Secara komersil jika memiliki saham 25% atau lebih maka subjek
pajak tersebut memiliki kendali atau memiliki pengaruh yang cukup
signifikan dalam suatu perusahaan.
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Dividen adalah salah satu bentuk penghasilan yang dikenai pajak
karena dianggap sebagai objek pajak penghasilan pasal 23/26.
Pengenaan pajak atas dividen diperhitungkan atas kepemilikan saham
subjek pajak di suatu perusahaan. Kepemilikan saham ini berpengaruh
terhadap hak kendali atau pengaruh subjek pajak terhadap jalannya
perusahaan yang disebut sebagai hubungan istimewa.
Dividen terutang sejak tanggal diumumkannya pembagian laba
dan langsung dipotong oleh perusahaan yang membagikan dividen.
Dividen terdiri atas dua bentuk yaitu dividen tunai (cash dividend) dan
dividen saham (share dividend) yang kedua-duanya adalah bentuk dari
mekanisme pembagian dividen pada perusahaan.
3.2. Saran
Dividen pada hakikatnya adalah jenis penghasilan yang diterima
oleh seseorang atau subjek pajak. Mekanisme pemberian dividen kepada
para pemegang saham sudah sepatutnya diatur oleh regulasi pemerintah
agar dapat tercipta transparansi dalam pengelolaan uang pada
perusahaan yang go public. Selain itu, transparansi dalam pembagian
dividen dapat juga mencegah perusahaan berbuat suatu kecurangan
atau fraud.
Pemerintah perlu melakukan pengawasan yang lebih untuk
mengawasi pembagian dan penerimaan dividen agar terciptanya kendali
pengawasan dari pemerintah dalam mengatur pasar modal dan pasar
uang.