1 Laut Dan Fungsinya PDF
1 Laut Dan Fungsinya PDF
Tidak bisa dipungkiri, hampir semua orang dewasa akan mengaku sudah mengenal laut
dengan baik, bisa membuat garis delineasi atau demarkasi antara yang disebut dengan laut dan
darat, dan memahami beberapa sifat dasar dari Laut. Mahasiswa perikanan, bahkan sudah
mendapatkan beberapa pelajaran lanjut tentang laut, kehidupan di laut dan pengambilan sebagian
sumber daya dari laut untuk kehidupan masyarakat di darat. Teks ini tidak dimaksudkan untuk
mengulangi sesuatu yang sudah sangat dipahami oleh pembaca atau pengguna buku ini.
Pembahasan tentang perikanan laut dan Kawasan Konservasi Perairan akan selalu terkait dengan
berbagai istilah yang menjelaskan sifat dan karakteristik tentang laut. Untuk tujuan tersebut, Bab ini
diperlukan sebagai pengantar atau refresher, untuk mengingat kembali pemahaman kita tentang
laut. Bagi yang sudah mempunyai pengetahuan lanjut dan sering berkecimpung dengan kehidupan
di laut, bagian pengantar ini mungkin sudah tidak diperlukan lagi.
Penampakan fotografi planet bumi dari udara menunjukkan warna dominan biru. Warna biru
ini terjadi karena warna laut yang menutupi hampir 71% dari permukaan planet bumi. Walaupun
sangat luas, para ahli ternyata lebih tertarik untuk mempelajari bulan dibanding laut. Mereka lebih
memahami permukaan bulan dibandingkan dasar laut. Permukaan bulan bisa terlihat dari bumi
(dengan menggunakan paralatan bantu khusus). Sedangkan dasar laut tertutupi oleh kegelapan dan
menyimpan misteri bagi manusia. Laut tidak mempunyai batas yang jelas. Pengembara di darat tidak
pernah kehilangan arah karena mengenal tanda-tanda darat (landmark). Mereka tidak akan
mengalami dis-orientasi. Di laut, tidak ada istilah landmark sehingga pelaut harus mencari tanda-
tanda alam agar tidak kehilangan arah. Kalau permukaan laut saja kita tidak kenal, apalagi dasar laut.
Sangat ironis kalau kita menyebut diri memahami laut lebih dari pemahaman kita terhadap
permukaan bulan.
Pada abad pertengahan, bangsa Yunani konon memperkenalkan istilah Okeanos, yang
selanjutnya secara global disebut Ocean. Kata ocean, pada beberapa teks di Indonesia, umumnya
diartikan sebagai Laut, dan pada teks ini kita akan selalu menggunakan istilah tersebut. Pada bagian
Ketika seseorang menyelam ke dalam air laut, tekanan air laut di sekitar kita, disebut
tekanan hidrostatik, akan meningkat. Tekanan hidrostatik ditentukan oleh pengaruh berat air yang
ada di atas kita – tekanan air laut biasanya diukur dalam satuan atmosphere; 1 atmosphere (atm)
ialah tekanan udara pada permukaan air laut. Tekanan air laut meningkat 1 atm untuk setiap
peningkatan kedalaman 10 m. Rata-rata kedalaman air laut ialah 3.798 m (di bawah permukaan air
laut). Tekanan hidrostatik pada kedalaman tersebut ialah setara dengan 388 atm. Palung laut,
terjemahan dari istilah trench, ialah bagian terdalam dari laut, sempit dan panjang (bisa mencapai
ribuan km). Palung laut terdalam, terdapat di Samudera Pasifik, disebut Mariana Trench, mencapai
kedalaman 11.033 m. Tekanan hidrostatik pada kedalaman tersebut mencapai 1.070 atm. Tanpa alat
bantu khusus, manusia tidak akan pernah mencapai dasar pada palung laut Mariana. Sebagai
pembanding, lembah terdalam di darat ialah Hell Canyon yang terletak di Oregon, Amerika. Lembah
tersebut mencapai kedalaman maksimum 2.400 m. Lembah terdalam di laut ialah 4,6x lebih dalam
dibandingkan hal yang sama terdapat di darat.
Dasar laut, pada beberapa tempat, mempunyai topografi yang bergelombang seperti di darat.
Laut juga mempunyai Sea Mount, atau Gunung Laut, sebagian diantaranya tercatat masih aktif.
Beberapa gunung laut tidak terlihat karena berada di dalam laut. Sebagian lagi, gunung laut sudah
muncul ke permukaan darat. Gunung tertinggi, yang muncul dari dasar laut ialah Gunung Mauna
Kea, ditemukan di Hawai. Tinggi gunung Mauna Kea mencapai 10.200 m dari dasar laut. Gunung
tertinggi di darat ialah Mount Everest, mencapai 8.848 m dari atas permukaan laut. Lembah
terdalam, gunung tertinggi ternyata ada di laut, bukan di darat.
