Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Hari/tanggal: Hari/tanggal :
Tanda Tangan: Tanda tangan:
-------------------------------------- -----------------------------------------
STASE KEPERAWATAN JIWA
PROGRAM STUDI NERS (PROFESI)
LAPORAN PENDAHULUAN
Oleh:
JOHAN WAHYUDI
NPM : 172426111NS
A. Definisi
tertentu) pada atau sebelu kehamilan tersebut berusia 22 minggu atau buah
(Sarwono, P. 2002)
disebut abortus. Anak baru mungkin hidup di dunia luar kalau beratnya
telah mencapai 1000 gram atu umur kehamilan 28 minggu. Ada juga yang
mengambil sebagai batas untuk abortus berat anak yang kurang dari 500
gram. Jika anak yang lahir beratnya antara 500 dan 999 gram disebut partus
immaturus.
abortus.
Pada hamil yang tua diatas 12 minggu dilakukan histerektomi, juga dapat
keadaan dimana janin telah mati sebelum minggu ke-22, tetapi tertahan
berturut-turut.
B. Etiologi
berulang ini. Sebab dasar ini dalam kurang lebih 40% tidak diketahui; yang
Agar bisa menjadi kehamilan, dan kehamilan itu dapat berlangsung terus
Kelainan genetik pada suami atau istri dapat menjadi sebab kelainan pada
waktu haid, timbul lagi sesudah itu, dan dipersiapkan untuk menerima
dengan baik ovum yang dibuahi. Sesudah ovulasi glikogen yang terhimpun
mudigah.
endometrium adalah :
a) Kelainan hormonal
gangguan fase luteal dapat menjadi sebab infertilitas dan abortus muda
b) Gangguan nutrisi
c) Penyakit infeksi
ditemukan di serviks uteri, vagina dan uretra. Penyakit infeksi akut dapat
d) Kelainan imunologik
minggu.
e) Faktor psikologis
membantu.
Kelainan bawaan dapat menjadi sebab abortus habitualis, antara lain hipoplasia
uterus, subseptus uterus bikornis dan sebagainya. Akan tetapi pada kelainan
terus dengan baik. Walaupun pada abortus habitualis perlu diselidiki dengan
tidak ada sebab lain dari abortus habitualis, sebelum menganggap kelainan
serviks uteri yang luas, tumor uterus khususnya mioma, dan serviks uteri
yang inkompeten. Pada laserasi yang cukup luas, bagian bawah uterus tidak
dapat memberi perlindungan pada janin dan dapat menjadi abortus, biasanya
ketuban mulai menonjol. Jika keadaan dibiarkan, ketuban pecah dan terjadi
abortus. Mioma uteri, khususnya berjenis sub mukus, dapat mengganggu
C. Patofisiologi
kekurangan nutrisi dan O2 .bagian yang terlepas dianggap benda asing, sehingga
memberikan gejala umum sakit perut karena kontraksi rahim, terjadi perdarahan,
menimbulkan syok, nadi meningkat, tekanan darah turun, tampak anemis dan
Berbagai bentuk perubahan hasil konsepsi yang tidak dikeluarkan dapat terjadi:
seperti daging.
laksna kertas.
minggu.
D. Pathway
Kelainan zigot Kelainan hormonal G3. nutrisi Penyakit infeksi Kelainan imunologik Factor psikologis Kelainan anatomic uterus
Embrio tidak bisa berkembang Pertubuhan janin intra uteri tidak sempurna
Komplit Inkomplit
E. Penatalaksanaan Kuretase
Komplit
Inkomplit
1. Persiapan Sebelum Tindakan
a) Pasien
Seluruh hasil konsepsi keluar Plasenta tertinggal dalam rahim Dikeluarkan
Kuretase
1) cairan dan selang infus sudah terpasang, perut bawah dan
lipat paha sudah dibersihkan dengan air dan sabun. Uterus berkontraksi
Pembuluh darah masih terbuka
Alat yang tidak steril
Perdarahan 2) Uji fungsi dan kelengkapan peralatan resusitasi
6) Akral dingin
Oksigen dengan regulator.
7) Instrumen :
pelindung : 3 set
4) Instrumen :
- Lampu sorot : 1
- Mangkok logam : 2
2. Tindakan
kateteresasi).
j) Ambil klem ovum yang lurus, jepit bagian atas porsio (perbatasan
antara kuadran atas kiri dan kanan atau pada jam 12).
pasca persalinan dengan tangan kanan, pegang diantara ibu jari dan
yang ada.
n) Kembalikan sendok kuret ke tempat semula, gagang klem ovum
r) Lepaskan kain penutup perut bawah, alas bokong dan sarung kaki
antiseptik.
