Hematologi rutin atau complete blood count (CBC) merupakan penilaian dasar
terhadap komponen sel darah, yaitu dengan menentukan jumlah, variasi,
PENGERTIAN prosentase, konsentrasi, dan kualitas dari seluruh komponen sel
darah.Hematologi rutin ini terdiri dari pemeriksaan hemoglobin, leukosit,
trombosit, eritrosit, hematokrit, MCV, MCH,, MCHC.
Pemeriksaan ini dapat memberikan informasi mengenai kondisi hematologik dan
sistem tubuh yang lain sebagai diagnosis, prognosis, respon terapi, dan masa
TUJUAN pemulihan.Evaluasi anemia, leukemia, reaksi inflamasi dan infeksi, penanda
peripheral blood cellular, tingkat hidrasi dan dehidrasi, polisitemia, penyakit
hemolitik pada bayi baru lahir; penentuan terapi kemoterapi.
KEBIJAKAN
Alat dan Bahan:
1. Darah EDTA
2. Hematology Analyzer
Prosedur :
Hemoglobin : L : 13 – 16 ; P : 12 – 14 (g/dl)
Leukosit : 4.000 – 10.000 sel/mm³
Hematokrit : L : 42 – 50 (%) ; P : 36 – 45 (%)
Trombosit : 150.000 – 400.000 sel/mm³
Erytrosit : L : 4.5 – 6.0 ; P : 4.0 – 5.5 (jt sel/mm³)
MCV : 75.0 – 100.0 fl
MCH : 25 – 32 pg
MCHC : 32 – 36 g/dl
1
Nilai normal anak :
2
STANDAR PEMERIKSAAN LED
( Laju Endap Darah )
Laju endap darah juga disebut erythrosit sedimentation red (ESR) atau
benzinking – snelheid der erythrositen (BSE) adalah kecepatan pengendapan sel-
PENGERTIAN
sel erytrosit kedasar tabung berisi darah dengan anti koagulan dalam waktu 1
jam, dinyatakan dalam satuam mL.
Pemeriksaan ini umumnya digunakan sebagai uji saring adanya keganasan,
TUJUAN
penyakit kolagen atau infeksi.
KEBIJAKAN
Alat dan Bahan :
Prosedur :
Nilai Normal :
3
STANDAR PEMERIKSAAN LEUKOSIT
PENGERTIAN Pemeriksaan untuk menilai jumlah sel darah putih (leukosit) dalam darah
Pemeriksaan ini digunakan untuk mengetahui jumlah sel darah putih (leukosit)
TUJUAN
sebagai penunjang diagnosa atau diagnosa banding penyakit
KEBIJAKAN
PROSEDUR Alat dan Bahan :
1. Darah EDTA
2. Mikroskop
3. Mikropipet 10 µL
4. Mikropipet 200 µL
5. Reagen (Larutan Turk)
6. Tabung reaksi
7. Kamar hitung ”Improved Neubauer”
8. Cover glass
Prosedur :
4
dengan 50. Maka perhitungan jumlah leukosit : N x 50
10. Jumlah leukosit dinyatakan dalam N sel/mm3
Nilai normal :
5
STANDAR PEMERIKSAAN TROMBOSIT
Pemeriksaan untuk menghitung jumlah sel trombosit sebagai salah satu faktor
PENGERTIAN
pembekuan dalam darah
Pemeriksaan ini digunakan untuk mengetahui jumlah trombosit sebagai
TUJUAN
penunjang diagnosa atau diagnosa banding penyakit
KEBIJAKAN
PROSEDUR Alat dan Bahan :
1. Darah EDTA
2. Mikroskop
3. Mikropipet 20 µL
4. Mikropipet 400 µL
5. Reagen (Larutan Ammonium Oksalat 1%)
6. Tabung reaksi
7. Kamar hitung ”Improved Neubauer”
8. Cover glass
Prosedur :
6
bawah lalu geser ke kiri dan geser ke kanan dan seterusnya.
10. Perhitungan jumlah sel : N x KV x P
Karena KV dalam hitung trombosit adalah 50 dan pengenceran larutan
Ammonium Oksalat 1% dengan darah adalah 20 kali maka, jumlah
trombosit yang didapat dikalikan dengan 1000.
11. Jumlah trombosit : N x 1000. Jumlah trombosit dinyatakan dalam N
sel/mm3
7
STANDAR PEMERIKSAAN HEMATOKRIT
1. Darah EDTA
2. Pipa kapiler hematokrit berisi antikoagulan
3. Creatoseal
4. Centrifuge
5. Kalkulator hematokrit
Prosedur :
Nilai normal :
- Laki-laki : 14 – 18 %
- Perempuan : 12 – 16 %
- Laboratorium
INSTALASI - Rawat Jalan ( POLI )
TERKAIT - Rawat Inap
- IGD
8
STANDAR PEMERIKSAAN HITUNG JENIS
LEUKOSIT
Hitung jenis leukosit adalah penghitungan jenis leukosit yang ada dalam darah
PENGERTIAN
berdasarkan proporsi (%) tiap jenis leukosit dari seluruh jumlah leukosit.
Hasil pemeriksaan ini digunakan untuk menggambarkan secara spesifik kejadian
TUJUAN
dan proses penyakit dalam tubuh, terutama penyakit infeksi.
