BAB II
LANDASAN TEORI
Bab ini membahas tentang teori-teori dasar yang menjadi landasan identifikasi
sistem
yang dibangun dalam proyek akhir. Hal-hal yang akan dibahas seperti
sensor MQ2, PPI 8255, pascal, pewangi ruangan, kipas pembersih, buzzer,
regulator catu daya, driver dan modul ADC 0808.
2.1 Sensor
Sensor
adalah peralatan yang digunakan untuk merubah suatu besaran fisik
menjadi besaran listrik sehingga dapat dianalisa dengan rangkaian listrik tertentu.
Sensor merupakan bagian dari transduser yang berfungsi untuk melakukan
sensing atau merasakan dan menangkap adanya perubahan energi eksternal yang
akan masuk ke bagian input dari transduser, sehingga perubahan kapasitas energi
yang ditangkap segera dikirim kepada bagian konvertor dari transduser untuk
dirubah menjadi energi listrik.
Aplikasi yang akan diwujudkan pada perancangan ini adalah Sistem Kendali
Pendeteksi Asap Rokok pada Simulasi Ruangan Berbasis PC, maka penulis hanya
akan membahas sensor asap rokok, mengingat aplikasi dan perancangan yang
akan dibahas nanti berhubungan dengan sensor ini. Sensor yang digunakan pada
perancangan ini adalah Sensor gas tipe MQ2. Sensor MQ2 adalah sensor gas yang
berfungsi untuk mendeteksi gas-gas yang ada pada rumah tangga atau industri,
seperti gas LPG, butane, propane, methane, alkohol, hidrogen dan asap rokok.
Sensor MQ2 ini mendeteksi gas-gas yang dianggap mewakili asap rokok, seperti
pada gambar 2.2 yaitu hidrogen, butane dan methanol. Jika sensor ini mendeteksi
keberadaan gas-gas tersebut diudara dengan tingkat konsentrasi tertentu, maka
sensor akan menganggap terdapat asap rokok diudara. Sensor MQ2 mempunyai
tingkat sensitifitas yang tinggi terhadap jenis gas-gas tersebut. Ketika sensor
mendeteksi keberadaan gas-gas tersebut, maka resistansi elektrik sensor akan
turun. Dengan memanfaatkan prinsip kerja dari sensor MQ2 ini, kandungan gas-
gas tersebut dapat diukur.
Pada sensor ini terdapat heater (VH) yang berfungsi sebagai pemicu sensor untuk
dapat mendeteksi gas yang diharapkan setelah diberi tegangan 5 VDC. Sehingga
element logam (H) akan bekerja. Apabila sensor mendeteksi gas, maka kerapatan
ruang yang terdapat pada elemen logam akan membesar atau mengecil. Saat
tahanan semakin kecil, maka arus akan mengalir dan output tegangan (VO) pada
sensor akan besar.
2.2 Programmable Peripheral Interface (PPI 8255)
Agar komputer dapat berkomunikasi dengan perangkat eksternal, perlu adanya
perangkat yang berfungsi untuk mengatur jalannya transfer data dari komputer ke
perangkat
eksternal dan sebaliknya. PPI 8255 adalah sebuah chip LSI (Large
Scale
Intergrated) yang digunakan dalam sebuah mikrokomputer sebagai
antarmuka diantara dua bus mikrokomputer dengan perangkat masukan atau
keluaran.
tidak boleh aktif bersamaan. Jalur-jalur alamat (A0 dan A1) merupakan jalur
untuk memilih port dan register yang digunakan dangan posisi sebagai berikut:
CW (register control word) yaitu suatu register 8 bit yang ada pada IC 8255
berfungsi untuk memprogram fungsi dari port A, port B dan port C.
