DINAS KESEHATAN
Jl. Teduh Bersinar No 1 Tlp. (0411) 881549, Fax (0411) 887710
MAKASSAR
5. Sumber Dana a. Sumber dana yang diperlukan untuk membiayai pekerjaan konstruksi
dan Perkiraan pembanguan gedung Puskesmas Tamangapa berasal dari APBD Kota
Biaya Makassar tahun 2018.
Rencana Anggaran Biaya (RAB) sebesar Rp. 5.000.000.000,- (lima
milyar rupiah) dan Nilai HPS sebesar Rp. 4.991.983.776,- ( empat milyar
Sembilan ratus Sembilan puluh satu juta Sembilan ratus delapan puluh
tiga ribu tujuh ratus tujuh puluh enam rupiah).
KEAHLIAN /
JUMLAH
NO JABATAN KODE KETERAMPILA
(ORG)
N
Ahli Madya
1 Manager Proyek 1 601 Manajemen
Konstruksi
Ahli Madya
Teknik
2 Site Manager 1 201
Bangunan
Gedung
Ahli Madya
3 Ahli Mekanikal 1 301 Teknik
Mekanikal
Ahli Madya
4 Ahli Elektrikal 1 401 Teknik Tenaga
Listrik
Ahli Muda K3
5 Ahli K3 Konstruksi 1 603
Konstruksi
SKT Pelaksana
Bangunan
Pelaksana
6 1 TS 051 Gedung /
Bangunan Gedung
Pekerjaan
Gedung
SKT Tukang
Pekerjaan
Tukang Pekerjaan
7 1 TS 010 Pondasi /
Pondasi
Foundation
Work
SKT Tukang
8 Tukang besi beton 1 TS 012 besi beton /
Barbender / Bar
Bending
SKT Tukang
Pasang
Tukang Pasang
9 1 TA 007 Keramik
Keramik
(Lantai dan
Dinding)
SKT Tukang
Pasang
Tukang Pasang
10 1 TA 011 Plafond Ceiling
Plafon
Fixer / Ceiling
Fixing
SKT Tukang
11 Tukang Las Listrik 1 TM 051
Las Listrik
9. Kualifikasi
Perusahaan /
Badan Usaha Kualifikasi Perusahaan / Badan Usaha
Peserta yang berbadan usaha harus memiliki:
1. Kualifikasi Perusahaan Non Kecil
2. Surat Izin Usaha Jasa Konstruksi (SIUJK) Jasa Pelaksana Konstruksi
Bangunan Kesehatan (BG008)
3. Sertifikat Badan Usaha (SBU) Jasa Pelaksana Konstruksi Bangunan
Kesehatan (BG008),
4. Akte pendirian perusahaan sampai perubahan terakhir
5. SITU / surat keterangan domisili / SIUP
6. TDP yang masih berlaku
7. NPWP
8. SPT tahun terakhir
9. Berpengalaman melaksanakan pekerjaan sejenis paling sedikit 1(satu)u)
pekerjaan dalam kurun waktu 4(empat) tahun terakhir
10. Memiliki kemampuan menyediakan fasilitas dan peralatan serta
personil yang diperlukan untuk melaksanakan pekerjaan
11. Memiliki dukungan keuangan dari bank umum pemerintah / swasta
minimal 10% dari nilai HPS
12. Surat Pernyataan Bersedia mengasuransikan proyek (asuransi
proyek)
13. Memiliki sertifikat kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan perusahaan.
14. Melampirkan surat dukungan ketersediaan bahan baja /h.beam/wf
15. Melampirkan surat dukungan ketersediaan barang ( lift ) dan brosur
dari distributor
16. Menghadirkan manager proyek pada saat pembuktian kualifikasi.
PEKERJAAN :
PEMBANGUNAN PUSKESMAS TAMANGAPA
KOTA MAKASSAR TA. 2018
RENCANA KERJA
DAN
SPESIFIKASI TEKNIS
KONSULTAN PERENCANA
Pembangunan Puskesmas Tamangapa Kota Makassar TA.2018
BAB I
SYARAT - SYARAT UMUM DAN TEKNIS
Pasal 1
LINGKUP PEKERJAAN
Pasal 2
MEMULAI KERJA
Pasal 3 :
MOBILISASI
Pasal 4
PAPAN NAMA PROYEK
Pasal 5
KUASA KONTRAKTOR DI LAPANGAN
Pasal 6
RENCANA KERJA
6.2. Rencana Kerja tersebut harus sudah mendapat persetujuan terlebih dahulu
dari Konsultan Pengawas, paling lambat dalam waktu 8 (delapan) hari kalender
setelah Surat Keputusan Penunjukan (SPK) diterima oleh Kontraktor / Pemborong
Rencana Kerja yang telah disetujui oleh Konsultan Pengawas akan disahkan
oleh Pemberi Tugas / Pemimpin / Ketua Proyek.
6.3. Kontraktor / Pemborong wajib memberikan salinan Rencana Kerja rangkap 2
(dua) kepada Konsultan Pengawas untuk diberikan kepada Pemilik Proyek dan
Perencana. 1 (satu) salinan Rencana Kerja harus ditempel pada dinding
bangsal Kontraktor / Pemborong di lapangan yang selalu diikuti dengan grafik
kemajuan / prestasi kerja.
6.4. Kontraktor / Pemborong harus selalu dalam pelaksanaan penbangunan
pekerjaan sesuai dengan Rencana Kerja tersebut.
6.5. Konsultan Pengawas akan menilai prestasi pekerjaan Kontraktor /
Pemborong berdasarkan Rencana Kerja tersebut.
Pasal 7
DIREKSI KEET, LOS KERJA DAN GUDANG BAHAN, PAGAR PROYEK
7.6. Direksi Keet dan Pagar pengaman proyek (butir 7.1. dan 7.4.) yang dibuat
oleh Kontraktor / Pemborong, setelah selesai pelaksanaan pembangunan /
pekerjaan tersebut akan ditentukan pemanfaatannya oleh Proyek, namun
apabila dianggap perlu Direksi dapat memerintahkan kepada Kontraktor /
Pemborong untuk segera membongkarnya dan membersihkannya, dan
bahan-bahan bekasnya diserahkan kepada Proyek.
Pasal 8
KEBERSIHAN DAN KESELAMATAN KERJA
Pasal 9
TENAGA DAN SARANA KERJA
Pasal 10 :
PERATURAN TEKNIS PEMBANGUNAN YANG DIGUNAKAN
Pasal 11 :
LAPORAN HARIAN, MINGGUAN DAN BULANAN
11.1. Pelaksana lapangan setiap hari harus membuat Laporan Harian mengenai segala
hal yang berhubungan dengan pelaksanaan pembangunan / pekerjaan, baik
bersifat teknis maupun administratif.
11.2. Dalam pembuatan laporan tersebut, pihak Kontraktor / Pemborong
harus memberikan data-data yang diperlukan menurut data dan keadaan
sebenarnya.
11.3. Laporan Mingguan dan Laporan Bulanan secara rutin dibuat oleh
Pengawas Lapangan dari Konsultan Pengawas.
11.4. Laporan-laporan tersebut di atas setiap minggu dan bulannya, harus
diserahkan kepada Pemimpin Proyek untuk bahan monitoring.
Pasal 12 :
PENJELASAN RKS DAN GAMBAR
12.1. Bila gambar yang menyangkut spesifikasi teknis tidak sesuai dengan
Rencana Kerja dan Syarat-syarat (RKS), maka yang mengikat / berlaku adalah
RKS.
12.2. Harus juga disadari bahwa revisi-revisi pada alignemen, lokasi seksi (bagian)
dan detail gambar mungkin akan dilakukan didalam waktu pelaksanaan
kerja. Kontraktor / Pemborong harus melaksanakan pekerjaan sesuai dengan
maksud gambar dan spesifikasinya, dan tidak boleh mencari keuntungan dari
kesalahan atau kelalaian dalam gambar atau dari ketidak-sesuaian antara
Pembangunan Puskesmas Tamangapa Kota Makassar TA.2018
gambar dan spesifikasinya. Setiap deviasi dari karakter yang tidak dijelaskan
dalam gambar dan spesifikasi atau gambar kerja yang mungkin diperlukan oleh
keadaan darurat konstruksi atau lain-lainnya, akan ditentukan oleh
Konsultan Pengawas dan disahkan secara tertulis.
12.3. Konsultan Pengawas akan memberikan instruksi berkenaan dengan penafsiran
yang semestinya untuk memenuhi ketentuan gambar dan spesifikasinya.
Permukaan-permukaan pekerjaan yang sudah selesai harus sesuai dengan
garis, lapisan bagian dan ukuran yang tercantum dalam gambar, kecuali bila ada
ketentuan lain dari Konsultan Pengawas.
12.4. UKURAN.
12.4.1. Pada dasarnya semua ukuran yang tertera dalam Gambar Kerja dan
Gambar Pelengkap meliputi :
• As - as
• Luar - luar
• Dalam - dalam
• Luar - dalam.
12.4.2. Ukuran - ukuran yang digunakan disini semuanya dinyatakan
dalam Centi meter ( cm ) untuk pekerjaan Arsitektur dan Sipil, dan
ukuran Milimeter ( mm ) untuk pekerjaan Baja dan Mekanikal /
Elektrikal.
12.4.3. Khusus ukuran-ukuran dalam Gambar Kerja Arsitektur, pada dasarnya
adalah ukuran jadi seperti dalam keadaan jadi / selesai ( “finished”).
12.4.4. Bila ada keraguan mengenai ukuran, Kontraktor / Pemborong
wajib melaporkan secara tertulis kepada Konsultan Pengawas yang
selanjutnya akan memberikan keputusan ukuran mana yang akan
dipakai dan dijadikan pegangan.
