Anda di halaman 1dari 14

TUGAS MAKALAH

ASUHAN KEPERAWATAN T H T

(STOMATITIS)

OLEH KELOMPOK IX

1. EGENIA NONA NOVI 012110009


2. IMELIA SERLI WAIN 012110016
3. MARIA RAFAELIS DUA BURA 012110030
4. SR. AGNES MEOL 012110043
5. TARSISIUS EFENDI DUKA 012110057

FAKULTAS ILMU – ILMU KESEHATAN

PROGRAM STUDI D III KEPERAWATAN

UNIVERSITAS NUSA NIPA

MAUMERE

2012
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kepada Tuhan yang Maha Esa karena atas rahmat dan
anugerahNya kami dapat menyelesaikan tugas ini tepat pada waktunya. Terimakasih pula dari kami,
ditujukan bagi dosen pengampuh mata kuliah ibu Th. Syrilla Da Cunha,AMD.Kep yang telah memberi
peluang bagi kami untuk menambah pengatahuan kami khususnya pada mata kuliah THT dengan materi “
Stomatitis”

Dalam menyelesaikan tugas ini kami tentunya mengalami banyak kesulitan karena kurangnya
sumber serta pengetahuan yang terbatas. Akan tetapi atas kerja sama yang baik bersama teman – teman
kami dapat menyelesaikan tugas ini tepat pada waktunya.

Kamipun menyadari dalam makalah ini masih banyak kekurangan oleh karna itu segala kritik
dan saran yang bersifat membangun sangat kami harapkan dari semua pihak demi kesempurnaan makalah
ini.

Maumere,27-09-2012

Penulis
BAB I PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Stomatitis adalah radang yang terjadi di daerah mukosa mulut, biasanya berupa bercak putih
kekuningan dengan permukaan yang agak cekung, bercak itu dapat berupa bercak tunggal
maupun kelompok. Sampai saat ini penyebab utama dari Sariawan belum diketahui. Namun
para ahli telah menduga banyak hal yang menjadi penyebab timbulnya sariawan ini, diantaranya
adalah :Penyebab yang berasal dari keadaan dalam mulut seperti :Kebersihan mulut yang
kurang,Letak susunan gigi/ kawat gigi,Makanan /minuman yang panas dan pedas, Rokok, Pasta
gigi yang tidak cocok, Lipstik, Infeksi jamur, Overhang tambalan atau karies, protesa (gigi
tiruan) dan Luka pada bibir akibat tergigit/benturan.

Cara mencegah penyakit ini dengan mengetahui penyebabnya, apabila kita mengetahui
penyebabnya diharapkan kepada kita untuk menghindari timbulnya sariawan ini diantaranya
dengan : Menjaga kebersihan mulut, Mengkonsumsi nutrisi yang cukup, terutama yang
mengandung vitamin B12, vitamin C dan zat besi, Menghadapi stress dengan efekti,
Menghindari luka pada mulut saat menggosok gigi atau saat menggigit makanan, Menghindari
makanan yang terlalu panas atau terlalu dingin, Menghindari makanan dan obat-obatan atau zat
yang dapat menimbulkan reaksi alergi pada rongga mulut.

Kebersihan mulut merupakan hal penting untuk mengontrol bakteri pada mukosa mulut,
kebersihan mulut adalah dasar fundamental untuk menghidari diri dari berbagai macam penyakit.
1.2 RUMUSAN MASALAH

Masalah yang dirumuskan penulis adalah faktor – faktor penyebab stomatitis, proses
penyakit dan pencegahannya.

1.3 TUJUAN
1.3.1 Tujuan umum :
1. Agar mahasiswa dapat membuat asuhan keperawatan pada klien dengan
gangguan pada mulut.
2. Merupakan persyaratan untuk mendapatkan nilai tugas mata kuliah THT.

