Bab Iv PDF
Bab Iv PDF
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
Hasil penelitian tempe benguk dengan penambahan ampas tahu dan
daun pembungkus yang berbeda, dengan parameter kadar protein terlarut dan
uji sensori (tekstur, aroma dan warna) untuk mengetahui kualitas tempe
benguk, diperoleh data sebagai berikut :
1. Kadar Protein Terlarut
Hasil penelitian uji protein terlarut tempe benguk dengan
penambahan ampas tahu dan daun pembungkus yang berbeda, diperoleh
kadar protein terlarut rata-rata seperti yang terlihat pada Tabel 3.1.
Tabel 3.1. Rata-Rata Kadar Protein Terlarut Tempe Benguk dengan
Penambahan Ampas Tahu dan Daun Pembungkus yang
Berbeda.
Rata-rata kadar
Perlakuan protein terlarut Keterangan
(% wb)
24
25
b. Pengujian Hipotesis
1) Analisis Non Parametrik (Friedman)
Tabel 3.6. Hasil Uji Hipotesis dengan Analisis Non Parametrik
Metode Friedman.
Jumlah data (N) Chi-Square df Asymp. Sig.
24 33,689 2 0,00
Hasil uji lanjut non parametrik metode Friedman diperoleh
Chi-Square hitung (33,689) > Chi-Square tabel (5,991) dan hasil
signifikansi Asymp. Sig. 0,00 < 0,05 maka H0 ditolak sehingga
dapat disimpulkan, “Ada pengaruh penambahan ampas tahu dan
daun pembungkus yang berbeda terhadap kadar protein terlarut
tempe benguk”.
B. Pembahasan
Tempe benguk merupakan tempe yang dibuat dari bahan dasar
kacang koro benguk yang difermentasi dengan penambahan ragi yang berupa
kapang atau jamur Rhizopus sp. Pada penelitian ini tempe benguk diinovasi
dengan menambahkan ampas tahu dengan pembungkus daun yang berbeda.
Inovasi tempe benguk ini diuji kandungan protein terlarut dan kualitasnya
dengan uji sensori meliputi tekstur, aroma dan warna. Adapun hasil
penelitiannya adalah sebagai berikut:
1. Kadar Protein Terlarut
Protein adalah senyawa organik dengan berat molekul tinggi,
mengandung unsur-unsur C, H, O dan N serta beberapa protein
mengandung S dan P. Protein merupakan komponen utama jaringan
tubuh yang berfungsi dalam pertumbuhan sel, penyusun struktur sel,
memelihara membran sel, mengatur keseimbangan air dalam jaringan,
penyusun antibodi, hormon dan enzim (Prawirokusumo, 1994).
Berdasarkan sumbernya, protein yang berasal dari tumbuhan disebut
protein nabati. Protein nabati banyak terkandung di dalam biji kacang-
kacangan seperti koro benguk (Mucuna pruriens) yang dapat sebagai
bahan dasar tempe benguk.
29
Gambar 3.1. Grafik Rata-rata Kadar Protein Terlarut Tempe Benguk dengan
Penambahan Ampas Tahu dan Daun Pembungkus yang Berbeda.
a b
c d
Rata-rata penilaian
2,50
2,00
1,50
1,00
0,50
0,00
A0 A1 A2 A3
Perlakuan
1,50
1,00
0,50
0,00
A0 A1 A2 A3
Perlakuan
rata 1,20), A1B1 dan A2B1 (rata-rata 1,50) yang menunjukan aroma
tempe segar.
Proses fermentasi pada tempe akan mempengaruhi aroma
tempe. Menurut Buckle (1997) dalam Asngad (2011) proses
fermentasi akan menyebabkan perubahan-perubahan kimia dan fisik
yang mengubah rupa, bentuk (body) dan flavor dari bahan pangan
aslinya.
Aroma langu pada tempe dipengaruhi oleh proses fermentasi,
bahan baku tempe yang digunakan dan pembungkus tempe. Proses
fermentasi yang berjalan terlalu lama mengakibatkan suhu
fermentasi juga naik. Suhu yang tinggi ini mengakibatkan meningkat
proses hidrolisis suatu senyawa oleh kapang Rhizopus sp. yang
mengakibatkan aroma langu pada tempe. Aroma langu dihasilkan
oleh adanya enzim lipoksidase pada kedelai. Enzim lipoksidase
menghidrolisis atau menguraikan lemak kedelai menjadi senyawa-
senyawa penyebab bau langu (Koswara, 2009). Hal ini berarti bahan
tambahan tempe benguk dari ampas tahu yang berasal dari kedelai
dapat mempengaruhi aroma tempe benguk.
Pembungkus tempe dari daun pisang dapat mengurangi bau
langu pada tempe. Hal ini dibuktikan dengan adanya tiga perlakuan
pembuatan tempe benguk (A0B1, A1B1 dan A2B1) yang beraroma
tempe segar. Berdasarkan penelitian Mastuti (2014), daun pisang
mengandung senyawa flavor yang dapat memberikan aroma khas,
sehingga daun pisang yang digunakan sebagai pembungkus dapat
memberikan aroma khas tempe. Hal ini menunjukkan kualitas tempe
dengan daun pembungkus daun pisang lebih memberi aroma khas
tempe segar.
37
c. Warna
Kualitas warna tempe dilihat dengan kriteria penilaian 1. Putih
rata 2. Putih tidak rata 3. Putih kecoklatan. Hasil rata-rata uji sensori
warna pada tempe benguk dengan penambahan ampas tahu dan daun
pembungkus yang berbeda adalah sebagai berikut:
B1 B2 B3
3,00
Rata-rata penilaian
2,00
1,00
0,00
A0 A1 A2 A3
Perlakuan
a b c d
e f g h
a
i j k l