Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
ﷲالررححممحن الررححيِم
ســــــــــــــــحم ا ح
بح ح
Assalamu’alaikum Wr. Wb
Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Ilahi Robbi yang telah memberikan
rahmat dan hidayah kepada penulis sehingga diberikan kemudahan dalam
menyelesaikan penulisan laporan Praktik Lapangan Konseling Pendidikan
Sekolah (PLKPS).
Sholawat dan salam penulis haturkan kepada junjungan kita Nabi
Muhammad SAW yang telah mendidik dan mengajari manusia serta
membawanya dari alam kegelapan menuju alam yang penuh dengan rahmat
dengan datangnya agama Islam.
Laporan ini disusun sebagai salah satu syarat penyelesaian PLKPS yang
dilaksanakan di MTsN 2 Deli Serdang dari tanggal 21 Maret 2018 – 14 Mei 2018.
Oleh karena itu penulis bermaksud menyampaikan terimakasih kepada:
1. Prof. Dr. Amiruddin Siahaan, M.Pd, selaku Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan
Keguruan UIN SU Medan.
2. Drs. Hj. Ira Suryani, M.Pd, selaku Ketua Jurusan Bimbingan dan Konseling
UIN SU Medan yang telah memprogramkan Praktik Lapangan Konseling
Pendidikan di Sekolah (PLKPS)
4. M. Syukur Harahap, S.Pd, I, M.A, selaku Kepala MTsN 2 Deli Serdang yang
telah memberikan izin praktik dan memberi bimbingan kepada seluruh
mahasiswa PLKPS.
5. Bapak / Ibu WKM MTsN 2 Deli Serdang yang telah memberikan arahan dan
bimbingan selama kami berada di sekolah.
10. Dan pihak lain yang sangat membantu saya ketika PLKPS yang tidak dapat
disebutkan satu persatu.
Penyusunan laporan PLKPS ini masih jauh dari sempurna dan masih banyak
kekurangannya.Oleh karena itu kritik dan saran yang membangun sangat penulis
harapkan demi kesempurnaan laporan ini.Semoga laporan PLKPS ini dapat
memberikan manfaat dan dapat menambah wawasan bagi penulis khususnya dan
pembaca pada umumnya.
DEWI PUSPA
NIM 33.15.3.056
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN
KATA PENGANTAR.......................................................................................
DAFTAR ISI.....................................................................................................
BAB I : PENDAHULUAN
3.1 Kesimpulan...........................................................................................
3.2 Saran.....................................................................................................
LAMPIRAN-LAMPIRAN
BAB I
PENDAHULUAN
PLKPS ini berbobot 4 SKS setara dengan 16-20 jam praktek nyata
perminggu disekolah. PLKPS dilaksanakan selama 2 bulan penuh.Selama paktek
mahasiswa dibimbing oleh dosen pembimbing dan pembmbig pamong (konselor
sekolah) yang ditetapkan oleh jurusan atau program studi yang bersangkutan.
Disamping menjalani kegiatan praktek di sekolah selama 2 bulan mahasiswa
wajib mengikuti kegiatan tatap muka terjadwal setiap minggu dengan dosen
pembimbing di kampus.
Interaksi adalah masalah yang paling unik ditimbulkan pada diri manusia.
Interaksi ditimbulkan oleh bermacam-macam hal yang merupakan dasar dari
peristiwa social yang lebih luas.Kejadian-kejadian dalam masyarakat pada
dasarnya bersumber pada interaksi individu dengan individu. Dapat dikatakan
bahwa tiap-tiap orang dalam masyarakat adalah sumber-sumber efek psikologis
yang berlangsung pada kehidupan orang lain.
Artinya tiap-tiap orang itu dapat merupakan sumber dan pusat psikologis
yang mempengaruhi hidup kejiwaan orang lain, dan efek itu bagi tiap orang tidak
sama. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa perasaan, pikiran dan keinginan
yang ada pada seseorang tidak hanya sebagai tenaga yang bisa menggerakan
individu itu sendiri, melainkan merupakan dasar pula bagi aktivitas psikologis
dari orang lain. Dan semua hubungan social (proses sosialisasi) baik yang bersifat
operation, corporation, adalah hasil daripada interaksi individu.
1) AUM UMUM
A. Pelaksanaan
Pelaksanaan AUM Umum dilaksanakan setelah pengadministrasian
AUM Umum, yaitu:
Waktu : 21 April 2018
B. Tujuan
Adapun hasil yang diperoleh adalah siswa merasa puas dan menunjukkan
kesungguhan dalam mengisi AUM dengan menandai butir pertanyaan
masalah sesuai dengan yang dialami oleh masing-masing siswa.(Terlampir).
