MAKALAH
TENIS LAPANGAN
OLEH :
RIVO AYULGA SATRIA
KELAS VIII C
A. Latar Belakang
Tenis lapangan adalah permainan yang menggunakan raket dan bola dan dimainkan dalam
sebuah lapangan yang dibagi menjadi dual eh sebuah jaring. Permainan tenis lapangan adalah
olehraga yang banyak diketahui orang tetapi tidak banyak orang yang bias bermain tenis. Olahraga
tenis dapat digolongkan sebagai olahraga elit dikarenakan peralatannya yang culup mahal dan
lapangannya yang hanya terdapat di daerah-daerah tertentu. Hal tersebut membuat olahraga tenis
lapangan jarang digemari oleh masyarakat di pelosok-pelosok daerah.
Untuk memperkenalakan olahraga tenis di masyarakat diperlukan pembangunan
infrastruktur yang baik. Memperkenalkan olahraga tenis diharapkan dapat membentuk calon-
calon atlet tenis lapangan yang berkompeten. Pelatih yang berkompeten harus mengetahui
berbagai macam karakteristik mengenai tenis lapangan.
Melatih seseorang untuk menjadi bias dan mahir bermain tenis bukanlah hal yang mudah.
Pelatih harus mampu mengajarkan berbagai teknik mengenai tenis lapangan. Tahap melatih tenis
lapangan meliputi cara mengendalikan bola, latihan teknik dasar dan latihan teknik lanjutan.
Latihan teknik dasar adalah latihan yang sangat penting karena teknik dasar tersebut
menentukan gerakan atau latihan pada teknik lanjutan. Maka dari itu penulis membuat makalah
ini dengan judul “Cara Melatih Teknik Dasar Tenis Lapangan (Forehand, Backhand dan Servis)”.
Forehand, backhand dan servis adalah gerakan yang harus dikuasai oleh seseorang sebelum dia
berlatih teknik lanjutan.
Forehand adalah gerakan yang memukul bola dengan posisi telapak tangan pada grip
menghadap ke depan. Backhand adalah gerakan memukul bola dengan posisi telapak tangan pada
grip menghadap belakang. Servis adalah sebuah cara untuk memulai permainan.
Ketiga konponen dasar itu harus dikuasai agar seseorang lebih mudah untuk berlatih pada
teknik lanjutan, Namun, diperlukan adanya cara latihan yang tepat untuk dapat melatih seseorang
bias menguasai ketiga teknik tersebut. Makalah ini memberikan beberapa solusi untuk
memudahkan seorang pelatih melatih teknik dasar berbain tenis.
BAB II
PEMBAHASAN
Lapangan.
Dalam pertandingan resmi dibagi dalam 3 (tiga) permukaan :
1. Jenis permukaan rumput (Grass Court)
2. Jenis permukaan keras (Hard Court)
3. Jenis permukaan tanah liat (Gravel)
Ukuran lapangan
Untuk permainan tunggal (single) :
a. Penjang = 23,77 m
b. Lebar = 8,23 m
- Untuk permainan ganda (double) :
a. Panjang = 23,77 m
b. Lebar = 10,97 m
Peralatan
1. Net
Tinggi jala ditengah-tengah 910 mm. Tinggi jala akan selalu tetap karena ditengah
jala terdapat sehelai pita sebagai penarik yang terikat dengan alat petak/lapangan. Pita jala
terbuat dari kabel logam, dan jala bagian atas tertutup dengan sehelai pita yang memanjang. Pita
berwarna putih dengan ukuran lebar 51-63,5 mm
Tiang jala terbuat dari kayu atau besi yang terpancang kuat pada dasar lapangan, dengan
jarak 914 mm dari garis samping. Tinggi tiang jala 1,070 mm.
Pita penarik jala/Net dipergunakan untuk menarik /menahan jala, supaya tinggi jala selalu
tetap. Lebar pita penarik jala maksimal 51 mm.
2. Bola
Permukaan bola harus licin dan tidak terdapat jahitan
Garis tengah penampang : 63,50 mm - 66,77 mm
Berat bola : 56,70 gram - 58,48 gram
Mempunyai kekuatan membalik 1.346 – 1.473 mm jika dijatuhkan diatas lantai dari
ketinggian 2.450 mm.