Tabel 2.2 Format pembacaan dan penulisan PPI 8255
A1 A0 RD WR CS Keterangan
0 0 0 1 0 port A data bus
1 1 0 1 0 illegal condition
Proses pembacaan dan penulisan data dari dan ke PPI 8255 dapat dilakukan
dengan program. Tabel 2.2 menyatakan format operasi dasar pembacaan atau
penulisan dan pengalamatan dari 3 port I/O dan register kendali PPI 8255.
c. Write (̅̅̅̅̅)
Jika sinyal aktif rendah (logika 0) diberikan pada pin Write maka akan
memungkinkan CPU untuk menulis data atau kata kontrol ke dalam PPI
8255.
d. A0 dan A1
Sinyal input, dalam sambungan dengan input ̅̅̅̅̅ dan ̅̅̅̅̅,
mengendalikan pemilihan dari tiga register kata kontrol. Pin-pin ini
tersambung secara normal untuk bit yang kurang penting (LSB) dari
alamat bus (A0 dan A1).
e. Reset
Jika sinyal aktif rendah (logika 0) diberikan pada pin reset maka sinyal ini
akan membersihkan register kontrol dan semua port (A, B dan C), yang
diatur untuk mode input.
f. VCC
VCC adalah pin yang harus diberi catu daya 5 volt supaya IC PPI 8255
dapat berfungsi. Catu daya ini dapat dibuat sendiri, terpisah dari komputer,
atau dapat juga diambilkan dari pin 1 port paralel.
g. GND
GND adalah pin yang harus disambungkan ke Ground (0 volt). Biasanya
dapat juga dihubungkan dengan casing dari CPU komputer.
h. PA0-PA7
PA0-PA7 adalah pin-pin dari port A yang terdiri dari 8 bit, yaitu bit 0
sampai bit 7. Bit-bit dari port A ini bisa dijadikan masukan, secara
bersamaan menjadi satu kesatuan dan bisa juga dijadikan sebagai keluaran.
Tetapi tidak dapat dipisahkan untuk masing-masing bit menjadi masukan
dan keluaran secara bersamaan.
i. PB0-PB7
Sama seperti port A, port PB0-PB7 adalah pin-pin dari port B yang terdiri
dari 8 bit, yaitu bit 0 sampai bit 7. Bit-bit dari port B ini bisa dijadikan
sebagai masukan secara bersamaan sehingga menjadi satu kesatuan dan
bisa juga dijadikan sebagai keluaran. Dalam satu waktu secara bersamaan,
bit-bit ini tidak dapat dipisahkan untuk menjadi masukan dan keluaran.
j. PC0-PC3
Untuk port C, terdapat perbedaan dengan port A dan port B karena port C
dapat dipisahkan menjadi dua, yaitu port C bawah (PC0-PC3) dan port C
atas (PC4-PC7). PC0-PC3 adalah 4 bit port C bagian bawah, yaitu bit 0
sampai bit 3 yang dapat diatur sebagai masukan dan dapat juga diatur
sebagai keluaran.
k. PC4-PC7
PC4-PC7 adalah 4 bit port C bagian atas, yaitu bit 4 sampai bit 7. Sifat
dari PC4-PC7 ini sama dengan PC0-PC3, yaitu 4 bit port C yang dapat
diatur sebagai masukan dan dapat juga diatur untuk difungsikan sebagai
keluaran. Port C dapat dipisahkan menjadi dua nibel yang dapat
difungsikan secara berbeda. Walaupun demikian dua nibel ini dapat juga
difungsikan secara bersamaan, baik sebagai masukan semua dari bit 0
sampai bit 7 dan dapat juga dijadikan sebagai keluaran dari bit 0 sampai
bit 7.
3. Port C: 8 bit data output latch/buffer dan 8 bit data input buffer (input
tidak latch).
Port ini dapat dibagi menjadi 4 bit port tergantung kepada kontrol modenya.
Masing-masing
4 bit latch dan dapat digunakan untuk output sinyal kontrol dan
input sinyal status. Untuk mengoperasikan PPI maka pertama-tama harus
memasukkan kontrol data kemudian memilih mode yang akan dipilih. Kontrol
data atau control word ini dimasukkan dari data bus ke kontrol register, yaitu
dengan
alamat A0 = 1 dan A1 = 1. Kemudian logik kontrol internal akan
mengatur
terminal data dan kontrol informasi pada data bus internal. Mode
kontrol data ditransfer ke dua buah kontrol port, yang akan mendesain kontrol
kelompok A dan kelompok B. Kontrol kelompok A mengontrol mode (transfer
data dari dan ke) port A dan 4 bit bawah dari port C.
Kontrol data yang dituliskan dari kontrol register akan menentukan karakteristik
pengoperasian PPI. Jika D7 diset ke logik 0, maka kontrol data akan digunakan
oleh PPI untuk menentukan bit port C diset atau direset, jika D7 diset ke logik 1,
maka kontrol data akan digunakan oleh logik kontrol internal untuk menentukan
mode pengoperasian dari masing-masing port.
