Anda di halaman 1dari 17

TUGAS PENJASKES

MAKALAH
TENIS LAPANGAN

OLEH :
RIVO AYULGA SATRIA
KELAS VIII C

SMP NEGERI 10 PONTIANAK


BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Tenis lapangan adalah permainan yang menggunakan raket dan bola dan dimainkan dalam
sebuah lapangan yang dibagi menjadi dual eh sebuah jaring. Permainan tenis lapangan adalah
olehraga yang banyak diketahui orang tetapi tidak banyak orang yang bias bermain tenis. Olahraga
tenis dapat digolongkan sebagai olahraga elit dikarenakan peralatannya yang culup mahal dan
lapangannya yang hanya terdapat di daerah-daerah tertentu. Hal tersebut membuat olahraga tenis
lapangan jarang digemari oleh masyarakat di pelosok-pelosok daerah.
Untuk memperkenalakan olahraga tenis di masyarakat diperlukan pembangunan
infrastruktur yang baik. Memperkenalkan olahraga tenis diharapkan dapat membentuk calon-
calon atlet tenis lapangan yang berkompeten. Pelatih yang berkompeten harus mengetahui
berbagai macam karakteristik mengenai tenis lapangan.
Melatih seseorang untuk menjadi bias dan mahir bermain tenis bukanlah hal yang mudah.
Pelatih harus mampu mengajarkan berbagai teknik mengenai tenis lapangan. Tahap melatih tenis
lapangan meliputi cara mengendalikan bola, latihan teknik dasar dan latihan teknik lanjutan.
Latihan teknik dasar adalah latihan yang sangat penting karena teknik dasar tersebut
menentukan gerakan atau latihan pada teknik lanjutan. Maka dari itu penulis membuat makalah
ini dengan judul “Cara Melatih Teknik Dasar Tenis Lapangan (Forehand, Backhand dan Servis)”.
Forehand, backhand dan servis adalah gerakan yang harus dikuasai oleh seseorang sebelum dia
berlatih teknik lanjutan.
Forehand adalah gerakan yang memukul bola dengan posisi telapak tangan pada grip
menghadap ke depan. Backhand adalah gerakan memukul bola dengan posisi telapak tangan pada
grip menghadap belakang. Servis adalah sebuah cara untuk memulai permainan.
Ketiga konponen dasar itu harus dikuasai agar seseorang lebih mudah untuk berlatih pada
teknik lanjutan, Namun, diperlukan adanya cara latihan yang tepat untuk dapat melatih seseorang
bias menguasai ketiga teknik tersebut. Makalah ini memberikan beberapa solusi untuk
memudahkan seorang pelatih melatih teknik dasar berbain tenis.
BAB II
PEMBAHASAN

1. Pengertian Tenis Lapangan


Tenis lapangan adala permainan dengan menggunakan raket dan bola. Dalam olahraga
yang juga disebut lawn tennis ini, raket dipukulkan bola sambut menyambut oleh seorang atau
sepasang pemain yang saling berhadapan ke seberang jaring yang sengaja dipasang ditengah
lapangan empat persegi panjang.

FASILITAS DAN PERALATAN TENIS LAPANGAN

Tenis lapangan merupakan olahraga permainan yang tergolong dalam kelompok


permainana bola kecil. Dalam permainan tenis lapangan masalah lapangan dan perlengkapan lain
merupakan kebutuhan primer.

Lapangan.
Dalam pertandingan resmi dibagi dalam 3 (tiga) permukaan :
1. Jenis permukaan rumput (Grass Court)
2. Jenis permukaan keras (Hard Court)
3. Jenis permukaan tanah liat (Gravel)

Dalam segi bangunan dibagi 2 (dua) situasi :


1. Lapangan dengan situasi terbuka
2. Lapangan dalam situasi tertutup
Penggunaan lapangan tenis lapangan :
1. Untuk rekreasi / olahraga rekreasi kesehatan, pembinaan prestasi
2. Tournament Amatir dan Profesional.
Syarat-syarat Pembuatan Lapangan Tournament
Untuk kelancaran dari suatu tournament baik nacional maupun internacional
perencanaan tempat yang digubnakan harus memenuhi syarat yang sesuai dengan peraturan,
menyangkut masalah :
 Masalah tanah (bangunan)
 Bebas dari polusi udara dari lingkungan kotor
 Mudah dicapai transportasi
 Dekat dengan penginapan
 Mudah airnya dan ada listrik dan telepon
 Tidak dekat dengan perumahan penduduk dan ada tempat parkir
 Lapangan dibuat minimal 6 dan salah satu lapangan digunakan untuk centre court
 Ruang ganti/kamar mandi/wc/ruang istirahat pemain

