Anda di halaman 1dari 15

http://imron46.blogspot.com/2009/05/terapi-keluarga.

html

TERAPI KELUARGA

Peran serta keluarga dlm perawatan klien gangguan jiwa


1. Keluarga merupakan tempat dimana individu memulai hubungan interpersonal dg
lingkungannya
2. Keluarga dipandang sbg satu sistem sehingga gangguan yg tjd pd salah satu anggota dpt
mempengaruhi sistem, disfungsi dlm keluarga dpt sbg penyebab gangguan
3. Berbagai pelayanan keperawatan jiwa bukan tempat klien seumur hidup
4. Salah satu faktor penyebab gangguan jiwa adalah keluarga tdk tahu cara merawat klien
dirumah

KENYATAAN :
1. Banyak klien di RSJ yg jarang dikunjungi keluarga, keluarga tdk mengikuti proses
perawatan klien
2. Tim kesehatan jiwa di RS merasa bertanggug jawab thd upaya penyembuhan klien &
jarang melibatkan keluarga
3. Setelah sembuh, RS memulangkan klien, beberapa hari, minggu, bulan klien kembali
dirawat dg alasan perilaku klien tdk bisa diterima oleh keluarga & lingkungan

MENGAPA TERJADI ?

Selama dirumah klien tdk boleh keluar & gerak-gerik klien selalu diawasi dg curigai
Keluarga mempunyai tangung jawab dlm Proskep di RS, persiapan pulang & perawatan dirumah
Adaptasi klien dg lingkunganberjalan baik.

Terapi keluarga ADALAH Suatu cara utk menata kembali masalah hubungan antar manusia
(Stuart & Sundeen, 1991)

TUJUAN :

1. Menurunkan konflik kecemasan keluarga


2. Meningkatkan kesadaran keluarga thd kebutuhan masing-masing anggota keluarga
3. Meningkatkan kemampuan penanganan thd krisis
4. Mengembangkan hubungan peran yg sesuai
5. Membantu keluarga menghadapi tekanan dari dlm maupun dari luar anggota keluarga
6. Meningkatkan kesehatan jiwa keluarga sesuai dg tingkat perkembangan anggota keluarga

Mengintegrasikan keluarga ke dlm sistem yg besar di dlm masyarakat


Keluarga tdk terisolasi

MANFAAT TERAPI KELUARGA :


Klien

1. Mempercepat proses penyembuhan


2. Memperbaiki hubungan interpersonal
3. Menurunkan angka kekambuhan

Keluarga
1. Memperbaiki fungsi & struktur keluarga
2. Keluarga mampu meningkatkan pengertian thd klien shg lebih dpt menerima, toleran &
menghargai klien sbg manusia
3. Keluarga dpt meningkatkan kemampuan dlm membantu klien dlm proses rehabilitasi

PERAN PERAWAT

1. Merawat klien secara utuh : observasi stress emosi klien & keluarga
2. Mengkaji fungsional & disfungsional keluarga

aktifitas :
1. Komponen dikdaktik : memberikan informasi & pendkes ttg gg.jiwa, sistem keswa &
yankep
2. Komponen ketrampilan : latihan komunikasi, asertif, menyelesaikan konflik, mengatasi
perilaku & stress
3. Komponen emosi : memberikan kesempatan utk memvalidasi perasaan & bertukar
pengalaman
4. Komponen proses keluarga fokus pd koping keluarga & gejala sisa thd keluarga
5. Komponen sosial : meningkatkan penggunaan dukungan jaringan formal/informal utk
klien & keluarga

CIRI-CIRI FUNGSIONAL KELUARGA


1. Mempertahankan keseimbangan, fleksibel & adaptif perubahan tahap transisi dlm hidup
2. Problem emosi merupakan bagian dari fungsi tiap individu
3. Kontak emosi dipertahankan oleh tiap generasi & antar keluarga
4. Hubungan antar keluarga yg erat & hindari menjauhi masalah
5. Perbedaan antar anggota keluarga mendorong utk meningkatkan pertumbuhan &
kreativitas individu
6. Orang tua & anak hubungan terbuka

DISFUNGSI KELUARGA

1. Tdk memiliki satu atau lebih fungsi keluarga


2. Ibu yg terlalu melindungi atau ayah yg tdk dirumah
3. Ayah & ibu yg super, sibuk, pasif dll
4. Pasangan yg tdk harmonis