3. Raket
Besar gagang raket yang berbentuk segi delapan biasanya tergantung pada ukuran tangan dan jari
kita.
Ukuran stándar gagang bermacam-macam, dalam perbedaan 1⁄8 inci dari 4 sampai 4 7/8 yaitu:
4,4 1⁄8,4 1⁄4,4 3⁄8,4 1⁄2, dan sebagainya.
Sedangkan raket yang pantas beratnya menurut selera dan rasa pribadi, namun ukuran dibawah ini
dapat dijadikan sebagai petunjuk dalam memilih raket :
Untuk anak-anak 12 – 13 oz = ± 350 gram
Untuk remaja putrid 12 1⁄2 – 13 1⁄4 oz = ± 360 gram
Untuk remaja pria 13 – 13 1⁄4 oz = ± 397 gram
Untuk wanita 13 1⁄4 – 13 3⁄4 oz = ± 398 gram
Untuk pria 13 3⁄4 – 14 3⁄4 oz = ± 420 gram
Ada bermacam-macam pembungkus gagang raket yang lazim disebut grip, ini tergantung pada
selera pribadi, namun dianjurkan grip yang terbuat dari kulit yang berlubang-lubang sehingga
dapat menyerap keringat.
4. Pakaian
Pemain harus berpakaian pantas, bersih dan rapi.
Untuk pemain putra :
- Kemeja kaos oblong (T-shirt) putih atau kaos pakai krah
- Celana pendek/celana olahraga
- Sepatu olahraga atau sepatu kanvas dengan telapak rata tanpa tumit berwarna putih
Untuk pemain putri :
- Rok yang berlipat-lipat kecil (pleated/plisket) warna putih.
- Kaos (T-shirt) warna putih
- Celana pendek kombinasi blus juga baik
- Sepatu olahraga putih dan kaos kaki putih
1. Sistem Permainan
1.1 Untuk Persahabatan dan Kejuaraan Lokal
a. Best of fifteen games
Siapa yang menang 8 games lebih dulu dinyatakan menang, system ini disebut juga Eight
Winning games.
b. Est of three dengan short-sets
Sebanyak-banyaknya 3 set, dimana setiap setnya hanya mencapai 6 game
c. Best of three dengan short-sets-long
Sebanyak-banyaknya set ke-1 dan ke-2 mencapai 6 games, sedang set ke-3 mencapai 8
atau 10 games (selisih 2 nilai)
1.2 Kejuaraan Internasional
a. Best of three dengan long set (berlaku untuk partai wanita dan ganda campuran)
b. Best of five dengan long set (berlaku untuk partai pria), artinya a dan b adalah sebanyak-
banyaknya 3 atau 5 set dan tiap-tiap set bila terjadi games 5 – 5 harus diteruskan mencapai
7, sedang bila 6 – 6 dalam tiap set diadakan tie breaker.
c. Kejuaraan Devis Cup
Best of three dengan long set, khusus untuk partai pria.
2. Peraturan Permainan
2.1 Toss
a. Pemain yang menang toss pada permulaan permainan, boleh memilih bola atau tempat
lebih dulu.
b. Selanjutnya pemain yang melakukan serve disebut server, sedang yang menerima
disebut receiver.
2.2 Sevice yang betul
a. Sebelum melakukan serve, kedua kaki harus berdiri dibelakang base line antara center mark dan
side line.
b. Bola boleh dilambungkan kemana saja oleh server dan sebelum jatuh di lapangan, bola sudah
dipukul.
c. Service dianggap selesai bila bola sudah disentuh dengan raket.
d. Selama melakukan service harus berdiri dibelakang bagian kanan/kiri dari lapangan. Dan tiap-
tiap game dimulai dari sebelah kanan.
e. Bola service harus melalui net dan jatuh dalam service/recoving court pihak lawan secara
diagonal.
f. Service dapat dilaksanakan, bila receiver sudah dalam keadaan siap. Dan jika service dilakukan
tetapi receiver belum siap maka diulang.
2.3 Service Dinyatakan Salah (Foult)
a. Posisi kaki dari serve tidak memenuhi ketentuan tersebut, sehingga kaki menyentuh base line.