KEBIJAKAN
PROSEDUR Alat dan Bahan :
1. Mikroskop
2. Objek glass
3. Kaca penggeser
4. Rak pewarnaa
5. Rak pengering
6. Larutan Giemsa yang sudah diencerkan 1 : 5 (giemsa 1 ml + aquadest 5 ml)
7. Mesin hitung jenis (Diff Counter)
8. Timer
9. Pensil
Prosedur :
1. Buat sediaan hapus darah dengan cara meneteskan setetes darah pada objek
glass kira-kira 2 cm dari ujung objek glass.
2. Letakkan objek glass di meja dengan tetesan darah di sebelah kanan.
3. Dengan tangan kanan letakkan kaca penggeser di sebelah kiri tetesan darah
dan gerakan ke kanan hingga menyentuh tetesan darah tersebut.
4. Biarkan darah menempel dan menyebar sepanjang pinggiran kaca penggeser.
5. Geserkan kaca penggeser ke arah kiri dengan sudut kemiringan 30 O – 45O.
6. Biarkan sediaan mengering di udara, lalu tulis nama pasien dan tanggal pada
bagian tebal dari sediaan dengan pensil.
7. Letakkan sediaan pada rak pewarnaan dengan darah menghadap ke atas.
8. Tetesi dengan larutan Methanol selama 5 menit dan biarkan mengering
9. Kemudian teteskan larutan Giemsa ke atas sediaan sampai meliputi semua
sediaan dan biarkan selama 10 menit.
10. Cuci sediaan dengan air mengalir perlahan-lahan untuk membersihkan
sediaan dari kotoran.
11. Taruh sediaan pada rak mengering dengan posisi tegak lurus dan biarkan
mengering di udara
9
12. Taruh sediaan pada rak mengering dengan posisi tegak lurus dan biarkan
mengering di udara.
13. Setelah kering simpan sedian dibawah mikroskop.
14. Cara penghitungan : pilih daerah dimana sel-sel lekosit tersebar merata dan
jelas yaitu pada bagian tipis dari apusan dengan lensa objektif 10 x.
15. Tetesi sediaan dengan minyak emersi dan lakukan penghitungan dengan
lensa ojektif 40 x.
16. Geser sediaan menggunakan pengatur sediaan mikroskop dan lakukan
penghitungan mulai dari pinggir sediaan ke arah bawah kemudian geser ke
kanan kembali ke atas dan geser kembali ke kanan dengan arah mendekati
bagian tebal dari apusan
Esinofil :1–3%
Basofil :0–1%
Netrofil batang :2–6%
Netrofil segmen : 50 – 70 %
Limfosit : 20 – 40 %
Monosit :2–8%
- Laboratorium
INSTALASI - Rawat Jalan ( POLI )
TERKAIT - Rawat Inap
- IGD
STANDAR PEMERIKSAAN
HBsAg
10
RUMAH SAKIT No. Dokumen No. Revisi Halaman
KARISMA CIMAREME
Jl. Raya Cimareme No 235
Kec.Ngamprah 00 1/1
Telp. (022) 6866221, 92562055, Fax. /SPO-XXX/RSKC/I/ 2018
(022) 6867821
Kab.Bandung Barat 40552
STANDAR Tanggal terbit Ditetapkan Oleh
PELAYANAN Direktur
OPERATIONAL
HBsAg adalah penanda awal infeksi Hepatitis B. Bila HBsAg menetap dalam
PENGERTIAN
darah > 6 bulan, berarti telah terjadi infeksi kronis.
TUJUAN Mendeteksi dan mendiagnosis infeksi HBV;
KEBIJAKAN
Alat dan Bahan :
Prosedur Pemeriksaan :
C C C
T T T
- Laboratorium
INSTALASI - Rawat Jalan ( POLI )
TERKAIT - Rawat Inap
- IGD
STANDAR PEMERIKSAAN
IgG / IgM Dengue
11
RUMAH SAKIT No. Dokumen No. Revisi Halaman
KARISMA CIMAREME
Jl. Raya Cimareme No 235
Kec.Ngamprah 00 1/1
Telp. (022) 6866221, 92562055, Fax. /SPO-XXX/RSKC/I/ 2018
(022) 6867821
Kab.Bandung Barat 40552
STANDAR Tanggal terbit Ditetapkan Oleh
PELAYANAN Direktur
OPERATIONAL
IgG / IgM Dengue adalah pendeteksi awal demam berdarah. Bila hasil
menunjukkan adanya IgM yang terkandung menandakan infeksi primer/ infeksi
PENGERTIAN
baru. Sedangkan, IgG menunjukkan infeksi sekunder/ infeksi yang sudah lama
atau kedua kalinya.