1.3.2 Tujuan khusus


a. Agar mahasiswa dapat menjelaskan pengertian stomatitis.
b. Agar mahasiswa dapat mengetahui etiologi stomatitis
c. Agar mahasiswa dapat mengetahui patofisiologi stomatitis
d. Agar mahasiswa dapat mengetahui manifestasi klinis stomatitis
e. Agar mahasiswa dapat mengetahui penatalaksanaan dari stomatitis
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Definisi

Stomatitis adalah radang yang terjadi di daerah mukosa mulut, biasanya berupa bercak
putih kekuningan dengan permukaan yang agak cekung, bercak itu dapat berupa bercak tunggal
maupun kelompok.

Stomatitis adalah radang generalisata mukosa mulut.


Stomatitis atau sariawan dapat menyerang selaput lendir pipi bagian dalam, bibir bagian
dalam, lidah, gusi, serta langit-langit dalam rongga mulut.

2.2 Etiologi

Sampai saat ini penyebab utama dari Sariawan belum diketahui. Namun para ahli telah
menduga banyak hal yang menjadi penyebab timbulnya sariawan ini, diantaranya adalah :
Penyebab yang berasal dari keadaan dalam mulut seperti :
- Kebersihan mulut yang kurang
- Letak susunan gigi/ kawat gigi
- Makanan /minuman yang panas dan pedas
- Rokok
- Pasta gigi yang tidak cocok
- Lipstik
- Infeksi jamur
- Overhang tambalan atau karies, protesa (gigi tiruan)
- Luka pada bibir akibat tergigit/benturan.
2.3 KLASIFIKASI

1. Stomatitis aftosa (recurrent apththae)


2. Stomatitis herpetika.
3. Kandidiasis oral

1. STOMATITIS AFTOSA (RECURRENT APTHTHAE)

Lesi stomatitis dimulai sebagai gelembung yang kemudian pecah meninggalkan satu erosi
/ ulkus yang dangkal. Lesi yang kecil ini menimbulkan rasa nyeri hebat. Tidak disertai demam.

Stomatitis aftosa akan sembuh sendiri dalam waktu kurang dari 4 minggu, tetapi
mempunyai kecenderungan berulang, tepi stomatitis ini adalah : ulkus dangkal, cekung dasar
putih daerah sekitar hiperemis.

 Etiologi :

Etiologi yang pasti belum diketahui beberapa faktor predisposisi antara lain :

1) Alergi

Biasanya stomatitis ini timbul setelah makan suatu jenis makanan tertentu dan umumnya
ini terjadi berulang-ulang jenis makanan ini berbeda untuk tiap-tiap penderita.

2) Gangguan hormonal / endokrin

Menurut penyelidikan bahwa ada hubungan yang jelas antara ketidakseimbangan


hormonal dan timbulnya stomatitis aftosa.

3) Emosi dan stress mental


4) Hipovitaminaosis

Kadar vitamin C dalam darah penderita stomatitis aftosa umumnya rendah.

5) Virus

 Manifestasi klinis

1) Gejala subyektif : rasa nyeri yang tidak sesuai dengan besarnya sariawan mulut. Rasa nyeri
bila daerah mukosa oris sekitar afthae ini tertarik oleh salah satu pergerakan sewaktu mengunyah
rasa nyeri mulai berkurang setelah 14 hari, bila erosi mulai tertutup oleh sel epitel baru.
Stomatitis aftosa ini tidak pernah menimbulkan gejala demam.

2) Gejal objektif : tampak beberapa erosi yang berwarna putih kekuningan, dilihat dari samping
cekung dengan diameter 2-10 mm, jika dilihat dari atas bentuknya bulat lonjong. Sekitar erosi
tersebut terlihat satu (zone) yang berwarna lebih merah dari mukosa oris. Penyembuhan kira-kira
satu bulan dan hampir tidak meninggalkan jaringan parut.