INDIKASI TERAPI KELUARGA


1. Konflik perkawinan, sibling konflik, konflik beberapa generasi
2. Konflik orang tua & anak
3. Proses transisi dlm keluarga ; pasangan baru menikah, kelahiran anak pertama, anak
mulai remaja
4. Terapi individu yg perlu melibatkan anggota keluarga lain
5. Tdk ada kemajuan terapi individu

STRUKTUR TERAPI KELUARGA

Identifikasi keluarga

1. Perubahan/transisi keluarga
2. Tahap perkembangan
3. Struktur keluarga

HARAPAN:

1. Memberikan stimuli dlm perkembangan anak


2. Menumbuhkan hubungan interpersonal
3. Mengerti tentang kesehatan jiwa & gangguan kesehatan jiwa
4. Mengetahui penyebab gangguan jiwa
5. Mengetahui ciri-ciri gangguan jiwa
6. Mengetahui fungsi & tugas keluarga
7. Upaya pencegahan gangguan jiwa oleh keluarga
8. Upaya perawatan klien gangguan jiwa di RSU dan Puskesmas
http://informasi-kesehatan40.blogspot.com/2008/06/terapi-keluarga-jiwa.html

TERAPI KELUARGA

PENDAHULUAN

Peran serta keluarga dlm perawatan klien gangguan jiwa > Sangat penting >karena

1. Keluarga merupakan tempat dimana individu memulai hubungan interpersonal dg


lingkungannya
2. Keluarga dipandang sbg satu sistem > gangguan yg tjd pd salah satu anggota dpt
mempengaruhi sistem > disfungsi dlm keluarga dpt sbg penyebab gangguan

3. Berbagai yankep jiwa bukan tempat klien seumur hidup

4. Salah satu faktor penyebab gangguan jiwa adl keluarga tdk tahu cara merawat klien
dirumah

Keluarga berperan penting dlm peristiwa tjdnya gg jiwa & penyesuaian kemabali setiap klien

KENYATAAN :

1. Banyak klien di RSJ yg jarang dikunjungi keluarga > keluarga tdk mengikuti proses
perawatan klien
2. Tim kesehatan jiwa di RS merasa bertanggug jawab thd upaya penyembuhan klien &
jarang melibatkan keluarga

3. Setelah sembuh > RS memulangkan klien > beberapa hari, minggu, bulan klien kembali
dirawat dg alasan perilaku klien tdk bisa diterima oleh keluarga & lingkungan
MENGAPA TERJADI ???

>Selama dirumah klien tdk boleh keluar & gerak-gerik klien selalu diawasi dg curigai >Keluarga
mempunyai tangung

jawab dlm Proskep di RS, persiapan pulang & perawatan dirumah Adaptasi klien dg
lingkunganberjalan baik.

Terapi keluarga ADALAH Suatu cara utk menata kembali masalah

hubungan antar manusia (Stuart & Sundeen, 1991)

TUJUAN :

1. Menurunkan konflik kecemasan keluarga


2. Meningkatkan kesadaran keluarga thd kebutuhan masing-masing anggota keluarga

3. Meningkatkan kemampuan penanganan thd krisis

4. Mengembangkan hubungan peran yg sesuai

5. Membantu keluarga menghadapi tekanan dari dlm maupun dari luar anggota keluarga

6. Meningkatkan kesehatan jiwa keluarga sesuai dg tingkat perkembangan anggota keluarga

Mengintegrasikan keluarga ke dlm

sistem yg besar di dlm masyarakat >Keluarga tdk terisolasi

MANFAAT TERAPI KELUARGA :


Klien

1. Mempercepat proses penyembuhan


2. Memperbaiki hubungan interpersonal

3. Menurunkan angka kekambuhan

Keluarga

1. Memperbaiki fungsi & struktur keluarga


2. Keluarga mampu meningkatkan pengertian thd klien shg lebih dpt menerima, toleran &
menghargai klien sbg manusia

3. Keluarga dpt meningkatkan kemampuan dlm membantu klien dlm proses rehabilitasi

PERAN PERAWAT

1. Merawat klien secara utuh : observasi stress emosi klien & keluarga
2. Mengkaji fungsional & disfungsional keluarga

aktifitas :

1. Komponen dikdaktik : memberikan informasi & pendkes ttg gg.jiwa, sistem keswa &
yankep
2. Komponen ketrampilan : latihan komunikasi, asertif, menyelesaikan konflik, mengatasi
perilaku & stress