Pelanggaran semacam itu disebut foot foult.
b. Tidak boleh mengubah tempatnya dengan berjalan atau lari.
c. Bola service sebelum jatuh di lapangan, menyentuh permanent fixture (kecuali net dan strap)
d. Dalam usahanya service raket tidak mengenai bola.
2.4 Service Harus Diulang (Let)
a. Bila bola service menyentuh net dan seterusnya masuk ke dalam service court pihak lawan yang
benar.
b. Bila bola service menyentuh net, kemudian langsung mengenai receiver atau benda yang
dipakainya sebelum bola jatuh di lapangan.
c. Bila receiver belum siap menerima service, tetapi bola service sudah dating.
2.5 Bola Dalam Keadaan In Play
Bola dalam keadaan in play bila sudah dilakukan service sampai tercapai nilai, kecuali ada
pernyataan foult atau let dari umpire.
2.6 Bola Dimainkan Dengan Baik
a. Bola jatuh diatas garis, sesuai dengan batas lapangan permainannya dan hal ini dianggap in side.
b. Bola menyentuh net, tiang net, kabel, asal dapat melewatinya kemudian jatuh didalam lapangan
yang benar.
c. Bola dipukul dari luar tiang net, kemudian bolanya menyentuh tiang dan masuk ke dalam lapangan.
d. Setelah memukul bola, raket pemain melewati net, dengan ketentuan bahwa waktu memukul bola
sedah berada diatas lapangan sendiri.
e. Pemain berhasil mengembalikan bola, meskipun bola itu menyentuh benda lain di lapangan.
f. Bola jatuh dalam lapangan yang benar, tetapi memantul kembali.
4. Nilai
4.1 Nilai permulaan dinyatakan dengan angka 0
Nilai ke-1 dinyatakan dengan angka 15
Nilai ke-2 dinyatakan dengan angka 30
Nilai ke-2 dinyatakan dengan angka 40
Nilai ke-4 berarti games
4.2 Pada kedudukan 40 – 40 atau forty all dianggap deuce, kemudian permainan diteruskan sampai
selisih dua nilai. Dinyatakan advantage bila salah satu pemain mendapat satu nilai lagi setelah
deuce.
4.3 Bila setelah deuce, server mendapat nilai disebut adserver/strike atau one in. Sedangkan bila
receiver yang mendapat nilai disebut adreceiver atau one out.
4.4 Pemain kehilangan nilai :
a. Bila ia tidak dapat memukul kembali bola sebelum bola itu jatuh untuk yang kedua kalinya di
lapangan.
b. Memukul bola, tetapi bola jatuh di lapangan sendiri atau mengenai permanent fixture.
c. Bola dipukul menyentuh raket lebih dari satu kali.
d. Tangan, badan, atau raket menyentuh net, tiang net, kabel, strap selama bola masih in play.
e. Men-volly bola yang belum melewati net.
f. Bola menyentuh badan sendiri.
g. Melemparkan raket ke bola.
7. Permainan Double
7.1 Ketentuan-ketentuan tersebut diatas berlaku pula untuk permainan double/ganda, hanya lapangan
permainan double/ganda lebih besar 4 1⁄2 feet pada sisi dibandingkan dengan permainan single.
7.2 Urutan pemain yang melakukan service maupun yang menerima service pada permulaan tiap set
pada permainan double/ganda harus telah ditetapkan.
7.3 Service dinyatakan salah, bila bola menyentuh partner dari server. Tetapi bila bola menyentuh
partner dari receiver sebelum jatuh di tanah/lapangan, maka server mendapat tambahan nilai.
7.4 Bola hanya boleh dipukul oleh salah seorang dari tiap pasangan. Dan jika kawannya menyentuh
bola yang masih in play baik dengan raket maupun dengan anggota badannya, maka pihak lawan
mendapat nilai.
1. Serve
Service adalah pelayanan, sajian pukulan pertama untuk memulai pertandingan. Pukulan
ini merupakan satu-satunya pukulan yang menentukan, dimana pemain seluruhnya akan menerima
bola, atau pemain akan kehilangan haknya dalam mengolah bola, jika service gagal. Oleh karena
itu, service dikatakan pula sebagai modal bagi pemain, jika service berhasil, server tetap akan
menguasai bola dan akan dapat nilai, tetapi bila servicenya gagal, server akan kehilangan haknya
untuk menguasai bola, berarti server akan berpindah ke pihak lawan.