 Penatalaksanaan :

Harus disertai dengan terapi penyakit penyebabnya. Selain diberikan emolien topical,
seperti orabase, pada kasus yang ringan dengan 2-3 lesi ulserasi minor. Pada kasus yang lebih
berat dapat diberikan kortikosteroid, seperti triamsinolon atau fluosinolon topical, sebanyak 3
atau 4 kali sehari setelah makan dan menjelang tidur. Pemberian tetrasiklin dapat diberikan untuk
mengurangi rasa nyeri dan jumlah ulserasi. (Arif Mansjur, 2000).

2. STOMATITIS HERPETIKA.

Stomatitis ini disebabkan oleh virus herpes simpleks. Mula-mula timbul sebagai
gelombang air yang kecil yang ditemukan disekitar mulut, palatum, kadang-kadang lidah.
Lesinya selalu multiple dan biasanya berlangsung selama 8-10 hari. Gelembung air pecah sedang
atap gelembung menutupi erosi yang terjadi sebagai selaput putih sehingga mirip stomatitis
aftosa. Setelah atap gelembung hilang, daerah itu tidak lagi putih.
 Manifestasi klinis :

Gejala yang muncul adalah gejala prodromal (gejala awal, firusnya belum diketahui)
diikuti timbulnya vesikel-vesikel kecil berdiameter 1-3 mm yang berkelompok sebesar 1-2 cm
pada bibir, lesi pada intra oral sama dengan lesi yang muncul pada bibir, tapi sangat cepat pecah
sehingga membentuk ulserasi. Lesi akan bertambah besar dan menyebar ke mukosa disekitarnya,
pada daerah yang mengandung sedikit keratin, seperti mukosa rongga mulut, mukosa bibir, dan
dasar rongga mulut, penyakit ini akan sembuh dalam 1-2 minggu. Biasanya stomatitis ini sering
di sertai demam.

 Penatalaksanaan :

Tergantung keluhan pasien pemberian asiklovir 5 x 2 mg dapat diberikan sebagai


profilaksis bukan saat penyakit ini kambuh jika pasiennya anak-anak maka jangan memberikan
anak makanan yang mengandung bumbu-bumbu dan asam. Misalnya, jus jeruk, dan hindari
pemakaian obat kumur. Ibu bisa memberikan petroleum jelly tau pasta anastetikom yang
dioleskan dengan kapas pada daerah yang sakit untuk menghilangkan rasa sakit.

3. KANDIDIASIS ORAL

Kandidiasis oral sering disebut dengan oral trush atau moniliasis, oral trush adalah adanya
bercak putih pada lidah, langit-langit dan pipi bagian dalam bercak tersebut sulit untuk
dihilangkan dan bila di paksa untuk di ambil maka akan mengakibatkan perdarahan, oral trush
ini sering terjadi pada masa bayi yang minum susu formula atau ASI.

Penyebab oral trush pada umumnya adalah candida albicans yang di tularkan melalui
vagina ibu yang terinfeksi selam persalinan (saat bayi baru lahir), jamur ini terdapat dalam mulut
sebagai flora saprofit dalam jumlah kecil. Oleh sebab-sebab tertentu misalnya pemakaian
antibiotika spectrum luas, yang membasmi kuman lain dalam mulut, candida ini dapat
berkembang biak dengan memperbanyak diri dengan spora yang tumbuh dari tunas dan lebih
mudah mengadakan invasi dan memasuki jaringan atau transmisi melalui botol susu dan puting
susu yang tidak bersih.

 Manifestasi klinis :

Banyak terdapat pada bayi dan anak kecil, setelah pemberian antibiotika peroral berupa
bercak putih pada mukosa yang tampak seperti sisa-sisa susu atau “melg beslag”. Mulanya
berupa bintik-bintik putih yang menyerupai stomatitis aftosa, kemudian berkonfluensi dan
akhirnya menjadi satu. Bercak kecil, putih dan bulat ini menyebabkan rasa sakit terutama pada
waktu makan. Moniliasis dapat menyebar ke esofagus yang menimbulkan rasa sakit di dada dan
sakit di waktu makan.

