Anda di halaman 1dari 7

MAKALAH

PRECAST U-SHELL & PLAT HALF SLAB PADA


GEDUNG BERTINGKAT

Disusun oleh :
Rido Aulia Rakhman
1441320035
4 MRK 3

PROGRAM STUDI MANAJEMEN REKAYASA KONSTRUKSI


JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI MALANG
2017
Precast U-Shells

Balok Precast U shell merupakan pengembangan (inovasi) dari balok


precast yang sering , bahkan sudah lama masuk di Indonesia yang mana biasanya
balok precast biasa itu di buat sesuai balok konvensional dalam bentuk awal dan
akhir yaitu persegi cor penuh, sehingga jika precast biasa setelah di install tidak
perlu di cor lagi ,akan tetapi Balok U shell di buat agak berbeda yaitu di buat
berbentuk U dengan tulujuan utama adalah agar alat angkut Tower Crane bisa
mengangkat balok tersebut pada titik ujung karena berat precasttersebut hanya
separuh dari berat balok konvensional, gambar potongan balok u shell bisa dilihat
di bawah ini :

U-sheel memiliki prinsip sebagai berikut :


1. Jumlah tulangan yang digunakan sama dengan prinsip balok konvensional.
2. Kualitas terhadapmutu beton sama dengan balok konvensional.
3. Metode pengerjaanU-shell dengan cara PRECAST dan CASH IN SITU.
Gambar 1 : Potongan Balok U Shell Sumber :
Juklak Proyek Tanggerang City PT PP

Dalam pengerjaan precast U-shell harus mengacu pada hal-hal berikut :


1. Jika keretakan yang terjadi 0-0,4 mm perbaikan keretakan akan menggunakan
epoxy atau grouting SNI 03-2847-2002 Pasal 12.6.4. Jika Keretakkan > 0,4
mm dilakukan reject produk U-Shell.
2. SNI 03-2847-2002
- Pasal 6.3.2 : Water cement ratio yang digunakan maksimum 0,50.
- Pasal 9.6.6.4 : Panjang penyaluran untuk tulangan lentur adalah 40D.
- Pasal 14.2.2 : Panjang penyaluran tulangan tarik (gempa) untuk besi ulir
adalah diameter < 19 mm adalah 35D, sedangkan untuk besi ulir diameter >
22 mm adalah 44D.
- Pasal 14.2.3 : Panjang penyaluran tulangan tekan untuk besi ulir adalah
19D.
-

Gambar 2 : Penyaluran Tulangan Tekan Pada Balok U shell Ke Kolom Sumber : BDE 6
Divisi Riset dan Teknologi PT PP Teknik Sipil Universitas Mercu Buana Jakarta
Struktur Plat Lantai Sistem Half Slab

Struktur plat lantai metode half slab adalah pekerjaan plat lantai beton
bertulang dengan cara separuh precast dan separuhnya lagi dibuat ditempat.
Alasan hanya dibuat separuh precast karena menyesuaikan beban maksimal yang
masih aman diangkat oleh tower crane. Jadi jikalau d lokasi proyek tersedia alat
berat yang mampu mengangkat seluruh tebal plat maka akan lebih baik jika
menggunakan system satu precast utuh. Hal ini bisa terjadi pada lantai dengan
bentang kecil. Beginilah gambaran tentang struktur plat lantai beton bertulang
system half slab.
Kekurangan plat lantai metode half slab :
1. Sulit diaplikasikan pada area tepi gedung (plat kantilever), sehingga area
ini bisa menggunakan system konvensional.
2. Perlu trik khusus jika digunakan pada area toilet atau atap gedung agar
tidak mengalami kebocoran.
3. Jika proyek berada di perkotaan, maka ada peraturan lalu lintas yang harus
dipatuhi waktu pengiriman dengan kendaraan besar. Biasanya hanya
dilakukan pada malam hari agar tidak menyebabkan kemacetan lalu lintas.
4. Keterbatasan kapasitas berat angkut TC perlu diperhitungkan dengan
beban satu plat half slab yang akan diangkat.
5. Mengurangi lapangan kerja tukang bekisting.
Kelebihan plat lantai metode half slab :
1. Waktu pengerjaan lebih cepat dibandingkan dengan plat lantai metode
konvensionnal. Namun jika produksi plat half slab berada dilokasi terpisah
dengan proyek maka perlu dipastikan ketepatan jadwal pengirimannya
agar pekerjaan dapat berjalan secara kontinyu.
2. Efisiensi pemakaina material bekisting, bisa menghilangkan penggunaan
kayu
3. Karena tidak menggunakan kayu maka telah melaksanakan program go
green building yang tidak merusak lingkungan.
Urutan pelaksanaan :
1. Hari ke-1 Pasang bekisting kolom, cor, support dudukan balok dan plat.
2. Hari ke-2 Bongkar bekisting kolom, pasang half slab.
3. Hari ke-3 Pasang besi tulangan balok dan plat.
4. Hari ke-4 Cor balok dan cor topping plat (separuh plat bagian atas)

Anda mungkin juga menyukai