3. Dekontaminasi
F. Data Fokus
Massa adneksa
abdomen
Tertutup atau Lebih kecil dari Sedikit atau tanpa nyeri
konsepsi
hasil konsepsi
bawah
konsepsi
Terbuka Lunak dan lebih Mual atau muntah
eklampsia
G. Pengkajian
1. Riwayat Obstetri
a) Riwayat menstruasi
Menarche
Siklus
Lama
Banyak
Warna
Bau
Flour albous
HPHT
Disminorhe
b) Riwayat kehamilan
- HPL
- ANC
- Keluhan
- TT
d) Riwayat kontrasepsi
2. Riwayat perkawinan
3. Pola kebiasaan sehari-hari
a) Nutrisi
Sebelum hamil
Selama hamil
b) Eliminasi
Sebelum hamil
Selama hamil
c) Istirahat
Sebelum hamil
Selama hamil
d) Aktifitas
Sebelum hamil
Selama hamil
e) Pola hubungan sexualitas
Sebelum hamil
Selama hamil
f) Personal hygiene
Sebelum hamil
Selama hamil
4. Riwayat psikososial
5. Data spiritual
B. Data Objektif
1 Keadaan umum
2 Kesadaran
3 TTV
4 TB
BB sebelum hamil
LILA
BB setelah hamil
5 Pemeriksaan fisik
a) Muka
b) Mata
c) Genetalia
6 Status obstetri
a) Inspeksi
Muka
Perut
Vulva
b) Palpasi
Abdomen / TFU
7 Pemeriksaan dalam
Servik
8 Pemeriksaan penunjang
Hb
berlebihan
2. Gangguan perfusi Setelah diberikan asuhan keperawatan Panatau tanda vital; indikaror
jaringan berhubungan selama 2 x 2 jam diharapkan klien dapat palpasi nadi perifer dan keadekuatan perfusi
dengan berkurangnya menunjukkan perfusi aekuat, sesuai perhatikan pengisian sistematik. Kebujtuhan
distribusi darah ke dengan bukti tanda vital atsbil, nadi kapiler;kaji keluaran caran/ darah, dan
seluruh tubuh. teraba, pengisian kapiler baik, atau karakteristik urine, terjadinya komplikasi.
mental biasa, keluaran urin evaluasi perubahan
adekuat secara individual dan bebas mental.
edema. Inspeksi balutan dan Memperkirakan
pembalut prineal, pembuluh darah besar
perhatikan warna, untuk sisi operasi dan
jumlah dan bau potensial perubahan
drainase. Timbang mekanisme
pembalut dan pembengkakan
bandingkan dengan (contoh; kanker)
berat yang kering, bila meningkatkan resiko
pasien mengalami perdarahan pasca
perdarahan hebat. operasi.
Ubah posisi pasien Mencegah statis
dan dorong batuk sering sekresi dan komplikasi
dan latihan nafas dalam. perdarahan.
Hindari posisi fowler Menimbulkan
tinggi dan tekanan di stasis vena dengan
bawah lutut atau meningkatkan kongesti
menyilangkan kaki. pelvik dan
pengumpulan darah
dalam eksremitas
potensial resko
pembentukan
trombosit.
Bantu/instruksikan Geraka
latiha kaki dan telapak meningkatkan sirkulasi
dan ambulas sesegera dan mencegah
mungkin. komplikasi statis.
Periksa tanda hormo. Mungkin indiksi
Perhatikan eritema, terjadinya
pembengkakan tromboflebitis/emboli
ekstremitas, atau paru.
keluhan nyeri dad tiba-
tiba pada dispnea.
Kolaborasi
Berikan cairan IV, Menggantikan
produk drah sesuai kehilangan darh
indiaksi. mempertahankan
volume darah sirkulasi
dan perfusi jaringan.
Pekaikan stoking Membantu aliran
anti emboli. balik vena,
menurunkan statis dan
resiko trombosit.
Bantu/dorong Meningkatkan
penggunaan spirometri ekspensi
insentif. paru/meminimalkan
atelektasis.