Tanda dan gejala :

1) Tidak mau makan / minum

2) Ada bercak putih pada lidah

3) Ada bercak putih pada langit-langit

4) Ada bercak putih pada pipi bagian dalam

5) Timbul luka (ulserasi)

6) Nyeri

 Penatalaksanaan :

1) Cuci tangan sebelum dan sesudah merawat bayi

2) Untuk perawatan mulut bayi, bersihkan lebih dulu dengan jari yang dibungkus (kain bersih
/ kasa) yang telah dibasahi dengan larutan garam.

3) Oleskan gentian violet 0,25 % pada mulut dengan kapas lidi atau mycostatin (oral
mycostatin) 4x sehari atau tiap 6 jam sebanyak 1cc selama 1 minggu atau sampai gejala
menghilang.
4) Atau diberi obat oral nistatin 3 x 100.000 U untuk sehari, ditanam dalam mulut baru
ditelan, pemberian nistatin tidak boleh bersama dengan obat lain.

3. Cara perawatan dot dan botol :

Botol dan dot bayi dicuci bersih dan diseduh dengan air mendidih atau direbus mendidih
(jika botol tahan direbus) sebelum dipakai atau setelah dipakai dot dicuci bersih dan disimpan
kering, selanjutnya jika akan dipakai direbus diair yang telah mendidih selama 3 menit atau
paling tidak diseduh di air mendidih

http://dr-suparyanto.blogspot.com/2012/02/oral-hygienis-dan-stomatitis.html

2.4 HEALTH EDUCATION

a. Bentuk Pengobatan
Bentuk-bentuk pengobatan stomatitis :Obat kumur :Obat-obat pelindungAnestetik localObat-
obat antibakteri atau antijamur KortikosteroidUntuk mengatasi penyakit ini dapat menggunakan
beberapa jenis obat baik dalam bentuk salep, obat tetes maupunobat kumur. Saat ini sudah
tersedia pasta gigi yang dapat mengurasngi terjadinya sariawan, jika ternyata sariawanterlanjur
parah, dapat digunakan antibiotik dan obat penurun panas (bila disertai demam), sariawan
umumnya akansembuh dalam waktu 4 hari, namun bila sariawan tidak kunjung sembuh, segera
periksa ke dokter karena hal itudapat menjadi gejala awal adanya kanker mulut.

b. Pencegahan Stomatitis
Cara mencegah penyakit ini dengan mengetahui penyebabnya, apabila kita mengetahui
penyebabnya diharapkankepada kita untuk menghindari timbulnya sariawan ini diantaranya
dengan :

1. Menjaga kebersihan mulut

2. Mengkonsumsi nutrisi yang cukup, terutama yang mengandung vitamin B12, vitamin C dan
zat besi

3. Menghadapi stress dengan efektif


4. Menghindari luka pada mulut saat menggosok gigi atau saat menggigit makanan
5. Menghindari makanan yang terlalu panas atau terlalu dingin
6. Menghindari makanan dan obat-obatan atau zat yang dapat menimbulkan reaksi alergi pada
rongga mulut.

BAB III
ASUHAN KEPERAWATAN

3.1 PENGKAJIAN
3.1. Identitas Pasien

1. Biodata Pasien

Nama :

Umur :

Jenis kelamin :

Alamat :

Agama :

Pendidikan :

Pekerjaan :

Tmrs :

Tanggal pengkajian :

Diagnosi medis :

2. Penanggung Jawab

Nama :

Umur :
Jenis kelamin :

Pekerjaan :

Alamat :

Hubungan dengan klien :