12.4.5. Bila ukuran sudah tertera dalam gambar atau dapat dihitung,
maka pengukuran skala tidak boleh dipergunakan kecuali bila sudah
disetujui oleh Konsultan Pengawas.
Setiap deviasi dari gambar karena kondisi lapangan yang tak terduga
akan ditentukan oleh Konsultan Pengawas dan disahkan secara tertulis.
Kontraktor / Pemborong tidak dibenarkan merubah atau mengganti
ukuran- ukuran yang tercantum di dalam Gambar Pelaksanaan tanpa
sepengetahuan Konsultan Pengawas / Direksi, dan segala akibat
yang terjadi adalah tanggung jawab Kontraktor / Pemborong baik
dari segi biaya maupun waktu.
12.6. ISTILAH.
Istilah yang digunakan berdasarkan pada masing-masing disiplin adalah
sebagai berikut :
SD : Site Development, mencakup hal-hal yang berhubungan dengan
dinding beton, batu kali penahan tanah, pengerasan di luar
bangunan, penanaman rumput, pohon peneduh, perdu dan lain-
lainnya.
SR : Struktur, mencakup hal-hal yang berhubungan dengan
perhitungan konstruksi, bahan konstruksi utama dan
spesifikasinya, dimensioning kolom, balok dan tebal lantai.
AR : Arsitektur, mencakup hal-hal yang berhubungan dengan
perencanaan dan perancangan bangunan secara menyeluruh dari
semua disiplin-disiplin kerja yang ada baik teknis maupun estetika.
M : Mekanikal, yang ada hubungannya dengan sistim air bersih-
air kotor- drainase, sistim pemadam kebakaran, sistim instalasi
diesel-generator set dan sistim pengkondisian udara (AC).
EL : Elektrikal, yang ada hubungannya dengan sistim penyediaan
daya listrik dan penerangan.
Pasal 13 :
TANGGUNG JAWAB KONTRAKTOR / PEMBORONG
Pengawas dan milik Pihak Ketiga yang ada di lapangan, maupun bangunan
yang dilaksanakannya sampai tahap serah terima.
Bila terjadi kehilangan bahan-bahan bangunan yang telah disetujui, baik yang
telah dipasang maupun yang belum, adalah tanggung jawab Kontraktor /
Pemborong dan tidak akan diperhitungkan dalam biaya Pekerjaan Tambah.
13.8. Apabila terjadi kebakaran, Kontraktor / Pemborong bertanggung jawab
atas akibatnya, baik yang berupa barang-barang maupun keselamatan jiwa.
13.9. Apabila pekerjaan telah selesai, Kontraktor / Pemborong harus segera
mengangkut bahan bongkaran dan sisa-sisa bahan bangunan yang sudah
tidak dipergunakan lagi keluar lokasi pekerjaan.
Segala pembiayaannya menjadi tanggung jawab Kontraktor / Pemborong.
Pasal 14 :
KETENTUAN DAN SYARAT BAHAN - BAHAN
14.1. Sepanjang tidak ada ketetapan lain dalam Rencana Kerja dan Syarat-syarat
(RKS) ini maupun dalam Berita Acara Penjelasan Pekerjaan, bahan-bahan yang
akan dipergunakan maupun syarat-syarat pelaksanaan harus memenuhi
syarat-syarat yang tercantum dalam A.V. 1941 dan Persyaratan Umum
Bahan Bangunan Indonesia (PUBI Tahun 1982), Standar Industri Indonesia (SII)
untuk bahan termaksud, serta ketentuan-ketentuan dan syarat bahan-bahan
lainnya yang berlaku di Indonesia.
Seluruh barang material yang dibutuhkan dalam menyelesaikan pekerjaan,
seperti material, peralatan dan alat lainnya, harus dalam kondisi baru dan
dengan kualitas terbaik untuk tujuan yang dimaksudkan.
14.4. Keputusan bahan, jenis, warna, tekstur dan produk yang dipilih, akan
di- informasikan kepada Kontraktor / Pemborong selama tidak lebih dari 7
(tujuh) hari kalender setelah penyerahan contoh bahan tersebut.
Pasal 15 :
PEMERIKSAAN BAHAN-BAHAN
Pasal 16 :
SUPPLIER DAN SUB KONTRAKTOR
16.1. Jika Kontraktor / Pemborong menunjuk Supplier dan atau Kontraktor bawahan
(Sub Kontraktor) didalam hal pengadaan material dan pemasangannya, maka
Kontraktor/ Pemborong “wajib” memberi-tahukan terlebih dahulu kepada
Konsultan Pengawas / Direksi untuk mendapatkan persetujuan.
16.2. Kontraktor / Pemborong wajib mengadakan koordinasi pelaksanaan dengan
Sub Kontraktor dan Supplier bahan atas petunjuk Konsultan Pengawas.
16.3. Supplier wajib hadir mendampingi Konsultan Pengawas di lapangan
untuk pekerjaan khusus dimana pelaksanaan dan pemasangan bahan tersebut
perlu persyaratan khusus sesuai instruksi pabrik.
Pasal 17 :
PEMBERSIHAN TEMPAT KERJA
Pasal 18 :
DRAINASE / SALURAN
Pasal 19 :
PENGUKURAN KONDISI TAPAK & PENENTUAN PEIL + 0.00
Pasal 20 :
PEMASANGAN PATOK UKUR DAN PAPAN BANGUNAN ( BOUWPLANK )
Pasal 21 :
PEMERIKSAAN HASIL PEKERJAAN
21.4. TOLERANSI.
Seluruh pekerjaan yang dilaksanakan dalam Kontrak ini harus dikerjakan
sesuai dengan toleransi yang diberikan dalam spesifikasi dan toleransi lainnya
yang ditetapkan pada bagian lainnya.
Pembangunan Puskesmas Tamangapa Kota Makassar TA.2018
BAB II
SYARAT - SYARAT TEKNIS
PEKERJAAN PEMBONGKARAN DAN PEKERJAAN TANAH
Pasal 1
UMUM
Pasal 2
PEMBONGKARAN DAN PEMBERSIHAN
2.3. Barang hasil bongkaran dan pembersihan harus dikeluarkan dari tapak
/ site konstruksi dan dikumpulkan di tempat / lokasi tertentu yang
ditunjukkan oleh Konsultan Pengawas.
Pada dasarnya, barang-barang bongkaran tersebut tidak dapat dipakai
lagi dalam pekerjaan, kecuali apabila dinyatakan lain oleh Konsultan
Pengawas.
Pasal 3
PERLINDUNGAN INSTALASI EXISTING
3.1. Pekerjaan ini adalah perlindungan untuk semua instalasi existing yang
berada di dalam tapak / site konstruksi dan dinyatakan oleh Konsultan
Perencana / Konsultan Pengawas masih berfungsi dan akan digunakan lagi.
Untuk instalasi existing tersebut di atas, Kontraktor / Pemborong harus
menjaga dan memeliharanya dari gangguan / cacat.
3.2. kabel dan pipa existing yang masih berfungsi harus dilindungi memakai buis
beton ½ ∅ 30 cm. Khusus pada bagian yang diperkirakan akan mendapat
beban, maka pada dasar atau pipa yang bersangkutan harus diberi alas
dasar terbuat dari pasangan batu bata minimal 1 (satu) lapis, lebar 30 cm.
sepanjang pembebanan tersebut.
3.3. Apabila karena satu dan lain sebab sehingga jalur instalasi existing yang
masih berfungsi harus dipindah, maka Kontraktor / Pemborong harus
melakukan pekerjaan ini sesuai dengan petunjuk dari Konsultan Pengawas.
Pasal 4
PEKERJAAN TANAH
4.2. Pekerjaan galian ini baru boleh dilaksanakan setelah papan Patok Ukur
terpasang lengkap dengan penandaan sumbu, ketinggian dan bentuk telah
diperiksa seta disetujui Konsultan Pengawas.
4.3. Galian untuk konstruksi harus sesuai dengan Gambar Kerja dan bersih dari
tanah urug bekas serta sisa bahan bangunan.
4.4. Urutan penggalian harus diatur sedemikian rupa dengan mengikuti
petunjuk- petunjuk Konsultan Pengawas sehingga tidak menimbulkan
gangguan pada lingkungan tapak / site atau menyebabkan timbulnya
genangan air untuk waktu lebih dari 24 jam.
4.5. Jika pada galian terdapat akar kayu, kotoran dan bagian tanah yang tidak padat
atau longgar, maka bagian ini harus dikeluarkan seluruhnya, kemudian
lubang yang tejadi harus ditutup urugan pasir yang dipadatkan dan disirami
air setiap ketebalan 5 cm. lapis demi lapis sampai penuh sehingga
mencapai ketinggian yang diinginkan.
Biaya pekerjaan ini menjadi tanggungan Kontraktor / Pemborong dan tidak
dapat di-klaim sebagai pekerjaan tambah.
4.6. Bila pada galian terdapat instalasi existing, Kontraktor / Pemborong
harus mengikuti prosedur seperti terurai dalam butir 3.1. s/d. 3.3.
4.7. Bila Kontraktor / Pemborong melakukan penggalian yang melebihi kedalaman
yang ditentukan dalam Gambar Kerja, maka Kontraktor / Pemborong wajib
untuk menutupi kelebihan galian tersebut dengan urugan pasir yang
dipadatkan dan disirami air setiap ketebalan 5 cm. lapis demi lapis sampai
penuh sehingga mencapai ketinggian yang diinginkan.
Biaya pekerjaan ini menjadi tanggungan Kontraktor / Pemborong dan tidak
dapat di-klaim sebagai pekerjaan tambah.
