Anda di halaman 1dari 5

BAB III

METODE PENELITIAN STUDI KASUS

A. Desain/Rancangan Studi Kasus

Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan studi kasus.

Metode deskriptif yaitu suatu metode yang dilakukan dengan tujuan utama untuk

memaparkan atau membuat gambaran tentang studi keadaan secara obyektif. Studi kasus

adalah studi yang dilakukan dengan cara mengkaji suatu permasalahan melalui suatu

proses yang terdiri dari unit tunggal (Notoatmodjo, 2010).

B. Subjek Penelitian

Subyek merupakan orang yang dijadikan sebagai responden untuk mengambil

kasus (Notoatmodjo, 2010). Subyek untuk studi kasus ini adalah : Tn. W , penderita

penyakit HIV/AIDS.

C. Lokasi dan Waktu Penelitian

Lokasi merupakan tempat pengambilan kasus dilaksanakan (Notoatmodjo, 2010).

Lokasi pengambilan Karya Tulis Ilmiah ini dilakukan di Puskesmas Lubuk Baja Kota

Batam .

Waktu penelitian jangka waktu yang dibutuhkan penulis untuk memperoleh data

studi kasus yang akan dilaksanakan. Pada kasus ini waktu pelaksanaan dilakukan pada

Maret – Juli 2018.

D. Fokus Studi dan Defenisi Operasional

Focus studi dalam asuhan keperawatan ini mengacu pada cara pemberian asuhan pada

pasien penderita HIV/AIDS

34
35

E. Pengumpulan Data

1. Instrumen Pengumpulan Data

Instrumen studi kasus adalah alat atau fasilitas yang digunakan untuk

mengumpulkan data agar pekerjaannya lebih mudah dan hasilnya lebih banyak dalam

arti lebih cepat, lengkap dan sistematis sehingga lebih mudah diolah (Arikunto, 2010).

Instrumen yang digunakan selama melakukan laporan kasus ini adalah dengan

menggunakan format asuhan keperawatan pada penderita penyakit HIV/AIDS dan format

SOAP. Format SOAP dan SOP terlampir.

2. Teknik Pengumpulan Data

Menurut Riwidikdo (2009), teknik pengumpulan data dibedakan menjadi 2

antara lain :

1. Data Primer

Data primer adalah data yang secara langsung diambil dari subyek atau

obyek penelitian oleh perorangan maupun organisasi (Riwidikdo, 2009).

2. Data primer dapat diperoleh dari :

a. Wawancara

Wawancara adalah metode yang digunakan untuk mengumpulkan data

dimana penelitian mendapatkan keterangan atau penelitian secara lisan dari

seseorang responden atau sasaran peneliti atau bercakap-cakap berhadapan muka

dengan orang tersebut (face to face) (Notoatmodjo, 2010).

Anamnesa dilakukan dengan metode alloanamnesa merupakan anamnesa

yang dilakukan kepada orang tua, keluarga pasien, dan tenaga kesehatan untuk

memperoleh data tentang pasien. Pada kasus ini wawancara dilakukan pasien

yang terkait dengan menggunakan format asuhan keperawatan pada pasien

penderita HIV/AIDS dan didokumentasikan dalam bentuk SOAP.


36

b. Observasi

Observasi adalah suatu prosedur yang terencana antara lain meliputi :

melihat, mencatat jumlah data, syarat aktivitas tertentu yang ada hubungannya

dengan masalah yang diteliti (Notoatmodjo, 2010).

Untuk memperoleh data objektif peneliti melakukan asuhan pada pasien

penderita HIV/AIDS serta pengamatan langsung untuk mengetahui

perkembangan dan perawatan yang telah diberikan pada pasien.

c. Pemeriksaan fisik

Menurut Nursalam (2008), pemeriksaan fisik dipergunakan untuk

mengetahui keadaan fisik pasien secara sistematis dengan cara :

1) Inspeksi

Inspeksi adalah suatu proses observasi yang dilaksanakan secara

sistematis dengan menggunakan indra penglihatan, pandangan dan penciuman

sebagai suatu alat untuk mengumpulkan data. Inspeksi dilakukan secara

berurutan mulai dari kepala sampai kaki.

