Anda di halaman 1dari 5

6. Urine yang keluar harus adekuat ( 1cc/ Kg/jam). Jumlahnya harus dicatat dan dilaporkan. 7.

Semua
pesan harus ditulis dan dibawa ke bangsal masing-masing. 8. Jika keadaan pasien membaik, pernyataan
persetujuan harus dibuat untuk kehadiran pasien tersebut oleh seorang perawat khusus yang bertugas
pada unit dimana pasien akan dipindahkan. 9. Staf dari unit dimana pasien harus dipindahkan, perlu
diingatkan untuk menyiapkan dan menerima pasien tersebut. Pengangkutan Pasien keruangan. Hal-hal
yang harus diperhatikan selama membawa pasien ke ruangan antara lain : a.

Keadaan penderita serta order dokter. b.

Usahakan pasien jangan sampai kedinginan. c.

Kepala pasien sedapat mungkin harus dimiringkan untuk menjaga bila muntah sewaktu-waktu, dan muka
pasien harus terlihat sehingga bila ada perubahan sewaktu-waktu terlihat. D.

Perawatan Pasca Pembedahan 1.

Tindakan keperawatan post operasi a.

Monitor kesadaran, tanda-tanda Vital, CVP, Intake dan output b.

Observasi dan catat sifat drin (warna, jumlah) drainage. c.

Dalam mengatur dan menggerakan posisi pasien harus hati-hai, jangan sampai drain tercabut d.

Perawatan luka operasi secara steril 2.


Makanan pada pasien pembedahan biasanya tidak diperkenankan menelan makanan sesudah
pembedahan. Makanan yang dianjurkan pada pasien post operasi adalah makanan tinggi protein dan
vitamin C. Protein sangat diperlukan pada proses penyebuhan luka, sedangkan vitamin C yang
mengandung antioksidan membantu meningkatkan daya tahan tubuh pencegahan infeksi. Pembatasan
Diet yang dilakukan adalah NPO (Nothing Peroral ) biasanya makanan baru diberikan jika :

a.

Perut tidak kembung

b.

Peristaltic usus normal

c.

Flatus Positif

d.

Bowel movement positif 3.

Mobilisasi biasanya pasien diposisikan untuk berbaring ditempat tidur agar keadaanya stabil. Biasanya
posisi awal adalah terlentang, tapi juga harus tetap dilakukan perubahan posisi agar tidak terjdi
dekubitus. 4.

Pemenuhan kebutuhan eliminasi system perkemihan.

a.
Control volunteer fungsi perkemihan kembali setelah 6-8 jam post anesthesia inhalasi, IV, spinal .
Pencegahan : inspeksi, palpasi, perkusi abdomen bawah (distensi buli-buli). Dower catheter: kaji warna,
jumlah urine, out put urine <30 ml/ jam. Komplikasi ginjal.

b.

Sistem Gastointestinal i.

Mual muntah, 40% klien dengn GA selama 24 jam pertama dapat menyebabkan stress dan ritasi luka GI
dan dapat meningktkan TIK pada bedah kepala dan leher serta TIO meningkat. ii.

Kaji fungsi gastro inestinl dengan auskultasi suara usus. iii.

Kaji paralitic ileus , sura usus (-), distnsi abdomen, tidak flatus. iv.

Jumlah, warna, konsistensi isi lambung tiap 6-8 jam. v.

Insersi NG tube intra operatif mencegah kompliksi post operatif dengan decompresi dan drainase
lambung dengan cara : Meningktkan istirahat Memberi kesempatan penyembuhan pada GI trac bawah,
memonitor perdarahan, mecegah obstruksi usus, irigasi atau pemberian obat. 5.

Proses penyembuhan luka

a.

Fase pertama Berlangsung sampai hari ke 3. Batang leukoit banyak yang rusak/rapuh. Sel-sel darah baru
berkembang menjadi penyembuh dimana serabut-serabut bening diguakan sebagai kerangka.

b.
Fase kedua Dari hari ke 3 sampai hari ke 14. Pengisian oleh kolagen, seluruh pinggiran sel epitel timbul
sempurna dalam 1 minggu. Jaringan baru tumbuh dengan kuat dan kemerahan

c.

Fase ketiga

Sekitar 2- 10 minggu. Kolagen terus-menerus ditimbun, timbul jaringan

jaringan baru dan otot dapat digunakan kembali.

d.

Fase keempat Fase terakhir penyembuhan akan menyusut dan mengkerut. 6.

Upaya untuk mempercepat penyembuhan luka:

a.

Meningkatkan intake makanan tinggi protein dan vitaman C.

b.

Menghindari obat-obatan anti radang seperti steroid.

c.

Pencegahan infeksi

d.
Pengembalian fungsi fisik. Pengembalian fungsi fisik dilakukan segera setelah operasi dengan latihan
napas dan batuk efektif, latihan mobilisasi dini. 7.

Kriteria Evaluasi Hasil yng diharapkan setelah perawatan pasien post operasi, meliputi : a.

Tidak timbul nyeri luka selama penyembuhan b.

Luka insisi normal tanpa infeksi c.

Tidak timbul komplikasi d.

Pola eliinasi lancer e.

Pasien tetap dalam tingkat optimal tanpa cacat. f.

Kehilangan berat badan minimal atau tetap normal g.

Sebelum pulang, pasien mengetahui tentang pengobatan lanjutan, jenis obat yang diberikan, diet, batas
kegiatan dan rencana kegiatan ruma

Anda mungkin juga menyukai