Pelecehan seksual tidak hanya hadir dalam bentuk perkosaan. Itu mungkin
sebabnya banyak orangtua yang tidak menyadari tanda-tanda yang ditunjukkan
anak. Kekerasan seksual dapat berupa kekerasan fisik maupun non fisik. Apa saja
contoh kekerasan seksual secara fisik maupun non fisik?
• Menunjukkan hal-hal yang bersifat pornografi pada anak, entah itu video,
foto, atau gambar
• Mengintip atau menontoni anak yang sedang mandi atau sedang berada di
dalam toilet
Kekerasan seksual dalam bentuk apapun dapat menimbulkan trauma bagi para
korbannya, terutama anak-anak. Tekanan yang ia dapat membuatnya tidak berani
menceritakan kejadian yang ia alami, bahkan pada Anda sebagai orangtuanya. Hal
ini membuat ia cenderung menarik diri dan menjadi pendiam. Untuk itu, Anda
harus peka dan memerhatikan perubahan perilaku yang mungkin saja
terjadi pada si kecil. lalu, apa saja tanda dari kekerasan seksual pada anak?
A Tanda awal dari kekerasan seksual yang terjadi pada anak
Namun, tak ada salahnya untuk Anda menggali terus informasi yang ada pada si kecil
dan buat ia nyaman agar ia mau menceritakan apa yang ia rasakan saat itu. Selain tanda tersebut,
ada beberapa tanda fisik dari kekerasan seksual pada anak yang harus Anda waspadai. Biasanya,
tanda fisik ini dapat terlihat bila kekerasan seksual yang terjadi cukup parah atau bahkan telah
dilakukan dalam jangka waktu yang cukup lama, sehingga dapat meninggalkan bekas pada tubuh
si anak.
Anak merasa sakit, terjadi perdarahan, atau keluar cairan dari kemaluan, anus, atau
mulutnya
Merasa sakit yang berulang-ulang, setiap ia buang air kecil
Menjadi sering mengompol kembali
Nyeri atau kesulitan berjalan atau duduk
Terdapat darah di pakaian dalamnya
Memar di tempat-tempat yang tidak biasa, tanpa alasan jelas
Apa yang bisa dilakukan jika anak menjadi korban kekerasan seksual?
Sebagai orangtua yang telah menyadari adanya tanda-tanda pelecehan seksual pada anak, tentu
sulit untuk menerima kenyataan. Namun, jangan sampai Anda kehilangan kendali dan membuat
anak Anda semakin merasa bersalah. Pertama-tama, tenangkan diri Anda dan selidiki apa yang
sebenarnya terjadi dengan bertanya kepada anak Anda mengenai rangkaian peristiwa yang telah
dialami olehnya.
Jika anak sudah memberikan diri untuk menceritakan traumanya, segera laporkan
ke pihak berwajib dan minta untuk menjalani visum di rumah sakit. Selanjutnya dokter
dapat merancang rencana perawatan fisik dan terapi khusus untuk memulihkan kondisi
anak, serta membantu Anda membuat pelaporan kepada polisi
Implikasi keperawatan
TANGERANG SELATAN - Seorang kakek renta bernama Tasmun alias Gatot (63)
diringkus polisi setelah mencabuli bocah perempuan berusia 5 tahun yang merupakan
tetangganya. Aksi pencabulan berlangsung di kediaman pelaku, Jalan Kampung Rawa
Barat, Pondok Pucung, Pondok Aren, Tangerang Selatan (Tangsel).
Awalnya, orang tua bocah itu curiga karena anaknya setelah anaknya bermain di rumah
pelaku mengeluhkan alat vitalnya sakit.
Begitu sampai rumah, keanehan juga nampak terlihat dengan sikap NAS. Bocah lugu itu
tak seperti biasanya, dan memilih lebih banyak termenung di dalam kamar.
"Orang tuanya curiga, lantas ditanyakan kepada korban. Awalnya tak mau bicara, setelah
dirayu barulah diceritakan bagimana perbuatan pelaku kepada korban," ungkap AKP
Ahmad Alexander Yurikho Hadi, Kasatreskrim Polres Tangsel, Kamis (5/4/2018).
Terperanjat dengan kesaksian putrinya itu, lantas pihak keluarga melapor ke Unit
Pelayanan Perempuan dan Anak (PPA) Polres Tangsel.