3. Komponen emosi : memberikan kesempatan utk memvalidasi perasaan & bertukar


pengalaman
4. Komponen fokus pd koping keluargaproses keluarga & gejala sisa thd keluarga

5. Komponen sosial : meningkatkan penggunaan dukungan jaringan formal/informal utk


klien & keluarga

CIRI-CIRI FUNGSIONAL KELUARGA

1. Mempertahankan keseimbangan, fleksibel & perubahan tahap transisiadaptif dlm


hidup
2. Problem emosi merupakan bagian dari fungsi tiap individu

3. Kontak emosi dipertahankan oleh tiap generasi & antar keluarga

4. Hubungan antar keluarga yg erat & hindari menjauhi masalah

5. Perbedaan mendorong utk meningkatkan pertumbuhanantar anggota keluarga &


kreativitas individu

6. Orang tua & anak >hubungan terbuka

DISFUNGSI KELUARGA

1. Tdk memiliki satu atau lebih fungsi keluarga


2. Ibu yg terlalu melindungi atau ayah yg tdk dirumah

3. Ayah & ibu yg super, sibuk, pasif dll

4. Pasangan yg tdk harmonis


INDIKASI TERAPI KELUARGA

1. Konflik perkawinan, sibling konflik, konflik beberapa generasi


2. Konflik orang tua & anak

3. Proses transisi dlm keluarga ; pasangan baru menikah, kelahiran anak pertama, anak
mulai remaja

4. Terapi individu yg perlu melibatkan anggota keluarga lain

5. Tdk ada kemajuan terapi individu

STRUKTUR TERAPI KELUARGA

Identifikasi keluarga

1. Perubahan/transisi keluarga
2. Tahap perkembangan

3. Struktur keluarga

Penetapan tujuan “wawancara awal” :

1. Proses penyatuan keluarga


2. Perawat berperan sbg bagian sistem keluarga >Tempat : RS (ruangan, Poliklinik) atau
rumah klien >PENDKES JIWA PADA KELUARGA

PENDKES JIWA PADA KELUARGA


Pengertian :

Memberikan bimbingan & penyuluhan kesehatan jiwa kpd keluarga dlm rangka : Meningkatkan
kesehatan jiwa keluarga,

Mencegah penyakit,Mengenali gejala gangguan jiwa secara dini Upaya pengobatan.

Bertujuan utk mencapai derajat kesehatan yg optimal bagi seluruh keluarga, sehingga diharapkan
:

KELUARGA MAMPU :

1. Memberikan stimuli dlm perkembangan anak


2. Menumbuhkan hubungan interpersonal

3. Mengerti tentang kesehatan jiwa & gangguan kesehatan jiwa

4. Mengetahui penyebab gangguan jiwa

5. Mengetahui ciri-ciri gangguan jiwa

6. Mengetahui fungsi & tugas keluarga

7. Upaya pencegahan gangguan jiwa oleh keluarga

8. Upaya perawatan klien gangguan jiwa di RSU dan Puskesmas

Materi Pendkes

a. Pengertian kesehatan jiwa :

Suatu kondisi yg memungkin perkembangan fisik, intelektual & emosional yg optimal dari
seseorang & perkembangan itu berjalan selaras dg orang lain
b. Pengertian gangguan jiwa

Perubahan perilaku yg tjd tanpa alasan yg masuk akal, berlebihan, berlangsung lama &
menyebabkan hendaya thd individu tsb atau orang lain

c. Pengertian masalah psikososial

Masalah psikis atau kejiwaan yg timbul sbg akibat terjadinya perubahan sosial

d. Ciri-ciri orang sehat jiwa

1. Bebas & otonomi


2. Tahan thd stress

3. Mampu beradaptasi dg orang lain secara harmonis

4. Hidup produktif

e. Penyebab gangguan jiwa

Gg jiwa disebabkan oleh berbagai faktor berikut :

1. Suasana rumah yg tdk harmonis, spt : tdk PD, sering bertengkar, salah pengertian, kurang
bahagia
2. Pengalaman masa kanak-kanak yg bersifat traumatik

3. Faktor keturunan
4. Perubahan/kerusakan dlm otak, spt : infeksi, luka, perdarahan, tumor, gg peredaran darah,
keracunan, pemakaian alkohol jangka panjang, kekurangan vitamin, epilapsi & keracunan

5. Perubahan atau kerusakan dlm otak, spt :

infeksi, luka, perdarahan, tumor, gg peredaran darah, keracunan, pemakaian alkohol jangka
panjang, kekurangan vitamin, epilapsi & keracunan

