Anda di halaman 1dari 4

PENANGANAN TB PARU PENDERITA

DEWASA
No. Dokumen :SOP/KRT/01/2017
No. Revisi :00
SOP
Tanggal Terbit :
Halaman :1/4
UPT
M. SUGENG PURWANTO, SKM
Puskesmas NIP.196706201996031004
Jatirejo
1. Pengertian Tuberkulosis (TB) penderita dewasa adalah penyakit menular langsung
yang disebabkan oleh kuman TB yaitu Mycobacterium tuberculosis yang
menyerang orang dewasa. Sebagian besar kuman TB menyerang paru,
namun dapat juga mengenai organ tubuh lainnya.
2. Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah - langkah penanganan TB paru
penderita dewasa.
3. Kebijakan Keputusan Kepala UPT Puskesmas Jatirejo nomor :
188.4/C.VII.SK/111/416-102.27/2017 Tentang Pelayanan Klinis UPT
Puskesmas Jatirejo.
4. Referensi 1. Peraturan Menteri Kesehatan No. 27 Tahun 2017 Tentang Pedoman
Pencegahan dan Pengendalian Infeksi di Fasilitas Kesehatan;
2. Peraturan Menteri Kesehatan No. 5 Tahun 2014 Tentang Panduan
Praktik Klinis Dokter di Fasilitas Kesehatan Primer.
3. Pedoman Nasional Pelayanan Kedokteran Tata Laksana Tuberculosis
Kemenkes RI 2013.
5. Prosedur/ Prosedur :
Langkah-
Alat dan bahan :
Langkah
1. Alat tulis kantor
2. Rekam medis
Langkah-langkah :
1. Petugas menyiapkan rekam medis,
2. Petugas memberitahu pasien apa yang akan dikerjakan,
3. Petugas melakukan anamnesa keluhan pasien yang datang dengan
batuk berdahak ≥ 2 minggu. Batuk disertai dahak, dapat bercampur
darah atau batuk darah. Keluhan dapat disertai sesak napas, nyeri
dada atau pleuritic chest pain (bila disertai peradangan pleura), badan
lemah, nafsu makan menurun, berat badan menurun, malaise,
berkeringat malam tanpa kegiatan fisik, dan demam meriang lebih dari
1 bulan,
4. Petugas melakukan Pemeriksaan Fisik dan didapatkan : demam (pada
umumnya subfebris, walaupun bisa juga tinggi sekali), respirasi
meningkat, berat badan menurun (BMI pada umumnya <18,5)
sedangkan pada auskultasi terdengar suara napas bronkhial/ amforik/
ronkhi basah/ suara napas melemah di apex paru, tergantung luas lesi
dan kondisi pasien,
5. Petugas melakukan pemeriksan penunjang BTA sputum SPS,
6. Dokter melakukan pemeriksaan foto thorax apabila hasil pemeriksaan
BTA sputum SPS Negatif,
7. Dokter memberikan pengobatan antibiotik selama 2 minggu bila hasil
pemeriksaan klinis dan foto thorax tidak mendukung TB,
8. Dokter menegakkan diagnosa TB paru,
9. Dokter berkolaborasi dengan pemegang program TB menentukan
terapi pada penderita TB paru tersebut :
a. Fase Awal selama 2 bulan, terdiri dari: Isoniazid, Rifampisin,
Pirazinamid, dan Etambutol.
b. Fase lanjutan selama 4 bulan, terdiri dari: Isoniazid dan Rifampisin
c. Dosis OAT yang digunakan harus sesuai dengan Terapi
rekomendasi internasional, sangat dianjurkan untuk penggunaan
Kombinasi Dosis Tetap (KDT/fixed-dose combination/ FDC) yang
terdiri dari 2 tablet (INH dan RIF), 3 tablet (INH, RIF dan PZA) dan
4 tablet (INH, RIF, PZA, EMB).
d. Petugas TB memberikan konseling kepada pasien dan keluarga
mengenai penyakit, kontrol teratur, dan pola hidup sehat,
10. Dokter mencatat semua hasil pemeriksaan dan pengobatan yang
diberikan di dalam rekam medis pasien,
11. Pemegang program TB mencatat pengobatan di buku register TB,
12.Pemegang program TB melakukan evaluasi terhadap respon
pengobatan ( setelah fase intensif, dilakukan BTA lagi ), kondisi fisik
pasien, efek samping obat, kepatuhan pasien terhadap pengobatan ,
13.Pemegang program TB mencatat semua hasil evaluasi di rekam medis
dan buku laporan TB
14.Dokter melakukan rujukan ke Rumah Sakit bila :
a. TB dengan komplikasi/keadaan khusus (TB dengan komorbid)
seperti TB pada orang dengan HIV, TB dengan penyakit metabolik,
TB anak
b. Suspek TB – MDR

Petugas menyiapkan rekam medis

6. Diagram alir
Petugas memberitahu pasien apa yang akan dikerjakan

Anamnesa

Petugas melakukan pemeriksaan fisik

Petugas melakukan pemeriksaan BTA

Pemeriksaan foto thorax

4/4
Pemberian antibiotik selama 2 minggu

Dokter mendiagnosa

Dokter berkolaborasi dengan petugas TB

Mencatat di rekam medis

Pemegang progam mencatat di buku register TB

Pemegang program melakukan evaluasi

Mencatat hasil evaluasi

Melakukan rujukan bila :


TB dengan komplikasi/keadaan khusus (TB
dengan komorbid) seperti TB pada orang
dengan HIV, TB dengan penyakit
metabolik, TB anak
Suspek TB – MDR

1. Ruangan pemeriksaan umum


7. Unit terkait
2. Ruangan TB
3. Ruangan Pemeriksaan Lansia
4. Ruangan Gawat Darurat

3/4
8. Rekam Historis

No Yang diubah Isi Perubahan Tanggal mulai diberlakukan

4/4

Anda mungkin juga menyukai