E. Tindak Lanjut:
Sebagai tindak lanjut dari hasil pengisian AUM Umum ini, data yang
diperoleh akan digunakan sebagai pertimbangan untuk melakukan bimbingan
ataupun konseling nantinya.
1. Studi Kelayakan
Studi kelayakan adalah seperangkat kegiatan dalam mengumpulkan
berbagai informasi tentang hal-hal yang dibutuhkan untuk penyusunan
program Bimbingan dan Konseling di sekolah. Dengan adanya studi
kelayakan ini kesimpulan dan saran yang di sajikan pada akhir studi
dipakai sebagai tolak ukur untuk menentukan program Bimbingan dan
Konseling di sekolah. Dalam studi kelayakan yang dapat dpertimbangkan
yaitu beberapa aspek:
a. Pelaksanaa program
b. Pengendalian pelaksanaan program
c. Pembiayaan kegiatan secara keseluruhan yang menunjang pelaksanaan
program.
2. Pertimbangan
Dalam tahap penyusunan program Bimbingan dan Konseling hendaknya
perlu diperhatikan beberapa pertimbangan diantarany:
a. Penyusunan program Bimbingan dan Konseling hendaknya
merumuskan masalah-masalah yang dihadapi oleh:
1) Siswa, baik yang berkenaan dengan masalah pribadi, emosional,
hubungan sosial, keluarga, pendidikan, pilihan pekerjaan, jabatan
atau karir.
2) Guru pembimbing atau konselor dalam pelaksanaan Bimbingan dan
Konseling di sekolah, baik yang berkenaan dengan jenis-jenis
pelayanan maupun proses pengelolaan Bimbngan dan Konseling
disekolah.
3) Kepala sekolah dalam proses pengelolaan Bimbngan dan Konseling
disekolah yang berkaitan dengan program, organisasi,
kepemimpinan, maupun segi peminaan.
b. Dalam penyusunan program Bimbingan dan Konseling hendaknya
dirumuskan dengan jelas tujuan yang ingin dicapai dalam
menangani berbagai masalah, serta dirumuskan bentuk-bentuk
kegiatan yang berkenaan dengan butir rincian kegiatan waktu
pelaksanaan dan sasarannya.
c. Dalam penyusunan program Bimbingan dan Konseling disekolah
hendaknya dirumuskan dan diinvertarisasikan berbagai fasilitas
yang ada, termasuk didalamnya personal Bimbingan dan Konseling
yang telah ada.
3. Waktu
Satu hal yang harus diperhatikan dalam merencanakan Bimbingan dan
Konseling adalah faktor waktu. Dalam perencanaan program Bimbingan
dan Konseling, guru pembimbing harus dapat mengatur waktu untuk
menyusun, melaksanakan, menilai, dan menindaklanjuti program
bimbingan kegiatan Bimbingan dan Konseling dengan memperhatikan hal-
hal berikut:
a. Semua jenis program Bimbingan dan Konseling di sekolah (tahunan,
semester, bulanan, mingguan dan harian).
b. Kontak langsung dengan siswa yang dilayani.
c. Kegiatan Bimbingan dan Konseling tidak merugikan waktu belajar
disekolah.
d. Kegiatan Bimbingan dan Konseling diluar jam sekolah dapat sampai
pada 50 %
Satu hal lagi yang perlu diperhatikan oleh guru pembimbing dalam
merencanakan program Bimbingan dan Konseling adalah mereka harus mampu
membuat jadwal kegiatan Bimbingan dan Konseling didalam dan diluar jam
belajar sekolah untuk memenuhi minimal tugas wajib mingguan.
Tidak seperti pelaksanaan program kegitan guru mata pelajaran dan guru
praktek yang disuruh kegiatan mengajarnya atau latihannya terjadwal secara tepat
didalam jam pelajaran sekolah (sesuai dengan alokasi jam mata pelajaran dalam
kurikulum), pelaksanaan program kegiatan guru pembimbing pada umumnya
sukar dijadwalkan sejak semula. Lebih-lebih kalau diingat bahwa dalam
kurikulum 2004 tidak tertera alokasinya secara khusus untuk program Bimbingan
dan Konseling.
1. Layanan Orientasi
Layanan Orientasi adalah layanan BK yang memungkinkan siswa
memahami lingkungan baru, kegiatan layanan orientasi ini dilaksanakan di
minggu pertama ketika mahasiswa PPL BKPS berada di lingkungan MAN Lubuk
Pakam yaitu diberikan kepada siswa sasaran (siswa asuh) adapun rincian kegiatan
Orientasi tersebut adalah sebagai berikut :
a.Waktu : Rabu, 28 Maret 2018
b.Tempat : Kelas VII-2
c.Tujuan :
Menyelenggarakan maksud, tujuan dan kegiatan mahasiwa
PLKPS.