3.1.2 Riwayat sakit dan Kesehatan


1. Keluhan utama rasa nyeri di mulut
2. Riwayat kesehatan sekarang
Stomatitis bisa terjadi pada seseorang karena intoleransi dengan pasta gigi,
penyakit yang beresiko menimbulkan stomatitis, misalnya faringitis, panas dalam,
mengkonsumsi makanan yang berlemak , kurang vitamin C, vitamin B12 dan mineral.
3. Riwayat penyakit dahulu
Pernah menderita penyakit infeksi yang menyebabkan sistem imun menurun sehingga
lebih mudah terkena stomatitis.
4. Riwayat penyakit keluarga.
Kaji apakah ada riwayat penyakit keluarga yang bisa menyebabkan terjadinya stomatitis.
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa anak-anak yang orang tuanya menderita SAR
(Stomatitis Atfosa Rekuren) lebih rentan untuk mengalami SAR juga.
5. Pengkajian Psikososial :sterss, gaya hidup (alkohol, perokok) serta kaji fungsi dan
penampilan dari rongga mulut.
6. Pengkajian lingkungan rumah dan komunitas : lingkungan yang panas, dan sanitasi
yang buruk.
7. Riwayat nutrisi : kurang mengkonsumsi makanan yang mengandung vitamin C,
vitamin B12, mineral, dan zat besi serta pola makan yang buruk, misalnya hanya
mengkonsumsi karbohidrat dan protein saja.

8. Riwayat pertumbuhan perkembangan :


- Pasien yang menderita stomatitis akan lebih lama sembuhnya dikarenakan kondisi fisik yang
lemah sebagai akibat intake nutrisi yang kurang ( energi/kalori yang diperlukan tidak mencukupi
dalam proses penyembuhan).
- Penurunan berat badan
Biasanya pasien yang menderita stomatitis mengalami penurunan berat badan karena intake
nutrisi yang kurang.

3.1.3. Pemeriksaan fisik


Breath ( test pernapasan) : Bau nafas, RR normal
Blood (perdarahan) : Hemorhage (perdarahan) akibat kerusakan membrane mukosa oral,
resiko kekurangan volume darah.
Bladder ( perkemihan) : Secara umum tidak mempengaruhi kecuali jika ada kondisi dehidrasi
akibat intake cairan yang kurang
Bowel : - Mukosa oral mengalami peradangan, bibir pecah-pecah, rasa kering, suatu sensasi rasa
luka atau terbakar (khususnya melibatkan lidah)
- Hipersalivasi
- Perubahan kulit mukosa oral, tampak bengkak dan kemerahan (hiperemi)
Bone (tulang) : Kondisi fisik yang lemah sebagai akibat intake nutrisi yang kurang

3.2 Analisa Data


BAB IV PENUTUP

4.1 KESIMPULAN.

Dari pembahasan penulisan makalah dengan judul “Stomatitis”, maka dapat diambil
beberapa kesimpulan yaitu sebagai berikut :
 stomatitis adalah radang yang terjadi pada mukosa mulut, biasanya berupa bercak putih
kekuningan. Bercak itu dapat berupa bercak tunggal maupun berkelompok.
 Stomatitis atau sariawan dapat menyerang selaput lendir pipi bagian dalam, bibir bagian
dalam, lidah, gusi, serta langit-langit dalam rongga mulut
 sariawan merupakan reaksi imunologik abnormal pada rongga
mulut.
 Meskipun tidak tergolong berbahaya, namun sariawan sangat mengganggu.

4.2 SARAN

Dari penulisan makalah dengan judul stomatitis, maka dari ilmu yang telah di
dapatkan saran yang akan penulis sampaikan adalah :
 Setiap individu harus menjaga kebersihan mulut
 Mengkonsumsi nutrisi yang cukup, terutama yang mengandung vitamin B12,
vitamin C dan zat besi
 Menghadapi stress dengan efektif
 Menghindari luka pada mulut saat menggosok gigi atau saat menggigit
makanan
 Menghindari makanan yang terlalu panas atau terlalu dingin
 Menghindari makanan dan obat-obatan atau zat yang dapat menimbulkan
reaksi alergi pada rongga mulut.

Anda mungkin juga menyukai