2. Mode 1 (Strobed Input/Output)
Dalam mode ini PPI menggunakan 2 buah port, yaitu port A dan port B.
untuk operasi satu arah masukan atau keluaran, masing-masing port
mentransfer data bersamaan dengan adanya strobe atau sinyal
handshaking. Port A dan Port B menggunakan semua bit dari port C.
Untuk jalur-jalur port A, port B dan port C ini akan enable atau
berhubungan dengan data bus mikrokomputer jika logik 0 diberikan ke
chip select ( ̅̅̅ ) PPI sesuai dengan kondisi yang diinginkan sesuai dengan
keterangan tabel 2.2. Logika pada ̅̅̅ akan menjadikan data bus pada PPI
menuju impedansi yang tinggi atau dengan kata lain data bus PPI tidak
berhubungan dengan data bus mikrokomputer. Pada saat PPI enable
(̅̅̅̅ ), maka operasi baca dari port I/O ke data bus ( ̅̅̅̅ ) atau operasi
tulis dari data bus ke port I/O ( ̅̅̅̅̅ ) bisa dilaksanakan. Operasi read dan
write ini akan aktif dengan logika 0. Untuk masukan dari port ke data bus
harus memenuhi ketentuan dimana ̅̅̅̅ = 0 dan ̅̅̅̅̅ atau sebaliknya
yaitu untuk masukan dari data bus ke port dengan ketentuan ̅̅̅̅ = 1 dan
̅̅̅̅̅ = 0. Tabel dibawah menunjukkan bahwa pin A1 dan A0 menentukan
alamat tujuan dari komunikasi data antara mikrokomputer dan PPI 8255.
3. Mode 2 (Bi-directional Bus)
Dalam mode ini hanya port A yang bisa digunakan untuk jalur dua arah
masukan dan keluaran dengan data yang berbeda pada operasi tulis ( ̅̅̅̅̅ )
dan operasi baca (̅̅̅̅̅ ).
2.2.6 PIN Antarmuka Komputer
Ada 6 jalur kontrol pada bagian ini yang akan dihubungkan ke mikrokomputer
selain 8 bit data. Selama eksekusi dari IN dan OUT dari instruksi masukan atau
keluaran
mikrokomputer, maka terjadi komunikasi antara PPI dengan
mikrokomputer
lewat data bus yang dihubungkan ke jalur data B0-B7. Semua
data yang lewat diantara mikrokomputer dengan PPI 8255 diterima atau
dikirimkan oleh bi-directional 8 bit buffer. Pin reset biasanya dihubungkan ke
jalur reset, logika 1 pada pin ini akan menghapus semua register internal PPI,
termasuk control word dan menyajikan semua I/O ke mode masukan.
Salah satu contoh untuk mengaktifkan port A dan port C sebagai keluaran, port B
sebagai masukan. Maka pada control word akan diberi data 82H (dalam
heksadesimal).
Dalam waktu yang singkat, bahasa Pascal telah menjadi bahasa yang populer
dikalangan akademis (universitas). Sedangkan di dunia industri, memang harus
diakui bahasa C/C++ lebih unggul penggunaannya bila dibandingkan dengan
bahasa
Pascal.
Standar Pascal adalah bahasa yang didefinisikan oleh K. Jensen dan Niklaus
Wirth. Penerapan nyata dari standar Pascal banyak yang berbeda seperti apa yang
telah didefinisikan oleh K. Jensen dan Niklaus Wirth. Standar Pascal di Eropa
didefinisikan
oleh ISO (International Standards Organization) sedangkan di
Amerika
hasil kerjasama antara ANSI (American National Standard Institute)
dengan IEEE (Institute Of Electrical and Electronic Engineers).
Sampai kini ada banyak versi Pascal diantaranya Turbo Pascal yang
dikembangkan oleh Borland International, dengan sedikit perbedaan dari Pascal
standar. Misalnya pengolahan string. Turbo pascal merupakan pengembangan dari
fasilitas-fasilitas yang tidak ada pada Pascal standar, antara lain dalam hal
pengaksesan file secara acak, fasilitas penyambung ke program yang terstruktur,
kemampuan grafis khusus untuk komputer IBM, Relion dan masih banyak lagi
fasilitas yang lainnya.
c. Tipe data berfungsi untuk memberitahukan kepada kompiler bahwa
variabel tersebut akan digunakan untuk menyimpan nilai dengan tipe data
yang bersangkutan. Adapaun tipe data dalam bahasa Pascal dibedakan
menjadi dua bagian besar, yaitu tipe dasar dan tipe bentukan. Tipe dasar
dibagi menjadi tipe bilangan bulat, tipe riil, tipe karakter, tipe string, dan
tipe logika.