3. Resti infeksi Setelah diberikan asuhan keperawatan Anjurkan dan gunakan Membantu mencegah/
berhubungan dengan selama 4 x 24 jam diharapkan klien dapat teknik mencuci tangan mengatasi penyebaran
tindakan invasif menerapkan teknik kontrol infeksi yang dengan cermat dan infeksi
dibuktikan dengan criteria hasil: pembuangan pangalas
Suhu 37 C kotoran pembakut parineal
Poal nafas efektif 24x/ menit dan linen terkontaminasi
Tidak terdapat nyeri tekan dengan tepat
Luka bekas dari drainase dengan Tinjau ulang Hb/Ht Anemia, diabetes dan
tanda awal penyembuhan prenatal: perhatikan adanya persalinan yang lama
Tidak terdapat kemerahan kondisi yang (khususnya pada pecah
mempredisposisikan klien ketuban) sebelum
pada infeksi pasca operasi kelahiran sesarea
meningkatkan resiko
infeksi dan pelambatan
penyembuhan.
Infeksi balutan Balutan steril
abdominal terhadap menutupi luka pada 24
eksudat/ rembesan. jam pasca kelahiran
Lepaskan balutans sesuai sesarea membantu
indikasi melindungi luka dari
cidera/ kontaminasi,
rembesan dapat
mendapatkan hemetoma,
gangguan penyatuan
jahitan/ dehisens luka
memerlukan intervensi
lanjut.
Mencegah dehidrasi
Dorong dan masukan memaksimalkan volume
cairan oral dan diet tinggi sirkulasi dan aliran urine.
protein, Vit C dan besi Protein dan vitamin C
diperlukan untuk
pembentukan kolagen,
besi diperlukan untuk
sintesis HB
Dalam pasca operasi
Kaji suhu, nadi, dan hari ke-3 leukositas dan
jumlah sel darah putih takikardia menunjukkan
infeksi, peningkatan suhu
sampai 38C dalam 24 jam
pertama sangat
mengindikasikam infeksi.
Setelah kelahiran
Kaji lokasi dan sesarea fundus tetap pada
kontraktivitas uterus, ketinggian umbilicus
perhatikan perubahan selama sampai 5 hari, bila
involusi/ adanya nyeri involusi mulai disertai
tekan uterus yang ekstrim dengan peningkatan aliran
lokia. Perlambatan
involusi meningkatkan
resiko endometritis.
Perkembangan nyeri
tekan ekstrim
menandakan
kemungkinan jaringan
plasenta tertahan/ infeksi
.
Kolaborasi: Menurunkan
Berikan infuse antibiotic kemungkinan
profilaksi dengan detil endometritis pasca partum
pertama biasanya diberikan sesuai komplikasi seperti
segera setelah obsess insisi/
pengekleman tali pusat dan tromboflekbitis pelvis.
2 dosis lagi masing-masing
berjarak 6 jam. Bakterinus lebih sering
Dapatkan kultur darah, pada klien yang
vagina dan urin bila infeksi mengalami pecah ketuban
dicurigai selama 6 jam/ lebih lama
daripada klien yang
ketubannya tetap utuh
sebelum melahirkan
sesarea
Kolaborasi 6. Mungkin
6. Rujuk pada sumber- membutuhkan bantuan
sumber lain sesuai indikasi, lebih lanjut untuk
misalnya special klinik, memecahka bebebrapa
perawat, pekerja social. masalah
7. Bantu dengan atau 7. Terpecahnya masalah
rencanakan dengan spesifik ini dapat membantu
sesuai kebutuhan (misalnya pasien ,atau orang terdekat
instruksi lanjutan (untuk berhadapan dengan proses
menentukan status kode berduka dan dapat
atau keinginan untuk menimbulkan pikiran
hidup), membuat wasiat damai
pengaturan pemakaman)
Kasus 27
Anda saat ini bertugas di ruang post natal, terdapat klien Ny. I 34 tahun. Status
Juni 05. pengkajian dilakukan tanggal 27 Juni 05. status obstetri G4 P0 A4.
riwayat haid klien menarche usia 16 tahun. Haid terakhir 3 bulan yang lalu, siklur
teratur 28 hari klien mengeluh sedih terhadap hal yang menimpanya. Riwayat
perkawinan 14 tahun. Kini klien direncanakan untuk tindakan kuretase nanti sore.