Menjelaskan peran Bimbingan dan Konseling di sekolah dalam
rangka membantu siswa mengembangkan potensi seoptimal
mungkin.
Siswa dapat mengetahui dan memahami bentuk pelayanan BK di
sekolah dan memanfaatkanya dalam mengembangkan potensi
seoptimal mungkin Timbul persepsi yang positif tentang BK.
d.Metode : Ceramah, diskusi dan tanya jawab.
e.Materi :
Perkenalan antara Mahasiswa PPL BKPS dengan siswa asuh.
Menjelaskan pentingnya kegiatan BK bagi siswa asuh.
Menjelaskan pola 17 Plus dan manfaatnya bagi siswa.
Menjelaskan bagaimana pelaksanaan kegiatan BK di sekolah.
Menjelaskan asas-asas yang ada di Bimbingan dan Konseling.
f.Sasaran : Siswa Kelas VII-2 MTs N Deli Serdang
g.Hasil : Siswa dapat mengetahui dan memahami tujuan, manfaat, dan
bagaimana pelaksanaan kegiatan BK di sekolah.
h. Tindak Lanjut :Siswa sangat merespon sekali kedatangan mahasiswa PLKPS
dan menyatakan akan bersedia mengikuti kegiatan BK sesuai dengan jadwal yang
telah ditetapkan.
2. Layanan Informasi
Dalam bimbingan kelompok ada dua jenis topik yaitu topik tugas dan
topik bebas.Lebih jauh dengan layanan bimbingan kelompok para siswa dapat
diajak untuk bersama-sama mengemukakan pendapat tentang topik yang sedang
dibahas karena tujuan dari bimbingan konseling adalah mengembangkan
kemampuan untuk berkomunikasi dengan anggota kelompok.Layanan bimibingan
kelompok ini diberikan oleh mahasiswa PPL BK PS kepada siswa sasaran (siswa
asuh) di minggu ke 4 dengan nomor absen (1,4,6,8,11,12,13,15).
1. Tahap Pembentukan :
Pemimpin kelompok membuka kegiatan dengan mengucapkan salam
Pemimpin kelompok mengucapkan terima kasih atas kesediaan
anggota kelompok untuk datang dalam kegiatan ini
Pemimpin kelompok memimpin do’a bersama
Pemimpin kelompok menjelaskan apa itu bimbingan kelompok, tujuan
bimbingan kelompok, asas-asas yang diperlukan dalam bimbingan
kelompok dan cara pelaksanaan bimbingan kelompok.
Pemimpin kelompok memperkenalkan diri setelah itu anggota
kelompok diminta secara sukarela untuk memperkenalkan dirinya,
kemudian dilanjutkan dengan rangkaian nama agar suasana kelompok
lebih akrab.
Untuk mengakhiri tahap pembentukan diadakan permainan “
Rangkaian nama”
2. Tahap Peralihan
Menjelaskan kembali apa itu bimbingan kelompok dan tujuan bimbingan
kelompok
Pemimpin kelompok menanyakan tentang kesiapan anggota kelompok
untuk mengikuti kegiatan selanjutnya
Pemimpin kelompok memberi contoh topik yang dapat dikemukakan dan
dibahas dalam kegiatan bimbingan kelompok. Dan pada pertemuan
pertama pemimpin kelompok yang memberikan topik tugas yaitu
misalnya tentang “pergaulan bebas”.
3. Tahap Kegiatan
Pemimpin kelompok telah menentukan topik yang akan dibahas
Pemimpin kelompok memberikan sedikit gambaran tentang pergaulan
bebas serta dampaklnya.
Pemimpin kelompok mempersilahkan siswa bergiliran untuk
mengemukakan pendapat tentang apa sebenarnya pergaulan bebas itu ?
Setelah itu, pemimpin kelompok mempersilahkan siswa bergiliran untuk
menyebutkan apa-apa saja faktor penyebab pergaulan bebas
Pemimpin kelompok mempersilahkan siswa bergiliran untuk mencari apa-
apa sajakerugian yang dialami yang ketika terjerumus pergaulan bebas
Setelah itu, pemimpin kelompok dan anggota kelompok bersama-sama
menyimpulkan apa, mengapa, dan bagaimana dalam menyikapi tentang
pergauan bebas itu
Pemimpin kelompok meminta komitmen anggota kelompok tentang
kesediaanya melaksanakan apa yang telah diputuskan secara berasama
dalam kegiatan bimbingan kelompok.