TUJUAN Mendeteksi dan mendiagnosis awal demam berdarah;
KEBIJAKAN
Alat dan Bahan :
1. Test Rapid IgG/IgM dengue
2. Mikropipet 10 µl
3. Tip Kuning
4. Reagen Buffer
5. Tissue
6. Serum / Plasma /Whole Blood
Prosedur Pemeriksaan :
1. Siapkan seluruh alat dan bahan
2. Buka kemasan test rapid
3. Beri tanda identitas pasien
4. Pipet 5 µl serum/ plasma/ whole blood, teteskan pada sample well
PROSEDUR
5. Teteskan 4 tetes buffer pada well buffer yang sudah disediakan
6. Biarkan selama 10 – 20 menit sampai terlihat garis berwarna merah
C C C C
M M
G G
S S S S
12
RUMAH SAKIT No. Dokumen No. Revisi Halaman
KARISMA CIMAREME
Jl. Raya Cimareme No 235
Kec.Ngamprah 00 1/2
Telp. (022) 6866221, 92562055, Fax. 008/SOP/RSKC/LAB/VIII/2018
(022) 6867821
Kab.Bandung Barat 40552
STANDAR Tanggal terbit Ditetapkan Oleh
PELAYANAN Direktur
OPERATIONAL
1. Spektrofotometer
2. Mikropipet 10 µL - 1000 µL
3. Tip Kuning
4. Tissue
5. Tabung kimia
6. Sampel Serum / Plasma
7. Reagen Cholesterol
8. Standar Cholesterol
9. Serum QC
Prosedur Pemeriksaan :
13
- Rawat Jalan ( POLI )
TERKAIT - Rawat Inap
- IGD
14
RUMAH SAKIT No. Dokumen No. Revisi Halaman
KARISMA CIMAREME
Jl. Raya Cimareme No 235
Kec.Ngamprah 00 1/2
Telp. (022) 6866221, 92562055, Fax. /SPO-XXX/RSKC/I/ 2018
(022) 6867821
Kab.Bandung Barat 40552
STANDAR Tanggal terbit Ditetapkan Oleh
PELAYNAN Direktur
OPERATIONAL
1. Spektrofotometer
2. Mikropipet 10 µL - 1000 µL
3. Tip Kuning
4. Tissue
5. Tabung kimia
6. Sampel Serum / Plasma
7. R eagen Trigliserida
8. Standar Trigliserida
9. Serum QC
Prosedur Pemeriksaan :
Nilai Normal :
INSTALASI - Laboratorium
15
- Rawat Jalan ( POLI )
TERKAIT - Rawat Inap
IGD
16
STANDAR PEMERIKSAAN
HDL CHOLESTEROL
1. Spektrofotometer
2. Mikropipet 100 µL - 1000µL
3. Tip Kuning
4. Tip Biru
5. Tissue
6. Tabung kimia
7. Sampel Serum / Plasma
8. Reagen HDL- Chol ( Presipitasi)
9. Reagen Cholesterol
10. Serum QC
Prosedur Pemeriksaan :
Panjang Gelombang : 546 nm
Suhu Inkubasi : 25 OC / 37 OC
Tahap Presipitasi :
1. Dicampurkan serum sebanyak 500 µL dengan HDL Reagent 1000 µL
2. Homogenkan dan diamkan selama 10 menit pada suhu ruang.
3. Kemudian sentrifus selama 5 menit
4. Pisahkan supernatan dari endapan sebelum 1 Jam. Supernatan tersebut
digunakan sebagai sampel HDL, kemudian diperiksa menggunakan Reagent
Cholesterol.
17
Nilai Normal :
Prognostically
Standar risk Level Risk Indicator
favourable
Wanita >65 mg/dL 45 – 65 mg/dL < 45 mg/dL
Pria >55 mg/dL 35 – 55 mg/dL < 55 mg/dL
18
STANDAR PEMERIKSAAN ASAM URAT
Asam urat adalah produk akhir atau produk buangan yang dihasilkan dari
PENGERTIAN
metabolisme/pemecahan purin.
Mendeteksi tingginya asam urat dalam darah untuk menunjang
TUJUAN
diagnosis gout.
KEBIJAKAN
Alat dan Bahan :
1. Spektrofotometer
2. Mikropipet
3. Tip Kuning
4. Tissue
5. Tabung kimia
6. Sampel Serum / Plasma
7. Reagen Asam Urat
8. Standar Asam Urat
9. Serum QC
Prosedur Pemeriksaan :
Panjang Gelombang : 520 nm, 546 nm
Suhu Inkubasi : 20 - 25 OC / 37 OC
PROSEDUR 1. Dikeluarkan Reagen, Standar, dan Serum QC dari dalam Kulkas, biarkan
sampai mencapai suhu ruang.
2. Disiapkan tabung sesuai jumlah pemeriksaan
19
STANDAR PEMERIKSAAN GLUKOSA
Glukosa darah adalah gula yang terdapat dalam darah yang terbentuk
PENGERTIAN dari karbohidrat dalam makanan dan disimpan sebagai glikogen di hati dan otot
rangka.
Pemeriksaan ini ditujukan untuk mendiagnosis DM, memantau terapi dan
TUJUAN
mendukung dalam 20ontrol DM.
KEBIJAKAN
PROSEDUR Alat dan Bahan :
1. Spektrofotometer
2. Mikropipet 10 µL - 1000 µL
3. Tip Kuning
4. Tissue
5. Tabung kimia
6. Sampel Serum / Plasma
7. Reagen Glukosa
8. Standar Glukosa
9. Serum QC
Prosedur Pemeriksaan :
20
Nilai Normal :
21
STANDAR PEMERIKSAAN UREA
Urea merupakan produk akhir dari metabolisme protein, urea disintesis oleh
PENGERTIAN
hati.