Suhu air laut berbeda dan bervariasi dari satu lokasi ke lokasi lain, tergantung pada kedalaman
dan posisi lokasi (pada lintang bumi). Suhu air laguna dangkal yang terisolasi bisa mencapai 37 °C,
pada siang hari. Suhu air laut akan berubah berdasarkan jauhnya jarak dari equator. Suhu air laut di
sekitar equator (diwakili oleh Indonesia) ialah antara 24 – 29 °C. Suhu air pada daerah kutub ialah
antara 0 – 4 °C. Sekitar 87% air laut mempunyai rata-rata suhu 4,40 °C. Thermocline ialah istilah
untuk menjelaskan suatu wilayah pada kedalaman air laut, dengan perbedaan suhu yang tinggi.
Semakin jauh ke dalam, suhu air laut menurun secara bertahap atau perlahan. Pada thermocline,
penurunan suhu terjadi secara drastis dibanding wilayah di atas maupun di bawahnya. Thermocline
bisa bersifat permanen atau musiman. Thermocline permanen terjadi ketika air laut di kutub, yang
dingin, bergerak ke arah equator dan berada di bagian bawah. Thermocline musiman disebabkan
oleh pengaruh sinar matahari. Ketika suhu air permukaan cukup dingin, secara mendadak dia turun
ke bawah dan kondisi thermocline menghilang.
Topografi dasar laut dan wilayah air di atasnya bisa dibayangkan melalui ilustrasi penampang
melintang dari garis pantai ke arah laut, dibuat secara imaginer. Ilustrasi topografi imaginer tersebut
disajikan pada Gambar (1.2)
Coast-line atau garis pantai, ialah batas air laut terakhir mencapai darat (pada beberapa teks,
digunakan istilah shore-line, yang artinya sama dengan coast-line). Garis pantai secara praktis
bersifat dinamis, tergantung kondisi pasang surut, tide. Setiap hari, setiap garis pantai mengalami air
naik ke arah darat dan turun ke arah laut. Pasang ialah ketika air laut datang dan naik ke arah darat.
Surut ialah sebaliknya, air turun ke arah laut. Besarnya pasang atau surut ditentukan oleh umur
bulan, ialah posisi bulan dan matahari pada bumi. Ketika keduanya terletak dalam posisi satu garis
pada bumi, menyebabkan gaya gravitasi terbesar dan tercapai pasang tertinggi. Pasang tertinggi ini
disebut pasang purnama, terjemahan dari istilah spring tide. Pada hari yang sama juga akan terjadi
surut terendah. Perbedaan tinggi air antara pasang dan surut di Indonesia, umumnya bervariasi
antara 2 – 3 m. Ketika posisi bulan dan matahari membentuk sudut terbesar pada bumi, gaya tarik
bulan dan matahari pada bumi minimal, dan tercapai pasang surut terendah, disebut neap tide atau
pasang perbani (pada kebanyakan teks, spring tide diterjemahkan sebagai pasang perbani).
Tanpa laut, tidak akan ada kehidupan di bumi – pendapat beberapa ahli. Temuan para peneliti
menghasilkan beberapa teori tentang awal kehidupan di bumi. Beberapa juta tahun lalu, kehidupan
diduga dimulai dari bawah laut (air), dari wilayah laut dangkal atau laut dalam (hydrothermal vent).
Mahkluk hidup kemudian berkembang, mencapai pinggir laut, dan mencari jalan sendiri ke arah
darat. Jika teori ini benar, ialah sangat menakjubkan bahwa semua mahkluk hidup di darat maupun
di laut, yang ada saat ini, berasal dari laut. Pandangan tersebut di atas tidak bermaksud untuk
mengundang debat diantara pembaca dan pengguna tentang awal kehidupan. Namun, paling tidak,
kita diajak untuk mulai melihat dan memahami laut secara lebih mendalam. Bagi sebagian besar dari
kita, laut ialah tempat yang indah, menakjubkan, sekaligus menakutkan, dan pada saat yang sama
tidak kita mengerti. Alasannya bisa kita mengerti, atau bahkan sangat jelas – kita tidak bisa melihat
ke dalam laut sejauh yang kita inginkan. Kita perlu menyelam ke dalam laut. Karena keterbatasan
fisik, kita hanya mampu menyelam sampai pada kedalaman tertentu dan dalam periode waktu
tertentu. Kita hanya tahu laut di bagian pinggir, sangat sedikit dari sebegitu luasnya lautan. Itupun
kita lakukan dengan resiko kecelakaan yang relatif tinggi – keracunan nitrogen, tekanan hidrostatik
yang bisa menyebabkan pecahnya pembuluh darah dan kelumpuhan, kalau tidak hati-hati atau
melewati batas kemampuan fisik manusia.
