piringan.
BAB V
SUMBER-SUMBER YANG DIPERLUKAN UNTUK PENCAPAIAN
KOMPETENSI
Pelatih
Pelatih Anda dipilih karena dia telah berpengalaman. Peran Pelatih adalah untuk :
a. Membantu Anda untuk merencanakan proses belajar.
b. Membimbing Anda melalui tugas-tugas pelatihan yang dijelaskan dalam tahap
belajar.
c. Membantu Anda untuk memahami konsep dan praktik baru dan untuk menjawab
pertanyaan Anda mengenai proses belajar Anda.
d. Membantu anda untuk menentukan dan mengakses sumber tambahan lain yang
Anda perlukan untuk belajar Anda.
e. Mengorganisir kegiatan belajar kelompok jika diperlukan.
f. Merencanakan seorang ahli dari tempat kerja untuk membantu jika diperlukan.
Penilai
Teman kerja Anda/sesama peserta pelatihan juga merupakan sumber dukungan dan
bantuan. Anda juga dapat mendiskusikan proses belajar dengan mereka.
Pendekatan ini akan menjadi suatu yang berharga dalam membangun semangat
tim dalam lingkungan belajar/kerja Anda dan dapat meningkatkan pengalaman
belajar Anda.
Ada beberapa sumber yang disebutkan dalam pedoman belajar ini untuk membantu
peserta pelatihan mencapai unjuk kerja yang tercakup pada suatu unit kompetensi.
Prinsip-prinsip dalam CBT mendorong kefleksibilitasan dari penggunaan sumber-
sumber yang terbaik dalam suatu unit kompetensi tertentu, dengan mengijinkan
peserta untuk menggunakan sumber-sumber alternative lain yang lebih baik atau
jika ternyata sumber-sumber yang direkomendasikan dalam pedoman belajar ini
tidak tersedia/tidak ada.
1. Alat :
2. Bahan :
1). Buku Informasi
2). Buku Kerja
3). Buku Penilaian
4). Minyak Rem DOT 5
5). Minyak Hidroulic
6). Kain Lap Cap Gajah
7). Sabun Cream 250 gram
8). M.U.K