4.8. Dasar galian harus dikerjakan dengan teliti, datar / rata sesuai dengan Gambar
Kerja dan harus dibersihkan dari segala macam kotoran.
4.9. Galian pondasi harus dilakukan sesuaidengan lebar lantai kerja pondasi atau
seperti tercantum dalam Gambar Kerja, dengan penampang lereng galian kiri
dan kanan dimiringkan 10 derajat kearah luar pondasi dari As, ketinggian serta
Pembangunan Puskesmas Tamangapa Kota Makassar TA.2018
Pasal 5
GALIAN STRUKTUR
5.3. PENGGALIAN.
5.3.1. Sebelum memulai pekerjaan galian, Kontraktor / Pemborong harus :
Dengan inisiatif sendiri mengambil tindakan untuk mengatur
drainase alamiah dari air yang mengalir pada permukaan tanah, untuk
mencegah galian tergenang air.
Memeriksa segala pembongkaran dan pembersihan di tempat itu
sudah dilaksanakan sesuai dengan spesifikasi ini.
Memberitahu Konsultan Pengawas sebelum memulai suatu
galian apapun, agar elevasi penampang melintang dan
pengukuran dapat diketahui dan dilakukan pada tanah yang belum
terganggu. Tanah yang berdekatan dengan struktur tidak boleh
diganggu tanpa ijin Konsultan Pengawas.
5.3.2. Parit-parit atau galian pondasi untuk struktur atau alas struktur, harus
mempunyai ukuran yang cukup sehingga memungkinkan perletakan
atau alas pondasi sesuai dengan ukurannya. Bagian-bagian dinding /
sisi parit harus selalu ditopang.
Elevasi dasar alas sebagaimana tampak pada gambar merupakan
perkiraan, sehingga secara tertulis Konsultan Pengawas dapat
memerintahkan perubahan ukuran dan elevasi jika diperlukan untuk
menjamin pondasi yang kokoh.
5.3.3. Penggunaan mesin untuk penggalian diperbolehkan, kecuali untuk
tempat- tempat dimana penggunaan mesin-mesin itu dapat merusak
benda-benda yang berada didekatnya, bangunan-bangunan ataupun
pekerjaan yang telah rampung.
Dalam hal ini metoda pekerjaan secara manual / dengan
menggunakan tenaga buruh yang harus dilakukan.
5.3.4. Bila diperlukan, Kontraktor / Pemborong harus membuat turap
sementara yang cukup kuat untuk menahan lereng-lereng tanah galian
supaya tidak ambruk, dan agar tidak mengganggu pekerjaan.
Pembangunan Puskesmas Tamangapa Kota Makassar TA.2018
5.4.2. Bila galian terjadi pada tanah yang mengandung air permukaan, maka
air ini tidak dianggap sebagai air tanah dan merupakan kewajiban
Kontraktor / Pemborong untuk menanggulanginya sesuai spesifikasi ini,
sehingga tidak akan ada tambahan pembayaran.
Penilaian apakah air itu merupakan air permukaan atau air tanah
adalah mutlak wewenang Konsultan Pengawas. Jika air dapat dihalangi
memasuki galian dengan menggunakan cofferdam terbuka, maka air
ini tidak dinilai sebagai air tanah.
5.4.3. Bila tinggi muka air di atas elevasi dasar galian, maka harus
digunakan cofferdam yang kedap air. Bila diminta, Kontraktor /
Pemborong harus menunjukkan gambar mengenai metoda
pembuatan cofferdam yang dipakainya kepada Konsultan Pengawas
untuk disetujui.
Cofferdam atau palung untuk pembuatan pondasi, secara umum harus
dibuat di bawah dasar alas pondasi dan dibuat sedapat mungkin kedap
air. Umumnya dimensi cofferdam itu harus sedemikian rupa
sehingga memberikan cukup kebebasan / keleluasaan untuk pembuatan
acuan (form) dan pemeriksaannya serta memudahkan proses
pemompaan air keluar.
Bila menurut Konsultan Pengawas keadaannya tidak memungkinkan
untuk mengeringkan galian sebelum membuat alas pondasi, maka
Konsultan Pengawas dapat memerintahkan pembuatan lapisan beton
penutup dengan ukuran tertentu, dan lapisan tersebut harus diletakkan
sebagaimana tampak pada gambar atau mengikuti petunjuk Konsultan
Pengawas. Lalu galian harus dikeringkan dan alas pondasi diletakkan.
Bila digunakan palung berbeban, dan beban tersebut dipakai untuk
menanggulangi tekanan hidrostatik yang bekerja terhadap dasar
lapisan pondasi penutup, maka harus digunakan penyemat (jangkar)
khusus untuk mentransfer seluruh berat palung terhadap lapisan pondasi.
Bila lapisan pondasi penutup dibuat di bawah air, maka cofferdam
harus dibuat pada muka air yang rendah. Cofferdam dibuat untuk
melindungi beton dari kerusakan karena naiknya muka air dan erosi.
Di dalam cofferdam tidak boleh ditinggalkan kayu-kayuan dan lain-
lain tanpa ijin Konsultan Pengawas.
Bila pekerjaan memompa air diijinkan dilakukan dari bagian galian
pondasi, maka harus dicegah agar jangan ada bahan beton yang ikut
terbawa keluar. Setiap pekerjaan memompa yang dibutuhkan selama
perletakan beton, atau selama waktu sekurang-kurangnya 24 jam
sesudahnya harus menggunakan pompa yang sesuai dan air diletakkan
di luar acuan beton.
Pemompaan air untuk mengeringkan ini tidak boleh dikerjakan
sebelum lapisan cukup keras dan kuat untuk melawan tekanan
hidrostatik. Kecuali bila ditentukan lain, cofferdam atau palung dengan
segala kelengkapannya, harus dibongkar oleh Kontraktor /
Pemborong segera setelah selesai pekerjaan sub-struktur.
Pembangunan Puskesmas Tamangapa Kota Makassar TA.2018
Pasal 6
URUGAN DAN PEMADATAN
Daerah yang akan diurug harus dibersihkan dari humus dengan cara
stripping setebal + 30 cm.
Bahan-bahan urugan yang sudah ditempatkan di lokasi pengurugan tetapi
tidak memenuhi standar, harus dibuang dan diganti oleh Kontraktor /
Pemborong atas biaya sendiri.
6.3. PENGURUGAN.
6.3.1. Sebelum pelaksanaan pekerjaan ini, seluruh area pembangunan harus
sudah bersih dari humus, akar tanaman, benda-benda organis, sisa-
sisa bongkaran dan bahan lain yang dapat mengurangi kualitas
pekerjaan ini.
6.3.2. Urugan harus bebas dari segala macam bahan yang dapat membusuk,
sisa bongkaran, dan atau yang dapat mempengaruhi kepadatan
urugan. Tanah urugan dapat diambil dari bekas galian atau tanah
yang didatangkan dari luar yang tidak mengandung bahan-bahan
seperti tersebut di atas dan atau telah disetujui Konsultan Pengawas.
6.3.3. Penghamparan tanah urugan dilakukan lapis demi lapis dan
langsung dipadatkan sampai mencapai permukaan / peil yang
diinginkan.
Ketebalan perlapis setelah dipadatkan tidak boleh melebihi 20 cm.
Setiap kali penghamparan harus mendapat persetujuan dari
Konsultan Pengawas yang menyatakan bahwa lapisan di bawahnya
telah memenuhi kepadatan yang disyaratkan, dan seluruh prosedur
pemadatan ini harus ditulis dalam Berita Acara yang disetujui Konsultan
Pengawas.
a. Lapisan tanah lunak (lumpur) yang ada harus dihilangkan
dengan dikeruk, sebelum pekerjaan pengurugan dimulai.
Pada saat pengerukan dan pengurugan, daerah ini harus
dikeringkan.
b. Pemampatan dan pemadatan harus dilakukan sesuai dengan artikel
yang bersangkutan di bawah ini dalam bab ini.
c. Tidak boleh dilakukan pengurugan atau pemadatan selama hujan
deras.
Jika permukaan lapisan yang sudah dipadatkan tergenang oleh air,
Kontraktor / Pemborong harus membuat alur-alur pada bagian
teratas untuk mengeringkannya sampai mencapai kadar air yang
benar dan dipadatkan kembali.
d. Ketinggian pengurugan setelah dipadatkan harus mencapai
elevasisesuai yang tercantum dalam Gambar Kerja.
6.3.4. Pengurugan untuk halaman yang tidak dibangun, jalan dan perkerasan,
tidak perlu dipadatkan dengan mesin pemadat, cukup ditimbris dengan
tangan.
6.4. PEMADATAN.
6.4.1. Sebelum pelaksanaan pemadatan, seluruh area pembangunan harus
dikeringkan terlebih dahulu.
Pembangunan Puskesmas Tamangapa Kota Makassar TA.2018
BAB III
SYARAT - SYARAT TEKNIS PEKERJAAN STRUKTUR
Pasal 1
PEKERJAAN STRUKTUR BETON
c. Pasir
a. Jenis pasir yang dipakai untuk pekerjaan bangunan ini adalah
pasir alam yaitu pasir yang dihasilkan dari sungai atau pasir alam
lain yang didapat dengan persetujuan Konsultan Pengawas.
b. Persetujuan untuk sumber-sumber pasir alam tidak
dimaksudkan sebagai persetujuan dasar ( pokok ) untuk semua
bahan yang diambil dari sumber tersebut. Kontraktor harus
bertanggung jawab atas kualitas tiap jenis dari semua bahan
yang dipakai dalam pekerjaan. Kontraktor harus menyerahkan
pada Konsultan Pengawas sebagai bahan pemeriksaan
pendahuluan dan persetujuan, contoh yang cukup, seberat 15
kg. dari pasir alam yang diusulkan untuk dipakai, sedikitnya 14
hari sebelum diperlukan.
c. Timbunan pasir alam harus dibersihkan dari semua tumbuh-
tumbuhan dan dari bahan-bahan lain yang tidak dikehendaki.
