Anda di halaman 1dari 3

Nama : Mega Kharisma NUgraheny

NIM : 1403410011
Prodi/Tingkat : D-IV/4

1. Bagaimana perubahan metabolisme saluran pencernaan gizi buruk (faal dan fungsi)?
a. Penurunan produksi asam lambung. Bagaimana dampak dan akibat turunnya
produksi asam lambung?
Kekurangan Energi Protein yang berat menurunkan sekresi asam dan melambatkan
gerak lambung. Mukosa usus halus mengalami atrofi. Vili pada mukosa usus lenyap,
permukaannya berubah menjadi datar dan diinfiltrasi oleh sel-sel limfosit.
Pembaruan sel-sel epitel, indeks mitosis, kegiatan disakarida berurang. Pada hewan
percobaan, kemampuan untuk mempertahankan kandungan normal mucin dalam
mukosa terganggu dan laju penyerapan asam amino serta lemak berkurang.
b. Penurunan pergerakan GI track (peristaltik menurun). Bagaimana efeknya?
c. Bagaimana dampak dari penurunan produksi enzim-enzim pankreatik?
Angka amylase, eksterase, kolinesterase, transaminase, lipase, dan alkalin
fosfatase serum turun. ada penurunan aktivitas enzim pankreas dan shantin
oksidase, tetapi angka ini kembali normal segera sesuai sesudah adanya
penanganan medis.
d. Apa dampak dari penurunan sekresi enzim-enzim di dalam usus halus?
Penderita gizi buruk akan mengalami penurunan produksi antibodi serta
terjadinya atropi pada dinding usus yang menyebabkan berkurangnya sekresi
berbagai enzim sehingga memudahkan masuknya bibit penyakit ke dalam tubuh
terutama penyakit diare.
e. Penurunan penyerapan zat gizi di usus halus. Mengapa bisa terjadi ?
Absorpsi berbagai zat gizi berlangsung dengan mekanisme transpor aktif
dan pasif. Pada kasus diare, vilus usus halus mengalami atrofi. Atrofi ini akan
menyebabkan absorbsi air dan zat-zat lain akan terganggu. Air dan zat-zat lain yang
harusnya diabsorbsi dan diedarkan ke dalam sirkulasi darah dan pembuluh limfe
menjadi tidak terabsorbsi. Oleh karena itu, chyme yang terbentuk masih
mengandung banyak air dan zat-zat lain.
2. Bagaimana prinsip dan persyaratan pemberian diet makanan untuk gizi buruk?
 Prinsip Diet :
a. Bagaimana kebutuhan energi?

Usia Stabilisasi Transisi Rehabilitasi


150-220 kkal/Kg BBA/
80-100 kkal/Kg 100-150 kkal/Kg
< 5 tahun hari
BBA/ hari BBA/ hari

> 5 tahun 50x(RDAxBBI) 75%x(RDAxBBI) RDAxBBI

b. Bagaimana kebutuhan zat gizi makro?


Zat Gizi Stabilisasi Transisi Rehabilitasi
Protein 1-1,5 g/Kg BBA/hari 2-3 g/Kg BBA/hari 3,4 g/Kg BBA/hari
30 -45% dari total
Lemak - -
energi
Karbohidr 56%
- -
at
c. Bagaimana kebutuhan zat gizi mikro?
Stabilisasi Transisi Rehabilitasi

Cukup elektrolit (12x - -


pemberian)

Fe diberikan pada fase - -


stabilisasi

Cairan : Cairan : Cairan :


<5 tahun : 130 ml/Kg <5 tahun : 150 ml/Kg <5 tahun :150-200 ml/Kg BBA/hari
BBA/hari BBA/hari
Atau
100 ml/Kg BBA/hari
(edema)

>5 tahun (rumus Hodiday >5 tahun (rumus Hodiday


Segar) Segar) >5 tahun (rumus Hodiday Segar)
10x100 ml 10x100 ml 10x100 ml
10x50 ml 10x50 ml 10x50 ml
Sisax100ml Sisax100ml Sisax100ml
F75 F100 F100/135

 Syarat Diet :
 Bentuk makanan yang diberikan adalah makanan lumat/bayi dengan sari buah
serta bentuk cair
 Makanan dakam bentuk cair adalah formula 100
 Formula 100 diberikan 6 kali sehari dengan interval setiap 4 jam sekali
 Makann biasa 25% dan formula 100 75%
 Kebutuhan energi sehari
 Kebutuhan protein sehari
 Kebutuhan cairan sehari
 Kebutuhan lemak
 Kebutuhan karbohidrat
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. 2011. Direktorat Jenderal Bina Gizi dan
Kesehatan Ibu dan Anak.
Instalasi Gizi RSSA. 2017
Nelson. Ilmu Kesehatan Anak Volume 1.

Anda mungkin juga menyukai