TUJUAN Memeriksa kadar urea dalam darah
KEBIJAKAN
Alat dan Bahan :
1. Spektrofotometer
2. Mikropipet
3. Tip Kuning
4. Tissue
5. Tabung kimia
6. Sampel Serum / Plasma
7. Reagen Urea
8. Standar Urea
9. Serum QC
Prosedur Pemeriksaan :
Panjang Gelombang : 578 nm, 570 – 600 nm
PROSEDUR Suhu Inkubasi : 20 - 25 OC / 37 OC
1.Dikeluarkan Reagen, Standar, dan Serum QC dari dalam Kulkas, biarkan
sampai mencapai suhu ruang.
2.Disiapkan tabung sesuai jumlah pemeriksaan
Nilai Normal :
10 – 50 mg/dL
INSTALASI - Laboratorium Rawat Inap
TERKAIT - Rawat Jalan ( POLI ) IGD
22
STANDAR PEMERIKSAAN CREATININE
(Metode Jaffe, Fixed Time)
Prosedur Pemeriksaan :
Panjang Gelombang : 500 nm (480 – 520 nm)
Suhu Inkubasi : 25 OC / 37 OC
1. Disiapkan Reagen, Standar, dan Serum QC.
PROSEDUR 2. Disiapkan tabung sesuai jumlah pemeriksaan
23
STANDAR PEMERIKSAAN ALKALINE
PHOSPHATASE ( ALP )
PENGERTIAN Merupakan enzim yang diproduksi terutama oleh epitel hati dan osteoblast.
TUJUAN Digunakan untuk mengetahui penyakit hati
KEBIJAKAN
Alat dan Bahan :
1. Spektrofotometer
2. Mikropipet
3. Tip Kuning
4. Tissue
5. Tabung kimia
6. Sampel Serum
7. Reagen Alkaline Phosphatase
8. Serum QC
Prosedur Pemeriksaan :
Panjang Gelombang : 405 nm
Suhu Inkubasi : 37 OC
PROSEDUR 1. Dikeluarkan Reagen,dan Serum QC dari dalam Kulkas, biarkan sampai
mencapai suhu ruang.
2. Disiapkan tabung sesuai jumlah pemeriksaan
Bahan/ Reagen Sample/QC Serum
R1 1000 µL
Sample/QC Serum 20 µL
R2 200 µL
Baca Absorbnasi setelah 30 detik. Baca
perubahan absorbansi pada interval 3 menit
Nilai Normal :
Anak – anak : 180 – 1200 U/l
Pria : 100 – 270 U/l
Wanita : 100 – 240 U/l
24
INSTALASI - Laboratorium Rawat Inap
TERKAIT - Rawat Jalan ( POLI ) IGD
Prosedur Pemeriksaan :
Panjang Gelombang : 578 nm ( 578 – 630nm)
Suhu Inkubasi : 25 OC / 37 OC
PROSEDUR 1. Disiapkan Reagen, Standar, dan Serum QC
2. Disiapkan tabung sesuai jumlah pemeriksaan
Bahan / Reagen Blanko Standard Serum QC Sampel
R1 1000 µL 1000 µL 1000 µL 1000 µL
Standard - 10 µL - -
Serum - - 10 µL -
Sample - - - 10 µL
Aquadest 10 µL - - -
Campur homogen, inkubasi pada suhu 37 C selama 5 menit atau 25o C
o
selama 10 menit.
Nilai Normal :
Bayi 0 – 4 hari : 2.8 – 4.4 g/dL
Anak – Anak 4 hari – 14 tahun : 3.8 – 5.4 g/dL
14 tahun – 18 tahun : 3.2 – 4.5 g/dL
Dewasa : 3.4 – 4.8 g/dL
25
INSTALASI - Laboratorium Rawat Inap
TERKAIT - Rawat Jalan ( POLI ) IGD
STANDAR PEMERIKSAAN PROTEIN TOTAL
Merupakan kadar semua jenis protein yang terdapat dalam serum serum, yang
PENGERTIAN
terdiri atas Albumin dan Globulin.
Digunakan untik memonitor perubahan kadar protein yang disebabkan oleh
TUJUAN
berbagai macam penyakit.