Teori evolusi modern menyatakan bahwa kehidupan di bumi berkembang dari materi non-
hidup, sekitar 4 miliar tahun yang lalu. Fosil yang diduga merupakan bentuk kehidupan pertama di
bumi berumur 3,6 miliar tahun dan diduga berasal dari laut. Ada tiga alasan yang mendukung teori
ini, ialah:
• Hampir semua mahkluk hidup tersusun atas, paling tidak 70% air. Pada saat itu, air di darat
sangat terbatas, sebaliknya, sangat melimpah di laut
• Air menyerap radiasi ultraviolet (UV) yang berbahaya. Hampir semua radiasi UV diserap
habis pada kedalaman beberapa meter pertama dari permukaan air laut. Sedangkan lapisan
di bawahnya memungkinkan untuk terbentuknya kehidupan. Bahaya radiasi ozon menurun
pada sekitar satu miliar tahun terakhir, jauh setelah bentuk kehidupan berkembang;
• Air tawar mengandung bahan terlarut yang relatif rendah atau sedikit. Air laut, sebaliknya,
mempunyai konsentrasi bahan terlarut tinggi, dan total konsentrasi tersebut sama dengan
kandungan pada berbagai bentuk kehidupan yang sederhana, seperti mikroba, hewan atau
tumbuhan lainnya.
Planet bumi diduga mulai terbentuk sekitar 4,6 miliar tahun yang lalu. Sejak 3,5 miliar tahun
yang lalu, planet bumi mulai diisi oleh bentuk kehidupan. Mulai sekitar 3 miliar tahun yang lalu,
mahkluk yang tinggal di laut mendominasi kehidupan di bumi. Sejak 500 juta tahun yang lalu,
kehidupan di darat (terestrial) mulai berkembang dengan pesat.
Laut, sejak dulu sudah menjadi sumber daya alam yang penting bagi manusia. Air menjadi
media yang cocok dan menyediakan kehidupan untuk dimanfaatkan oleh manusia sejak berabad-
abad lamanya. Pada saat yang sama, aktifitas manusia telah merubah kehidupan di laut:
pengambilan berlebih, pengambilan dengan cara yang tidak ramah pada laut, kegiatan di darat yang
menyebabkan erosi di pantai dan polusi mengancam kehidupan dan habitat tempat hidup mahkluk
di laut. Kita perlu menjaga agar laut tetap berada pada kondisi seimbang karena manusia akan terus
tergantung dari laut, jika kita ingin tetap bertahan sebagai spesies.
Penangkapan ikan atau perikanan laut, ialah bentuk paling tradisional dari usaha untuk
memanfaatkan laut sebagai sumber daya, bagi kehidupan manusia di darat. FAO menyajikan
perkiraan bahwa ikan menyediakan sekitar 20% kebutuhan protein bagi 50% penduduk dunia.
Permintaan atau kebutuhan akan terus meningkat dengan semakin meningkatnya jumlah penduduk
dunia. Permintaan atau demand yang mendesak telah memaksa pengambilan ikan dari laut secara
berlebihan, melebihi kemampuan alami ikan untuk memulihkan populasi. Sebagian kebutuhan ikan,
saat ini dipenuhi dari budidaya (aquaculture), baik yang dilakukan di darat, wilayah pasang surut
(tambak) maupun budidaya laut. Permintaan yang mendesak, memaksa budidaya untuk melakukan
intensifikasi (melalui teknologi) maupun ekstensifikasi dengan memperluas area budidaya.
Intensifikasi dilakukan dengan menambah pemberian input dari luar untuk mendapatkan output
yang maksimal. Belakangan kita menyadari bahwa penambahan faktor input menyebabkan in-
efisiensi yang mengakibatkan polusi dan akhirnya terakumulasi di laut. In-efisiensi yang berdampak
negatif ini terjadi baik pada budidaya air tawar di darat maupun usaha budidaya di laut. Kombinasi
ekstensifikasi dan intensifikasi yang dilakukan pada budidaya tambak berdampak ganda, double-
Allaby, M., 2009. Oceans: A Scientific History of Oceans and Marine Life. New York, USA, Facts on
File.
Lee, G., & J. Stokes, 2006. Marine Science: An Illustrated Guide to Science. New York, USA, Chelsea
House.
Ringkasan:
1. Manusia memberikan sebutan “Earth” atau Planet Bumi, bukan Planet Laut. Apa alasan logis dari
penamaan ini?
2. Karakteristik apa yang membedakan antara kolom air neritik dan oseanik?