Ukuran lapangan
Untuk permainan tunggal (single) :
a. Penjang = 23,77 m
b. Lebar = 8,23 m
- Untuk permainan ganda (double) :
a. Panjang = 23,77 m
b. Lebar = 10,97 m

Peralatan
1. Net
Tinggi jala ditengah-tengah 910 mm. Tinggi jala akan selalu tetap karena ditengah
jala terdapat sehelai pita sebagai penarik yang terikat dengan alat petak/lapangan. Pita jala
terbuat dari kabel logam, dan jala bagian atas tertutup dengan sehelai pita yang memanjang. Pita
berwarna putih dengan ukuran lebar 51-63,5 mm
 Tiang jala terbuat dari kayu atau besi yang terpancang kuat pada dasar lapangan, dengan
jarak 914 mm dari garis samping. Tinggi tiang jala 1,070 mm.
 Pita penarik jala/Net dipergunakan untuk menarik /menahan jala, supaya tinggi jala selalu
tetap. Lebar pita penarik jala maksimal 51 mm.
2. Bola
 Permukaan bola harus licin dan tidak terdapat jahitan
 Garis tengah penampang : 63,50 mm - 66,77 mm
 Berat bola : 56,70 gram - 58,48 gram
 Mempunyai kekuatan membalik 1.346 – 1.473 mm jika dijatuhkan diatas lantai dari
ketinggian 2.450 mm.

3. Raket
Besar gagang raket yang berbentuk segi delapan biasanya tergantung pada ukuran tangan dan jari
kita.
Ukuran stándar gagang bermacam-macam, dalam perbedaan 1⁄8 inci dari 4 sampai 4 7/8 yaitu:
4,4 1⁄8,4 1⁄4,4 3⁄8,4 1⁄2, dan sebagainya.
Sedangkan raket yang pantas beratnya menurut selera dan rasa pribadi, namun ukuran dibawah ini
dapat dijadikan sebagai petunjuk dalam memilih raket :
 Untuk anak-anak 12 – 13 oz = ± 350 gram
 Untuk remaja putrid 12 1⁄2 – 13 1⁄4 oz = ± 360 gram
 Untuk remaja pria 13 – 13 1⁄4 oz = ± 397 gram
 Untuk wanita 13 1⁄4 – 13 3⁄4 oz = ± 398 gram
 Untuk pria 13 3⁄4 – 14 3⁄4 oz = ± 420 gram
Ada bermacam-macam pembungkus gagang raket yang lazim disebut grip, ini tergantung pada
selera pribadi, namun dianjurkan grip yang terbuat dari kulit yang berlubang-lubang sehingga
dapat menyerap keringat.

4. Pakaian
Pemain harus berpakaian pantas, bersih dan rapi.
Untuk pemain putra :
- Kemeja kaos oblong (T-shirt) putih atau kaos pakai krah
- Celana pendek/celana olahraga
- Sepatu olahraga atau sepatu kanvas dengan telapak rata tanpa tumit berwarna putih
Untuk pemain putri :
- Rok yang berlipat-lipat kecil (pleated/plisket) warna putih.
- Kaos (T-shirt) warna putih
- Celana pendek kombinasi blus juga baik
- Sepatu olahraga putih dan kaos kaki putih