"Pada hari Rabu 4 April 2018, sekira pukul 14.00 WIB, pelaku berhasil diamankan di
Jalan Gunung Guntur PPL II, Pondok Aren," imbuh Alex.
Atas perbuatannya, Gatot yang juga berprofesi sebagai sekuriti itu dijerat dengan
dakwaan tentang pidana pencabulan terhadap anak di bawah umur, sebagaimana
dijelaskan dalam Pasal 82 Undang-Undang (UU) RI Nomor 23 tahun 2014.
3. Solusi terhadap Kasus terkait Kekerasan Seksual
Agar anak terhindar dari bentuk kekerasan seperti diatas perlu adanya
pengawasan dari orang tua, dan perlu diadakannya langkah-langkah sebagai berikut:
1). orang tua menjaga agar anak-anak tidak menonton / meniru adegan kekerasan
karena bisa menimbulkan bahaya pada diri mereka. Beri penjelasan pada anak
bahwa adegan tertentu bisa membahayakan dirinya. Luangkanlah waktu
menemani anak menonton agar para orang tua tahu tontonan tersebut buruk atau
tidak untuk anak.
2). Jangan sering mengabaikan anak, karena sebagian dari terjadinya kekerasan
terhadap anak adalah kurangnya perhatian terhadap anak. Namun hal ini berbeda
dengan memanjakan anak.
3). Tanamkan sejak dini pendidikan agama pada anak. Agama mengajarkan moral
pada anak agar berbuat baik, hal ini dimaksudkan agar anak tersebut tidak
menjadi pelaku kekerasn itu sendiri.
4). Sesekali bicaralah secara terbuka pada anak dan berikan dorongan pada anak agar
bicara apa adanya/berterus terang. Hal ini dimaksudkan agar orang tua bisa
mengenal anaknya dengan baik dan memberikan nasihat apa yang perlu dilakukan
terhadp anak, karena banyak sekali kekerasan pada anak terutama pelecehan
seksual yang terlambat diungkap.
5). Ajarkan kepada anak untuk bersikap waspada seperti jangan terima ajakan orang
yang kurang dikenal dan lain-lain.
6). Sebaiknya orang tua juga bersikap sabar terhadap anak. Ingatlah bahwa seorang
anak tetaplah seorang anak yang masih perlu banyak belajar tentang kehidupan
dan karena kurangnya kesabaran orang tua banyak kasus orang tua yang menjadi
pelaku kekerasan terhadap anaknya sendiri.
4. Simpulan
Anak merupakan makhluk yang spesial yang berbeda dengan orang dewasa. Anak
memiliki hak untuk tumbuh dan berkembang dengan baik dan dilingkungan yang baik.
Anak merupakan makhluk sosial yang membutuhkan sosialisasi. Namun saat ini banyak
anak yang mengalami kekerasan seksual sehingga berdampak negatif terhadap
perkembangan mental dan fisik anak serta hubungan sosialnya yang dapat menimbulkan
trauma mendalam pada anak. Peran orang terdekat dalam melindungi anak harus benar-
benar diterapkan serta peran perawat dan tenaga kesehatan lainnya juga harus
dimaksimalkan untuk mengurangi trauma anak yang nantinya dapat mempengaruhi
tumbuh kembang anak dan masa depannya.
5. Saran
Perawat perlu memahami dengan baik perannya agar dapat memberikan asuhan
keperawatan yang benar untuk mengurangi trauma anak pasca mengalami kekerasan
seksual. Perawat, tenaga kesehatan lainnya serta orang tua perlu menyadari pentingnya
pendidikan seksual dini pada anak serta meningkatkan perlindungan pada anak dan untuk
tindakan pencegahan kekerasan seksual pada anak.
DAFTAR PUSTAKA
https://id.wikipedia.org/wiki/Pelecehan_seksual_terhadap_anak
https://metro.sindonews.com/read/1295482/170/cabuli-bocah-5-tahun-sekuriti-gaek-di-
tangsel-dicokok-1522927373
https://hellosehat.com/parenting/tips-parenting/kekerasan-seksual-pada-anak/
https://plus.google.com/105733296940101797422/posts/JRoX8m3hXJ6