6. Faktor lain :

Individu yg tdk mendapat kesempatan & fasilitas anggota masyarakat yg dihargai,


kemiskinan, pengangguran, ketidakadilan, ketdkamanan, persaingan yg berat & diskriminasi
sosial

f. Ciri-ciri gangguan jiwa

1. Perubahan yg berulang dlm pikiran, daya ingat, persepsi & daya tilik
2. Perubahan perilaku dll

g. Fungsi dan tugas keluarga

1. Fungsi Keluarga

Gambaran umum ttg fungsi keluarga dlm kesehatan jiwa adl :

1. Pendewasaan kepribadian dari para anggota keluarga


2. Pelindung & pemberi keamanan bagi anggota keluarga

3. Fungsi sosialisasi, yaitu kemampuan utk mengadakan hubungan antar anggota keluarga
dg keluarga lain atau masyarakat
2. Tugas keluarga dlm mengatasi masalah kesehatan :

1. Mengenal adanya penyimpangan awal sedini mungkin


2. Mengambil keputusan dlm mencari pertolongan atau bantuan kesehatan utk anggota
keluarga

3. Memberi perawatan bagi anggota keluarga yg sakit, cacat, atau memerlukan bantuan &
menanggulangi keadaan darurat

4. Menciptakan lingkungan keluarga yg sehat

5. Memanfaatkan sumber yg ada di masyarakat

h. Fungsi keluarga dlm upaya mencegah gangguan jiwa

1. Menciptakan lingkungan yg sehat jiwa bagi anggota keluarga


2. Saling mencintai, menghargai & mempertcayai antar anggota keluarga

3. Saling membantu & memberi antar anggota keluarga

4. Saling terbuka & tdk ada dikriminasi

5. Memberi pujian & punishment sesuai dg perilaku

6. Menghadapi ketegangan dengan tenang dan menyelesaikan masalah secara tuntas

7. Menunjukan empati antar anggota keluarga

8. Membina hunbungan dg masyarakat

9. Menyediakan waktu utk kebersamaan, spt : rekreasi bersama antar anggota


i. Upaya perawatan klien dg gg jiwa dlm keluarga

1. Mengenal adanya gangguan kesehatan sedini mungkin


2. Mengambil keputusan dlm mencari pertolongan atau bantuan kesehatan

3. Memberikan perawatan kpd anggota keluarga yg sakit, cacat maupun yg tdk sakit tapi
memerlukan bantuan

4. Menaggulangi keadaan darurat kesehatan

5. Menciptakan lingkungan keluarga yg sehat

6. Memanfaatkan sumber yg ada di masyarakat

j. Upaya perawatan klien dg gangguan jiwa di RS

1. keluarga sejak awal perlu dilibatkan dlm penatalaksanaan dan asuhan keperawatan klien
dg gangguan jiwa
2. Metode yg digunakan utk memberikan pendidikan kesehatan jiwa kpd keluarga adalah :

3. Ceramah dan tanya jawab

4. Diskusi kelompok

5. Bermain peran
http://imamaffandi.wordpress.com/2008/01/29/teraphy-keluarga/
Terapi Keluarga (Family Therapy)
Oleh :
Imam Affandi, S.Psi, MM
Terapi keluarga adalah sesungguhya bagian dari cabang ilmu konseling yang relatif baru. Dia muncul di sekitar tahun 1950-an,
sebagai suatu reaksi/koreksi atas psikoanalisa yang ditemukan oleh Sigmund Freud. Psikoanalisa dianggap sebagai sesuatu yang
‘gagal’ oleh para pionir terapi keluarga, sekalipun banyak dari mereka terlatih di bidang psikoanalisa.Dalam psikoanalisa, klien harus
dikonseling sendirian. Kehadiran orang lain akan mengganggu proses penyembuhan.

para pionir terapi keluarga melihat ini sebagai suatu kelemahan (terutama juga karena pengaruh systems thinking, yang melihat
individu sebagai bagian dari suatu sistem yang namanya keluarga). Para pionir ini, terutama Virginia Satir, mencoba
menghadirkan anggota keluarga lain dalam proses konseling, dengan keyakinan bahwa klien yang sedang dikonseling
mempengaruhi dan dipengaruhi oleh anggota keluarga lain. Jadi dalam terapi keluarga, yang hadir tidak hanya individu yang
dianggap bermasalah, tetapi juga anggota keluarga yang lain (yang mungkin menganggap dirinya tidak punya masalah).