PERATURAN PERMAINAN TENIS

1. Sistem Permainan
1.1 Untuk Persahabatan dan Kejuaraan Lokal
a. Best of fifteen games
Siapa yang menang 8 games lebih dulu dinyatakan menang, system ini disebut juga Eight
Winning games.
b. Est of three dengan short-sets
Sebanyak-banyaknya 3 set, dimana setiap setnya hanya mencapai 6 game
c. Best of three dengan short-sets-long
Sebanyak-banyaknya set ke-1 dan ke-2 mencapai 6 games, sedang set ke-3 mencapai 8
atau 10 games (selisih 2 nilai)
1.2 Kejuaraan Internasional
a. Best of three dengan long set (berlaku untuk partai wanita dan ganda campuran)
b. Best of five dengan long set (berlaku untuk partai pria), artinya a dan b adalah sebanyak-
banyaknya 3 atau 5 set dan tiap-tiap set bila terjadi games 5 – 5 harus diteruskan mencapai
7, sedang bila 6 – 6 dalam tiap set diadakan tie breaker.
c. Kejuaraan Devis Cup
Best of three dengan long set, khusus untuk partai pria.
2. Peraturan Permainan
2.1 Toss
a. Pemain yang menang toss pada permulaan permainan, boleh memilih bola atau tempat
lebih dulu.
b. Selanjutnya pemain yang melakukan serve disebut server, sedang yang menerima
disebut receiver.
2.2 Sevice yang betul
a. Sebelum melakukan serve, kedua kaki harus berdiri dibelakang base line antara center mark dan
side line.
b. Bola boleh dilambungkan kemana saja oleh server dan sebelum jatuh di lapangan, bola sudah
dipukul.
c. Service dianggap selesai bila bola sudah disentuh dengan raket.
d. Selama melakukan service harus berdiri dibelakang bagian kanan/kiri dari lapangan. Dan tiap-
tiap game dimulai dari sebelah kanan.
e. Bola service harus melalui net dan jatuh dalam service/recoving court pihak lawan secara
diagonal.
f. Service dapat dilaksanakan, bila receiver sudah dalam keadaan siap. Dan jika service dilakukan
tetapi receiver belum siap maka diulang.
2.3 Service Dinyatakan Salah (Foult)
a. Posisi kaki dari serve tidak memenuhi ketentuan tersebut, sehingga kaki menyentuh base line.
Pelanggaran semacam itu disebut foot foult.
b. Tidak boleh mengubah tempatnya dengan berjalan atau lari.
c. Bola service sebelum jatuh di lapangan, menyentuh permanent fixture (kecuali net dan strap)
d. Dalam usahanya service raket tidak mengenai bola.
2.4 Service Harus Diulang (Let)
a. Bila bola service menyentuh net dan seterusnya masuk ke dalam service court pihak lawan yang
benar.
b. Bila bola service menyentuh net, kemudian langsung mengenai receiver atau benda yang
dipakainya sebelum bola jatuh di lapangan.
c. Bila receiver belum siap menerima service, tetapi bola service sudah dating.
2.5 Bola Dalam Keadaan In Play
Bola dalam keadaan in play bila sudah dilakukan service sampai tercapai nilai, kecuali ada
pernyataan foult atau let dari umpire.
2.6 Bola Dimainkan Dengan Baik
a. Bola jatuh diatas garis, sesuai dengan batas lapangan permainannya dan hal ini dianggap in side.
b. Bola menyentuh net, tiang net, kabel, asal dapat melewatinya kemudian jatuh didalam lapangan
yang benar.
c. Bola dipukul dari luar tiang net, kemudian bolanya menyentuh tiang dan masuk ke dalam lapangan.
d. Setelah memukul bola, raket pemain melewati net, dengan ketentuan bahwa waktu memukul bola
sedah berada diatas lapangan sendiri.
e. Pemain berhasil mengembalikan bola, meskipun bola itu menyentuh benda lain di lapangan.
f. Bola jatuh dalam lapangan yang benar, tetapi memantul kembali.

3. Peraturan Tempat, Istirahat, dan Jumlah Set.


3.1 Pada akhir tiap game selalu ganti service (pindah bola) dan pada tiap akhir games yang ganjil
diadakan pertukaran tempat.
3.2 Jumlah set dalam satu pertandingan maksimal 5 atau untuk partai wanita maksimal 3.
3.3 {armainan harus berlangsung terus sejak service pertama sampai pertandingan berakhir, dengan
ketentuan sesudah set ke-3 boleh istirahat maksimal 10 menit.
3.4 Service pertama pada permulaan set ke-2 atau ke-3 dilakukan sesuai dengan giliran sejak games
ke-1 dan seterusnya sampai selesai, setiap kali terjadi game harus diadakan ganri service/pindah
bola.

4. Nilai
4.1 Nilai permulaan dinyatakan dengan angka 0
Nilai ke-1 dinyatakan dengan angka 15
Nilai ke-2 dinyatakan dengan angka 30
Nilai ke-2 dinyatakan dengan angka 40
Nilai ke-4 berarti games
4.2 Pada kedudukan 40 – 40 atau forty all dianggap deuce, kemudian permainan diteruskan sampai
selisih dua nilai. Dinyatakan advantage bila salah satu pemain mendapat satu nilai lagi setelah
deuce.
4.3 Bila setelah deuce, server mendapat nilai disebut adserver/strike atau one in. Sedangkan bila
receiver yang mendapat nilai disebut adreceiver atau one out.
4.4 Pemain kehilangan nilai :
a. Bila ia tidak dapat memukul kembali bola sebelum bola itu jatuh untuk yang kedua kalinya di
lapangan.
b. Memukul bola, tetapi bola jatuh di lapangan sendiri atau mengenai permanent fixture.
c. Bola dipukul menyentuh raket lebih dari satu kali.
d. Tangan, badan, atau raket menyentuh net, tiang net, kabel, strap selama bola masih in play.
e. Men-volly bola yang belum melewati net.
f. Bola menyentuh badan sendiri.
g. Melemparkan raket ke bola.