perut bawah skala 4, mulas mulas bertambah jika bergerak, berkurang bila klien
tiduran. Keluaran darah pervaginam 100 cc/3 jam. Klien mengaku bingung
anda bagaimana tentang penyakitnya tersebut. Klien paham dengan tindakan yang
akan dilakukan tetapi tetap cemas dengan tindakan tersebut. Ekspresi wajah klien
berikut)
Dari evaluasi lebih lanjut klien menyatakan dengan nafas dalam yang diajarkan
mempertahankan kehamilannya bila dia hamil lagi. Kapiler refill < dari 2 detik,
nadi kuat teratur. Klien dapat kooperatif dengan perawat. Klien banyak berdzikir
A. Pengkajian.
Data Subyektif
1. Biodata
Indonesia
Pekerjaan : Ibu rumah Pekerjaan : Swasta
tangga
Alamat : Mijen ungaran Alamat : Mijen ungaran
keluar
a) Riwayat kesehatan
5. Riwayat Obstetri
a) Riwayat menstruasi
Menarche : 12 tahun
Siklus : 28 hari
Lama : 7 hari
Banyak : ± 100
Warna : Merah segar
Bau : Amis
Flour albous : Kadang-kadang
HPHT : 30 Januarai 2006
Disminorhe : Tidak pernah
b) Riwayat kehamilan
- TT : 1x capeng
d) Riwayat kontrasepsi
6. Riwayat perkawinan
Menikah 1x
a) Nutrisi
lauk.
kecoklatan .
Selama hamil BAB 2x/hari konsistensi lunak, kuning kecoklatan
.
BAK 4-5x/hari, warna kuning jernih
c) Istirahat
d) Aktifitas
bantuan
Selama hamil Ibu dapat melakukan pekerjaanya kadang-kadang
dengan bantuan
e) Pola hubungan sexualitas
f) Personal hygiene
hari
Selama hamil Mandi 2x/hari, gosok gigi3x/hari, keramas 1x/2hari.
8. Riwayat psikososial
9. Data spiritual
f) Genetalia kuning
varises
6 Ststus obsteri
a) Inspeksi
b) Palpasi
Servik : Tertutup
8 Pemeriksaan penunjang
Hb : 14 gr%
B. ANALISA DATA
No Data Etiologi MK
1. DS : klien mengeluh sedih Krisis situasional Berduka
mengalami keguguran
berkeringat banyak
3. DS : Kontraksi uterus Gangguan rasa
Skala nyeri : 4
nyeri
C. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Gangguan rasa nyaman nyeri berhubungan dengan kontraksi uterus
yang berlebihan
dengan kontraksi uterus selama 2 x 2 jam diharapkan klien dapat petunjuk antisipasi pemecahan masalah,
yang berlebihan mengontrol nyeri yang dibuktikan mengenai penyebab membantu mengurangi
Klien menyatakan nyeri hilang/ intervensi yang tepat ansietas dan ketakutan
menunjukkan rasa menahan sakit Evaluasi tekanan darah Pada banyak klien
Kualitas nyeri menunjukkan skala (TD) dan nadi. Perhatikan menyebabkan gelisah
kutan) ketidaksejahteraan.
mengakibatkan posisi
menurunkan kelelahan
otot.
analgesic. ketidaknyaman
berkenaan dengan
terdengar.
2. Cemas berhubungan Setelah diberikan asuhan keperawatan Kaji respon psikologis Makin klien
dengan krisis situasional selama 2 x 3 jam diharapkan klien dapat kejadian dan ketersediaan mengatakan ancaman
Klien mengungkapkan rasa takut dan tetap bicara perlahan, Membantu membatasi
dan membantu
membawa ancaman yang
pasangan mengungkapkan
perasaan mengidentifikasi
negative dan
Mendukung
otomatik, meningkatkan
lingkungan. ansietas.
Memungkinkan
pasangan untuk
menginternalisasi
informasi, menyusun
sumber-sumber dan
mengatasi dengan
efektik.
3. Berduka berhubungan Setelah dilakukan asuhan keperawatan Mandiri Ansietas dan
dengan kehilangan selama 1 x 24 jam diharapkan klien Kaji status emosional depresimerupakan reaksi
rencana untuk masa depan, hari demi mendengarkan pasien. jika mengikuti perasaan ini
Terdapat
inginkan
Menyampaikan
terisolasi dan
meningkatkan perasaan
harga diri.
Kolaborasi
nyaman : Nyeri non farmakologis untuk - Klien dapat melakukan dengan nafas dalam
relaksasi O : TD : 120/80 mm hg
RR : 20x/menit
2. 27 Juli 2005 Cemas 1) Pantau suhu dan nadi dengan S : - Klien kelihatan tenang saat ganti balutan
www.medicastore.com