2.3.2 Operator Dalam Pascal
Operator
didefinisikan sebagai suatu yang digunakan untuk melakukan operasi-
operasi
tertentu, misalnya operasi aritmatika, penggabungan string dan lain
sebagainya. Jenis oprator dalam bahasa Pascal dibedakan menjadi dua, yaitu
operator uner (unary) dan operator biner (binary). Operator uner adalah operator
yang hanya terdiri dari satu buah operand sedangkan operator biner adalah
operator yang terdapat pada operasi-operasi yang melibatkan dua buah operand,
yaitu:
a. Operator assignment digunakan untuk melakukan pemberian nilai
terhadap suatu variabel sehingga operator ini juga sering dikenal dengan
operator penegasan.
b. Operator aritmatika merupakan operasi yang operand-operandnya berupa
bilangan bulat atau riil yang dapat digunakan dalam operasi aritmatika,
seperti penjumlahan, pengurangan, perkalian, pembagian, dan penentuan
hasil bagi.
c. Operator logika digunakan untuk melakukan operasi-operasi yang
menghasilkan nilai logika (true and false). Bahasa Pascal menyediakan
empat buah operator logika, yaitu operator not, operator and, operator or
dan operator xor.
d. Operator bitwise merupakan operator yang digunakan untuk melakukan
manipulasi bit pada operand yang bertipe bilangan bulat (integer). Adapun
operator bitwise yang disediakan oleh bahasa Pascal adalah bitwise not,
bitwise and, bitwise or, bitwise xor, bitwise shl, dan bitwise shr.
e. Operasi relasional adalah operator yang digunakan untuk menentukan
relasi atau hubungan dari dua buah nilai atau operand.
2.3.3 Statemen
Dalam pemrograman, secara umum statemen dapat didefinisikan sebagai suatu
bagian program yang dapat dieksekusi. Ini artinya, statemen akan menandakan
atau berperan sebagai suatu aksi tertentu. Secara garis besar, statemen di dalam
bahasa
Pascal dapat dikategorikan ke dalam beberapa kelompok, yaitui sebagai
berikut:
a. Penugasan (assignment)
b. Pemilihan
c. Iterasi atau pengulangan
d. Peloncatan
e. Pendefinisian label
f. Ekspresi atau ungkapan
1. Deklarasi tipe data
Untuk mendeklarasikan suatu variable dibutuhkan tipe data, dimana
fungsinya adalah untuk memberitahu kepada kompiler bahwa variabel
tersebut akan digunakan untuk menyimpan nilai dengan tipe data yang
bersangkutan.
2. Deklarasi konstanta
Dalam pembuatan program biasanya diperlukan definisi konstanta atau
tatapan, dimana nilainya tidak dapat diubah selama program sedang
berjalan. Hal ini berbeda dengan variabel yang nilainya dapat diubah
d. Statement-statement
Merupakan perintah-perintah yang akan dituliskan. Statement-statement
ini berada dalam blok begin-end.
e. Prosedur Writeln dan Readln
Dalam pembuatan program diperlukan banyak penulisan (output) dan
pembacaan (input) data. Dalam bahasa pascal, prosedur yang digunakan
untuk melakukan penulisan adalah Write dan Writeln. Perbedaan dari
kedua buah prosedur ini terletak pada posisi kursornya. Pada prosedur
Write, kursor akan berada dibelakang teks yang dituliskan. Sedangkan
pada prosedur Writeln, setelah menuliskan teks maka posisi kursor akan
dipindahkan ke baris berikutnya. Selanjutnya untuk proses pembacaan
bahasa Pascal memiliki prosedur Read, Readln dan Readkey. Namun
prosedur yang paling digunakan adalah Readln.
f. Unit
Unit merupakan suatu modul program yang terpisah dan digunakan untuk
menyimpan proses-proses tertentu yang berkaitan. Biasanya unit dibuat
untuk program yang cukup besar sehingga program dapat lebih bersifat
modular dan mudah untuk dibaca. Pada program digunakan statement
uses crt, ini artinya menggunakan sustu unit crt yaitu unit yang berisi
kumpulan rutin (berupa prosedur maupun fungsi) yang berkaitan dengan
pengontrolan PC, yang meliputi layer, keyboard, warna dan juga suara.