5. Service Memperoleh Nilai


5.1 Bila bola yang tidak dinyatakan let menyentuh receiver termasuk benda yang dipakainya, sebelum
bola jatuh di lapangan.
5.2 Jika receiver kehilangan nilai.

6. Receiver Memperoleh Nilai


6.1 Bila server dua kali berturut-turut membuat kesalahan.
6.2 Jika server kehilangan nilai.

7. Permainan Double
7.1 Ketentuan-ketentuan tersebut diatas berlaku pula untuk permainan double/ganda, hanya lapangan
permainan double/ganda lebih besar 4 1⁄2 feet pada sisi dibandingkan dengan permainan single.
7.2 Urutan pemain yang melakukan service maupun yang menerima service pada permulaan tiap set
pada permainan double/ganda harus telah ditetapkan.
7.3 Service dinyatakan salah, bila bola menyentuh partner dari server. Tetapi bila bola menyentuh
partner dari receiver sebelum jatuh di tanah/lapangan, maka server mendapat tambahan nilai.
7.4 Bola hanya boleh dipukul oleh salah seorang dari tiap pasangan. Dan jika kawannya menyentuh
bola yang masih in play baik dengan raket maupun dengan anggota badannya, maka pihak lawan
mendapat nilai.

PUKULAN-PUKULAN DALAM PERMAINAN TENIS


Dalam permainan tenis, agar dapat menyuguhkan satu bentuk permainan yang bermutu,
kita harus menguasai tentang berbagai macam pukulan.
Khusus bagi para pemula, beberapa macam pukulan harus dikuasainya, di antaranya adalah :
1. Serve
2. Drive
3. Volley
4. Lob
5. Smash
6. Drop
7. Slice Shot
8. Chop Shot

1. Serve
Service adalah pelayanan, sajian pukulan pertama untuk memulai pertandingan. Pukulan
ini merupakan satu-satunya pukulan yang menentukan, dimana pemain seluruhnya akan menerima
bola, atau pemain akan kehilangan haknya dalam mengolah bola, jika service gagal. Oleh karena
itu, service dikatakan pula sebagai modal bagi pemain, jika service berhasil, server tetap akan
menguasai bola dan akan dapat nilai, tetapi bila servicenya gagal, server akan kehilangan haknya
untuk menguasai bola, berarti server akan berpindah ke pihak lawan.
Ada tiga jenis utama dalam melakukan service :
1.1 Slice
1.2 American Twist
1.3 Flat Serve atau Cannon Ball
Ketiganya mempunyai dasar yang sama mengenai cara memegang raket, sikap dan penyampaian
bola, namun mempunyai perbedaan dalam cara kepala raket menyentuh bola dan proses
lanjutannya.

Dasar pukulan service


a. Sikap berdiri
Sikap berdiri yang baik untuk melakukan service, adalah kaki kiri dengan sudut 45º dengan
base line, kaki kanan sejajar dengan garis tersebut. Kaki kiri berada 5 atau 7 1⁄2 cm di belakang
base line untuk mencegah terjadinya foot foult dan kaki kanan 25 – 45 cm di belakang kaki kiri.
Berat badan diantara kedua kaki. Posisi raket harus dipegang di depan kearah net, pergelangan
setinggi dada dan muka raket setinggi wajah/kepala. Tangan kiri memegang bola rileks.
b. Lambungan bola
Untuk melakukan service bola dilambungkan ke atas. Lambungan harus pada tempat yang
sama dan ketinggian yang sama serta diiringi ayunan raket. Kebiasaan memegang tiga bola
sekaligus dengan cara bola kedua dipegang dengan jari manis dan kelingking dengan telapak
tangan, bola ketiga dengan telunjuk, jari tengah dan ibu jari.