4. Tahap Pengakhiran
Pemimpin kelompok menjelaskan bahwa kegiatan akan segera diakhiri.
Pemimpin kelompok meminta anggota kelompok mengemukakan kesan
dan tanggapanya terhadap kegiatan bimbingan kelompok yang baru
dilaksanakan.
Pemimpin kelompok mengucapkan terima kasih kepada anggota
kelompok.
Berdo’a bersama atas terlaksanaya kegiatan bimbingan kelompok dengan
lancar.
7. Layanan Konsultasi
Tujuan utama layanan ini adalah agar klien dengan kemampuannya sendiri dapat
menangani kondisi dan permasalahan yang dialami pihak ketiga. Tujuan khusus,
kemampuan sendiri yang dimaksudkan yaitu dapat berupa wawasan,
pemaahaman, dan cara bertindak yang terkait langsung dengan suasana
permasalahan pihak ketiga tersebut. fungsinya adalah fungsi pemahaman dan
pengentasan.
8. Layanan Advokasi
9. Himpunan Data
Tujuan kunjungan rumah sejalan dengan tujuan konferensi kasus yaitu lebih
mendalam masalah yang dihadapi dan dibina, komiten pihak-pihak yang terkait
dengan yang dibina terkait dengan masalah-masalah yang dihadapi.
11. Konferensi Kasus
Alih tangan kasus dilakukan apabila masalah pihak ketiga yang dibawa
oleh konsultan adalah masalah yang tidak menjadi kewenangan dalam masalah
penangannnya.Dalam hal ini konselor harus benar-benar hati-hati , terlebih lebih
apabila konsultasi membawa masalah criminal, atau perdana.
14. Insidentil
Membuat suatu peristiwa atau kegiatan yang tidak diduga terjadi dalam
pelaksanaan PPL BK PS seperti keterlambatan siswa
Materi program merupakan suatu hal yang harus dipenuhi oleh konselor
guna member layanan-layanan kepada klien dengan syarat-syarat yang telah
ditentukan.
Dalam hubungannya dengan perencanan program layanan Bimbingan dan
Konseling di sekolah, maka ada beberapa kegiatan penting yang perlu
dilakukan dalam membuat materi program, yaitu:
1. Analsis kebutuhan dan permasalahan siswa.
2. Penentuan tujuan program layanan bimbingan yang hendak dicapai.
3. Analisis situasi dan kondisi sekolah.
4. Penetapan metode dan teknik yang akan digunakan dalam kegiatan.
5. Penentuan jenis-jenis kegiatan yang akan dilakukan.
6. Penetapan personil-personl yang akan melaksanakan kegiatan-kegiatan yang
telah ditetapkan.
7. Persiapan fasilitas dan biaya pelaksanaan kegiatan-kegiatan bimingan yang
direncanakan.
8. Perkiraan tentag hambatan yang akan ditemui dan usaha apa yang akan
dilakukan dalam mengatasi hambatan-hambatan.
Khusus mengenai materi program satuan layanan pendukung , hal-hal yang
perlu dilakukan sebagai berikut:
1. Menetpkan materi layanan pendukung yang sesuai dengan kebutuhan
permasalahan siswa yang akan dikenai layanan pendukung.
2. Menetapkan tujuan atau hasil yang ingin dicapai.
3. Menetapkan sasaran kegiatan yaitu siswa asuh yang akan dikenai kegiatan
layanan pendukung atau lainnya.
4. Menetapkan sumber bahan atau narasumber serta personil yang terkait dan
peranannya masing-masing.
5. Menetapkan metode, teknik khusus, media dan alat yang akan digunakan
sesuai dengan cirri khusus layanan pendukung yang akan direncanakan.
6. Menetapkan rencana penilaian.
7. Mempertimbangkn keterkaitan antara layanan pendukung yang
direncanakan dengan kegiatan lainnya.
8. Menetpkan waktu dan tempat.
A. Penjabaran Program
1. Program Tahunan (Dilampirkan)
2. Program Semesteran ( Dilampirkan)
3. Program Bulanan (Dilampirkan)
4. Program Mingguan (Dilampirkan)
5. Program Harian (Dilampirkan).
2.7 Menilai Program
a. Memperbaiki program
b. Memberhentikan program
c. Memperbaiki pengajaran
d. Mengukur apakah program berbeda atau lebih baik
e. Menetapkan apakah program efektif/efisien
f. Menentukan tingkat dan jabatan pekerjaan yang diharapkan
g. Menentukan apakah biaya program murah/mahal
h. Membantu : anggota komite; memahami suatu program atau hasilnya,
pembayar pajak, administrator, partisipan, kolega
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran