Anda di halaman 1dari 2

1.2.

Teori Dasar

1.2.1. Model Neraca Massa Operasi Stasioner

Suatu system operasi mempunyai aliran massa steady state atau stasioner jika dalam
operasinya tersebut alir massa bahan atau komponenya tetap untuk setiap satuan waktu. Jika
suatu sistem operasi dimana F = laju alr umpan yang mengandung komponen x (cm3/detik). Jika
komponen tersebut adalah gula (%) dan t adalah waktu opersi (detik), maka sistem operasi
tersebut disebut steady state apabila :

dF/dt = 0 dan dx/dt = 0 (1.1)

atau dengan kata lain laju alir masuk sama dengan laju alir keluar dan tidak ada akumulasi bahan
dan komponen di dalam sistem tersebut.

Operasi kontinyu steady state, ditandai dengan laju alir bahan dan komponen yang masuk sama
dengan laju alir bahan dan komponen yang keluar.

F=P (1.2)

XF F = XP P (1.3)

1.2.2. Model Neraca Massa Operasi Tak Stasioner

Dalam tangki mass overflow, dapat saja terjadi laju alir massa bahan F masuk dan laju
alir bahan keluar R stasioner

F=R steady state (1.4)

Tetapi aliran komponen terkandungnya (x), misalnya gula, belum tentu stasioner, misalnya
terjadi pemekatan atau pengenceran kandungan gua sehingga dx/dt tidak sama dengan 0.

XF F = XR R + akumulasi unsteady state (1.5)

akumulasi tersebut adalah akumulasi komponen x sebesar (dx/dt V) di mana V = volume tangki.

XF F = XR R + dx/dt V (1.6)
Dengan adanya pengadukan, makan konsentrasi gula pada larutan dalam tangka (x) sama dengan
konsentrasi gula yang keluar (XR).

Berdasarkan Persamaan 1.6. di atas, memiliki hasil integrasi persamaan menjadi :

XF F = XR R + dx/dt V

F=R XF R = XR + dx/dt V

R(XF – X) = dx/dt V

dx / (XF – X) = R/V dt

-ln(XF-X) = R/V t + C (1.7)

Padat t = 0 dan x = xo C = - ln (XF – XO)

-ln(XF – X) = R/V t – ln(XF – XO)

ln (XF – XO)/(XF – X) = R/V t (1.8)

Anda mungkin juga menyukai