c. Ayunan
Dari sikap siap, ayunan lengan kiri ke bawah paha kiri sekaligus, hingga kepala raket dekat
badan. Pada waktu raket melewati kaki kanan , pindahkan berat badan ke kaki kanan dan angkat
tumit kaki kiri dan lutut sedikit ditekuk. Raket bergerak kebelakang atas membentuk lingkaran
sampai sampai kepala raket setinggi bahu dan siku membentuk 45º. Pada waktu bola melambung
keatas, pergelangan dan siku diayunkan ke atas sehingga lurus di atas kepala membentuk garis
lurus dengan raket. Bola di pukul dengan sedikit berjingkat. Alihkan kerat badan kedepan dan
pakailah otot-otot bahu dan pungung untuk melakukan pukulan.
1.1 Slice
Cara melakukan :
- Raket menyentuh bola pada sebelah kanan atas bola, dan bola dipukul dengan raket dari kanan ke
kiri.
- Raket dilecutkan dengan keras dari pergelangan.
- Hasil pukulan bola melengkung ke kiri pada waktu bola melayang.
- Dalam melakukan pukulan slice, raket sedikit diputar saat mengayun, sehingga bingkai raket turun
secara diagonal dengan garis pinggir.
1.2 American Twist Service
Cara melakukan :
- Pegangan raket sama dengan pukulan backhand
- Lambungan bola sedikit ke belakang sisi kiri. Sehingga pukulan tepat di atas kepala.
- Pada saat pukulan, bola harus mengena bagian belakang dengan sedikit slice dari kiri ke kanan.

1.3 Flat atau Cannon Ball Service


Yang dimaksud flat atau cannon ball service adalah pukulan permulaan yang sangat keras.
Perbedaan antara slice dan flat hanyalah pada saat pukulan, pergelangan pada gerak akhir diputar
sedikit. Bola dipukul dengan bagian muka raket pada bagian atas bola, dan bila dilakukan dengan
tepat akan menghasilkan sedikit spin (putaran) bola.

2. Drive
2.1 Forehand drive
Forehand drive adalah pukulan keras yang dilakukan dari sebelah kanan badan pemain. Ada tiga
cara genggaman forehand drive :
1) Eastern forehand.
Telapak tangan berada pada bagian belakang gagang.

2) Continental Forehand
Telapak tangan berada sedikit diatas bawah gagang dan gagang diputar sekitar seperdelapan
putaran.

3) Western Forehand
Telapak tangan berada di bawah gagang. Letakkan raket tertelungkup, kemudian pungut dengan
cara continental.

Ada lima macam gerak dasar forehand :


a. Cara berdiri.
Badan menghadap ke net sepenuhnya dengan kaki kangkang santai, berat badan ditengah kedua
kaki.
b. Ayunan belakang
Sambil berdiri dengan berputar, mulai ayunan belakang dengan gerakan rata, lurus ke belakang
dan horizontal dari tangan kanan kemudian pindahkan berat badab ke kaki belakang.
c. Ayunan depan
Kepala raket harus sedikit diatas pergelangan dan sedikit di bawah tinggi bola sesudah
melambung, hingga ayunan depan akan sedikit bergerak baik ke atas ataupun ke bawah. Gerakan
ini akan mengakibatkan terjadi top spin.
d. Saat pukulan
Pada saat raket mengayun ke depan memjemput bola, kepala raket harus berada pada ketinggian
bola dan rata serta datar pada saat bola membentur senar raket. Pegangan harus kuat. Pada saat
perkenaan putaran sedikit dari tangan ke atas, bukan dari pergelangan , hal ini akan memberikan
top spin pada bola.
e. Gerak lanjut
Saat selesai melakukan pukulan, gerakan dilanjutkan dengan memindah berat badab ke depan atau
ke arah bola. Keseimbangan di jaga dengan kaki kanan, lengan kiri dan dengan mengangkat tumit
sedikit dari tanah.

2.2 Backhand drive


Backhand drive adalah pukulan dari sebelah kiri badan pemain (dari sebelah kanan bila kidal).
Hampir semua pukulan backhand memakai pengangan eastern.
Ada lima macam gerak dasar backhand :
a. Sikap
Badan menghadap ke net sepenuhnya dengan kaki kangkang santai, berat badan ditengah kedua
kaki.
b. Ayunan kebelakang
Raket diayun kebelakang kiri setinggi pinggul. Badan berputar jauh kekiri , seakan-akan punggung
hampir setengah putaran dari net.
c. Ayunan ke muka
Lepaskan tangan kiri dari kepala raket, kemudian ayunkan lengan dan raket ke arah net dengan
gerak mendatar sejajar dengan bola yang datang atau sedikit di bawahnya.
d. Saat benturan
Bola yang datang harus kena tepat pada titik jarak 10 – 15 inci di muka pinggul kanan, dan pinggul
tidak ditarik ke belakang.Saat perkenaan dengan bola ayunan harus cepat dan tepat dengan badan
berputar ke bola, dengan cara memutarkan bahu seluruhnya ke kiri. Berat badan di kaki kanan,
lutut kanan ditekuk dan kaki kiri sedikit diturunkan dan berputar ke dalam.
e. Gerak lanjut
Sesudah bola terpukul, raket dan badan harus terus mengikuti jalannya bola.