Apabila unit tersebut telah didaftarkan dalam program yang ditulis maka
semua rutin-rutin yang terdapat di dalam unit tersebut dapat digunakan.
Gambar 2.5 Pewangi Ruangan (Stella Otomatis)
b. Kipas Pembersih
Kipas pembersih yang digunakan pada simulasi ruangan ini adalah
kipas komputer. Kipas pembersih ini berfungsi sebagai pembersih
udara pada suatu ruangan, ketika pada ruangan tersebut terdeteksi oleh
sensor adanya asap rokok. Prinsip kerja dari kipas pembersih ini yaitu,
Jika sensor mendeteksi asap rokok yang masuk pada suatu ruangan,
maka kipas pembersih akan aktif dan udara pada ruangan tersebut akan
kembali bersih dari asap rokok.
c. Buzzer
Buzzer adalah sebuah alarm yang berfungsi sebagai peringatan atau
pemberitahuan. Alarm adalah sebagai pesan berisi pemberitahuan
ketika terjadi penurunan atau kegagalan dalam penyampaian sinyal
komunikasi data ataupun ada peralatan yang mengalami kerusakan
(penurunan kinerja). Pesan ini digunakan untuk memperingatkan
operator atau administrator mengenai adanya masalah pada jaringan.
Alarm memberikan tanda bahaya berupa sinyal, bunyi, atau sinar.
Prinsip kerja buzzer pada perancangan alat ini adalah untuk memberi
suatu peringatan atau indikator berupa bunyi, jika terdapat asap rokok
yang berlebih dalam suatu ruangan.
Untuk memperoleh suatu catu daya dengan nilai keluaran yang tetap, maka dapat
digunakan sebuah IC regulator 78xx untuk catu daya positif dan IC regulator 79xx
untuk catu daya negatif (xx adalah nilai tegangan yang dikeluarkan dari regulator
tersebut).
Sinyal AC yang tidak diinginkan ini dinamakan ripple. Faktor ripple adalah
besarnya prosentase perbandingan antara tegangan ripple dengan tegangan DC
yang dihasilkan “r = ( Vr / VDC ) x 100%”. Untuk memperkecil nilai ripple dapat
digunakan filter kapasitor. Semakin besar nilai kapasitor maka akan semakin kecil
nilai tegangan ripple.
2.6 Driver
Cara kerja dari driver ini adalah ketika off “0” maka tidak ada arus yang mengalir
dari Vcc ke GND, sehingga relay tidak bekerja dan ketika keadaan on “1” maka
ada arus yang mengalir dari Vcc ke GND, sehingga relay bekerja (kontak
berpindah dari nc ke no) dan beban on.
Gambar 2.9 Rangkaian Driver
a. Relay
Relay pada rangkaian driver berfungsi sebagai saklar.
1. Keuntungan relay, yaitu:
a. Relay dapat switch AC dan DC, transistor hanya switch DC.
b. Relay dapat switch tegangan tinggi, transistor tidak dapat.
c. Relay pilihan yang tepat untuk switching arus yang besar.
2. Kekurangan relay, yaitu:
a. Relay ukurannya jauh lebih besar daripada transistor.
b. Relay tidak dapat switch dengan cepat.
c. Relay butuh daya lebih besar dibanding transistor.
d. Relay membutuhkan arus input yang besar.
b. Resistor
Resistor adalah komponen elektronika yang berfungsi untuk
memberikan hambatan terhadap aliran arus listrik. Dalam rangkaian
listrik dibutuhkan resistor dengan spesifikasi tertentu, seperti besar
hambatan, arus maksimum yang boleh dilewatkan dan karakteristik
hambatan terhadap suhu dan panas. Pada perancangan rangkaian driver
ini, resistor digunakan untuk memberikan hambatan agar komponen
yang diberi tegangan tidak dialiri dengan arus yang besar.
c. Dioda
Dioda adalah devais semikonduktor yang mengalirkan arus satu arah
saja. Dioda terbuat dari germanium atau silikon yang lebih dikenal
dengan dioda junction. Pada perancangan rangkaian driver ini, Dioda
berfungsi sebagai pengaman arus supaya tidak ada arus balik ke kaki
kolektor transistor.
d. Transistor
Transistor bipolar biasanya digunakan sebagai saklar elektronik dan
penguat pada rangkaian elektronika digital. Transistor memiliki 3
tegangan negatif atau 0 V dari basis ke emitor menyebabkan
hubungan kolektor dan emitor terbuka, yang disebut transistor
mati (off).