Sekalipun terapi keluarga diawali dengan kesamaan pola pandang tadi, dalam perkembangannya muncul berbagai aliran dalam
terapi keluarga. Berikut ini contoh dari beberapa model yang ada seperti Family Systems Therapy oleh Murray Bowen. Bowen
percaya bahwa keluarga mempunyai pengaruh sangat besar (lebih dari yang kita ketahui) terhadap hidup kita. Setiap kali kita
masuk dalam suatu hubungan, pola-pola lama yang ada dalam keluarga kita mempengaruhi kita. Apalagi kalau kita
mempunyai unfinished business dalam hubungan di keluarga kita. Oleh karena itu, salah satu alat terapi Bowen adalah peta
keluarga (genogram) 3 generasi. Structural Family Therapy oleh Salvador Minuchin. Sesuai dengan namanya, model ini melihat
kepada struktur keluarga. Untuk mengubah masalah, struktur keluarga harus diperbaiki. Model ini sangat populer di tahun
1970-an.

Cognitive Behaviour Therapy (CBT) oleh Aaron Beck dan Albert Ellis. Model ini meyakini bahwa kelakuan bermasalah timbul karena
pola pikir bermasalah. Ubahlah pola pikir yang salah, maka kelakuan bermasalah akan hilang/berubah. Model ini sangat
berpengaruh saat ini. Experiential Family Therapy, termasuk disini Client-Centered Therapy oleh Carl Rogers dan Model Satir
oleh Virginia Satir. pada Cognitive Behaviour Therapy (CBT) yang harus dilakukan adalah menggali ketidaksadaran klien untuk
dapat mengetaguidan mengungkap permaslahan apa saja yang dialaminya barulah kemudian dibuat diagnosa atas kasus
tersebut.
http://www.bnpjabar.or.id/index.php?option=com_content&view=article&id=435:family-
therapy-terapi-keluarga&catid=53:artikel&Itemid=192

Written by BNP JABAR

Terapi keluarga sudah mempunyai sejarah yang panjang dan efektif dalam bidang
kesehatan jiwa. Di bidang terapi dan rehabilitasi ketergantungan narkoba, penerapan terapi
keluarga berangkat dari suatu paradigma bahwa semua masalah yang terjadi di dalam
keluarga merupakan hasil interaksi sosial dalam suatu sistem.

Artinya, bila seorang anak menjadi pecandu, maka kondisi ini merupakan reaksi terhadap
perilaku anggota keluarga lain, atau sebaliknya, perilaku pecandu akan mempengaruhi
anggota keluarga lainnya. Dengan demikian, bila di dalam suatu keluarga ada anggota
keluarga yang menjadi pecandu, maka seluruh keluarga juga perlu ditangani.

Keterlibatan keluarga dalam treatment dan rehabilitasi ketergantungan narkoba merupakan


suatu keharusan. Perbedaan pendekatan terapi keluarga dengan terapi yang konvensional
adalah pada fokus terapi. Pada praktek terapi keluarga yang konvensional fokus terapinya
adalah pada unit keluarga, sedangkan pada terapi dan rehabilitasi ketergantungan narkoba
fokus terapinya adalah pecandu. Keterlibatan keluarga diperuntukkan untuk menunjang
keberhasilan terapi.

Tujuan Family Therapy

1. Menyediakan informasi tentang adiksi dan dampak terhadap sistem keluarga.


2. Menciptakan lingkungan yang aman dan dapat diterima oleh keluarga untuk
membahas masalah yang dihadapi.

3. Membantu klien dan keluarganya agar dapat lebih terbuka dalam ekspresi bermacam
perasaan seperti malu, takut, sedih.

4. Membimbing klien dan keluarganya untuk keluar dari perilaku disfungsional.

5. Memfasilitasi keluarga untuk menyelesaikan masalah dan memiliki tujuan yang


realistis.

6. Membantu klien dan keluarga dalam komunikasi sehingga mereka dapat berinteraksi
dengan cara yang lebih konstruktif dan saling membantu.

Sasaran Family Therapy

1. Menggunakan kekuatan keluarga dan seluruh sumber daya untuk membantu atau
mengembangkan berbagai cara agar dapat hidup bebas dari penyalahgunaan
narkoba.
2. Memperbaiki dampak ketergantungan narkoba pada klien dan keluarga. Dalam terapi
keluarga, fokus terapi adalah keluarga dan para individu di antara ruang lingkup
sistem tersebut.

Anda mungkin juga menyukai