Segala macam tanah pasir dan kerikil yang tidak dapat dipakai,
harus disingkirkan. Timbunan harus diatur dan dilaksanakan
Pembangunan Puskesmas Tamangapa Kota Makassar TA.2018
1.2.3. A i r
Air yang dipakai untuk semua pekerjaan beton, spesi / mortar dan spesi
injeksi harus bebas dari lumpur, minyak, asam, bahan organik basah,
garam dan kotoran-kotoran lainnya dalam jumlah yang dapat merusak.
Air tersebut harus diuji di Laboratorium pengujian yang ditetapkan
oleh Konsultan Pengawas untuk menetap-kan sesuai tidaknya dengan
ketentuan-ketentuan yang ada di dalam PBI-1971 untuk bahan
campuran beton.
1.2.8. Admixture
a. Admixture / hardener dipergunakan apabila keadaan memaksa
untuk mempercepat pengerasan beton.
Bahan Admixture yang dipakai adalah SIKAMENT 520 merk
SIKA dengan takaran 0,8% dari berat semen. Takaran yang
lain dapat digunakan untuk mendapatkan kekuatan maksimal
dengan persetujuan dari Konsultan Pengawas / Perencana.
b. Retarder digunakan untuk memperlambat waktu setting beton
(initial set), dimana bila waktu pengiriman beton dari Batching Plant
ke proyek dan sampai dengan waktu penuangan beton
memerlukan waktu lebih dari 1 (satu) jam. Bahan retarder yang
dipergunakan adalah CONPLAST RP264M2 dengan takaran 0,20
– 0,60 liter per 100 kg. semen. Pencampuran dilakukan di Batching
Plant.
c. Superplasticizer digunakan untuk membuat beton lebih plastis
dan mencapai kekuatan awal yang lebih tinggi (high early strength).
Pembangunan Puskesmas Tamangapa Kota Makassar TA.2018
1.3.8. S u h u
Suhu beton sewaktu dituang tidak boleh lebih dari 32oC dan tidak
kurang dari 4,5oC. Bila suhu dari beton yang dituang berada antara
27oC - 32oC, beton harus diaduk di tempat pekerjaan untuk kemudian
langsung dicor.
Bila beton dicor pada waktu iklim sedemikian rupa sehingga suhu dari
beton melebihi 32oC sebagai yang ditetapkan oleh Konsultan Pengawas,
maka Kontraktor harus mengambil langlah-langkah yang efektif,
umpamanya mendinginkan agregat, mencampur dengan es dan
mengecor pada waktu malam hari bila perlu, untuk mempertahankan
suhu beton waktu dicor pada suhu dibawah 32o C.
Pasal 2
PENYEKAT-PENYEKAT AIR
Pasal 3
PEKERJAAN SPARING
3.1. Bahan-bahan material sparing, letak-letak dan posisi sparing harus sesuai
dengan gambar kerja dan tidak boleh mengurangi kekuatan struktur.
3.2. Tempat-tempat dimana sparing dilaksanakan, bila tidak ada dalam gambar,
maka Kontraktor harus mengusulkan dan minta persetujuan dari Konsultan
Pengawas.
3.3. Bilamana sparing-sparing (pipa dan lain-lain) berpotongan dengan baja
tulangan, maka baja tulangan tersebut tidak boleh ditekuk atau dipindahkan
tanpa persetujuan dari Konsultan Pengawas.
3.4. Semua sparing-sparing (pipa) harus dipasang sebelum pengecoran
dan harus diperkuat sehingga tidak akan bergeser pada saat pengecoran
beton.
3.5. Sparing-sparing harus dilindungi sehingga tidak akan terisi beton waktu
pengecoran.
Pembangunan Puskesmas Tamangapa Kota Makassar TA.2018
Pasal 4
PEKERJAAN WATERPROOFING
4.3. PENGUJIAN.
4.3.1. Bila diperlukan, wajib mengadakan tes bahan tersebut pada
laboratorium yang independen, baik mengenai komposisi, konsentrasi
dan hasil yang ditimbulkannya. Untuk ini Kontraktor / Supplier harus
menunjuk syarat rekomendasi dari lembaga resmi yang ditunjuk tersebut
sebelum memulai pekerjaan.
4.3.2. Pada waktu penyerahan, Kontraktor memberikan jaminan atas produk
yang digunakan terhadap kemungkinan bocor, pecah dan cacat
lainnya selama minimal 10 (sepuluh) tahun termasuk kesanggupan
mengganti dan memperbaiki segala jenis kerusakan yang terjadi.
Jaminan yang diminta adalah jaminan dari pihak pabrik untuk kualitas
material, serta jaminan dari pihak pemasang (applicator) untuk kualitas
pemasangan.
Pembangunan Puskesmas Tamangapa Kota Makassar TA.2018
4.7. CONTOH.
4.7.1. Kontraktor wajib mengajukan contoh dari semua bahan, brosur
lengkap dan jaminan dari pabrik, kecuali bahan yan disediakan oleh
proyek.
4.7.2. Contoh bahan yang digunakan harus diserahkan kepada Konsultan
Pengawas minimal sebanyak 2 (dua) produk yang setara dari berbagai
merk pembuatan, kecuali ditentukan lain oleh Konsultan Pengawas.
4.7.3. Keputusan jenis bahan, warna, tekstur dan merk yang memenuhi
spesifikasi akan diambil oleh Konsultan Pengawas dan akan
Pembangunan Puskesmas Tamangapa Kota Makassar TA.2018
Pasal 5
PEKERJAAN STRUKTUR BAJA
5.6. PEMASANGAN.
5.6.1. Pemasangan rangka-rangka baja tidak boleh bergeser lebih dari 2 mm.
dari Asnya. Kemudian juga elemen-elemen vertikal harus tegak lurus
dengan bidang permukaan lantai.
5.6.2. Kontraktor diwajibkan untuk menjaga supaya bagian-bagian konstruksi
yang tertumpuk di lapangan tetap dalam keadaan baik seperti
pada saat pelaksanaan pembuatan konstruksi tersebut.
5.6.3. Kontraktor harus menjaga konstruksi yang tertumpuk di lapangan,
agar jangan rusak karena perubahan cuaca.
5.6.4. Memotong dan menyelesaikan pinggiran-pinggiran bekas irisan dan
lain-lain.
Pembangunan Puskesmas Tamangapa Kota Makassar TA.2018
BAB IV
SYARAT - SYARAT TEKNIS PEKERJAAN ARSITEKTUR
Pasal 1
PEKERJAAN ADUKAN DAN CAMPURAN
1.3.3. Semua jenis adukan tersebut di atas harus disiapkan sedemikian rupa
sehingga selalu dalam keadaan masih segar dan belum
mengering pada waktu pelaksanaan pemasangan.
1.3.4. Kontraktor harus mengusahakan agar tenggang waktu antara
waktu pencampuran adukan dengan pemasangan tidak melebihi 30
menit, terutama untuk adukan kedap air.
Pasal 2
PEKERJAAN PASANGAN P O N D A S I BATU KALI & SUMURAN
Pasal 3
PEKERJAAN PASANGAN BATU BATA DAN BATA RINGAN HEBEL
Pasal 4
PEKERJAAN BETON NON STRUKTURAL
Pasal 5
PEKERJAAN PLESTERAN
5.3.3. Pelaksanaan.
a. Adukan semua jenis plesteran tersebut di atas harus disiapkan
sedemikian rupa sehingga selalu dalam keadaan masih segar dan
belum mengering pada waktu pelaksanaan pemasangan.
b. Kontraktor harus mengusahakan agar tenggang waktu antara waktu
pencampuran aduk plesteran dengan waktu pemasangan tidak
melebihi 30 menit, terutama untuk plesteran kedap air.
c. Kontraktor harus menyediakan Pekerja / Tukang yang ahli
untuk pelaksanaan pekerjaan plesteran ini, khususnya untuk
plesteran aci halus.
d. Terkecuali untuk plesteran kasar, permukaan semua aduk plesteran
harus diratakan. Permukaan plesteran tersebut khususnya plesteran
halus / aci harus rata, tidak bergelombang, penuh dan padat, tidak
berongga dan berlubang, tidak mengandung kerikil ataupun benda-
benda lain yang membuat cacat.
e. Untuk permukaan dinding pasangan, sebelum diplester harus
dibasahi terlebih dahulu dan siar-siarnya dikerok sedalam kurang
lebih 1 cm.
Sedang untuk permukaan beton yang akan diplester,
permukaannya harus dibersihkan dari sisa-sisa bekisting, kemudian
dikasarkan (“scratched”). Semua lubang - lubang bekas pengikat
bekisting atau form tie harus tertutup aduk plesteran.
f. Untuk semua bidang dinding yang akan dilapis dengan cat /
wallpaper dipakai plesteran aci halus di atas permukaan
plesterannya.
Untuk bidang dinding pasangan yang menggunakan bahan /
material akhir lain, permukaan plesterannya harus diberi alur-alur
garis horizontal untuk memberikan ikatan yang lebih baik terhadap
bahan / material yang akan digunakan tersebut.
g. Untuk setiap pertemuan bahan / material yang berbeda jenisnya
pada satu bidang datar, harus diberi naat / celah dengan ukuran
lebar 7 mm. dan dalam 5 mm.
h. Untuk permukaan yang datar, batas toleransi pelengkungan
atau pencembungan bidang tidak boleh melebihi 5 mm untuk
setiap jarak 2 m.
Pembangunan Puskesmas Tamangapa Kota Makassar TA.2018
5.3.4. Pemeliharaan.
a. Kelembaban plesteran harus dijaga sehingga pengeringan
berlangsung dengan wajar. Hal ini dilakukan dengan membasahi
permukaan plesteran setiap kali terlihat kering dan melindunginya
dari sinar matahari langsung dengan bahan penutup yang dapat
mencegah penguapan secara cepat. Pembasahan tersebut adalah
selama 7 (tujuh) hari setelah pengacian selesai, Kontraktor
harus selalu menyiram dengan air sekurang- kurangnya 2
(dua) kali sehari sampai jenuh.
b. Selama permukaan plesteran belum dilapis dengan bahan / material
akhir, Kontraktor wajib memelihara dan menjaganya terhadap
kerusakan- kerusakan dan pengotoran dengan biaya ditanggung
oleh Kontraktor, dan tidak dapat di-klaim sebagai pekerjaan
tambah.
c. Tidak dibenarkan pekerjaan penyelesaian dengan bahan / material
akhir di atas permukaan plesteran dilakukan sebelum plesteran
berumur lebih dari 2 (dua) minggu, cukup kering, bersih dari retak,
noda dan cacat lain seperti yang disyaratkan tersebut di atas.
d. Apabila hasil pekerjaan tidak memenuhi semua yang disyaratkan
oleh Konsultan Pengawas, maka Kontraktor harus membongkar
dan memperbaiki sampai disetujui oleh Konsultan Pengawas.
Biaya untuk perbaikan tersebut ditanggung oleh Kontraktor dan
tidak dapat dijadikan sebagai pekerjaan tambah.
Pasal 6
PEKERJAAN KUSEN DAN PINTU BESI ALUMINIUM
Pasal 7
PEKERJAAN PERLENGKAPAN PINTU DAN JENDELA
( ALAT PENGGANTUNG & PENGUNCI )
Pasal 8
PEKERJAAN LOGAM ARSITEKTUR
Pasal 9
PEKERJAAN PERLINDUNGAN
c. Pemeliharaan.
Lapisan floor hardener yang telah selesai terpasang harus
dihhindarkan dari terjadinya kerusakan dan cacat akibat
adanya pelaksanaan pekerjaan-pekerjaan lain.
Kerusakan-kerusakan yang terjadi pada permukaan lapisan
floor hardener harus diperbaiki oleh Kontraktor hingga
mencapai mutu pekerjaan seperti yang disyaratkan dalam
spesifikasi ini tanpa adanya biaya tambahan.
9.3.5. Pekerjaan Waterproofing.
a. Persiapan Permukaan.
Bekisting pada bagian / sisi bawah pelat lantai dan pelat atap
beton harus sudah dilepas agar tidak menghambat butir-butir air
dalam beton untuk keluar.
Perawatan beton minimum telah melewati 7 hari dari yang
dipersyaratkan Pekerjaan beton struktural.
Permukaan harus betul-betul kering sebelum pelaksanaan lapisan
waterproofing.
Seluruh permukaan harus sudah bebas dari minyak, retak atau
lubang, serbuk aduk beton, debu gumpalan aduk beton, bagian-
bagian yang menonjol tajam, permukaan halus dan rata.
Retak, lubang yang tidak berguna dan sebagainya harus ditutup
dengan aduk kedap air 1 Pc : 3 Ps hingga padat dan diratakan
permukaannya.
b. Pekerjaan Waterproofing cair.
Perbandingan campuran powder dan cairan disesuaikan
dengan dosis yang ditentukan oleh pabrik.
Pelaksanaan pekerjaan dapat dilaksanakan dengan
menggunakan kuas, disemprot atau trowel.
c. Aplikasi / Pemasangan pada Pelat Beton.
Plat atap beton harus sudah berumur 28 hari, atau bila memakai
bahan pemadat (densifier) plat beton telah benar-benar
mengeras, sesuai dengan hasil tes laboratorium.
Kemiringan ideal menuju arah roof drain (sesuai yang
dicantumkan dalam Gambar Kerja).
Semua dudukan instalasi / pipa dan lain-lain harus sudah
terpasang. Ujung pemberhentian sepanjang bidang tegak /
parapet / dinding dibuat groove + 2 cm.
Pada bidang pertemuan antara plat lantai dan dinding atau
parapet serta semua dudukan beton atau instalasi akan diisi
adukan 5 x 5 cm.
d. Lapisan Pelindung.
Apabila diperlukan lapisan pelindung, dibuat dari lapisan
(“screed”) kedap air 1 pc : 3 ps dengan tulangan kawat kasa
ayam. Tebal lapisan minimal 3 cm. dan maksimal 8 cm.
Pembangunan Puskesmas Tamangapa Kota Makassar TA.2018
e. Pengujian.
Kontraktor harus melaksanakan pengujian kebocoran setelah
selesai pekerjaan lapisan waterproofing.
Cara pengujian dengan menuangkan air ke permukaan yang
telah tertutup lapisan waterproofing hingga ketinggian +
50 mm. dan dibiarkan selama 3 x 24 jam.
f. Perbaikan Lapisan Waterproofing.
Apabila terjadi ketidak-sempurnaan dalam pelaksanaannya
(terjadi kebocoran), maka Kontraktor diwajibkan memperbaiki
kembali pekerjaan tersebut hingga sempurna dan disetujui
Konsultan Pengawas dan biaya perbaikan tersebut menjadi
tanggung jawab Kontraktor.
Metoda pelaksanaan perbaikan waterproofing harus mengikuti
petunjuk / saran dari pakarnya dan telah disetujui oleh Konsultan
Pengawas.
g. Jaminan / Garansi
Kontraktor wajib menyerahkan jaminan / garansi tertulis
bahwa pekerjaan, perbaikan dan perawatan dari bagian-bagian
pekerjaan perlindungan ini telah dilaksanakan dengan standar
sesuai spesifikasi teknis dari pabrik pembuat.
Jaminan / garansi untuk pekerjaan perlindungan tersebut tidak
kurang dari 5 tahun setelah masa pemeliharaan.
Pasal 10
PEKERJAAN PENGECATAN
Pasal 11
PEKERJAAN DINDING PARTISI
Pasal 12
PEKERJAAN ATAP METAL
12.2.9. Pada lembaran akhir di bagian atas, sisi tepi atas lembaran tersebut
harus ditekuk ke bawah. Penekukan dilakukan dengan alat yang
disediakan pabrik untuk pekerjaan tersebut. Penekukan ini untuk
mencegah masuknya air kedalam bangunan.
Penekukan dapat dilaksanakan sebelum ataupun sesudah
lembaran dipasang.
12.2.10. Pada lembaran akhir di bagian bawah, sisi tepi lembaran tersebut
harus ditekuk ke bawah untuk mencegah air mengalir melalui
sisi bawah lembaran kedalam bangunan.
Penekukan dilakukan dengan alat yang disediakan pabrik untuk
pekerjaan tersebut.
12.2.11. Arah pemasangan lembaran dari bawah ke atas kemudian dilanjutkan
pemasangan ke samping dengan arah tetap dari bawah ke atas
dan seterusnya.
Pada tumpangan akhir, sebaiknya gunakanlah 2 (dua) lembar atau
lebih dengan ukuran yang lebih pendek. Tumpangan / overlap akhir
harus memenuhi persyaratan pabrik.
12.2.12. Khusus untuk penutup bubungan (capping), Kontraktor harus sudah
menyediakan lubang pada ujung atas penutup bubungan (capping)
untuk tiang penangkal petir, lengkap dengan karet.
Diameter lubang harus tepat sama dengan diameter tiang penangkal
petir.
12.2.13. Kedua sisi tepi arah memanjang penutup bubungan (capping) harus
ditakik sesuai dengan bentuk dan jarak rusuk lembaran setelah
penutup bubungan terpasang. Penakikan dilakukan dengan alat yang
disediakan oleh pabrik khusus untuk pekerjaan tersebut.
Setelah ditakik, barulah kedua sisi tepi penutup bubungan
(capping) ditekuk ke bawah dengan alat penekuk yang disediakan
pabrik untuk pekerjaan tersebut hingga menutup sampai lembah
antara 2 (dua) rusuk lembaran.
Penutup bubungan (capping) disekrupkan pada setiap rusuk lembaran.
12.2.14. Pemasangan flashing, capping, fixing strip dan lain-lainnya harus
dilakukan oleh Kontraktor sesuai dengan persyaratan teknis dari pabrik
pembuat walaupun belum ataupun tidak tercantum dalam Gambar
Kerja maupun Gambar Pelengkap sehingga didapat hasil yang baik,
terhindar dari kemungkinan kebocoran.
Dalam kasus ini, Kontraktor tidak dapat menuntut sebagai
pekerjaan tambah.
Kontraktor harus teliti dan rapi sehingga lembaran setelah terpasang
rapi dan lurus, garis-garis rusuk lembaran sejajar, lurus, tidak
bergelombang ke arah horizontal maupun vertikal, menghasilkan
penampilan yang baik.
12.2.15. Bagian lembaran setelah terpasang, yang boleh diinjak hanyalah pada
rusuk tepat di atas gording.