KEBIJAKAN
PROSEDUR Alat dan Bahan :
1. Spektrofotometer
2. Mikropipet
3. Tip Kuning
4. Tissue
5. Tabung kimia
6. Sampel Serum
7. Reagen Protein Total
8. Standar Protein Total
9. Serum QC
Prosedur Pemeriksaan :
Panjang Gelombang : 550 nm ( 540 – 546 nm)
Suhu Inkubasi : 25 OC / 37 OC
1. Disiapkan Reagen, Standar, dan Serum QC
2. Disiapkan tabung sesuai jumlah pemeriksaan
Nilai Normal :
Anak : Prematur : 3.6 – 6.0 g/dL
Bayi : 4.6 – 7.0 g/dL
26
1 minggu : 4.4 – 7.6 g/dL
7 bulan – 1 tahun : 5.1 – 7.3 g/dL
1 – 2 tahun : 5.6 – 7.5 g/dL
>3 tahun : 6.0 – 8.0 g/dL
Dewasa : : 6.4 – 8.3 g/dL
INSTALASI - Laboratorium Rawat Inap
TERKAIT - Rawat Jalan ( POLI ) IGD
27
STANDAR PEMERIKSAAN BILIRUBIN TOTAL
Prosedur Pemeriksaan :
Panjang Gelombang : 546 nm
Suhu Inkubasi : 20 OC - 25 OC
PROSEDUR 1. Disiapkan Reagen, Standar, dan Serum QC
2. Disiapkan tabung sesuai jumlah pemeriksaan
28
STANDAR PEMERIKSAAN BILIRUBIN DIREK
Prosedur Pemeriksaan :
Panjang Gelombang : 546 nm
Suhu Inkubasi : 20 OC - 25 OC
1. Disiapkan Reagen, Standar, dan Serum QC
PROSEDUR 2. Disiapkan tabung sesuai jumlah pemeriksaan
Bahan / Reagen Sample Sample
blank
D-Bil 1000 µL 1000 µL
D-Nit - 40 µL ( 1 tetes)
Campur Homogen, inkubasi kurang dari 2 menit
Sample 100 µL 100 µL
Campur Homogen, inkubasi pada suhu ruang selama
tepat 5 menit
Nilai Normal :
1 Hari : < 5 mg/dl
5 Hari : < 12.0 mg/dl
1 Bulan : < 1.5 mg/dl
Dewasa : 1.1 mg/dl
INSTALASI - Laboratorium Rawat Inap
TERKAIT - Rawat Jalan ( POLI ) IGD
29
STANDAR PEMERIKSAAN ALT ( SGPT)
Prosedur Pemeriksaan :
Panjang Gelombang : 340 nm ( 334 – 365nm )
Suhu Inkubasi : 37 OC
1. Dikeluarkan Reagen,dan Serum QC dari dalam Kulkas, biarkan sampai
mencapai suhu ruang.
2. Disiapkan
tabung Bahan/ Reagen Sample/QC Serum sesuai
jumlah R1 1000 µL
Sample/QC Serum 100 µL
R2 200 µL
Baca Absorbnasi setelah 30 detik. Baca
perubahan absorbansi pada interval 3 menit
pemeriksaan
Nilai Normal :
Anak : Premature : < 28 (U/l)
: 1 Hari : < 31 (U/l)
30
: 2 – 5 Hari : < 52 (U/l)
: 6 Hari – 6 Bulan : < 60 (U/l)
: 7 – 12 Bulan : < 57 (U/l)
: 1 – 3 Thn : < 39 (U/l)
: 4 – 6 Thn : < 39 (U/l)
: 7 – 12 Thn : < 39 (U/l)
Dewasa : Pria : ≤ 41 U/L
: Wanita : ≤ 31 U/L
31
STANDAR PEMERIKSAAN AST ( SGOT)
Prosedur Pemeriksaan :
Panjang Gelombang : 340 nm ( 334 – 365nm )
Suhu Inkubasi : 37 OC
1. Dikeluarkan Reagen,dan Serum QC dari dalam Kulkas, biarkan sampai
mencapai suhu ruang.
2. Disiapkan tabung sesuai jumlah pemeriksaan
Bahan/ Reagen Sample/QC Serum
R1 1000 µL
Sample/QC Serum 100 µL
R2 200 µL
Baca Absorbnasi setelah 30 detik. Baca
perubahan absorbansi pada interval 3 menit
Nilai Normal :
Anak : Premature : < 64 (U/l)
: 1 Hari : < 122 (U/l)
: 2 – 5 Hari : < 110 (U/l)
: 6 Hari – 6 Bulan : < 84 (U/l)
: 7 – 12 Bulan : < 89 (U/l)
: 1 – 3 Thn : < 56 (U/l)
: 4 – 6 Thn : < 52 (U/l)
: 7 – 12 Thn : < 51 (U/l)
Dewasa : Pria : ≤ 38 U/L
32
: Wanita : ≤ 32 U/L
- Laboratorium
INSTALASI - Rawat Inap
TERKAIT - Rawat Jalan ( POLI )
- IGD
33
STANDAR PERMINTAAN DARAH UNTUK
TRANSFUSI
Proses menyalurkan darah atau produk berbasis darah dari satu orang ke sistem
PENGERTIAN
peredaran orang lainnya.
TUJUAN Untuk Mendapatkan darah yang cocok dengan pasien yang akan ditransfusi
KEBIJAKAN
Alat dan Bahan :
1.Formulir Permintaan Darah dari dokter yang bertanggung jawab
2.Darah EDTA
3.Coolbox
4.Reagen Golongan Darah
5.Mikropipet
6.Tip Kuning
Prosedur Pemeriksaan :
PROSEDUR 1. Pastikan Formulir Permintaan darah sudah terisi sesuai prosedur
2. Dilakukan Pengambilan Darah Vena
3. Masukkan ke tabung EDTA, Homogenkan
4. Lakukan pemeriksaan HB dan golongan darah
5. Catat hasil pada formulir permintaan darah
6. Masukkan darah EDTA ke dalam coolbox beserta formulir permintaan
7. Segera kirim ke UTD Rumah Sakit terdekat atau PMI untuk dilakukan
crossmattch.
8. Bila darah transfusi sudah didapatkan, segera dikirimkan ke ruangan pasien
dirawat.