Ada tiga jenis utama dalam melakukan service :
1.1 Slice
1.2 American Twist
1.3 Flat Serve atau Cannon Ball
Ketiganya mempunyai dasar yang sama mengenai cara memegang raket, sikap dan penyampaian
bola, namun mempunyai perbedaan dalam cara kepala raket menyentuh bola dan proses
lanjutannya.
c. Ayunan
Dari sikap siap, ayunan lengan kiri ke bawah paha kiri sekaligus, hingga kepala raket dekat
badan. Pada waktu raket melewati kaki kanan , pindahkan berat badan ke kaki kanan dan angkat
tumit kaki kiri dan lutut sedikit ditekuk. Raket bergerak kebelakang atas membentuk lingkaran
sampai sampai kepala raket setinggi bahu dan siku membentuk 45º. Pada waktu bola melambung
keatas, pergelangan dan siku diayunkan ke atas sehingga lurus di atas kepala membentuk garis
lurus dengan raket. Bola di pukul dengan sedikit berjingkat. Alihkan kerat badan kedepan dan
pakailah otot-otot bahu dan pungung untuk melakukan pukulan.
1.1 Slice
Cara melakukan :
- Raket menyentuh bola pada sebelah kanan atas bola, dan bola dipukul dengan raket dari kanan ke
kiri.
- Raket dilecutkan dengan keras dari pergelangan.
- Hasil pukulan bola melengkung ke kiri pada waktu bola melayang.
- Dalam melakukan pukulan slice, raket sedikit diputar saat mengayun, sehingga bingkai raket turun
secara diagonal dengan garis pinggir.
1.2 American Twist Service
Cara melakukan :
- Pegangan raket sama dengan pukulan backhand
- Lambungan bola sedikit ke belakang sisi kiri. Sehingga pukulan tepat di atas kepala.
- Pada saat pukulan, bola harus mengena bagian belakang dengan sedikit slice dari kiri ke kanan.
2. Drive
2.1 Forehand drive
Forehand drive adalah pukulan keras yang dilakukan dari sebelah kanan badan pemain. Ada tiga
cara genggaman forehand drive :
1) Eastern forehand.
Telapak tangan berada pada bagian belakang gagang.
2) Continental Forehand
Telapak tangan berada sedikit diatas bawah gagang dan gagang diputar sekitar seperdelapan
putaran.
3) Western Forehand
Telapak tangan berada di bawah gagang. Letakkan raket tertelungkup, kemudian pungut dengan
cara continental.
3. Volley
Volley adalah pukulan sebelum bola menyentuh lantai.
3.1 Forehand volley
Bola hanya didorong dan kepala raket sedikit ditarik ke belakang dengan siku sedikit ditekuk,
kepala raket tidak boleh dibawah pergelangan, ayunan kebelakang tidak boleh melebihi bahu
kanan dan pegangan raket kuat.
4. Lob
Lob adalah pukulan melengkung ke atas dan bola jatuh di bagian belakang bidang permainan, dan
bola melewati kepala lawan, jika dia bermain dekat net.
Ada dua macam lob :
a. Lob rendah (low lob)
Dilakukan bila lawan berada di dekat net dan bola dilambungkan tinggi, sehingga lawan tidak
dapat menjangkau.
b. Lob tinggi (high lob)
Lob ini dilakukan untuk memperpanjang waktu agar bisa memperbaiki posisi.
4.1 Forehand lob
Gerakan sama dengan forehand hanya perkenaan bola ke atas depan. Pukulan dengan lunak dan
gerakan lanjutan ke atas.
4.2 Backhand lob
Gerakan sama dengan backhand. Pada saat perkenaan anggkat sedikit bola, ayunan raket harus
terus menuju arah bola dan mata harus selalu mengikuti bola selama melakukan pukulan.
Cara melakukan dengan pegangan raket sedikit longgar dan gerak kedepannya adalah akibat dari
gerak pergelangan tangan. Muka raket harus dibuka dengan sudut 45º atau lebih dari vertical.
Raket digerakkan ke bawah dank e depan yang sama, dan gerak lanjut dalam pukulan ini tidak
diperlukan. Persiapan untuk drop shot harus diawali seperti halnya forehand dtau backhand.
BAB III
PENUTUP