3. Volley
Volley adalah pukulan sebelum bola menyentuh lantai.
3.1 Forehand volley
Bola hanya didorong dan kepala raket sedikit ditarik ke belakang dengan siku sedikit ditekuk,
kepala raket tidak boleh dibawah pergelangan, ayunan kebelakang tidak boleh melebihi bahu
kanan dan pegangan raket kuat.

3.2 Backhand volley


Posisi bahu kanan mengarah ke net, kepala raket jangan lebih ke belakang dari bahu kiri. Siku
kanan setinggi bahu, kepala raket harus tinggi pukulan kedepan agak sedikit ke bawah.
Pergelangan harus kuat dan berat badan pindah ke kaki kanan.

4. Lob
Lob adalah pukulan melengkung ke atas dan bola jatuh di bagian belakang bidang permainan, dan
bola melewati kepala lawan, jika dia bermain dekat net.
Ada dua macam lob :
a. Lob rendah (low lob)
Dilakukan bila lawan berada di dekat net dan bola dilambungkan tinggi, sehingga lawan tidak
dapat menjangkau.
b. Lob tinggi (high lob)
Lob ini dilakukan untuk memperpanjang waktu agar bisa memperbaiki posisi.
4.1 Forehand lob
Gerakan sama dengan forehand hanya perkenaan bola ke atas depan. Pukulan dengan lunak dan
gerakan lanjutan ke atas.
4.2 Backhand lob
Gerakan sama dengan backhand. Pada saat perkenaan anggkat sedikit bola, ayunan raket harus
terus menuju arah bola dan mata harus selalu mengikuti bola selama melakukan pukulan.

4.3 Lob volley


Lob volley dilakukan jika anda tergeser dari posisi dalam volley, dan lawan berada dekat net. Lob
volley bisa dilakukan dengan forehand maupun backhand. Perbedaan hanya saat memukul bola
tanpa menyentuh tanah terlebih dahulu.
5. Smash
Cara melakukan smash sama dengan service. Raihlah bola dalam titik tertinggi, bisa juga dengan
sedikit lompatan.

6. Drop Shot dan Stop Volley


6.1 Drop shot
Drop shot adalah pukulan ground stroke yang dipukul secara forehand atau backhand di mana bola
jatuh hanya sedikit saja melewati net.

Cara melakukan dengan pegangan raket sedikit longgar dan gerak kedepannya adalah akibat dari
gerak pergelangan tangan. Muka raket harus dibuka dengan sudut 45º atau lebih dari vertical.
Raket digerakkan ke bawah dank e depan yang sama, dan gerak lanjut dalam pukulan ini tidak
diperlukan. Persiapan untuk drop shot harus diawali seperti halnya forehand dtau backhand.
BAB III
PENUTUP

Kesimpulan dari makalah ini adalah sebagai berikut:


Ada empat metode grip yaitu Forehand Continental grip, Forehand Eastern grip, Forehand
Semi-Western grip, Forehand Western grip
Cara melatih teknik dasar pukulan forehand adalah dengan saling berdekatan di dalam
lapangan tenis, kemudian dengan cara drill depan net. Lalu atlet dan trainer berada di belakang
garis lapangan (baseline) melakukan groundstroke dengan pukulan forehand.
Cara melatih teknik dasar backhand adalah melakukan pukulan backhand dengan saling
berdekatan di dalam lapangan tenis. Kemudian cara drill depan net. Setelah itu atlet dan trainer
berada di belakang garis lapangan (baseline) melakukan groundstroke dengan pukulan backhand.
Cara melatih servis yang pertama aalah melatih konsistensi lemparan bola. Kedua adalah
melatih akurasi bola dan dilanjutkan dengan melatih pukulan keras yang akurat.
Drop shot adalah pukulan ground stroke yang dipukul secara forehand atau backhand di
mana bola jatuh hanya sedikit saja melewati net.

Anda mungkin juga menyukai