2. Pada transistor PNP, memberikan tegangan negatif dari basis ke
emitor yang akan menyalakan transistor (on) atau memberikan
tegangan positif dan 0 V dari basis ke emitor ini akan membuat
transistor mati (off).
switching untuk mengaktifkan relay agar arus dari Vcc ke GND dapat
mengalir.
2.7 ADC
Agar komputer dapat membaca besaran analog yang datang dari perangkat
eksternal, sinyal analog tersebut harus diubah dahulu menjadi sinyal digital, yaitu
dengan menggunakan rangkaian ADC. Analog To Digital Converter (ADC)
mengambil input sinyal analog dan akan menghasilkan keluaran sinyal digital
yang mempresentasikan input analog tersebut. Parameter yang penting dari suatu
ADC di samping waktu konversinya, yaitu resolusi. Resolusi adalah besaran
analog terkecil yang masih dapat dikonversi menjadi sinyal digital. Besar resolusi
ini tergantung dari jumlah bit dari ADC. Semakin banyak bit ADC, resolusi
semakin kecil, dan proses konversi semakin teliti.
1. Resolusi
Resolusi adalah perubahan output terkecil yang mungkin terjadi pada
output analog sebagai hasil perubahan input digital.
Besar resolusi r = Vref, dimana
3. Waktu konversi
Waktu konversi adalah waktu yang dibutuhkan untuk mengubah besaran
analog menjadi besaran digital setiap sampel atau yang diperlukan untuk
menyelesaikan suatu konversi.
2.7.1 Macam-macam ADC
1. Flash ADC
Flash ADC ini merupakan jenis ADC yang paling tercepat dalam
mengkonversi dari besaran analog menjadi besaran digital. Flash ADC ini
sering disebut dengan parallel converter ADC karena terdiri dari beberapa
seri komparator, yang tiap komparatornya akan membandingkan sinyal
inputnya dengan tegangan referensi. Output dari komparator ini akan
terhubung ke 8-line to 3-line priority encoder yang nantinya akan
menghasilkan output berupa biner. Berikut gambar dari rangkaian falsh
ADC.
Selain memiliki kecepatan, flash ADC juga memiliki kekurangan yaitu
banyaknya komponen yang dibutuhkan, misalnya flash ADC 3 bit
membutuhkan 8 buah resistor dan 7 buah komparator, flash ADC 6 bit
membutuhkan 64 buah resistor dan 63 buah komparator dan seterusnya.
2. SAR ADC
Successive Approximation merupakan rangkaian ADC yang lebih
komplek dibandingkan dengan jenis ADC yang lainya. Tetapi memiliki
waktu konversi yang relatif cepat, karena setiap sample yang diubah pada
selang waktu yang sama dengan waktu pengukuran yang tetap sama tidak
2.7.2 ADC 0808
ADC 0808 merupakan pengubah sinyal analog ke digital dengan jenis Successive
Approximation (SAR) ADC. ADC 0808 memiliki keluaran 8 bit dengan nilai
resolusinya
sebagai berikut:
1
R x5V 20mV
28
ADC 0808 memiliki 8 buah masukan dengan sistem multiplekser. Setiap masukan
ini memiliki alamat yang berbeda dalam mengubah sinyal analog menjadi digital
yang
dilakukan oleh proses baca (read) dan tulis (write).
Tabel 2.4 Pilihan Input ADC 0808
C B A Input yang digunakan
0 0 0 Vin 0
0 0 1 Vin 1
0 1 0 Vin 2
0 1 1 Vin 3
1 0 0 Vin 4
1 0 1 Vin 5
1 1 0 Vin 6
1 1 1 Vin 7
Gambar 2.14 Modul ADC 0808