1. UTD Rumah Sakit Cibabat
2. PMI Kabupaten Bandung Barat
3. PMI Kota Bandung
INSTALASI 4. PMI Kabupaten Bandung
5. Perawat Ruangan Rawat Inap
TERKAIT 6. Laboratorium
7. Rawat Inap
8. Rawat Jalan ( POLI )
9. IGD
34
STANDAR PEMERIKSAAN RUJUKAN
35
6. Kirim apusan disertai blanko pemeriksaan dokter
- Laboratorium
INSTALASI - Rawat Inap
TERKAIT - Rawat Jalan ( POLI )
- IGD
36
STANDAR PEMERIKSAAN TROPONIN I
Troponin adalah protein spesifik yang ditemukan dalam otot jantung dan otot
PENGERTIAN
rangka.
TUJUAN Memeriksa kadar Troponin I dalam darah
KEBIJAKAN
Alat dan Bahan :
1. Spektrofotometer
2. Buffer Pemeriksaan
3. Test Cartridge
4. Mikropipet
5. Tip Kuning
6. Timer
7. Serum/Plasma/WB
8. Tissue
Prosedur Pemeriksaan :
PROSEDUR
1. Dikeluarkan Buffer dari dalam kulkas biarkan sampai mencapai suhu ruang.
2. Masukkan 75 µL Serum/Plasma/WB ke dalam buffer.
3. Homogenkan dengan baik dengan cara membolak – balik tabung buffer
selama tepat 1 menit.
4. Ambil 75µL sampel yang telah dihomogenkan dan masukkan ke dalam
lubang sampel pada Test Cartridge.
5. Masukkan Test Cartridge ke dalam holder Spektrofotometer. Hasil akan
muncul pada display dalam waktu 15 menit.
37
STANDAR PEMERIKSAAN CK-MB
Merupakan jenis enzim yang terdapat banyak pada jaringan terutama otot
PENGERTIAN
miocardium dan otak.
Digunakan untuk diagnosis AMI (acute Myocardial Infract) dan berperan dalam
TUJUAN
diagnosis reinfark.
KEBIJAKAN
Alat dan Bahan :
1. Spektrofotometer
2. Buffer Pemeriksaan
3. Test Cartridge
4. Mikropipet
5. 5.Tip Kuning
6. Timer
7. Serum/Plasma/WB
8. Tissue
Prosedur Pemeriksaan :
PROSEDUR
1. Dikeluarkan Buffer dari dalam kulkas biarkan sampai mencapai suhu ruang.
2. Masukkan 75 µL Serum/Plasma/WB ke dalam buffer.
3. Homogenkan dengan baik dengan cara membolak – balik tabung buffer
selama tepat 1 menit.
4. Ambil 75µL sampel yang telah dihomogenkan dan masukkan ke dalam
lubang sampel pada Test Cartridge.
5. Masukkan Test Cartridge ke dalam holder Spektrofotometer. Hasil akan
muncul pada display dalam waktu 15 menit.
Nilai Normal : 0 – 5 ng / mL
- Laboratorium
INSTALASI - Rawat Inap
TERKAIT - Rawat Jalan ( POLI )
- IGD
38
STANDAR PEMERIKSAAN URINE LENGKAP
Prosedur Pemeriksaan :
1. Nyalakan instrumen ( Tombol ada di belakang instrument)
a) Mesin akan melakukan kalibrasi secara otomatis.
b) Setelah auto kalibrasi, pada layar akan tampil Menu Utama
2. Tekan YES untuk masuk ke menu Test untuk Running
Pindahkan tanda panah ke menu Number tekan YES untuk setup number
yang diinginkan. Apabila tidak menggunakan number atau ID, maka langsung
ke langkah no 3.
3. Pindahkan tanda panah ke menu Test. Kemudian tekan YES.
Celupkan strip ke dalam urine, lalu tiriskan strip pada tissue, kemudian
letakan di feed table, kurang lebih 7 detik. Maka sensor akan membaca strip
yang akan ditest.
4. Untuk test selanjutnya Celupkan Strip kedalam urine, lalu tiriskan strip pada
tissue, kemudian letakan di feed table kurang lebih 5 detik maka sensor akan
membaca strip yang akan ditest.
5. Tunggu sampai hasil pembacaan strip keluar pada layar mesin secara otomatis
akan print out hasil.
6. Sebelum mematikan instrument, terlebih dahulu kembali ke menu utama
dengan menekan NO. Tekan tombol OFF ( tombol di belakang instrument )
untuk mematikan instrument
Nilai Normal :
39
Warna
Glukosa : Negatif
Protein : Negatif
Bilirubin : Negatif
Urobilin : Negatif
Keton : Negatif
Nitrit : Negatif
BJ : 1.015 – 1.025
pH : 4.8 – 7.5
Sedimen :
Eritrosit : 0 – 2 per LPB
Leukosit : 0 – 2 per LPB
Epitel : Negatif per LPB
Silinder : Negatif per LPB
Kristal : Negatif
Bakteri : Negatif
- Laboratorium
INSTALASI - Rawat Inap
TERKAIT - Rawat Jalan ( POLI )
- IGD
40
RUMAH SAKIT No. Dokumen No. Revisi Halaman
KARISMA CIMAREME
Jl. Raya Cimareme No 235
Kec.Ngamprah 00 1/1
Telp. (022) 6866221, 92562055, Fax. /SPO-XXX/RSKC/I/ 2018
(022) 6867821
Kab.Bandung Barat 40552
STANDAR Tanggal terbit Ditetapkan Oleh
PELAYANAN Direktur
OPERATIONAL
Serangkaian tes yang dilakukan pada sampel feses (kotoran) berupa makroskopis
PENGERTIAN dan mikroskopis untuk membantu mendiagnosis kondisi tertentu yang
mempengaruhi saluran pencernaan.