2) Palpasi

Palpasi adalah suatu pemeriksaan seluruh bagian tubuh yang dapat

teraba dengan menggunakan bagian tangan yang berbeda untuk mendeteksi

jaringan, bentuk tubuh, persepsi getaran atau pergerakan dan konsistensi.

Palpasi ini digunakan untuk memeriksa turgor kulit pasien.

3) Auskultasi

Auskultasi adalah mendengarkan bunyi yang terbentuk dalam organ

tubuh untuk mendeteksi perbedaan dari normal. Dilakukan untuk memeriksa

detak jantung pasien.


37

3. Data Sekunder

Data sekunder adalah data yang diperoleh dari lingkungan studi kasus

(Arikunto, 2010). Data sekunder dapat diperoleh dari :

a. Studi Dokumentasi

Studi dokumentasi adalah semua bentuk sumber informasi yang

berhubungan dengan dokumen (Notoatmodjo, 2010). Dalam studi kasus ini

dokumentasi dilakukan dengan pengumpulan data yang diambil dari catatan

keperawatan dan rekam medik.

b. Studi Kepustakaan

Studi kepustakan adalah teknik pengumpulan data yang diperoleh atau

dikumpulkan oleh orang yang melakukan penelitian dari ilmu pengetahuan yang

sudah ada sebelumnya. Peneliti memanfaatkan teori-teori yang sudah ada di buku

atau hasil penelitian lain untuk kepentingan penelitian (Notoatmodjo, 2010).

F. Metode Analisa Data

Dalam penelitian ini, teknik analisa data yang penulis lakukan adalah sebagai

berikut :

1. Mulai dari mengumpulkan data dan informasi yang diperoleh melalui wawancara

mendalam dengan informan satu dan dua.

2. Hasil pengamatan maupun literature buku kemudian dihubungkan dengan masalah

pokok studi kasus, juga faktor-faktor pendukung atau penghambat yang memberi

pengaruh.

3. Berdasarkan rangkaian analisis tersebut, diungkapkan evaluasi kegiatan yang

dilakukan, ditarik kesimpulan, untuk memberikan alternatif jalan keluar dari

permasalahan yang ada sebagai jawaban dari rumusan masalah.


38

A. Etika Penelitian

Untuk menjamin bahwa responden yang menjadi subjek penelitian tidak akan

mendapat paksaan dan atas dasar sukarela, maka sebelum penelitian dilakukan,

responden diberi penjelasan tentang tujuan penelitian dan manfaat penelitian. Dalam

melakukan penelitian ini ada beberapa pertimbangan etik yang diperhatikan yaitu:

1) Lembar Persetujuan (Informed consent)

Lembar persetujuan diberikan kepada subjek yang akan diteliti. Peneliti

menjelaskan maksud dan tujuan penelitian. Kemudian, jika bersedia dijadikan

responden, maka mereka diminta untuk menandatangani lembar persetujuan

tersebut. Jika mereka menolak untuk dijadikan responden ,maka peneliti tidak

akan memaksa dan akan tetap menghormati hak-haknya.

2) Tanpa Nama (Anonimity)

Untuk menjaga kerahasian responden peneliti tidak mencantumkan

namanya pada lembar pengumpulan data tetapi cukup dengan memberi nomor

kode pada masing-masing lembar tersebut.

3) Kerahasian (Confidentiality)

Kerahasiaan informasi responden akan dijamin oleh peneliti, hanya

sekelompok data tertentu saja yang akan disajikan atau dilaporkan sebagai hasil

penelitian.

Anda mungkin juga menyukai