Pembangunan Puskesmas Tamangapa Kota Makassar TA.2018
Pasal 13
PEKERJAAN TALANG VERTIKAL
Pasal 14
PEKERJAAN DINDING /LISTPLANK GRC
Pasal 15
PEKERJAAN PEMBERSIHAN, PEMBONGKARAN DAN PENGAMANAN
SETELAH PEMBANGUNAN
Pembersihan tapak konstruksi dan pada semua pekerjaan yang termasuk dalam
lingkup pekerjaan seperti tercantum di Gambar Kerja dan terurai dalam Buku ini dari
semua barang atau bahan bangunan lainnya yang dinyatakan tidak digunakan lagi
setelah pekerjaan yang menjadi tanggung jawab Kontraktor bersangkutan selesai
Semua bekas bongkaran bangunan existing dan sebagainya harus dikeluarkan dari
tapak konstruksi.
Selama pembangunan berlangsung, Kontraktor harus menjaga keamanan bahan /
material, barang maupun bangunan yang dilaksanakannya sampai tahap Serah
Terima Kedua.
Pembangunan Puskesmas Tamangapa Kota Makassar TA.2018
BAB V
SYARAT - SYARAT TEKNIS
PEKERJAAN PEMASANGAN TAPAK DAN SARANA LUAR
Pasal 1
PEKERJAAN PERKERASAN JALAN DAN PARKIR
Pasal 2
PEKERJAAN PERLENGKAPAN LUAR DAN PERTAMANAN
Pasal 3
PEKERJAAN SALURAN DRAINASE
b. Pekerjaan Urugan.
Pengurugan lubang bekas galian dilakukan setelah semua yang
diperlukan selesai terpasang. Bahan urugan yang boleh dipakai
adalah bahan urugan yang didatangkan dari luar proyek.
Tanah bekas galian pada lokasi setempat boleh digunakan
kembali sepanjang memenuhi persyaratan bahan urugan.
Urugan yang boleh digunakan adalah tanah lempung (clay)
berwarna merah / coklat atau pasir bercampur kerikil yang bersih.
Bahan urugan tidak boleh bercampur dengan sampah, rumput, akar
pohon dan bahan-bahan organis lainnya.
3.3.5. Genangan Air.
Kontraktor harus menjaga agar seluruh galian tidak digenangi air yang
timbul akibat hujan dan lain-lain sebab, dengan jalan memompa,
menimba, menyalurkan ke parit-parit atau lainnya dengan biaya yang
dianggap sudah termasuk di dalam kontrak.
3.3.6. Perataan Akhir.
Daerah yang diurug atau digali yang tercantum dalam gambar haurs
diratakan kembali sehingga sama halusnya seperti kondisi semula,
sesuai dengan gambar rencana.
3.3.7. Plat Beton Penutup.
Plat beton penutup untuk saluran tertutup (gorong-gorong) di bawah
parkir dan jalan masuk, dibuat dengan konstruksi beton dengan
tulangan dua arah berjarak 15 cm, diameter 8 mm, tebal keseluruhan
plat beton pada daerah parkir adalah 15 cm, dan pada daerah jalan
masuk adalah 20 cm, dilaksanakan dengan konstruksi seperti pada
gambar kerja.
3.3.8. Variasi Kedalaman Badan Saluran.
Variasi (perubahan) kedalaman atau ketebalan badan saluran dapat
diterima, atau diperintahkan oleh Konsultan Pengawas jika ternyata
keadaan pada suatu lokasi pekerjaan berbeda dengan keadaan yang
diharapkan semula. Perubahan kedalaman atau ketebalan badan saluran
tidak akan diijinkan tanpa ijin tertulis dari Konsultan Pengawas.
3.3.9. Pasangan Bata Untuk Bak Kontrol.
Pembuatan Bak Kontrol memakai pasangan batu bata setengah
batu, konstruksi seperti pada gambar kerja dengan plesteran 1 Pc : 3
Ps.
Dalam pembuatan Bak Kontrol harus diperhatikan arah aliran air
buangan,penempatan lubang masuk (inlet) dan lubang keluar (outlet)
harus menjamin kelancaran aliran air buangan, sehingga tidak terjadi
luapan air.
Penempatan lubang masuk dan keluar juga harus memudahkan
pemeliharaan saluran, terutama bila terjadi penyumbatan pada saluran
tertutup.
Pembangunan Puskesmas Tamangapa Kota Makassar TA.2018
BAB VI
SYARAT – SYARAT UMUM TEKNIS
PEKERJAAN MEKANIKAL / ELEKTRIKAL
Pasal 1
UMUM
Pasal 2
PERSYARATAN PELAKSANAAN
2.8.8. Peraturan Pokok Teknik Penyehatan Mengenai Air Minum dan Air
Buangan.
Rancangan 1968 Dirjen Cipta Karya, Direktorat Teknik Penyehatan.
2.8.9. Peraturan Instalasi Air Minum dari PAM Bandung.
2.8.10. Algemeene Voorwarden Voor Drink Water Instalatuur (AVWI).
2.8.11. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia
No.173/Men.Kes/Per/VIII/77, tentang Pengawasan Pencemaran Air dari
Badan Air untuk Berbagai kegunaan yang berhubungan dengan
kesehatan.
2.8.12. Peraturan-peraturan dan standar yang telah disesuaikan dengan
peraturan dan standar Internasional dari KRT, ASME, ASHRAE, ASTM,
VDE, BS, NEC, IEC dan lain-lain.
2.8.13. Peraturan Perburuhan Departemen Tenaga Kerja.
2.8.14. Peraturan-peraturan yang ditentukan dalam spesifikasi ini maupun
yang terdapat dalam gambar-gambar.
2.8.15. Pedoman Instalasi Alarm Kebakaran Otomatik 1980 (Departemen
Tenaga Kerja dan Transmigrasi RI).
2.8.16. Pedoman Penanggulangan Bahaya Kebakaran Tahun 1980 (Departemen
PU).
2.8.17. Ketentuan Pencegahan dan Penanggulangan Kebakaran Pada
Bangunan Gedung Tahun 1985 (Departemen PU).
2.8.18. N.F.P.A. dan F.O.C. sebagai pelengkap.
2.8.19. Peraturan Telekomunikasi 1989.
2.8.20. Peraturan-peraturan lain yang berlaku setempat.
Semua peralatan dan mesin yang dipasang untuk sistim Mekanikal / Elektrikal
ini selain dari persyaratan tersebut di atas, juga tidak boleh menyimpang dari
persyaratan yang dikeluarkan oleh pabik pembuatnya.
2.10. Kontraktor.
2.10.1. Hanya Kontraktor yang diundang yang berhak mengikuti pelelangan ini.
2.10.2. Yang dimaksud dengan Kontraktor di dalam spesifikasi ini adalah
Badan Pelaksana yang telah terpilih dan memperoleh Kontrak
Kerja untuk penyediaan dan pemasangan instalasi Mekanikal /
Elektrikal ini sampai selesai.
2.10.3. Kontraktor harus memiliki tenaga ahli yang mempunyai PAS / SIKA PLN
kelas C untuk pekerjaan instalasi listrik, PAS PAM kelas III (C) untuk
Pembangunan Puskesmas Tamangapa Kota Makassar TA.2018
2.16. Izin.
2.16.1. Semua izin-izin dan persyaratan-persyaratan yang mungkin
diperlukan untuk melaksanakan instalasi ini harus dilakukan oleh
Kontraktor atas tanggungan dan biaya Kontraktor.
2.16.2. Semua pemeriksaan, pengujian dan lain-lain, beserta keterangan
resminya yang mungkin diperlukan untuk pelaksanaan instalasi ini
haruslah dilakukan oleh Kontraktor atau pihak lain yang ditunjuk oleh
Direksi / Konsultan Pengawas dengan semua biaya atas beban
Kontraktor.
Pembangunan Puskesmas Tamangapa Kota Makassar TA.2018
2.20. Bahan.
2.20.1. Kontraktor harus menyerahkan pada waktu tender, brosur teknis
asli peralatan utama Mekanikal / Elektrikal, juga brosur asli pipa, kabel,
pipa konduit, katup-katup, detektor, sensor dan lainnya beserta data-
Pembangunan Puskesmas Tamangapa Kota Makassar TA.2018
data teknis dan mengisi daftar skedul dari peralatan tersebut. Pada
brosur-brosur peralatan / bahan yang ditawarkan harus diberi tanda
dengan warna yang jelas.
2.20.2. Apabila ada tanda-tanda serta bahan yang diajukan menyimpang dari
yang disebutkan didalam gambar dan spesifikasinya, maka nilai
evaluasi penawaran Kontraktor tersebut akan dikurangi dan Kontraktor
tetap harus menggantinya sesuai dengan gambar dan spesifikasinya.
2.20.3. Semua pelaksanaan instalasi yang berbeda dengan spesifikasi dan
gambar, tanpa persetujuan tertulis dari pihak yang berwenang harus
diperbaiki dan dirubah sesuai dengan spesifikasi dan gambar yang
telah disepakati bersama, atas tanggungan biaya Kontraktor.
2.20.4. Semua bahan yang digunakan dalam instalasi ini harus baru, dalam
keadaan baik, tidak bercacat, sesuai dengan spesifikasi dan gambar.
Kontraktor harus menjaga kebersihan serta melindungi semua bahan-
bahan yang digunakan dalam instalasi ini sebelum dipasang.
2.20.5. Bilamana ternyata dipakai / digunakan bahan / peralatan sama, bekas
dipergunakan bercacat atau rusak, Kontraktor harus menggantinya
dengan bahan-bahan atau peralatan yang baru dan tetap sesuai
dengan spesifikasi dan gambar, atas biaya tanggungan Kontraktor.
2.20.6. Tidak diperkenankan mendatangkan bahan / peralatan masuk ke
site sebelum contoh atau brosur disetujui oleh Konsultan Pengawas.
Semua bahan yang telah masuk di site dan menyimpang dari ketentuan
dalam spesifikasi, contoh ataupun brosur yang telah disetujui, maka
bahan / peralatan tersebut harus dikeluarkan dari site dalam waktu
3 x 24 jam sejak diketahuinya penyimpangan itu oleh Konsultan
Pengawas.
Bila hal ini belum dilakukan maka bahan tersebut segera akan
dimusnahkan.
Pasal 3
LINGKUP PEKERJAAN
Perincian umum pekerjaan instalasi ini adalah sebagai berikut (perincian lebih lanjut
dapat dilihat pada Syarat-syarat Khusus Teknis) :
3.1. Sistim Mekanikal.
3.1.1. Instalasi Plumbing air bersih, air kotor dan air bekas beserta
pemompaannya.
Pembangunan Puskesmas Tamangapa Kota Makassar TA.2018
BAB VII
SYARAT – SYARAT TEKNIS PEKERJAAN INSTALASI LISTRIK
Pasal 1
UMUM
Pasal 2
PRINSIP PENYEDIAAN DAYA LISTRIK
Sumber daya listrik bagi gedung diperoleh dari jaringan tegangan rendah PLN
dengan daya terpasang sebesar 197 kVA.
Dari jaringan tegangan menengah 20 kV PLN, daya dari PLN tersebut disalurkan ke
trafo distribusi 20 kV / 400 V berkapasitas 250 kVA untuk dirubah menjadi daya
bertegangan rendah LVMDP sampai dengan panel ukur (KWH meter).
Selanjutnya didistribusikan ke panel-panel sub-distribusi dan panel daya /
penerangan gedung secara radial.
Sistim distribusi tegangan rendah yang digunakan adalah distribusi 3 (tiga) fase –
empat kawat 220 / 380 V mengikuti sistim PP (Pentanahan Pengaman).
Pasal 3
LINGKUP PEKERJAAN
Yang dicakup dalam pekerjaan ini adalah pengertian bekerjanya sistim listrik sebagai
suatu sistim keseluruhan maupun bagian-bagiannya, seperti yang tertera pada
gambar-gambar maupun yang dispesifikasikan.
Secara umum pekerjaan yang harus dilaksanakan pada proyek ini adalah :Pengadaan
dan pengangkutan ke lokasi proyek, pemasangan bahan, material, peralatan dan
perlengkapan sistim listrik sesuai dengan peraturan / standar yang berlaku
seperti yang ditunjukkan pada Syarat-syarat Umum untuk menunjang bekerjanya
Pembangunan Puskesmas Tamangapa Kota Makassar TA.2018
sistim / peralatan, walaupun tidak tercantum pada Syarat-syarat Khusus Teknis atau
gambar dokumen.
Pasal 4
GAMBAR-GAMBAR
Gambar-gambar Elektrikal menunjukan secara khusus teknis pekerjaan listrik yang di-
dalamnya dicantumkan besaran-besaran listrik dan mekanis serta spesifikasi
tertentu lainnya.
Pengerjaan dan pemasangan peralatan-peralatan harus disesuaikan dengan
kondisi lapangan.
Gambar-gambar Arsitektur, Struktur, Mekanikal / Elektrikal dan kontrak lainnya
haruslah menjadi referensi untuk koordinasi dalam pekerjaan secara keseluruhan.
Kontraktor harus menyesuaikan peralatan terhadap perencanaan dan
memeriksanya kembali. Setiap kekurangan / kesalahan perencanaan harus
disampaikan kepada Ahli, Konsultan Pengawas dan atau pihak lain yang ditunjuk
untuk itu.
Pembangunan Puskesmas Tamangapa Kota Makassar TA.2018
Pasal 5
KETENTUAN-KETENTUAN INSTALASI
i. Pendukung Kabel.
Setiap kotak tarik (pull box) termasuk kotak-kotak yang ada di atas
daya dan panel daya motor, harus diberi cukup banyak klem dan
peralatan pendukung lain-lainnya.
Kabel dipasang dengan cara yang rapi dan teratur yang
memungkinkan pengenalan, sehingga tidak ada kabel yang
membentang tanpa pendukung.
j. Konduit Tertanam.
Pull box yang dihubungkan pada konduit tertanam / tersembunyi
harus juga dipasang secara tertanam dan penutupnya rata terhadap
dinding atau langit-langit.
d. Label.
Semua kabinet panel daya, panel kontrol, switch, fuse unit, isolator
switch group, pemutus daya (CB) dan peralatan-peralatan lainnya
harus diberi label sesuai dengan fungsinya untuk mengindahkan /
mengidentifikasikan penggunaan alat tersebut.
Label ini terbuat dari bahan logam anti karat dengan huruf-huruf
hitam.
b. Panel-Panel.
Panel harus seperti ditunjukkan di dalam gambar rencana,
kecuali ditentukan lain.
Seluruh assembly termasuk housing, bus-bar, alat-alat pelindung
harus direncanakan, dibuat, dicoba, dan bila perlu diperbaiki sesuai
dengan persyaratan minimum dengan penyesuaian dan / atau
penambahan seperti disyaratkan di bawah ini :
b.1. Umum.
Setiap panel daya utama harus dari jenis inbouw, dead front,
terbuat dari plat baja (metal cled).
Konstruksi panel harus terbuat dari rangka baja struktur atau
rangka profil baja yang diperkuat dan dilas, sehingga kokoh
dan tidak rusak dalam pengiriman atau pemasangan.
Struktur panel harus tahan terhadap gaya elektromagnetis
serta thermal akibat hubung-singkat (sampai 60 kA dalam
waktu 1 detik).
Rangka ini harus secara lengkap ditutup pada bagian bawah,
atas dan sisi-sisinya dengan plat-plat penutup yang bisa
dilepas. Panel harus bisa dicapai dari depan maupun
belakang.Semua alat ukur dan atau tombol pemilih yang
dipersyaratkan harus dikelompokkan pada sisi depan yang
berengsel. Tutup yang berengsel tersebut harus mempunyai
engsel yang tersembunyi dan gerendel / kunci.
Semua sumber yang perlu untuk rangkaian kontrol, daya dan
lain- lain harus dipasang pada sisi belakang dari penutup
yang berengsel tersebut.
Panel harus mempunyai bukaan dalam bentuk grille
(louvres) ventilasi untuk membatasi kenaikan suhu dari
bagian-bagian yang mengalirkan arus pada nilai-nilai yang
dipersyaratkan dalam standar VDE / IEC untuk peralatan yang
tertutup.
Penutup panel bagian belakang yang bisa dilepas harus
mempunyai konstruksi sekrup (screwed on / bolted on).
Material-material yang bertegangan harus dicegah dengan
sempurna terhadap kemungkinan terkena percikan air. Tebal
pilar baja yang digunakan minimum 2 mm.
b.2. Pull Box.
Bila ditunjukkan dalam gambar atau bila diperlukan oleh
kondisi pemasangan, harus dipasang sebuah pull box pada
ketinggian yang cukup dari jenis konstruksi yang sama
dengan switch board pada bagian atas dari switch board.
Bagian sisi atas dan samping dari pull box harus dari bagian-
bagian yang bisa dibuka lepas.
Dasar dari pull box harus terdiri atas papan asbeston atau
bahan tahan api yang sempurna.
Pembangunan Puskesmas Tamangapa Kota Makassar TA.2018
Pasal 6
PENGUJIAN / PENYETELAN PERALATAN DAN SISTIM
BAB VIII
SYARAT – SYARAT TEKNIS PEKERJAAN PLUMBING / SANITASI
Pasal 1
UMUM
Pasal 2
LINGKUP PEKERJAAN
Yang dicakup dalam pekerjaan ini adalah pengertian bekerjanya instalasi plumbing
(pembuangan air kotor, air bekas dan penyediaan air bersih) di dalam dan di luar
bangunan sampai suatu sistem keseluruhan maupun bagian-bagiannya, seperti
yang tertera pada gambar-gambar maupun yang dispesifikasikan.
Termasuk di dalam pekerjaan ini adalah pengadaan barang / material, instalasi dan
testing terhadap seluruh material, serah terima dan pemeliharaan selama 12 (dua
belas) bulan. Ketentuan-ketentuan yang tercantum dalam gambar maupun pada
spesifikasi / syarat-syarat teknis tetapi perlu untuk pelaksanaan pekerjaan instalasi
secara keseluruhan, juga termasuk ke dalam pekerjaan ini.
Secara umum pekerjaan yang harus dilaksanakan pada proyek ini adalah :
Pengadaan dan pengangkutan ke lokasi proyek, pemasangan bahan, material,
peralatan dan perlengkapan sistem plumbing / sanitasi sesuai dengan peraturan
/ standar yang berlaku seperti yang ditunjuk pada syarat-syarat umum untuk
menunjang bekerjanya sistem / peralatan, walaupun tidak tercantum pada
syarat-syarat teknis khusus atau gambar dokumen.
Perincian umum pekerjaan instalasi plumbing dan sanitasi ini adalah sebagai berikut
:
2.1. Instalasi Air Bersih
Pengadaan, pemasangan dan pengujian sistem pemipaan di dalam dan
di luar bangunan, lengkap berikut sistem pemompaan sesuai dengan gambar
rencana dan spesifikasi tekniknya.
Pengadaan tenaga kerja yang berpengalaman dalam menangani instalasi
plumbing serta peralatan-peralatannya.
Pembersihan pipa (flushing) dengan menggunakan aliran air yang
bertekanan oleh pompa yang disediakan oleh Kontraktor.
Pengujian terhadap kebocoran pipa-pipa dengan tekanan hidrolis secara
parsial dan untuk seluruh sistem pemipaan serta mengadakan pengamatan
sampai sistem bekerja dengan baik dan aman.