TUJUAN Digunkan untuk mendeteksi adanya telur parasite dan bakteri patogenik.
KEBIJAKAN
PROSEDUR Alat dan Bahan :
1. Wadah penampung feses
2. Lidi/pengaduk
3. Tissue
4. Mikroskop
5. Objek Glass
6. Sample Urine
7. Larutan Eosin
8. NaCl
Prosedur Pemeriksaan :
1. Amati makroskopik feses seperti bau, warna, konsistensi, lender, darah,
nanah.
2. Siapkan objek glass
3. Tetesi dengan eosin / NaCl
4. Ambil seujung lidi/sedikit feses, campurkan pada eosin / NaCl.
5. Aduk sampai menjadi suspense yang rata dan tipis
6. Tutup suspense dengan kaca penutup.
7. Amati preparat di bawah mikroskop dengan pembesaran 100x untuk
pengamatan serat, lemak, karbohidrat dan Kristal.
8. Lanjutkan pengamatan dengan pembesaran 400x untuk pengamatan telur
cacing, sel ertitrosit dan leukosit, sel epitel, makrofag, amoeba juga sel ragi.
9. Catat hasil pengamatan
Nilai Normal :
Makroskopis
- Warna : Kuning
- Konsistensi : Lembek
- Lendir : Negatif
- Darah : Negatif
- Nanah : Negatif
-
Mikroskopis
- Erytrosit : 0 – 2 sel per LPB
41
- Leukosit : 0 – 2 sel per LPB
- Telur Cacing : Negatif
- Entamoeba Coli : Negatif
- Entamoeba Hystolitica : Negatif
- Kristal – Kristal : Negatif
- Bakteri : Negatif
Sisa Pencernaan
- Amylum : Negatif
- Lemak : Negatif
- Serat Tumbuha : Negatif
- Serat Otot : Negatif
- Laboratorium
INSTALASI - Rawat Inap
TERKAIT - Rawat Jalan ( POLI )
- IGD
42
STANDAR PEMERIKSAAN PEWARNAAN BTA
1. Petugas Laboratorium
Sebelum melakukan pemeriksaan dahak, petugas laboratorium harus
menggunakan alat pelindung diri (APD) seperti : jas lab, masker, dan sarung
tangan.
2. Pasien
Melakukan pengumpulan spesimen dahak
a. Waktu : pengumpulan dahak dilakukan selama dua hari yaitu
- Pengumpulan dahak sewaktu
- Pengumpulan dahak pagi
- Pengumpulan dahak sewaktu
b. Tempat : dahak dikeluarkan di ruangan terbuka dan mendapat sinar
matahari langsung, spesimen ditampung dalam pot dahak yang sudah
diberi label yang jelas sesuai dengan nomer identitas sediaan dahak.
c. Cara pengumpulan spesimen :
43
- Beri petunjuk kepada pasien untuk berkumur dengan air sebelum
mengeluarkan dahak dan bila memakai gigi palsu, lepaskan sebelum
berkumur.
- Letakkan pot dahak yang sudah terbuka dekat dengan mulut dan
keluarkan dahak ke dalam pot dahak.
- Tutup pot dahak dengan rapat dengan cara memutas tutupnya.
- Bila dahak sulit keluar, pasien dapat melakukan :
a. Olahraga ringan kemudian menarik nafas dalam beberapa kali. Bila
terasa akan batuk, nafas ditahan selama mungkin lalu disuruh batuk.
b. Malam hari sebelum tidur banyak minum air atau menelas satu tablet
Gliseril guaykolat 200 mg.
- Bila spesimen dahak jelek, pemeriksaan tetap dilakukan dengan
mengambil bagian yang paling mukopurulen ( kuning kehijauan kental )
dan diberi catatan bahwa spesimen tidak memenuhi syarat / air liur.
Prosedur Pemeriksaan :
44
menggunakan tissue lensa.
f. Simpan sediaan dalam kotak sediaan secara berurutan menurut nomer
register laboratorium untuk keperluan pemantapan mutu.
4. Nilai Normal :
Bakteri Tahan Asam ( BTA) terlihat berwarna merah sedangkan bakteri
tidak tahan asam berwarna biru. Hasil Pemeriksaan menurut IUATLD
(International Union Against Tuberculosis and Lung Disease) :
- Laboratorium
INSTALASI - Rawat Jalan ( POLI )
TERKAIT - Rawat Inap
- IGD
45
STANDAR PEMERIKSAAN ELEKTROLIT
Merupakan cairan yang terdapat dalam tubuh berada dalam bentuk ion bebas
(free ions) yang membawa muatan listrik, bisa berupa kalsium, klorida,
PENGERTIAN
magnesium, fosfor, kalium, natrium serta garam termasuk klorida, bikarbonat
dan fosfat.
TUJUAN Mengetahui keseimbangan cairan di dalam tubuh
KEBIJAKAN
Alat dan Bahan:
1. Horron H900
2. Pipet
3. Tabung effendorp
4. Tip
5. Serum pasien
6. Tissue
Prosedur Pemeriksaan :
PROSEDUR 1. Pipet serum pasien ke dalam tabung effendorp sebanyak 200 µL
2. Pastikan alat Horron H900 sudah dalam keadan ready
Nilai Normal :
1. Natrium : 136 – 145 mmol/L
2. Kalsium : 1.1 – 1.3 mmol/L
3. Klorida : 96 – 108 mmol/L
4. Magnesium : 1.58 – 2.55 mg/dL
5. Kalium : 3.5 – 5.2 mmol/L
- Laboratorium
INSTALASI - Rawat Jalan ( POLI )
TERKAIT - Rawat Inap
- IGD
46
STANDAR PEMERIKSAAN KIMIA SGOT
DENGAN ALAT TC-3300
Prosedur Pemeriksaan :
Nilai Normal :
47
Anak : Premature : < 64 (U/l)
: 1 Hari : < 122 (U/l)
: 2 – 5 Hari : < 110 (U/l)
: 6 Hari – 6 Bulan : < 84 (U/l)
: 7 – 12 Bulan : < 89 (U/l)
: 1 – 3 Thn : < 56 (U/l)
: 4 – 6 Thn : < 52 (U/l)
: 7 – 12 Thn : < 51 (U/l)
Dewasa : Pria : ≤ 38 U/L
: Wanita : ≤ 32 U/L
- Laboratorium
INSTALASI - Rawat Jalan ( POLI )
TERKAIT - Rawat Inap
- IGD
48
RUMAH SAKIT No. Dokumen No. Revisi Halaman
KARISMA CIMAREME
Jl. Raya Cimareme No 235
Kec.Ngamprah 00 1/2
Telp. (022) 6866221, 92562055, Fax. /SPO-XXX/RSKC/I/ 2018
(022) 6867821
Kab.Bandung Barat 40552
STANDAR Tanggal terbit Ditetapkan Oleh
PELAYANAN Direktur
OPERATIONAL
1. Alat TC-3300
2. Pipet
3. Tabung reaksi
4. Tip
5. Serum/ plasma pasien
6. Tissue
Prosedur Pemeriksaan :
Nilai Normal
Anak : Premature : < 28 (U/l)
: 1 Hari : < 31 (U/l)
: 2 – 5 Hari : < 52 (U/l)
: 6 Hari – 6 Bulan : < 60 (U/l)
: 7 – 12 Bulan : < 57 (U/l)
: 1 – 3 Thn : < 39 (U/l)
: 4 – 6 Thn : < 39 (U/l)
: 7 – 12 Thn : < 39 (U/l)
49
Dewasa : Pria : ≤ 41 U/L
: Wanita : ≤ 31 U/L
- Laboratorium
INSTALASI - Rawat Jalan ( POLI )
TERKAIT - Rawat Inap
- IGD
50
PELAYANAN Direktur
OPERATIONAL
Prosedur Pemeriksaan :
1. Pastikan kondisi ‘Water’ terisi dan ‘Waste’ tidak penuh.
a. Nyalakan mesin dengan menekan tombol ON pada bagian belakang dan
samping mesin.
b. Biarkan Warming-up +- 15 menit.
c. klik Software Auto Client, lalu pilih Start-up Procedure, untuk
menentukan apakah akan melakukan Wash All Cuvette dan Water Blank
Test.
d. Log-in dengan memasukan Password 123456, lalu klik Login.
2. Kalibrasi
a. Pastikan Calibrattion Method sudah di-set Linear. Pilih menu parameter,
lalu Routine Chemistry, pilih Calibration Method, lalu pilih Linear.
b. Selanjutnya pilih parameter, lalu Calibrator Set-up, klik Add kemudian
atur Calibrator Name, Sample Position, Lot. No, Expired Date, dan nilai
konsentrasi Calibrator.
c. lalu ‘Save’
3. Quality Control
a. Pilih ‘Parameter’, lalu ‘QC Set-up’, klik ‘Add’, Kemudian atur control
Name, Type Control, Lot. No, Expired Date
b. Masukkan nilai Target Kontrol, SD, Target Lower Limit, dan
Target upper Limit.
c. Lalu ‘Save”
4. Test Request
A. Sample request
a). Pilih ‘Sample Position, Sample ID, Type Sample
b). Pilih Parameter yang akan di-running
c). Pilih ‘Repeat’ untuk menentukan berapa ulangan test
d). Klik ‘Request’
e). klik ‘Starts
f). Klik ‘Start’
B. QC Request
a). Pilih Qc Position, Jenis Kontrol
b). Pilih Parameter yang akan di-QC
c). Pilih ‘Repeat’ untuk menentukan berapa ulangan test
51
d). Klik ‘Request’
e). klik ‘Starts
f). Klik ‘Start’
C. Calibration Request
a). Pilih Calibration Position
b). Pilih Parameter yang akan dikalibrasi
c). Pilih ‘Repeat’ untuk menentukan berapa ulangan test
d). Klik ‘Request’
e). klik ‘Starts
f). Klik ‘Start’
52
TERKAIT IGD Rawat Jalan (POLI )
STANDAR PEMERIKSAAN
WIDAL
1. Reagen widal
2. Mikropipet
3. Tip Kuning
4. Tissue
5. Keramik Porselen
6. Serum / Plasma
Prosedur Pemeriksaan :
53
54