Pengangkutan bekas galian dan penimbunan kembali serta pembersihan site.
Pembangunan Puskesmas Tamangapa Kota Makassar TA.2018
Pasal 3
TEKNIS UMUM PELAKSANAAN
3.1. Pengecatan.
3.1.1. Kontraktor harus mengecat semua pipa, rangka penggantung,
rangka penyangga, semua unit yang dirakit di lapangan dan bahan-
bahan yang mudah berkarat dengan lapisan cat dasar (prime coating).
Bahan cat yang dipakai harus sesuai dengan persyaratan pengecatan
yang sesuai dengan bahan masing-masing.
3.1.2. Pengecatan tidak diperlukan bila alat-alat / bahan-bahan sudah
dicat di pabriknya atau dinyatakan lain dalam spesifikasinya atau untuk
bahan aluminium.
3.1.3. Untuk peralatan / bahan-bahan yang tampak, maka peralatan /
bahan-bahan tersebut harus dicat akhir dengan cat besi merk ICI,
sebagai berikut :
Pipa air bersih : Biru ( ICI R 404-41001 )
Pipa drain / waste : Hitam ( ICI R 404-40009 )
Gantungan / support : Hitam ( ICI R 404-40009 )
Pipa hydrant : Merah ( ICI R 404-40005 )
Panah pengarah : Putih ( ICI R 404-101 )
3.1.4. Kontraktor harus memberikan tanda-tanda huruf dan nomor
identifikasi bagi peralatannya dengan cat.
Sebelum mengerjakannya, Kontraktor wajib memberitahukan
mengenai tanda-tanda yang hendak dipasang pada peralatan-
peralatan itu kepada Konsultan Pengawas.
3.2. Peralatan.
3.2.1. Kontraktor harus menyediakan dan memasang pengumpul kotoran
pada tempat-tempat rendah tertutup.
Pembangunan Puskesmas Tamangapa Kota Makassar TA.2018
Pasal 4
INSTALASI AIR BERSIH
4.1. Pipa
Pipa dengan diameter 1” s/d. 3”, baik pipa utama maupun pipa cabang,
termasuk yang menuju fixtures menggunakan pipa PVC tipe AW.
Pipa ex WAVIN.
4.2. Fitting
Fitting-fitting harus terbuat dari material yang sama dengan bahan pipa.
4.3. Valves
Valve dengan diameter lebih kecil dari 3” diperkenankan menggunakan
sambungan ulir (screwed). Valve pada fixture dari brass metal atau bahan
yang tidak berkarat, khusus dibuat untuk fixture tersebut, harus mengkilat
tanpa cacat.
Semua valve harus mempunyai diameter yang sama besar dengan
pipanya.Semua valve dari merk KITAZAWA atau yang setara. Setiap
penawaran harus dilengkapi dengan brosur / katalog dari pabrik pembuat.
Kelas valve yang digunakan adalah pn 150 ( 150 psi ).
Pembangunan Puskesmas Tamangapa Kota Makassar TA.2018
d. Sleeves.
Sleeves untuk pipa-pipa harus dipasang dengan baik setiap
kali pipa tersebut menembus beton.
Sleeves harus mempunyai ukuran yang cukup untuk memberikan
ruang longgar di luar pipa maupun isolasi.
Sleeves untuk dinding dibuat dari pipa besi tuang atau baja.Untuk
yang diinginkan kedap air, harus dilengkapi dengan sayap / flens
/ waterstop.
Untuk pipa-pipa yang menembus konstruksi bangunan yang
mempunyai lapisan kedap air (water proofing) harus dari jenis
flushing sleeves.
Rongga antara pipa dan sleeve harus dibuat kedap air dengan
rubber seal
atau caulk.
4.5.4. Penanaman Pipa di Dalam Tanah.
a. Dasar dari lubang parit harus diratakan dan dipadatkan.
b. Diberi pasir urug padat setebal 10 cm.
c. Pada setiap sambungan pipa harus dibuat lubang galian yang
dalamnya 50 mm. untuk penempatan pipa sambungan pipa.
d. Pengadaan testing terhadap tekanan dan kebocoran.
e. Setelah hasilnya baik, ditimbun kembali dengan pasir urug padat
setebal 15 cm. dihitung dari atas pipa.
f. Di sekitar fitting dari pipa harus dipasang balok / penguat dari beton
agar fitting-fitting tidak bergerak jika beban tekan diberikan.
g. Kemudian diurug dengan tanah bekas galian sampai seperti
keadaan semula.
4.5.5. Pengujian Terhadap Tekanan dan Kebocoran.
a. Setelah semua pipa dan perlengkapannya terpasang, harus diuji
dengan tekanan hidrolis 15 Kg / Cm2 selama 24 jam tanpa
terjadi perubahan / penurunan tekanan.
b. Peralatan pengujian ini harus disediakan oleh Kontraktor.
c. Pengujian harus disaksikan oleh Konsultan Pengawas atau
yang dikuasakan untuk itu.
d. Apabila terjadi kegagalan dalam pengujian, Kontraktor harus
memperbaiki bagian-bagian yang rusak dan melakukan
pengujian kembali sampai berhasil dengan baik.
e. Dalam hal ini, semua biaya ditanggung oleh Kontraktor, termasuk
biaya pemakaian air dan listrik.
4.5.6. Pengujian sistem kerja (Trial Run).
Setelah semua instalasi air bersih lengkap terpasang, termasuk
penyambungan ke pipa distribusi, Kontraktor diharuskan melakukan
pengujian terhadap sistem kerja (trial run) dari seluruh instalasi air
bersih yang disaksikan oleh Konsultan Pengawas atau yang ditunjuk
untuk itu sampai sistem bisa bekerja dengan baik.
Pembangunan Puskesmas Tamangapa Kota Makassar TA.2018
Pasal 5
INSTALASI AIR KOTOR / AIR BUANGAN
5.1. Material
5.1.1. Pipa di Dalam Bangunan.
Pipa dengan ukuran ∅ 1½” - ∅ 4” baik pipa utama maupun pipa
cabang menggunakan PVC kelas AW.
Pipa PVC ex WAVIN.
5.1.2. Pipa di Luar Bangunan.
Dari ujung pipa di dalam bangunan menuju ke saluran drainase
menggunakan pipa PVC kelas AW.
Pipa PVC ex WAVIN.
5.1.3. Accessories.
a. Fitting dari PVC harus dari bahan yang sama (PVC) yang dibuat
dengan cara injection moulding.
b. Floor drain dan clean out dari bahan stainless-steel.
c. Saringan air hujan / roof drain terbuat dari besi tulang atau fiber
glass, yang mempunyai bentuk badan cembung yang berfungsi
sebagai sediment bowl.
c. Penanaman pipa.
Dasar dari lubang parit harus diratakan dan dipadatkan. Pada
tiap-tiap sambungan pipa harus dibuat galian yang dalamnya 50
mm.
Untuk mendapatkan sambungan pipa pada bagian yang membelok
ke atas (vertikal) harus diberi landasan dari beton. Caranya seperti
pada gambar perencanaan.
Dalamnya perletakan pipa disesuaikan dengan kemiringan 1 – 2
% dari titik mula di dalam gedung sampai ke saluran drainase.
5.2.2. Pipa Saluran Luapan Septic Tank.
Pipa dipasang dan ditanam di bawah permukaan tanah / jalan,
dengan kemiringan 1 – 2 % dari titik permulaan septic tank ke drainase
kota.
Untuk perletakan pipa yang melintasi jalan kendaraan dengan
kedalaman kurang dari 90 cm, pada bagian atas pipa harus
dilindungi pelat beton bertulang dengan tebal 10 cm. Pelat beton
tersebut tidak tertumpu pada pipa.
5.2.3. Penyambungan Pipa.
a. Pipa PVC dengan diameter 3” ke atas yang dipasang di bawah pelat
lantai dasar harus disambungkan dengan rubber ring joint (RRJ).
b. Sedangkan pemipaan lainnya disambung dengan solvent cement.
c. Pipa yang harus disambung dengan solvent cement harus
dibersihkan terlebih dahulu sehingga bebas dari kotoran dan lemak.
d. Pembersihan tersebut dilakukan terhadap bagian permukaan dan
dalam dari pipa yang akan saling melekat.
e. Pada waktu pelaksanaan penyambungan, bagian dalam dari pipa
yang akan disambung harus bebas dari benda-benda / kotoran yang
dapat mengganggu kelancaran air di dalam pipa.
5.4. Pengujian.
5.4.1. Seluruh sistem air kotor / buangan harus diuji terhadap kebocoran
sebelum disambung ke peralatan. Tekanan kerja maksimum adalah
8 kg/cm2 dan tekanan pengujian adalah 15 kg/cm2.
5.4.2. Pengujian dilakukan dengan tekanan air setelah ujung pipa ke
peralatan ditutup rapat.
Untuk pemipaan air kotor, bekas dan air hujan, pengujian dilakukan
sebelum pemipaan disambungkan ke peralatan sanitasi, dengan jalan
mengisi pemipaan dengan air. Pemeriksaan dilakukan setelah 24 jam
kemudian dan harus tidak terjadi pengurangan volume air.
5.4.3. Peralatan dan bahan untuk pengujian disediakan oleh Kontraktor.
Pembangunan Puskesmas Tamangapa Kota Makassar TA.2018
Pasal 6
PERSYARATAN KONSTRUKSI UMUM MOTOR – POMPA
Mengetahui :
Kepala Dinas Kesehatan
Kota Makassar
SPESIFIKASI TEKNIS
A. Pekerjaan Struktural
B. Pekerjaan Arsitektural
Mengetahui :
Kepala Dinas Kesehatan
Kota Makassar